Anda di halaman 1dari 23

Tumbuh Kembang dan Stimulasi

Anak
Oleh :
Retno Widhianingrum, M.Psi., Psikolog
Apa Bedanya Tumbuh dan Kembang?
Manfaat Belajar Tumbang?
Manfaat Mempelajari Tumbuh
Kembang si Kecil
Untuk Memahami Memahami dibalik perilaku anak
Contoh : anak yang suka memegang apa pun
yang ia lihat.
- Anak sedang belajar dengan mengeksplor
sekelilingnya
- Anak memiliki rasa penasaran yang tinggi
- Kognitif anak, tengah berkembang
Untuk Menolong Membantu orang tua untuk memberikan
stimulus yang tepat pada anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
Untuk Mengantisipasi Dengan memahami perkembangan anak, orang
tua dapat mengantisipasi jika perkembangan
anak tidak sesuai dengan tahap
perkembanganya. Hal ini menjadi antisipasi agar
tidak mengalami dampak yang lebih besar lagi.
Ciri-ciri Tumbuh Kembang

 Berkelanjutan
 Percepatan – perlambatanPOLA PERKEMBANGAN
SAMA PADA SEMUA ANAK TAPI BERBEDA DALAM
KECEPATANNYA.
 Pola perkembangan sama
 BERHUBUNGAN DENGAN KEMATANGAN SISTEM
SUSUNAN SARAF
Stimulasi Bagi Anak

 Asupan Gizi
 Stimulasi Lingkungan
 Stimulasi Kognitif
Asupan Gizi yang Baik
Stimulus dari Lingkungan

 Peran lingkungan terhadap perkembangan anak


Masa Krisis Pertumbuhan Otak Anak

 Sel-sel otak dibentuk sejak awal masa janin dalam kandungan


(puncaknya pada usia kandungan 4-6 bulan)
 Jumlah sel otak yang terbentuk menentukan kualitas otak anak
 Sel otak saling berhubungan melalui jaringan penghubung yang
dinamakan sinaps
 Makin banyak sinaps yang terbentuk menentukan kecepatan
proses berpikir anak.
 Sinap baru akan terbentuk saat anak mendapatkan
pengalaman sensoris
Perkembangan Intelektual
Tangga Tumbuh Kembang Anak
Stimulasi 0-2 Tahun

Usia 0 - 18 Usia 18 -24


 Sering berinteraksi dengan anak,  Ajak anak bercakap-cakap
memberikan senyuman, bercerita  Meminta anak untuk menyebutkan
dan memangku bagian tubuh
 Membangun kelekatan dan  Menyentuhkan anak pada benda-
kedekatan yang hangat antara si benda dengan menyebutkan
anak dan keluarga teksturnya. Contoh kasar, halus
 Memberi stimulus sesuai dengan  Memberikan pilihan mainan/
tahapan perkembangan yang alihkan jika anak melakukan hal
tengah di capai si anak yang berbahaya dan merusak.
STIMULASI 2-3 TAHUN

 Stimulasi 18-24 bulan dilanjutkan, ditambah.


 Nama teman/ saudara
 Menyebutkan warna
 Menghitung
 Garis vertikal
 Bermain bonek
 Sikat gigi
 Berpakaian dan menolong kegiatan rumah
STIMULASI 3-5 TAHUN

 Lanjutkan stimulasi 2-3 tahun dan tambahkan


 Toilet training, memakai pakaian dan urus diri
 Meniru lingkaran, kotak dan gambar orang, berhitung
 Mengerti lawan kata dan tempat
 Melompat satu kaki, bersiri 1 kaki dan jalan jinjit
 Mengenal huruf/ angka
 Memegang pensil
 Berbagi dengan teman dan bercerita
STIMULASI 5-6 TAHUN

 Lanjutkan stimulasi 3-5


 Diajak Mengeja Tulisan
 Belajar menghitung dengan menggunakan benda konkret dengan
cara yang menyenangkan dan tidak rumit
 Membacakan cerita untuk menambah kosa kata yang ia miliki
 Main “Petualangan” dengan menggunakan imajinasi anak
 Di tahap ini anak mulai banyak bermain dengan teman-temannya
namun masih dekat dengan keluarga. Jadikan tahap ini sebagai tahap
dimana anak dapat percaya dengan keluarga.
 Perilaku anak mulai lebih banyak di pengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Membaca? Menulis? Menghitung

Siapa yang ingin anaknya cepat


membaca, menulis dan
menghitung?
MEMBACA?

Memahami makna, bukan sekedar membunyikan


huruf.

Sejak bayi, anak sudah dapat “membaca”ketika ia


bereaksi pada senyum ibu, ia mendapat arti atau
pesan penting dari senyum tersebut.
Sementara membaca tulisan cetak merupakan
proses menemukan ide dari apa yang tercetak.
MENULIS?

Menulis adalah bentuk gambar yang memiliki arti.

Menulis merupakan ungkapan dari bahasa lisan ke


dalam suatu bentuk goresan. Kegiatan awal menulis
dimulai ketika anak membuat coretan-coretan yang
tidak dimengerti sampai kemudian anak mampu
menirukan simbol.
BERHITUNG?

Memahami pola bukan sekedar hafal penjumlahan/


perkalian.

Tahap awal mengenalkan berhitung pada anak


adalah dengan menggunakan benda konkret dengan
cara yang menyenangkan dan tidak rumit. Cara ini
akan memberikan pengalaman belajar yang baik
untuk membantu anak berpikir logis dan
matematis.
Kesiapan sosial Emosional

Dapat dilihat dari ketika anak mulai


bisa meniru orang lain,
mendengarkan instruksi sederhana,
menunjukkan kemandirian dan
dapat bekerja sama. 

Misalnya belajar membaca dapat


dilakukan melalui kegiatan
sandiwara, yang meliputi kegiatan
menari dan menyanyi. Dengan
bersandiwara, anak meniru orang
lain dan bermain pura-pura.
Kesiapan Kogitif

Apabila anak dapat menunjuk apa


yang diinginkan dan apa yang ada di
buku, membalik buku dan dapat
membedakan persamaan dan
perbedaan. 

Misalnya belajar berhitung, anak


dapat membuat pola dasar dengan
membedakan bentuk segitiga dan
kotak yang diletakkan selang seling
dan membuat prediksi bentuk apa
yang akan muncul berikutnya.
Kesiapan Motorik

Melalui kegiatan sederhana


sehari-hari, kekuatan jari
jemari dan lengan yang
dibutuhkan untuk menulis kelak
dapat diasah.

Misalnya anak dapat mencoba


membuka dan memasang kancing
baju, menggunakan sendok dan
garpu dan memeras buah jeruk
Terimakasih

 “ Anak Bukanlah miniatur orang dewasa (orang


dewasa dengan tubuh kecil) tetapi mereka adalah
makhluk kecil yang diyakini memiliki potensi diri untuk
berkembang “

Anda mungkin juga menyukai