Anda di halaman 1dari 3

Nama : Umiati Fitri Prilia

NIM : PO7124320013

Kelas : 2A

Mata Kuliah : Farmakologi

Dosen Pengampu : Dian Lestari,SST,. M.Bmd

Resume Pertemuan 2 10 Maret 2022

A. Farmakokintek

Farmakokinetik adalah perjalanan obat mulai titik masuk obat ke dalam badan
hingga mencapai tempat aksinya. Fase ini meliputi selama obat diangkut ke organ
yang ditentukan, setelah obat dilepas dari sediaan atau bisa dikatakann bahwa
farmakokinetik itu mempelajari bagaimana nasib obat didalam tubuh atau efek tubuh
terhadap obat.
Lalu Farmakokinetik memiliki beberapa proses yakni :
1. Absorpsi (diserap ke dalam darah)
Absorpsi obat meliputi proses obat dari saat dimasukkan ke dalam
tubuh, melalui jalurnya hingga masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Pada
level seluler, obat diabsorpsi melalui beberapa metode, terutama transport
aktif dan transport pasif.
2. Distribusi (disebarkan ke berbagai jaringan tubuh)
Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik
ke jaringan dan cairan tubuh. Distribusi obat yang telah diabsorpsi
tergantung beberapa faktor :
a. Aliran darah
Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke orga
berdasarkan jumlah aliran darahnya. Organ dengan aliran darah
terbesar: – jantung – Hepar – Ginjal Distribusi ke organ lain kulit,
lemak dan otot lebih lambat
b. Permeabilitas kapiler
Tergantung:
- Struktur kapiler
- Struktur Obat
c. Ikatan protein
Obat beredar di seluruh tubuh lalu berkontak dengan protein
lalu Dapat terikat atau bebas. Obat yang terikat protein tidak aktif dan
tidak dapat bekerja. Hanya obat bebas yang dapat memberikan efek.
Obat dikatakan berikatan protein tinggi bila >80% obat terikat protein
3. Metabolisme (diubah menjadi bentuk yang dapat dibuang dari tubuh)
Metabolisme obat adalah proses tubuh merubah komposisi obat
sehingga menjadi lebih larut air untuk dapat dibuang keluar tubuh.
Obat dapat dimetabolisme melalui beberapa cara :
- Menjadi metabolit inaktif kemudian diekskresikan.
- Menjadi metabolit aktif lalu memiliki kerja farmakologi tersendiri
lalu bisa dimetabolisme lanjutan.
- Beberapa obat diberikan dalam bentu tidak aktif kemudian setelah
dimetabolisme baru menjadi aktif (=prodrugs)
Metabolisme terjadi di:
- Hepar
- Ginjal
- Membran usus
4. Ekskresi (dikeluarkan dari tubuh)
Ekskresi obat artinya eliminasi / pembuangan obat dari tubuh. Sebagian
besar obat dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui urin. Obat juga dapat
dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat, ludah, payudara), kulit dan
taraktus intestinal.

B. Farmakodinamik
Farmakodinamik adalah bagian dari ilmu farmakologi yang mempelajari efek
biokimia dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari
mekanisme kerja obat ialah untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi obat
dalam sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respons yang
terjadi atau lebih singkatnya Pengaruh obat pada tubuh atau respon biologik terhadap
obat.
C. Obat
Obat adalah zat kimia atau biologis yang mempengaruhi tubuh dan fungsinya.
Penyerapan obat adalah ketika obat memasuki aliran darah tingkat penyerapan dapat
mempengaruhi kecepatan dan jumlah obat di tempat kerja ini disebut bioavailabilitas.
Jika tablet melepaskan obat dengan cepat, kadar darah menjadi terlalu tinggi,
sedangkan pelepasan yang lambat dapat menyebabkan tingkat penyerapan yang
rendah. Faktor tambahan yang mempengaruhi penyerapan dan bioavailabilitas
termasuk sifat obat, dan fisiologi orang tersebut seperti tingkat pH di lambung dan
kecepatan pengosongannya. Karenanya formulasi khusus digunakan untuk
melepaskan obat pada kecepatan yang diinginkan. Formulasi umum meliputi: tablet,
kapsul, supositoria, patch transdermal, dan larutan.
Metabolisme obat adalah proses di mana tubuh memecah obat yang terutama
terjadi melalui enzim yang terletak di hati. banyak faktor termasuk asupan makanan
tertentu dan obat lain dapat meningkatkan atau menurunkan kecepatan penguraian
obat dan dengan demikian menentukan kadarnya dalam darah. obat dapat dipecah
untuk menghentikannya bekerja. Namun, ada obat lain yang perlu dipecah atau
dimodifikasi sebelum menjadi aktif beberapa obat langsung dikeluarkan dari tubuh
oleh ginjal dalam urin, agar hal tersebut terjadi obat harus larut dalam air. Obat yang
tidak larut dalam air dapat dimetabolisme oleh hati atau enzim dalam darah menjadi
produk pemecahan yang dapat di eliminasi dalam urin. Penyakit yang mempengaruhi
hati atau ginjal dapat menyebabkan kadar obat dalam darah meningkat.

Anda mungkin juga menyukai