Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGARUH POLA ASUH TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Indriyanti
Isna Amalia K.
Itsna Karima
Kiki Ariyanti
Kummairoh
Latifatun Aziza

(4993311893)
(4993311895)
(4993311896)
(4993311897)
(4993311898)
(4993311899)

D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2015/2016KATA PENGANTAR
Puji syukur kita pnjatkan atas kehadiran ALLAH SWT , atas segala limpahan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pengaruh Pola
Asuh Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi.
Sholawat serta salam juga tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah mengantarkan kehidupan ini menjadi lebih beradap. Dalam penyusunan makalah
ini banyak mengalami hambatan, namun berkat arahan dan bimbingan dari dosen dan temanteman kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh sebab itu pada kesempatan
ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi masukan dan
teman satu kelompok yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekeliruan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saran dan kritik kami harapkan
demi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat teruma kami
sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 26 Oktober 2015

Penyususn

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Berbicara mengenai anak (yang termasuk bayi dan balita) tidak dapat
dilepaskan dari tumbuh kembang anak merupakan proses yang berkesinambungan
mulai dari lahir sampai dewasa. Ini berarti bahwa tumbuh kembang anak merupakan
sesuatu tahapan proses yang harus dilalui oleh setiap anak. Anak yang sehat akan
menunjukan tumbuh kembang yang optimal, sesuai dengan anak lain dan sesuai
dengan parameter baku perkembangan anak.
Dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak
bidan juga bertugas memberikan asuhan kebidanan bayi dan balita dengan melibatkan
keluarga. Saalah satu diantaranya adalah mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan
sesuai dengan tumbuh kembang bayi dan balita.

1.2

Rumusan masalah
1.
2.
3.
4.

1.3

Tujuan
1.
2.
3.
4.

1.4

Apakah yang dimaksud pola asuh itu ?


Apakah yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan itu ?
Apa saja pola asuh orang tua ?
Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak ?

Mengetahui arti pola asuh


Mengetahui arti pertumbuhan dan perkembangan
Mengetahui macam-macam pola asuh orang tua
Mengetahui bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak

Manfaat
1. Memberi manfaat bagi para pembaca
2. Menambah ilmu pengetahuan baru

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian
Menurut Elisabeth B. HURLOCK Pola asuh orang tua adalah cara orangtua
dalam mendidik anak.
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan pertambahan jumlah dan ukuran sel
secara kuantitatif dimana sel-sel tersebut mensintetis protein bayi yang nantinya akan
menunjukan pertambahan secara umum tinggi badan, berat badan, dan pertumbuhan
gigi.
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian (kualitas)
dan merqupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Contohnya kemampuan berjalan,
berbicara dan berlari.

2.2

Macam macam Pola Asuh

2.2.1

Authoritarian
Adalah gaya pola asuh yang membatasi dan bersifat menghukum, yang
mendesak anak untuk mengikuti petunjuk orangtua dan untuk menghormati pekerjaan
dan usaha. Orang tua yang bersifat authoritarian membuat batasan dan kendali yang
tegas terhadap anak, dan hanya melakukan sedikit komunikasi verbal, pola asuh ini
penuh batasan dan hukuman (kekerasan) dengan orang tua memaksa kehendaknya,
mereka memegang kendali penuh dalam mengontrol anak-anaknya.

Ciri-ciri pola asuh authoritorian :


a) Sikap acceptance rendah namun kontrolnya yang tinggi
b) Suka menghukum secara fisik
c) Bersikap mengomando ( mengharuskan/memerintahkan anak untuk melakukan
sesuatu tanpa kompromi )
d) Bersikap kaku ( keras )
e) Cenderung emosional dan bersifat menolak
f) Hanya memberi sedikit kehangatan
g) Kurang mengasuh,kurang mengasihi, dan kurang simpatik
PERILAKU ORANG TUA
a. Penekanan peraturan cenderung kaku dan memaksakan
b. Menghukum perilaku anak yang buruk
c. Tidak mendengar pendapat dan keinginan anak
d. Bersikap kurang hangat

TINGKAH LAKU ANAK


a. Penakut, pencemas
b. Menarik diri dari pergaulan
c. Mudah terpengaruh mood, menjengkelkan, dan licik
d. Kurang adatif dan kurang bertujuan
e. Mudah curiga pada orang lain
f. Mudah stress
2.2.2

Permisif
Adalah pola asuh orangtua sangat terlibat dengan remaja/anak tetapi sedikit
sekali menuntut atau mengendalikan mereka. Perilaku permissive memanjakan
berkaitan dengan ketidakakapan sosial anak, terutama kurangnya pengendalian diri.
Orangtua yang bersifat permisif memanjakan, mengijinkan si anak melakukan apa
yang mereka inginkan. Pola asuh ini menjadi dua :
a. Neglectful parenting
Bila orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak ( tidak peduli ) , pola
asuh ini menghasilkan anak-anak yang kurang memiliki kompetensi sosial
teruama karena adanya kecenderungan kontrol diri yang kurang.
b. Indulgent , bila orangtua sangat terlibat dalam kehidupan anak. Namun hanya
memberikan kontrol dan tuntunan yang sangat minim ( selalu menuruti atau
terlalu membebaskan ) sehingga dapat mengakibatkan kompetensi sosial yang
tidak adekuat karena umumnya anak kurang mampu untuk melakukan kontol diri
dan menggunkakan kebebasannya tanpa rasa tanggung jawab serta memaksakan
kehendaknya
PERILAKU ORANG TUA
a. Peraturan tidak di paksakan
b. Peraturan tidak di komunikasikan secara jelas
c. Menyerah pada paksaan, rengekan dan tangisan anak
d. Penerapan disiplin tidak konsisten
e. Tidak menuntut anak untuk mandiri
f. Menerima tingkah laku anak yang buruk
g. Kurang hangat
TINGKAH LAKU ANAK
a. Impulsif dan agresif
b. Tidak patuh pada orang tua
c. Kurang mandiri
d. Kurang berorientasi pada tujuan
e. Kurang mampu mengontrol diri
f. Bersifat berkuasa
g. Kurang terlibat dalam kegiatan
h. Dan kurang intens dalam mengikuti pelajaran sekolah

2.2.3

Autoritative
Adalah Pola asuh demokratis, pola asuh yang memeberikan dorongan pada
anak untuk mandiri namun tetap menerapakan berbagai batasan yang mengontrol

prilaku mereka. Adanya saling memberi dan saling menerima. Mendengarkan dan
didengarkan . oleh karena itu, pola asuh ana ini menggunakan penjelasan, diskusi, dan
alasan dan alasan dalam mendidik dan bertingkah laku, ada hukuman dan ganjaran
untuk perilaku laku, ada hukuman dan ganjaran untuk perilaku yang tidak sesuai.
Selain itu hukuman yang diberikan tentunya tidak pernah keras, karena diarahkan
untuk mendidik. Pengembangan kendali diri seperti ini, jelas akan membuta anak
merasa puas. Anak biasanya menjadi seorang yang bisa diajak bekerja sama, mandiri,
percaya diri,kreatif dan ramah
PERILAKU ORANG TUA
a. Penekanan aturan cukup tegas
b. Tidak menyerah pada paksaan
c. Menunjukan rasa tidak senang dalam menghadapi perilaku anak yang tidak baik
d. Menunjukan rasa senang ketika anak berperilaku baik
e. Peraturan dikomunikasikan dengan jelas
f. Mengharapkan kematangan anak dan perilaku mandiri pada anak sesuai dengan
usia anak
TINGKAH LAKU ANAK
a. Mandiri
b. Memiliki kontrol diri yang kepercayaan diri yang kuat
c. Berhubungan baik dengan teman sebaya
d. Mampu menghadapi stress
e. Berminat pada hal atau situasi yang baru
f. Bersifat kooperatif dengan orang dewasa
g. Penurut, patuh dan berorientasi pada prestasi

2.3 Pengaruh Pola Asuh Pada Bayi


Gangguan pertumbuhan menurut pertambahan berat bayi karena pola asuh kurang
baik sudah mulai tejadi sejak bayi berumur 2 bulan. Pola pemberian makan tidak benar
teurtama pada awal kehidupan bayi, yang menyebabkan gangguan pertambahan berat bayi.
Pemberian MPASI sebelum waktunya menyebabkan kuantitas ASI yang di konsumsi bayi
lebih sedikit, yang kemungkinan menyebabkan konsumsi zat gizi dari ASI tidak mencukupi
kebutuhan bayi. Padahal pada umur 4 bulan kebutuhan zat gizi bayi lebih banyak dari
sebelumnya. Selain itu pada bayi dengan pola asuh tidak baik frekuensi sakit diare pada umur
3 bulan secara bermakna lebih sering (1.9 + 1.0 2 kali) di bandingkan dengan bayi dengan
pola asuh baik (0.68 + 1.0 5 kali). Oleh sebab itu pada umur 4 bulan pertambahan bayi

dengan pola asuh kurang baik jauh lebih rendah dari seharusnya. Kondisi hygiene personal
dan sanitasi lingkungan yang tidak baik menyebabkan pertumbuhan bayi lebih rendah.
Salitasi lingkungan pemanfaatan pelayanan kesehatan kejadian diare praktek ibu memberi
makan.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah terurai diatas dapat kami tarik kesimpulan, bahwa pola

asuh orangtua mempunyai pengaruh besar dalam menentukan bagaimana bentuk pribadi anak
dimasa depan, oleh sebab itu orangtua harus benar-benar mawas diri dan bersungguhsungguh dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan serta norma-norma yang baik kepada anak
melalui pola asuh yang baik dan benar
Dari berbagai macam pola asuh diatas dapat kami sompulkan bahwa pola asuh yang
paling baik adalah pola asuh yang demokratis karena dapat menghasilkan karakteristik anak
yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman-temannya,
mampu menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru dan kooperatif
terhadap orang lain
3.2

Saran
a) hendaknya orangtua tidak egois, yaitu memnganggap bahwa dirinya saja
yang

paling

benar.

Karena

pada

prinsipnya

setiap

anak

ingin

mengekspresikan dirinya dengan gaya dan caranya sendiri


b) hendaknya orangtua lebih bijaksana kepada anak serta mampu memberikan
contoh teladan yang baik kepada anaknya
c) hendaknya orangtua lebih memahami nilai-nilai dan norma-norma kehidupan
dan mengajarkan hal-hal tersebut dengan sosialisasi yang baik kepada
anaknya.
d) Pilihlah pol asuh anak yang baik agar anak yang diasuh dapat tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang

berkarakteristik yang baik. Karena

orangtua adalah tempat curahan hati anak maka jadilah orangtua yang mampu
dijadikan sandaran yang baik bgai anak
e) Hindari tindakan nigatif terhadap anak, seperti memarahi anak tanpa sebab,
menyuruh anak seenaknya seperti pembantu tanpa batas , menjatuhkan
mental anak, merokok, malas beribadah, membodoh-bodohi anak, sering
berbohong kepada anak, membawa pulang stres dari kantor, memberi makan

dari uang hram pada anak , enggan mngurus anak, terlalu sibuk dengan
pekerjaan, dsb.

DAFTAR PUSTAKA

RI, D. (2015). Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial.


Sudarti, E. K. (2010). Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi dan Anak balita.
Yogyakarta: Fitra Maya.

Anda mungkin juga menyukai