Anda di halaman 1dari 14

POLA ASUH BALITA

O l e h :
N i K a d e k Y o l a n d a D e w i
KELUARGA
adalah……

Keluarga merupakan lingkungan yang


paling dekat dengan anak, sejak anak
dilahirkan. Di dalam keluarga ini anak-
anak akan banyak mendapatkan
pengalaman untuk tumbuh dan
berkembang demi masa depannya. Di
dalam keluarga orang tua dapat
memberikan contoh perilaku yang
kelak akan ditiru oleh anak. Keluarga
merupakan tempat yang efektif untuk
membelajarkan nilai moral kepada
anak.
Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan dasar
fondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang
mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan
dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan fisik dan mental, yang itu akan
berdampak pada peningkatan prestasi belajar,
etos kerja dan prodiktivitas. Pada akhirnya anak
akan lebih mampu untuk mandiri dan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Pola Asuh Balita?
Gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan
anak dalam berinteraksi, bekomunikasi selama meng
adakan kegiatan pengasuhan. Dalam kegiatan memb
erikan pengasuhan ini, orang tua akan memberikan p
erhatian, peraturan, disiplin, hadiah, dan hukuman, s
erta tanggapan terhadap keinginan anaknya.
Jenis Jenis Pola Asuh
01
Pola Asuh Otoriter
02
Pola Asuh Demokratis
03
Pola Asuh Permisif
04
Pola Asuh Lalai
Pola Asuh Otoriter
Pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan membentuk kepribadian anak
dengan cara menetapkan standar mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi
dengan ancaman-ancaman.
Pola asuh otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Anak harus tunduk dan patuh pada kehendak orang tua
 Pengontrolan orang tua terhadap perilaku anak sangat ketat
 Anak hampir tidak pernah diberi pujian

Dampak yang ditimbulkan dari pola asuh otoriter, anak memiliki sifat dan sikap,
seperti: mudah tersinggung, penakut, pemurung dan merasa tidak bahagia, mudah
terpengaruh, mudah stress, tidak mempunyai arah masa depan yang jelas, dan
tidak bersahabat.
Pola Asuh Demokratis
Pola asuh orang tua yang menerapkan perlakuan kepada anak dalam rangka membe
ntuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap
rasional atau pemikiran-pemikiran.
Pola asuh demokrasi mempunyai ciri-ciri, yaitu:
 Anak diakui sebagai pribadi oleh orang tua dan turut dilibatkan dalam pengambilan
keputusan
 Memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan me
reka
 Bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang
melampaui kemampuan anak
Dampak dari pola asuh ini bisa membentuk perilaku anak seperti : memiliki rasa perca
ya diri, bersikap bersahabat, mampu mengendalikan diri (self control), bersikap sopan,
mau bekerja sama, memiliki rasa ingin tahunya yang tinggi, mempunyai tujuan atau ar
ah hidup yang jelas
Pola Asuh
Permisif
Jenis gaya pengasuhan yang ditandai oleh tuntutan rendah dengan responsif tinggi. Orang tua yang permisif c
enderung sangat mencintai, tapi memberikan sedikit panduan dan aturan. Orang tua ini tidak mengharapkan pe
rilaku dewasa dari anak-anak mereka dan sering kali lebih menempatkan diri sebagai teman ketimbang orang t
ua.
Ciri gaya pola asuh permisif, yaitu:
 Tidak konsisten terhadap aturan, dalam arti terlalu fleksibel
 Biasanya sangat memelihara dan mencintai anak-anak mereka
 Seringkali tampak lebih, seperti teman, daripada orang tua

Karena ada beberapa peraturan, harapan, dan tuntutan, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permi
sif cenderung bergulat dengan pengaturan diri dan pengendalian diri. Menurut psikolog perkembangan Diana B
aumrind, pola asuh permisif terkadang dikenal sebagai pola asuh yang memanjakan.
Orang tua yang menerapkan pola asuh ini memiliki harapan rendah untuk kontrol diri dan kedewasaan disiplin j
arang terjadi. Menurut Baumrind, orang tua yang permisif menghindari konfrontasi terhadap anak.
Pola Asuh Lalai
Orang tua dengan pola asuh anak ini lebih mengabaikan emosi dan pendapat
dari anak mereka. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan memiliki
kedisiplinan yang kurang, tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, berkem
bang menjadi dewasa sebelum waktunya, bahkan anak akan sering mengala
mi pertengkaran dengan orang tua.
Biasanya cara pola asuh anak ini dicirikan orang tua yang terlalu membebask
an anak untuk berbuat semau mereka dan orang tua tidak melibatkan apa pun
yang terkait dengan anak. Orang tua tidak responsif, jarang menuntut, dan jar
ang berkomunikasi dengan anak.
Orang tua hanya memastikan jika anak mereka tercukupi kebutuhan dasarny
Sementara mereka tidak memerhatikan kebutuhan emosional anak. Anak yan
g diasuh seperti ini, biasanya tidak memiliki kontrol diri dan kurang percaya dir
Faktor Yang Mempengarhui
Pola Asuh

01 Pendidikan Orang Tua

02 Lingkungan

03 Budaya
Pendidikan Orang Tua

Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak


akan mempengaruhi persiapan mereka menjalankan pengasuh
an. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjadi lebi
h siap dalam menjalankan peran pengasuhan antara lain: terlib
at aktif dalam setiap pendidikan anak, mengamati segala sesua
tu dengan berorientasi pada masalah anak, selalu berupaya me
nyediakan waktu untuk anak-anak dan menilai perkembangan f
ungsi keluarga dan kepercayaan anak
Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak m


ustahil jika lingkungan juga ikut serta mewarnai pola-pola pengasuhan
yang diberikan orang tua terhadap anaknya
Budaya

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam
mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat disekitarnya dalam mengasuh
anak. Karena pola-pola tersebut dianggap berhasil dalam mendidik anak kearah k
ematangan. Orang tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima dimasyarakat
dengan baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam meng
asuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh terh
adap anaknya.
THANK YOU

O l e h :
N i K a d e k Y o l a n d a D e w i

Anda mungkin juga menyukai