Anda di halaman 1dari 7

POLA ASUH ANAK DALAM PENCEGAHAN STUNTING

Secara medis, stunting adalah suatu kondisi ketika tubuh dan otak anak tidak
mengalami perkembangan secara optimal. Keadaan ini menyebabkan tubuh anak
lebih pendek dan kemampuan berpikir yang cenderung lebih lemah dari anak lain
seusianya.

Mencegah stunting

Stunting merupakan gambaran kekurangan gizi kronis selama seribu hari pertama
kelahiran anak, dan harus segera ditangani sejak dini. Karena kondisi itu tidak dapat
ditangani lagi jika anak sudah memasuki usia 2 tahun.
Adapun tips yang bisa diterapkan orang tua agar anak tidak mengalami stunting,
yaitu:
1. Pencegahan sejak masa kehamilan
Saat hamil, Anda disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter.
Anda juga perlu memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, dengan
menu yang sehat dan seimbang. Selain itu, asupan mineral seperti zat besi, asam
folat dan yodium juga harus tercukupi.
2. Terapkan IMD
Setelah anak lahir, segera lakukan inisiasi menyusui dini (IMD) agar berhasil
menjalankan ASI esklusif. Setelah itu, lakukan pemeriksaan ke dokter atau pusat
pelayanan kesehatan seperti posyandu atau puskesmas secara berkala. Hal ini
bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Imunisasi
Patuhi jadwal imunisasi rutin yang ditetapkan pemerintah, agar anak terlindung dari
berbagai macam penyakit.
4. ASI Eksklusif
Berikan ASI eksklusif sampai si Kecil berusia 6 bulan dan diteruskan dengan
pemberian MPASI yang sehat dan bergizi.
5. Gaya hidup bersih dan sehat
Terapkan gaya hidup bersih dan sehat sedari dini, misalnya rutin mencuci tangan
sebelum makan, pastikan air yang diminum merupakan air bersih, dan lainnya.
Jangan biarkan masa depan si Kecil hilang gara-gara stunting. Terapkan tips
pencegahan yang telah disampaikan dengan saksama, agar anak Anda bisa
memiliki tumbuh kembang yang optimal dan masa depan yang gemilang.
UKBM(UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT)

Posyandu adalah salah satu jenis upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang paling
bermasyarakat, yang mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi.
Posyandu diselenggarakan oleh kader yang terlatih dibidang kesehatan yang berasal dari masyarakat
oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dibantu oleh tenaga kesehatan yang bertujuan:
1. Untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak
balita dan angka kelahiran
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi, anak balita, ibu
dan pasangan usia subur
3. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan agar dapat mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya.
Taman Posyandu adalah Pengembangan Posyandu Purnama atau Mandiri yang diberi tambahan
layanan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita. Taman Posyandu bukan
suatu wadah atau organisasi yang baru, namun merupakan perluasan fungsi dan kegiatan posyandu
purnama dan mandiri. Sehingga tidak perlu membentuk posyandu baru atau mengganti nama
posyandu yang sudah ada dan berkembang. Jadi akan disebut Taman Posyandu bila di suatu wilayah
sudah ada posyandu, BKB dan PAUD yang beroperasi dengan baik dan rutin. Sehingga anak balita
akan mendapatkan layanan secara menyeluruh yaitu kesehatannya di Posyandu, rangsangan
pendidikan di PAUD dan Parenting (Pengasuhan balita oleh orang tua) di BKB.
Pengelola Taman Posyandu adalah TP-PKK di semua jenjang, Di Provinsi adalah TP-PKK Provinsi, di
Kabupaten atau Kota adalah TP-PKK Kabupaten atau Kota, di Kecamatan adalah TP-PKK Kecamatan
dan di Desa adalah PKK Desa. Pelaksana Taman Posyandu adalah kader yaitu bisa kader posyandu,
BKB maupun kader PAUD yang sudah dilatih.

2. Tujuan Taman Posyandu


a. Posyandu yang bertujuan untuk Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.
b. Paud yang bertujuan untuk pembinaan yang ditujukan kpada anak sejak lahir sampai dengan usia
6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut
c. BKB yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam
pembinaan tumbuh kembang anak umur 0-5 tahun. Kegiatan di Taman Posyandu secara keseluruhan
yaitu di Posyandu, PAUD dan BKB harus sudah menerapkan prinsip perlindungan bagi anak

3. Sasaran
1. Balita 0-5 tahun yang menjadi sasaran Posyandu sebelumnya
2. Ibu Balita 0-5 tahun yang menjadi sasaran Posyandu sebelumnya
3. Kader Posyandu

4. Tempat pelaksanaan Taman Posyandu


Taman Posyandu bisa dilaksanakan dengan model Pelayanan Lengkap Terintegrasi satu atap atau
dengan Pelayanan Lengkap terintegrasi tidak satu atap. Pelaksanaan posyandu dilaksanankan
menetap di satu tempat di Rumah Warga, Balai RT/RW/Desa atau Rumah Posyandu (Khusus untuk
Posyandu). Tempat untuk Pelaksanaan PAUD dapat menggunakan fasilitas desa, fasilitas umum,
sekolah atau bangunan yang tersedia dan memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Bertempat di lokasi strategis
2. Kondisi bangunan cukup layak, aman, dan nyaman bagi anak
3. Memiliki ruangan yang cukup untuk kegiatan
4. Memiliki halaman untuk bermain
5. Tersedia MCK yang dapat diakses oleh anak – anak / orang tua
6. Tersedia sanitasi air bersih
7. Penerangan dan ventilasi udara cukup
8. Bebas polusi dan suara bising

5. Waktu Pelaksanaan Taman Posyandu


Taman posyandu dilaksanakan dengan jadwal yang ditentukan sendiri oleh pelaksana dan
masyarakat sesuai kesepakatan, namun pengaturan jadwal layanan perlu dilakukan mengingat
terbatasnya tempat dan jumlah kader yang ada. Secara umum pelaksanaan masing – masing layanan
adalah sebagai berikut :
o Pelayanan posyandu : 1 kali per bulan
o Pelayanan BKB : 1 – 2 kali per bulan
o Pelayanan Pos PAUD : 3 – 6 kali per minggu

6. Pembiayaan Taman Posyandu


Pembiayaan untuk Taman Posyandu dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain:
1. Swadaya Masyarakat
2. Swasta / Dunia Usaha
3. Pemerintah baik APBD Provinsi /APBD Kabupaten atau APB Desa
4. Sumber – sumber lain yang sah dan tidak mengikat
Pembiayaan yang selama ini sudah berjalan baik di masing – masing kegiatan seperti di Posyandu
atau PAUD, tetap saja mengikuti yang sudah ada.

7. Pembinaan
Sebagai Pembina pengelolaan dan pelaksanaan Taman Posyandu adalah SKPD terkait mulai di
tingkat Provinsi sampai jajarannya di Tingkat Kecamatan, yaitu :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dinas Kesehatan
3. BKKBN
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat
5. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
6. Biro Kesra

8. Pelaksanaan / hasil kegiatan Taman Posyandu Cahaya Insani


Setelah sosialisasi Taman Posyandu baik ditingkat Propinsi maupun Kabupaten maka ditindaklanjuti
di tingkat Kecamatan. Sedangkan Taman Pasyandu yang sudah nyata bisa memberdayakan
masyarakat serta berdampak memberi kemanfaatan adalah Posyandu Pinggirsari Desa Karangan.
Tujuan didirikan Taman Posyandu Pinggirsari antara lain:
o Mendekatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan usia dini pada msyarakat dan terjangkau
o Meningkatkan pemberdayaan kader dan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dan
pendidikan usia dini
o Meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan / kerajinan tangan
yang bisa menambah income keluarga

Proses Pendirian Taman Posyandu Pinggirsari Desa Karangan adalah sebagai berikut:
a. Sosialisasi Taman Posyandu di pertemuan Kader Posyandu pada tanggal 17 Oktober 2013.
Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti Pelatihan Kader Taman Posyandu yang
dilaksanakan di Malang pada tanggal 1 s/d 3 Oktober 2012. Sosilasasi disampaikan oleh kader
posyandu terlatih yang dihadiri oleh 26 kader dari 5 Posyandu di Balai Desa Karangan. Adapun hasil
pertemuan adalah ‘’ Kesepakatan bersama didirikannya Taman Posyandu di Pos Pinggirsari dan juga
dibantu oleh kader posyandu dari pos lain.
b. Laporan ke ketua Tim Penggerak PKK Desa Karangan
c. Sosialisasi ke Puskesmas Karangan dengan melibatkan Petugas Promkes Puskesmas, yang
dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012 yang dihadiri oleh seluruh pemegang program dengan
hasil bahwa Pendirian Taman Posyandu di Pos Pinggirsari Desa Karangan sangat di dukung oleh
Kepala Puskesmas dan dihimbau bisa dilaksanakan tidak hanya di Pos Pinggirsari Desa Karangan .

d. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa Karangan) dalam rangka mengambil kesepakatan


didirikannya Taman Posyandu di Pos Pinggirsari dengan melibatkan Tokoh Masyarakat, Kepala Desa,
Perangkat, Kepala Puskesmas, Petugas Promkes, Gizi, dan Sanitasi serta ibu-ibu Balita, dengan total
kehadiran 65 orang. Disepakati pendirian taman posyandu yang diberi Nama Cahaya Insani dengan
hari buka Senin, Rabu dan Sabtu pukul 08.00 s/d 10.00.
e. Pengembangan Program pemberdayaan ekonomi keluarga dengan pelatihan keterampilan kepada
ibu-ibu balita.
Hasil Pencapaian Taman Posyandu Cahaya Insani dari bulan Oktober 2012 s/d April 2013:
1. Sasaran Taman Posyandu Cahaya Insani
2. Upaya Pengembangan
a. Pengadaan APE dengan dibantu oleh BKB dan perbaikan sarana prasarana seperti pengecatan
dinding, perbaikan lantai, pengadaan karpet, saran cuci tangan, Papan nama, alat tulis, mebel, dan
lain lain. Adapun sumber dana dari peran serta lintas sektor diantaranya, puskesmas karangan,
masyarakat setempat, desa, BKB, ibu – ibu balita.
b. Kerja sama lintas sektor
1. Kerja sama dengan BPPKB agar terus melaksanakan pembinaan
2. Puskesmas Karangan antara lain : dokter (latihan ketrampilan pada ibu – ibu balita), bidan
(pelatihan DDTK), Promkes (administrasi, manajemen, PHBS), Gizi (pertumbuhan dan pekmbangan
status gizi), kesling (pengelolaan sampah dan pembinaan sanitasi), program KB (informasi KB).
Adapun bentuk bantuan fisik yang diusulkan dari puskesmas karangan dengan rincian papan nama,
keranjang takakura, transport kader, honor insidental kader posyandu.
3. UDP seksi PLS (Pendidikan Luar Sekolah), dalam rangka kelangsungan pendidikan di taman
posyandu
4. POKJA IV PKK kabupaten mengusulkan dana ke PKK provinsi dengan kucuran bantuan Rp.
5.000.0000,00 dalam bentuk APE dan uang pembinaan.
c. Pemberdayaan ekonomi keluarga balita dengan pelatihan ketrampilan pada saat jam buka taman
posyandu dengan melibatkan instruktur kepala Puskesmas Karangan dan sektor usaha kecil
menengah. Hasil keterampilan dikelola oleh kader berdasarkan kesepakatn dengan ibu balita dengan
pembagian laba 50% masuk ke taman posyandu dan 50% untuk ibu – ibu balita. Sedangkan
pemasarannya berkoordinasi dengan PKK, Puskesmas, dan dunia usaha (butik, toko kerajinan tangan
dll). Untuk memudahkan kader dalam pembagian laba dibuat buku absensi kegiatan bagi ibu yang
menghasilkan keterampilan.
d. Pengadaan seragam dengan swadaya dari masyarakat dan donatur
e. Jimpitan oleh masyarakat sekitar
f. Tabungan balita
g. Perekrutan donatur tetap
3. Kegiatan perlombaan dalam rangka hardiknas dilaksanakan pada tangga 02 mei 2013 jam 08.00
sampai selesai dengan mengundang: muspika, Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa, Kepala
Puskesmas beserta staf, kepala UDP dan PLKB.

9. Pengembangan Pemberdayaan Ibu-Ibu balita


Setelah dirasa banyak manfaat yang diperoleh dari Taman Posyandu dan Pembuatan Kerajinan
Tangan dari ibu-ibu balita, maka disepakati mengadakan forum / rapat untuk membahas
Pengembangan Taman Posyandu menjadi Taman Posyandu Cahaya Insani Plus yaitu Taman
Posyandu Cahaya Insani dan Pondok Kerajinan Tangan Bunda.
Modal awal pembuatan kerajinan tangan berasala dari jimpitan dan donatur tetap Taman Posyandu
serta iuran suka rela dari Ibu-ibu Balita.

10. Dampak dari kegiatan taman Posyandu Cahaya Insani


1. Meningkatkan cakupan D/S bahkan dari luar Taman Posyandu Cahaya Insani datang untuk
kegiatan PAUD pada jam kerja Taman Posyandu yaitu Senin, Rabu dan Sabtu
2. Meningkatnya kecerdasan dan menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan balita sehingga
menunjang tujaun pembangunan nasional dan MDG’s
3. Meningkatnya skill kader posyandu dalam hal pendidikan usia dini, keterampilan, pengetahuan
gizi, tumbuh kembang, promosi kesehatan dll
4. Memberi keterampilan ibu-ibu balita sehingga meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga
5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam menunjang kegiatan posyandu dan program inovatif
Taman Posyandu
6. Meningkatnya kerja sama lintas sektor

Kegiatan Taman Posyandu Dalam rangka Peringatan Hardiknas 2 Mei 2013

 Dihadiri oleh Camat Karangan, segenap Muspika Kec. Karangan


 Pembelajaran kepada ibu dan anak oleh kader melalui panggung boneka
 Lomba Menyanyi oleh balita di taman Posyandu saat peringatan Hardiknas

11. Keberlanjutan dan peluang replikasi


Sampai dengan tahun 2014 kegaiatan dan kiprah taman posyandu Cahaya Insani masih
tetap eksis dan berlanjut bahkan semakin berkembang. Hasil evaluasi dari Taman Posyandu
se Kabupaten Trenggalek, Cahaya Insani memjadi Taman Posyandu percontohan dan
menjadi wahana studi banding Taman posyandu se Kabupaten Trenggalek. Adapun
replikasi dari Taman Posyandu cahaya Insani diantaranya:
a. Kader Pengasuh Taman Posyandu Cahaya Insani menjadi pendamping bagi taman
posyandu disekitarnya, menjadi trainer dan tutor disetiap lounching dan persiapan
pembentukan Taman posyandu.
b. Tempat studi banding bagi para pembina Taman Posyandu baik petugas kesehatan
puskesmas lain, seperti puskesmas Suruh, Pucanganak, Tugu, Pule dan Gandusari, juga
bagi para pengurus PKK baik Tingkat Desa, Kecamatan bahkan Kabupaten.
c. Meningkatnya perkembangan Taman Posyandu baik di desa, dan kecamatan sekitarnya
karena terinspirasi kesuksesan Taman Posyandu Cahaya Insani.
GERAKAN HATINYA PKK

Gerakan HATINYA PKK adalah singkatan dari Halaman, Asri, Teratur, Indah dan
Nyaman bersama Tim Penggerak PKK. Ini merupakan salah satu program unggulan
dari Kelompok Kerja (POKJA III) PKK seluruh Indonesia. Dimana melalui program
ini Tim Penggerak PKK membina kader PKK serta masyarakat untuk dapat bergerak
memanfaatkan halaman pekarangan rumahnya masing-masing,walaupun kecil dan
minimalis, untuk diolah, diatur sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pangan keluarganya. Disamping juga ditata menjadi cantik, asri dan
menyejukkan mata dengan bunga dan tanaman hijau lainnya.
Salah satu pemanfaatan pekarangan, diantaranya Kebun Gizi Keluarga dengan
Buah dan Sayur, Apotik Hidup dengan Tanaman Obat Tradisional, Warung Hidup
dengan aneka bumbu dan rempah serta Tanaman pelindung/Tanaman Keras.
Penataan Halaman juga diperhatikan dengan menata sarana Pembuangan limbah
rumah tangga, sehingga tidak terdapat genangan di halaman rumah yang dapat
menjadi sumber penularan penyakit. Serta penataan halaman dengan aneka
tanaman hias, gar menimbulkan kesan ASRI pada rumah tersebut, dan memelihara
kebersihan, keindahan serta kenyamanan lingkungan.
Melalui gerakan Hatinya PKK kita harapkan masyarakat dapat secara sadar
mengelola pekarangan atau halaman rumahnya agar asri, teratur sehingga terlihat
indah dan menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.
Mari Kita manfaatkan lahan pekarangan semaksimal mungkin melalui Hatinya PKK
dengan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan melalui pendekatan terpadu
berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan akan menjamin ketersediaan bahan
pangan yang beranekaragam secara terus menerus guna pemenuhan gizi keluarga
dan dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga.
UP2K

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK ditingkat rumah tangga


menjadi pilihan dan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
mengembangkanpemberdayaan ekonomi.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masayarakat yang terdiri dari suami istri atau
suami dan anaknya, atau ayah dan anaknya. Usaha ekonomi merupakan strategi
laternatif pemberdayaan untuk meningkatkan pendapatan keluarga, oleh karena itu
pendekatan berbasis social kemasyarakatan, tidak hanya meningkatkan
pendapatan, tetapi juga mencakup pengembangan kemapuan dan keahlian warga
desa/kader dan anggota rumah tangga. Khususnya keluarga-keluarga yang telah
mempunyai usaha.
Pemberdayaan ekonomi keluarga pada dasarnya agar seluruh anggota kelaurga
terlibat dalam kegiatan produktif, sehingga bertambah pendapatan keluarga karena
masing- masing anggota memberikan sumbangan pendapatannya untuk memnuhi
kebutuhan hidup keluarganya.
Gotong Royong merupakan nilai tradisi bangsa Indonesia, maka pemberdayaan
ekonomi keluarga dapat meningkat dan terwujud secara bersama- sama dalam
keluarga. Semua usaha ekonomi yang diusahakan baik secara kelompok maupun
perorangan, dikelola dalam satu wadah yang disebut kelompok Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK.
Pada umumnya seluruh daerah mempunyai potensi unggulan untuk dikelola dan
diolah menjadi makanan, industry kerajinan yang mempunyai nilai jual cukup tinggi
dengan kualitas dan kuantitas masing-masing wilayahnya.
Kegiatan UP2K PKK telah dapat dirasakan oleh keluarga dan masyarakat didaerah.
Produksi yang dihasilkan telah mampu merubah tingkat ekonomi keluarga, sehingga
melalui kegiatan UP2K meningkatkan pendapatan keluarga yang
memenuhikebutuhan hidup yang berkecukupan.

Anda mungkin juga menyukai