Kekusutan neurofibrilar yang difus Hilangnya serat saraf kolinergik di korteks serebrum
Demensia
Perubahan kemampuan merawat diri sendiri Kehilangan kemampuan menyelesaikan masalah. Tingkah laku aneh dan kacau, dan cenderung
Perubahan mengawasi keadaan yang kompleks dan berpikir mengembara.
abstrak. Mempunyai dorongan melakukan kekerasan
Emosi labil, Pelupa, Apatis.
7. Defisit Perawatan diri (makan, minum,
Loss deep memory
berpakaian, higiene)
2. Perubahan nutrisi: kurang dari 3. Perubahan proses pikir 1.Resiko tinggi trauma
kebutuhan tubuh 4. Hambatan Interaksi sosial
5. Hambatan komunikasi verbal
6. Koping tidak efektif
MANIFESTASI KLINIK
Kehilangan daya ingat/memori, terutama memori jangka
pendek.
Kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa.
Kesulitan berbahasa.
Disorientasi waktu dan tempat
Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau fungsi eksekutif
Salah menempatkan barang
Perubahan tingkah laku.
Kehilangan inisiatif
PEM DIAGNOSTIK
• Neuropatologi
• Neuropsikologik
• CT Scan dan MRI
• EEG (Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan
yang suklinis)
• PET (Positron Emission Tomography) dan SPECT (Single
Photon Emission Computed Tomography) Pada penderita
alzheimer, hasil PET ditemukan : penurunan aliran darah
• Laboratorium Darah
PENCEGAHAN
Dianjurkan beberapa cara untuk mencegah penyakit
Alzheimer, di antaranya yaitu :
Bergaya hidup sehat, misalnya dengan rutin
berolahraga
Mengkonsumsi sayur dan buah segar.
Menjaga kebugaran mental (mental fitness). Istilah
ini mungkin masih jarang terdengar.
ASKEP
Identitas Klien
Tgl. Pengkajian : 1 Januari 2021
Nama : Ny. D
PENGKAJIAN Jenis Kelamin
Usia
: Perempuan
:75 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan: Menikah
Pendidikan : SMA
Keluhan Utama :
Keluhan utama kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa. Kondisi klien
selama dirawat adalah juga klien sudah kehilangan daya ingat (pikun),
perhatian menurun, perilaku sosial yang menyerupai anak-anak, gelisah dan
mood klien yang cepat berubah dari sedih menjadi gembira.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa.kondisi klien selama dirawat sudah
kehilangan daya ingat (pikun),perhatian menurun,perilaku sosial yang menyerupai anak-anak,gelisah dan
mood klien yang cepat berubah dari sedih menjadi gembira.
Aktivitas Istirahat
Merasa lelah
Siang/malam: gelisah, tidak berdaya
Sirkulasi
Klien memiliki riwayat penyakit vaskuler serebral/sistemik, hipertensi
Eliminasi
Pada BAK : > 3x sehari
Pada BAB : 1x sehari
Inkontenensia urin/feses
Hiygene
Ny. D terlihat tidak rapi dan pembersihan buruk, rambut kurang bersih dan sudah berwarna putih/uban,
kuku tangan kotor tapi dipotong pendek, pakaian dan tempat tidur tampak bersih. Kebiasaan mandi 1 kali
sehari karena lupa untuk ke kamar mandi. Kebiasaan mencuci rambut sekali seminggu dengan
menggunakan shampoo terkadang saja bila ada, dan lebih sering sabun mandi dipakai untuk mencuci
rambut sekaligus.
Interaksi Sosial
Perilaku sosial menyerupai anak-anak
Pemeriksaan Fisik
Kepala : rambut putih, tipis, dan mudah rontok. Pada kulit kepala tidak terdapat lesi/benjolan. Tidak tampak
oedema pada palpebrae. Sclera tampak putih kekuningan (agak keruh), conjunctiva merah muda, pupil isokor
dan ada refleks terhadap cahaya. Mata sebelah kanan visusnya 6/300 yaitu hanya bisa melihat gerak jari-jari
dari jarak 6 meter. Rongga hidung tidak ada polip/benda asing, tidak ada peradangan mukosa hidung, letak
septum dibagian tengah. Daun telinga tampak bersih, sedang pendengaran kurang. Mengenai gigi, hanya
tertinggal 3 buah (1 di bawah, 1 di atas), lidah tampak bersih,dan tidak ada pembesaran tonsil
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening ataupun kelenjar tyroid. Kaku kuduk
tidak ada.
Dada dan Punggung : dada/punggung tampak berbentuk kiposis (bungkuk), tapi tidak ada
dyspnea
Abdomen dan Pinggang : Inspeksi abdomen tampak datar, tidak tampak adanya
benjolan/masa.
Ekstremitas Atas dan Bawah : Tidak ditemukan kelumpuhan ekstremitas, patah tulang tidak
ada, kulit keriput, tidak ada pembengkakan/edema. Ny. D berjalan tampak sempoyongan
dengan menggunakan tongkat.
Sistem Immune : Tidak dapat terkaji secara jelas karena butuh pemeriksaan khusus tapi
menurut Ny. D kalau dirinya mudah tertular batuk-pilek bila musimnya.
Genetalia/ sistem reproduksi : Ny. D mengaku sudah tidak haid lagi sejak berumur 50 tahunan
Sistem Persyarafan : Refleks fisiologik (ketukan tendon) pada biceps, triceps, lutut, dan
achiles dalam keadaan normal (kontraksi otot biasa).
Sistem Pengecapan : Ny. D masih bisa merasakan asin, manis, pahit dengan mata tertutup dan
mampu menyebutkan jenis makanan yang dirasakannya saat penkajian dilakukan.
Sistem Penciuman : Ny. D masih mampu menyebutkan bau.
Pengkajian Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran Ny D apatis dan bergantung pada perubahan status kognitif Ny D.
Pengkajian fungsi serebral:
Saraf I. Ny D masih mampu menyebutkan bau
Saraf II. Mata sebelah kanan visusnya 6/300 yaitu hanya bisa melihat gerak jari-jari dari jarak 6 meter.
Saraf III, IV dan VI. tidak ditemukan adanya kelainan pada Ny D.
Saraf V. Wajah simetris dan tidak ada kelainan
Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal
Saraf VIII. Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi berhubungan proses senilis serta penurunan aliran darah regional
Saraf IX dan X. Ny D kesulitan dalam menelan makanan
Saraf XI. Tidak atrofi otot strenokleidomastoideus dan trapezius.
Saraf XII. Lidah tampak bersih