Anda di halaman 1dari 22

ASKEP ALZHEIMER

Yola & Dina


DEFINISI Alzheimer merupakan penyakit degeneratif
yang ditandai dengan penurunan daya ingat,
intelektual, dan kepribadian. Tidak dapat
disembuhkan, pengobatan ditujukan untuk
menghentikan progresivitas penyakit dan
meningkatkan kemandirian penderita. (Dr.
Sofi Kumala Dewi, dkk, 2018).
ETIOLOGI
Penyebab yang pasti belum diketahui. Beberapa alternative penyebab
yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi
imunitas, infeksi flament, predisposisi heriditer. Dasar kelainan patologi
penyakit Alzheimer terdiri dari degenerasi neuronal, kematian daerah
spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kongnitif
dengan penurunan daya ingat secara progresif.
PATOFISIOLOGI
Terdapat beberapa perubahan khas biokimia dan neuropatologi
yang dijumpai pada penyakit Alzheimer. Antara lain serabut
neuron yang kusut (massa kusut neuron yang tidak berfungsi)
dan plak senil atau neuritis (deposit protein beta-amiloid,
bagian dari suatu protein besar, protein prekursor amiloid
[APP]. Kerusakan neuron tersebut terjadi secara primer pada
korteks serebri dan mengakibatkan rusaknya ukuran otak.
Faktor Predisposisi: Virus lambat, Proses Autoimun, Keracunan aluminium dan genetik

PATHWAY Penurunan metabolisme dan aliran darah


di korteks parietalis superior

Degenarasi neuron kolinergik

Kekusutan neurofibrilar yang difus Hilangnya serat saraf kolinergik di korteks serebrum

Kelainan Neurotrasmiter Penurunan sel neuron kolinergik yang berproyeksi ke


Terjadi plak senilis
hipokampus dan amigdala

Asetilkolin pada otak

Demensia

Perubahan kemampuan merawat diri sendiri Kehilangan kemampuan menyelesaikan masalah. Tingkah laku aneh dan kacau, dan cenderung
Perubahan mengawasi keadaan yang kompleks dan berpikir mengembara.
abstrak. Mempunyai dorongan melakukan kekerasan
Emosi labil, Pelupa, Apatis.
7. Defisit Perawatan diri (makan, minum,
Loss deep memory
berpakaian, higiene)

2. Perubahan nutrisi: kurang dari 3. Perubahan proses pikir 1.Resiko tinggi trauma
kebutuhan tubuh 4. Hambatan Interaksi sosial
5. Hambatan komunikasi verbal
6. Koping tidak efektif
MANIFESTASI KLINIK
 Kehilangan daya ingat/memori, terutama memori jangka
pendek.
 Kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa.
 Kesulitan berbahasa.
 Disorientasi waktu dan tempat
 Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau fungsi eksekutif
 Salah menempatkan barang
 Perubahan tingkah laku.
 Kehilangan inisiatif
PEM DIAGNOSTIK
• Neuropatologi
• Neuropsikologik
• CT Scan dan MRI
• EEG (Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan
yang suklinis)
• PET (Positron Emission Tomography) dan SPECT (Single
Photon Emission Computed Tomography) Pada penderita
alzheimer, hasil PET ditemukan : penurunan aliran darah
• Laboratorium Darah
PENCEGAHAN
Dianjurkan beberapa cara untuk mencegah penyakit
Alzheimer, di antaranya yaitu :
 Bergaya hidup sehat, misalnya dengan rutin
berolahraga
 Mengkonsumsi sayur dan buah segar.
 Menjaga kebugaran mental (mental fitness). Istilah
ini mungkin masih jarang terdengar.
ASKEP
Identitas Klien
Tgl. Pengkajian : 1 Januari 2021
Nama : Ny. D
PENGKAJIAN Jenis Kelamin
Usia
: Perempuan
:75 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan: Menikah
Pendidikan : SMA
Keluhan Utama :
Keluhan utama kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa. Kondisi klien
selama dirawat adalah juga klien sudah kehilangan daya ingat (pikun),
perhatian menurun, perilaku sosial yang menyerupai anak-anak, gelisah dan
mood klien yang cepat berubah dari sedih menjadi gembira.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa.kondisi klien selama dirawat sudah
kehilangan daya ingat (pikun),perhatian menurun,perilaku sosial yang menyerupai anak-anak,gelisah dan
mood klien yang cepat berubah dari sedih menjadi gembira.

Riwayat Kesehatan Masa lalu


Klien mengatakan adanya penyakit hipertensi.

Riwayat / Keadaan Psikososial


Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
Persepsi klien tentang penyakitnya : Klien mengatakan kesulitan dalam melakukan aktivitas dan kooperatif.
Keadaan emosi :Keadaan emosi klien dalam keadaan labil.
Daya adaptasi :Klien mengalami penurunan kongnitif/memori.
Mekanisme Pertahanan diri :Klien memiliki pertahanan diri yang tidak efektif.

Aktivitas Istirahat
Merasa lelah
Siang/malam: gelisah, tidak berdaya
Sirkulasi
Klien memiliki riwayat penyakit vaskuler serebral/sistemik, hipertensi
Eliminasi
Pada BAK : > 3x sehari
Pada BAB : 1x sehari
Inkontenensia urin/feses

Hiygene
Ny. D terlihat tidak rapi dan pembersihan buruk, rambut kurang bersih dan sudah berwarna putih/uban,
kuku tangan kotor tapi dipotong pendek, pakaian dan tempat tidur tampak bersih. Kebiasaan mandi 1 kali
sehari karena lupa untuk ke kamar mandi. Kebiasaan mencuci rambut sekali seminggu dengan
menggunakan shampoo terkadang saja bila ada, dan lebih sering sabun mandi dipakai untuk mencuci
rambut sekaligus.

Interaksi Sosial
Perilaku sosial menyerupai anak-anak
Pemeriksaan Fisik
Kepala : rambut putih, tipis, dan mudah rontok. Pada kulit kepala tidak terdapat lesi/benjolan. Tidak tampak
oedema pada palpebrae. Sclera tampak putih kekuningan (agak keruh), conjunctiva merah muda, pupil isokor
dan ada refleks terhadap cahaya. Mata sebelah kanan visusnya 6/300 yaitu hanya bisa melihat gerak jari-jari
dari jarak 6 meter. Rongga hidung tidak ada polip/benda asing, tidak ada peradangan mukosa hidung, letak
septum dibagian tengah. Daun telinga tampak bersih, sedang pendengaran kurang. Mengenai gigi, hanya
tertinggal 3 buah (1 di bawah, 1 di atas), lidah tampak bersih,dan tidak ada pembesaran tonsil
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening ataupun kelenjar tyroid. Kaku kuduk
tidak ada.
Dada dan Punggung : dada/punggung tampak berbentuk kiposis (bungkuk), tapi tidak ada
dyspnea
Abdomen dan Pinggang : Inspeksi abdomen tampak datar, tidak tampak adanya
benjolan/masa.
Ekstremitas Atas dan Bawah : Tidak ditemukan kelumpuhan ekstremitas, patah tulang tidak
ada, kulit keriput, tidak ada pembengkakan/edema. Ny. D berjalan tampak sempoyongan
dengan menggunakan tongkat.
Sistem Immune : Tidak dapat terkaji secara jelas karena butuh pemeriksaan khusus tapi
menurut Ny. D kalau dirinya mudah tertular batuk-pilek bila musimnya.
Genetalia/ sistem reproduksi : Ny. D mengaku sudah tidak haid lagi sejak berumur 50 tahunan
Sistem Persyarafan : Refleks fisiologik (ketukan tendon) pada biceps, triceps, lutut, dan
achiles dalam keadaan normal (kontraksi otot biasa).
Sistem Pengecapan : Ny. D masih bisa merasakan asin, manis, pahit dengan mata tertutup dan
mampu menyebutkan jenis makanan yang dirasakannya saat penkajian dilakukan.
Sistem Penciuman : Ny. D masih mampu menyebutkan bau.
Pengkajian Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran Ny D apatis dan bergantung pada perubahan status kognitif Ny D.
Pengkajian fungsi serebral:
Saraf I. Ny D masih mampu menyebutkan bau
Saraf II. Mata sebelah kanan visusnya 6/300 yaitu hanya bisa melihat gerak jari-jari dari jarak 6 meter.
Saraf III, IV dan VI. tidak ditemukan adanya kelainan pada Ny D.
Saraf V. Wajah simetris dan tidak ada kelainan
Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal
Saraf VIII. Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi berhubungan proses senilis serta penurunan aliran darah regional
Saraf IX dan X. Ny D kesulitan dalam menelan makanan
Saraf XI. Tidak atrofi otot strenokleidomastoideus dan trapezius.
Saraf XII. Lidah tampak bersih

Pengkajian Sistem Motorik


Inspeksi : klien mengalami perubahan dan penurunan pada fungsi motorik secara umum.
Pengkajian Refleks
Klien mencoba untuk berdiri dengan kepala cenderung ke depan dan berjalan dengan gaya berjalan seperti
didorong.
Pengkajian Sistem Motorik
Sesuai barlanjutnya usia, Ny D mengalami penurunan terhadap sensasi sensorik secara progresif.
ANALISA
No. Symptom Etiologi Problem
1. DS : Perubahan dalam aktivitas kehidupan Sindrom stress relokasi
 Os tidak kuat untuk berdiri lama sehari-hari

DATA dan bekerja seperti mencuci


baju/peralatan makan dan
menyapu terasa mudah lelah.
DO :
 Os tampak lelah dan lemah
 Vital sign TD 180/90, HR
75x/menit, RR 20x/menit, T
38,5oC.
 

2. DS : Kelemahan,otot-otot yang tidak Trauma,risiko terhadap


 Os tidak kuat untuk berdiri terkoordinasi
lama dan bekerja seperti
mencuci baju/peralatan
makan dan menyapu terasa
mudah lelah.
 Os mengatakan sendi-sendi
tangan dan jari terasa linu
DO :
 sendi-sendi tangan dan jari
kaku.
 Os kelihatan binggung
 
3. DS : Perubahan fisiologis Proses pikir,perubahan
 Os mengatakan (degenerasi neuron
kurang mengigat lagi ireversibel) ditandai dengan
pada masa lalu nya hilang ingatan atau memori
 Os mengatakan lupa
jika meletakkan
benda
DO :
 Os kelihatan 4. DS : Perubahan pola aktivitas Perubahan pola tidur
kebingugan  Os mengatakan tidak
bisa tidur dan tidak
menentukan
kebutuhan/waktu
tidur
DO :
 Os kelihatan gelisah

5. DS : Menurunnya daya tahan dan Kurang perawatan diri


 Os mengatakan kekuatan
kebiasaan mandi 1x kali  
dalam sehari
 Os mengatakan mencuci
rambut hanya 1x kali
dalam seminggu
Thank you
yola & dina

Anda mungkin juga menyukai