Anda di halaman 1dari 26

ALZHEIMER

DISEASE
????
“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah
kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS 30 (Ar
Rum) : 54

“ Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu


ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa” QS. 16 (An Nahl) : 70
Alzheimer Disease

• Suatu gangguan psikiatri yang merupakan


bentuk progresifitas dari dementia, yang
berefek pada gangguan kognitif, behavior, dan
fungsional
• penyakit penurunan fungsi otak yang
kompleks dan progresif sehingga daya ingat
seseorang merosot tajam dan tidak dapat
disembuhkan.
Etiologi
– Belum diketahui secara pasti
– Kemungkinan faktor genetik dan lingkungan
sedang diteliti (gen ApoE atau β-secretase)

Faktor Resiko
– Usia
– Riwayat keluarga
– Hipertensi
– Peningkatan LDL
– Penurunan HDL
– Diabetes
Patogenesis
1. Atrofi kortikal
2. Neurofibrillary Tangles (NFTs)
3. Plaque Amyloid
4. Kerusakan saraf kolinergik
5. Penurunan sintesis asetilkolin
1. Atrophy 2. Amyloid Plaques

3. Neurofibrillary tangles
Beta-amyloid Plaques
• dense deposits of βprotein and cellular
material that accumulate outside and around
nerve cells
Amyloid precursor protein (APP) is the
precursor to amyloid plaque.
1. APP sticks through the neuron membrane.
2. Enzymes cut the APP into fragments of
protein, including beta-amyloid.
3. Beta-amyloid fragments come together
in clumps to form plaques.

Beta-amyloid juga dijumpai pada geriatri


normal, tetapi tidak terkonsentrasi pada
korteks/limbik
Neurofibrillary tangles (NFTs)
Terjadi karena adanya hiperfosforilasi dari protein tau,
sehingga menyebabkan mikrotubul kolaps
4. Terjadinya penurunan aktifitas kolinergik
berpengaruh terhadap keparahan dari
Alzheimer Disease

5. Terjadi penurunan jumlah enzim kolin


asetiltransferase di korteks serebral dan
hipocampus menyebabkan penurunan
sintesis asetilkolin di otak
Diagnosis
• a detailed patient history
• information from family and
friends
• physical and neurological
exams and lab tests
• neuropsychological tests
• imaging tools such as CT
scan, or magnetic resonance
imaging (MRI). PET scans
are used primarily for
research purposes
• MMSE
Tahapan Penurunan Kognitif Menurut MMSE

Mild Difficulty remembering recent events, ability to manage finances, prepare


food, and carry out other household activities declines. May get lost while
(MMSE score
driving. Begins to withdraw from difficult tasks and to give up hobbies.
26–18)

Moderate Patient requires assistance with activities of daily living. Frequently


disoriented with regard to time (date, year, season). Recall for recent
(MMSE score
events is severely impaired. May forget some details of past life and names of
17–10)
family and friends. Functioning may fluctuate from day to day. Patient
generally denies problems. May become suspicious or tearful. Loses ability to
drive safely. Agitation, paranoia, and delusions are common.

Severe Patient loses ability to speak, walk, and feed self. Incontinent of urine and
feces. Requires care 24 hours a day and 7 days a week.
(MMSE score
9–0)

Mini Mental State Examination (MMSE)


Gejala Alzheimer
Tujuan Terapi
• Menjaga fungsi-fungsi pasien selama mungkin
• Menunda perkembangan penyakit

Strategi Terapi
Non farmakologi
Terapi non-farmakologi melibatkan pasien,
keluarga, atau pengasuh khusus untuk
mensupport, menghadapi dan memahami
kondisi pasien
Farmakologi
• Terapi untuk mengatasi gejala penurunan
kognisi atau menunda progresivitas penyakit
• Terapi simptomatik
Terapi Farmakologi

• inhibitor kolinesterase akan meningkatkan


kadar asetilkolin (takrin, donepezil, rivastigmin,
galantamin)
• Antagonis reseptor NMDA : Memantine
• Antioksidan dapat memperlambat progresivitas
penyakit ( Vit E, selegilin (MAO inhibitor))
• Alternatif terapi : ekstrak gingko biloba sebagai
neuroprotektif --- mengurangi kerapuhan kapiler,
efek antioksidan, dan menghambat agregasi
platelet tetapi masih perlu evidence yang lebih
banyak.
Terapi Berdasarkan Stage AD

• Mild - Moderate AD
– Inhibitor Cholinesterase ( Donepezil,
Rivastigmin, Galantamine)

• Moderate - Severe AD
– Antagonis NMDA (Memantine)
Terapi simptomatik

Selain gejala gangguan kognitif juga terdapat


gejala gangguan non kognitif seperti
depresi,seperti gelisah, pelupa, dan insomnia
• Gejala depresi --- antidepresan (SSRI,TCA)
• Insomnia --- perlu hipnotik, atau antidepresan
yang bersifat sedatif
• Delusi --- curiga, menduga-duga yang salah,
paranoid --- antipsikotik (dicari yang paling
kurang efek sampingnya) --- atipikal (klozapin,
quetiapin, risperidon)
PROGNOSA

Dari pemeriksaan klinis 42 penderita probable alzheimer


menunjukkan bahwa nilai prognostik tergantung pada 3
faktor yaitu:
1. Derajat beratnya penyakit
2. Variabilitas gambaran klinis
3. Perbedaan individual seperti usia, keluarga demensia
dan jenis kelamin

Ketiga faktor ini diuji secara statistik, ternyata faktor


pertama yang paling mempengaruhi prognostik penderita
alzheimer. Pasien dengan penyakit alzheimer mempunyai
angka harapan hidup rata-rata 4-10 tahun sesudah
diagnosis dan biasanya meninggal dunia.
ASUHAN KEPERAWATAN

• PENGKAJIAN
Adapun pengkalian yang dilakukan pada penyakit
Alzheimer
• Aktifitas istirahat
• Sirkulasi
• Integritas ego
• Eliminasi
• Higene
• Neurosensori
• Kenyamanan
• Integritas social
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan:

2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan:

3. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan :

4. Perubahan pola tidur berhubungan dengan :

5. Resiko terhadap perubahan pola nutrisi kurang/lebih dari

kebutuhan berhubungan dengan :

6. Perubahan pola eliminasi konstipasi/inkontinensia

berhubungan dengan :

7. Resiko tinggi terhadap disfungsi seksual berhubung dengan :

8. Koping keluarga tidak efektif berhubungen dengan :


Diagnosa dan Intervensi

• 2. Perubahan proses pikir berhubungan

dengan :

a. Degenerasi neuro irreversible

b. Kehilangan Memori

c. Konflik psikologis

d. Deprivasi tiduran
Intervensi
 Kaji tingkat gangguan kognitif seperti perubahan

orientasiterhadap orang, tempat dan waktu, rentang, perhatian,

kemampuan berpikir. Bicarakan dengan orang terdekat

mengenai perubahan tingkah laku yang biasa /lamanya masalah

yang telah ada

 Pertahankan lingkungan yang tenang menyenangkan

 Tatap wajah ketika berbicara dengan pasien

 Panggil pasien dengan namanya

 Gunakan suara yang agak rendah dan berbicara perlahan pada


THANK YOU ...

Anda mungkin juga menyukai