Anda di halaman 1dari 29

BAB III

ANALISIS SITUASI
A. Anlisa Situasi Ruangan
3.1 Analisa Situasi RS Pertamina Bintang Amin
3.1.1. Visi Rumah Sakit
Menjadi Rumah Sakit berwawasan Islami dengan pelayanan prima 2025,
pusatpendidikan berkualitas dalam membangun generasi khairuummah.
3.1.2. Misi Rumah Sakit
a. Pelayanan kesehatan profesional berdasarkan nilai-nilai islami
b. Mengembangkan manajemen mutu rumah sakit yang professional.
c. Memegang teguh etika rumah sakit,etika kedokteran serta menjunjung
tinggi nilai-nilai islami
d. Melaksanakan penelitian dan pendidikan kedokteran, keperawatan dan
bidang kesehatan lainnya secara berkesinambungan
e. Mengembangkan sarana dan prasarana Rumah Sakit sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan Ilmu Pengetahuan dan teknologi
f. Membangun Loyalitas bersama melalui semangat kerja Good
Corporate Goverment.
g. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif.
3.1.3. Tujuan Rumah Sakit
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional
dengan mengutamakan keselamatan pasien.
b. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai jejaring pendidikan.
c. Terbentuknya tenaga profesional dan handal yang istiqomah dalam
pelayanan rumah sakit, pendidikan dan penelitian.
d. Mewujudkan terselenggaranya proses pembelajaran di bidang
pengetahuan kesehatan, ketrampilan dan prilaku yang islami.
e. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bernuansa islami, La
Prima (Layanan, Profesional, Ikhlas, Mutu dan Antusias) dengan
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Menjadi Rumah Sakit rujukan bagi rumah sakit swasta di Provinsi
Lampun

35
3.2 Kajian Situasi Di Ruang bedah RS Pertamina Bintang Amin

3.2.1 Struktur Organisasi

Koordinator
Fakhri rizki, S.Kep., Ns

Katim
Suci Yulian, Amd. Kep

Pj Shift Pj Shift Pj Shift Pj Shift


Exta Cahya, Eli Nyimas, Tuti Astuti, Anisa Nurul,
Amd. Kep S.Kep., Ns. Amd.Kep Amd.Kep

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana


Merta , Irham, Rahmat Jamal, Heni Fika Tari
Amd.Kep Amd.Kep Hidayat, Amd.Kep Karisa, Dwiyanti, Uswati,
Amd.Kep Amd.Kep Amd.Kep Amd.Kep

36
3.2.2 Gambaran Tentang Perawat, Jumlah dan Kualifikasi

No Nama Pendidikan Jabatan


1. Fakhri rizki s.kep., ns PJS KOOR
2. Suci yulian sari D3 KATIM
3. Eli nyimas lestari S.Kep.,s PPJP
4. Tuti astuti D3 PPJP
5. Exta cahya D3 PPJP
6. Annisa nurul D3 PPJP
7. Irham rajib D3 PELAKSANA
8. Rahmat hidayat D3 PELAKSANA
9. Jamal fahlevi D3 PELAKSANA
10. Heni karisa D3 PELAKSANA

11. Fika dwiyanti D3 PELAKSANA

12. Tari uswati D3 PELAKSANA

13. Merta handoko D3 PELAKSANA

3.2.3 Pengaturan Jadwal Dinas Perawat


Pengaturan jadwal dinas staf ruangan bedahdisusun oleh koordinator.
Jadwal tersebut telah disusun sebelum bulan tersebut dimulai.
3.2.4 Laporan Data Ruang bedahFebuari2022

No Keterangan Kelas III


I Kapasitas Tempat Tidur
1. Jumlah Tempat Tidur 18
2. Jumlah Pasien Lama
3. Jumlah Pasien Baru
4. Jumlah Pasien Lama + Baru
II Pasien Keluar Seluruhnya
1. Atas Persetujuan
2. Atas Permintaan Sendiri
3. Melarikan Diri
4. Dirujuk
5. Pindah Ruangan
6. Observasi
7. Meninggal < 24 jam
8. Meninggal > 24 Jam
Total 1-3
I Jumlah Lama Pasien Dirawat 5
II Jumlah Hari Perawatan 3
III BOR 4,83%

37
3.2.5 Macam-macam penyakit terbanyak di Ruang bedahfebuari 2022
No Nama Penyakit Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

3.3 Hasil Pengkajian Pelayanan Ruang bedah RS Pertamina Bintang Amin

1. Perencanaan (Planning)
a. Visi Rumah Sakit atau Ruangan
Di RS Pertamina Bintang Amian sudah terdapat visi tetapi diruang
bedah RS Pertamina Bintang Amin belum memiliki visi.
Visi Rumah Sakit : “Menjadi Rumah Sakit berwawasan Islami dengan
pelayanan prima 2025, pusat pendidikan berkualitas dalam
membangun generasi khairuumma.”
Menurut hasil wawancara, observasi dan kuesioner visi ruangan belum
tersedia.
b. Misi Rumah Sakit dan Ruangan
- Misi Rumah Sakit
1) Pelayanan kesehatan profesional berdasarkan nilai-nilai islami
2) Mengembangkan manajemen mutu rumah sakit yang
professional.
3) Memegang teguh etika rumah sakit,etika kedokteran serta
menjunjung tinggi nilai-nilai islami

38
4) Melaksanakan penelitian dan pendidikan kedokteran,
keperawatan dan bidang kesehatan lainnya secara
berkesinambungan
5) Mengembangkan sarana dan prasarana Rumah Sakit sesuai
dengan perkembangan dan tuntutan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi.
6) Membangun Loyalitas bersama melalui semangat kerja Good
Corporate Goverment.
7) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat baik promotif,
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
- Menurut hasil wawancara, observasi dan kuesioner misi ruangan
belum tersedia
c. Motto
Di Ruang bedah RS Bintang Amin belum terdapat motto tetapi untuk
Rumah Sakit sudah memiliki motto yaitu sebagai berikut:
“Pelayanan Prima, Sehat Milik Semua – We Care We Cure”
Motto sudah cukup dimengerti dan di sosialisasikan oleh karyawan
dengan cukup baik.
Menurut hasil wawancara, observasi dan kuesioner motto ruangan
belum tersedia.
d. Hand hygiene
Berdasarkan hasil surevey dan observasi diruang rawat inap bedah RS
Pertamina Bintang Amin ditemukan masalah yaitu pasien dan keluarga
pasien tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah bertemu
dengan pasien. Pasien dan keluarga belum mengetahui cara cuci
tangan yang baik dan benar serta ditemukannya tidak ada wastafel
beserta sabun dan handsrub didalam ruangan rawat inap pasien.
e. Optimalan usia dibawah 12 tahun
Berdasarkan hasil survey dan observasi diruang rawat inap bedah RS
Pertamina Bintang Amin masih banyak keluarga yang tidak mematuhi
peraturan tata tertib dengan membawa keluarga pasien anak usia
dibawah 12 tahun.

39
f. Pelaksanaan layanan orientasi informasi pasien baru rawat inap.
Berdasarkan hasil surevey dan observasi diruang rawat inap bedah RS
Pertamina Bintang Amin keluarga pasien tidak mengikuti tata tertib
dan belum mengetahui mengenai Mencari sumber tentang hak dan
kewajiban pasien dan keluarga pasien, tata tertib, dokter penanggung jawab
dan perawat yang berjaga, waktu visit dokter, fasilitas ruangan dan cara
penggunan, peraturan jam besuk dan kunjungan, arti gelang pasien dan
tentang complain.
g. Penerapan protocol kesehatan 5M (memaki masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas).
Berdasarkan hasil survey dan observasi diruang rawat inap bedah RS
Pertamina Bintang Amin keluarga pasien tidak mengikuti tata tertib
dan belum mengetahui mengenai protocol kesehatan 5M (memaki
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan
membatasi mobilitas).
h. Lokasi Ruang bedah RS Pertamina Bintang Amin, tidak terlalu
jauhdari sarana pendukung asuhan seperti: Laboratorium, Rontgen,
Fisioterapi danUGD.

2. Perorganisasian (Organizing)
a. Struktur Organisasi
Ruang bedahsudah terdapat struktur organisasi ruangan yang ditempel
didinding samping ruang kepala ruangan.
b. Uraian Tugas (Job Deskriptions)
Hasil wawancara dan obersevasi perawat ruangan yang terdiri dari
karu, katim dan perawat pelaksana telah melaksanakan tugasnya
dengan baik.
c. Metode Penugasan
Ruangan bedah RS Pertamina Bintang Amin menggunakan metode
tim, hasil wawancara dan observasi kepada perawat di ruangan
didapatkan metode tim dapat berjalan dengan baik dan tidak ada
kendala.

40
3. Pengarahan (Actuating)
a. Motivasi
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan bedah RS
Pertamina Bintang Amin tentang pemberian motivasi kerja yaitu
menurut kepala ruangan sebagai pemimpin di ruangan, kepala ruangan
selalu memberikan motivasi kepada semua perawat di ruangan untuk
meningkatkan tanggung jawab, rasa kekeluargaan dan tidak hanya
mengandalkan satu orang saja, selain itu kepala ruangan bedah RS
Pertamina Bintang Amin juga memotivasi untuk selalu belajar.
b. Pengaturan waktu kerja dan manajemen waktu
Hasil wawancara kepala ruangan bedah RS Pertamina Bintang Amin
pengaturan waktu kerja dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien dan pembagian waktu kerja membagi jumlah perawat kedalam
3 shift (pagi, sore, malam)
c. Komunikasi Efektif
1) Hubungan Perawat–Klien
Interaksi perawat dan klien terjadi saat perawat melakukan
tindakan keperawatan langsung, misalnya saat perawat memasang
infus, penyuntikan obat. Hubungan juga terjadi ketika melakukan
asuhan tidak langsung, misalnya ketika melakukan pengecekan
jumlah pasien dan melihat kondisi pasien, bed side teaching.
2) Hubungan Perawat – Perawat
- Serah terima tugas atau timbang terima dilakukan oleh perawat
yang bertugas pada shift sebelumnya ke shift berikutnya.
Dalam serah terima ini, juga dibicarakan mengenai informasi-
informasi terbaru yang perlu diketahui oleh perawat, tentang
rencana tindakan yang sedang, dan akan dilakukan, tetapi tidak
dilakukan sambil melihat kondisi langsung.
- Visite atau serah terima klien secara langsung ke Ruangan
dilakukan dengan keliling.

41
42
3) Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain
a) Dengan Dokter
Komunikasi bersifat sosial dan komunikasi yang berhubungan
dengan klien bersifat delegatif dan sudah kolaboratif. Protap
pendelegasian dari dokter ke perawat. Dari hasil observasi
untuk penulisan resep pada saat visit dokter selalu dilakukan
oleh dokter. Komunikasi yang baiknamun waktu visite dokter
di ruang bedah tidak terjadwal.
b) Dengan Tim Gizi
Komunikasi perawat dengan tim gizi saling membantu untuk
pemenuhan kebutuhan gizi klien. Komunikasi untuk pelayanan
klien dilakukan dengan komunikasi langsung dan telepon
ruangan.
c) Dengan petugas laboratorium
Komunikasi perawat dengan bagian laboratorium berjalan
dengan cukup baik ditandai dengan misalnya ada suatu
klarifikasi tentang bahan dan hasil pemeriksaan laboratorium.
Karena komunikasi berjalan dnegan baik sehingga hasil cek
laboratorium membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.
d) Dengan Cleaning Service
Hubungan perawat dengan cleaning service efektif, dan saling
menghargai.
e) Dengan Mahasiswa Praktek
Hubungan perawat dengan mahasiswa berjalan baik. Dari hasil
observasi yang dilakukan oleh mahasiswa kepada perawat di
ruangan tampak komunikasi kooperatif dan berjalan efisien.

4. Pengawasan (Controling)
a. Protap terhadap suatu kejadian atau masalah keperwatan
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan bedah RS
Pertamina Bintang Amin terkait dengan protap terhadap suatu kejadian
seperti tertusuk jarum yaitu menurut kepala ruangan bedah RS

43
Pertamina Bintang Aminmasalah tersebut sudah ada standar
operasional prosedur (SOP) atau alur pelaksanaannya.
b. Mekanisme penjaminan mutu asuhan keperawatan ruangan
Diruang bedah RS Pertamina Bintang Amin sudah memiliki standar
operasional prosedur (SOP) dan memiliki standar asuhan keperawatan
(SAK) dan dalam pelaksanaanya SOP berjalan sesuai dengan standar.
c. Kedisiplinan tenaga yang ada (punishment dan reward)
Diruang bedahRS Pertamina Bintang Aminsudah ada kebijakan
terhadap karyawannya mengenai kedisiplinan karyawan, misalnya
sudah ada kebijakan mengenai sanksi bagi para karyawannya yang
tidak mentaati peraturan rumah sakit ada bentuk raport masing-masing
individu di ruangan, apabila karyawan tersebut tetap tidak
mengindahkan maka pihak rumah sakit yang akan melakukan
peringatan lanjutan.
d. Mekanisme pengembangan jenjang karir perawat
Di bedahRS Pertamina Bintang Aminsudah ada mekanisme
pengembangan jenjang karir perawat terutama bagi perawat yang
disiplin dan berprestasi kerja berupa kenaikan kridensial yaitu
penaikan kewenangan klinis oleh komite keperawatan
e. Menkanisme pengelolaan limbah Infeksius dan Non Infeksius
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kelompok di ruangan
bedahRS Pertamina Bintang Amindi dapatkan pembuangan sampah
infeksius dan sampah non infeksius sudah sesuai dengan tempat yang
disediakan dan tempat pembuangan sampah infeksius dan sampah non
infeksius berada jauh dari ruangan pasien, sehingga tidak tercampur
dengan sampah non medis yang berasal dari pasien dan keluarga
pasien.
d. Pencegahan terhadap infeksi
Berdasarkan hasil obersevasi dan kuesioner yang dilakukan oleh
kelompok di ruangan bedahRS Pertamina Bintang Amin didapatkan
perawat melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5 moment hygiene
namun kurangnya edukasi kepada pasien untuk cuci tangan 6 langkah.

44
e. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri
Berdasarkan hasil obersevasi dan kuesioner yang dilakukan oleh
kelompok di ruangan bedahRS Pertamina Bintang Amin didapatkan
perawat memakai handscoon dan masker saat melakukan tindakan
keperawatan.
3.4 Hasil Pengkajian Manajemen Asuhan Keperawatan
1. M1 (Manusia/Ketenagaan)
Hasil dari wawancara dan kuesioner perawat diruangan sudah merasa puas
dengan pembagian tugas, kinerja, jam kerja yang efektif dan pembagian
tugas. Serta hasil dari observasi didapatkan sikap perawat aktif dalam
melakukan kegiatannya setiap shift dan sesuai dengan tugasnya masing-
masing dan perawat sudah mengikuti pelatihan BTCLS, BLS, Code Blue,
Code Red, Tanggap Darurat, Hiperkes, Perawatan Luka.
a. Ketenagaan dan Pasien
Mekanisme perekrutan tenaga yang dilaksanakan diruangan atau
instusi kerja, mekanisme perekrutan dilakukan oleh RS Pertamina
Bintang Amin, lalu diajukan ke pihak bidang keperawatan dan
selanjutnya memberikan training kepada tenaga kerja.
1) Jumlah Tenaga yang ada di Ruang bedah
No Kualifikasi Jumlah
1 D-3 Keperawatan 11
2 S-1 Keperawetan 1
3 S-1 Keperawatan + Ners 2
Total 13

2) Kebutuhan tenaga
Rumus Douglas

Σ perawat = Σ klien X derajat ketergantungan

Derajat Ketergantungan Klien

Σ Minimal care Partial care Total care

45
klien Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,26 0,20

(Sumber : Nursalam 2014)

Menghitung tingkat ketergantungan klien berdasarkan pada


pengkajian yang dilakukan pada tanggal 1 maret 2022-03 maret 2022
dengan hasil sebagai berikut :
a) Pada 1 maret 2022
Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan klien
Minimal 3 0 3 0
Parsial 4 3 1 4
Total 0 0 0 0
Jumlah 7
Total tenaga perawat :
Shif pagi : 1orang
Shift siang : 1orang
Shif malam : 1 orang
Jumlah : 3 perawat
Jadi jumlah perawat per shif berdasarkan klasifikasi pasien adalah : 1
perawat untuk shif pagi dan 1 perawat untuk shif siang dan 1 perawat
untuk shif malam, cadangan 25 % x 3 = 075 dibulatkan menjadi 1
Jumlah yang diperlukan keseluruhan adalah jumlah 4 perawat.
b) Pada 2maret 2022
Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan klien
Minimal 0- 0 0 0
Parsial 4 4 4 4
Total 0 0 0 0
Jumlah 4 1 1 1
Total tenaga perawat :
Shif pagi :1orang
Shift siang : 1orang
Shif malam : 1orang

46
Jumlah : 3 perawat
Jadi jumlah perawat per shif berdasarkan klasifikasi pasien adalah :
1perawat untuk shif pagi dan 1perawat untuk shif siang dan 1 perawat
untuk shif malam, cadangan 25 % x 3 = 1
Jumlah yang diperlukan keseluruhan adalah jumlah 4 perawat.
c) Pada 3 maret 2022
Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan klien
Minimal 0 0 0 0
Parsial 3 3 2 2
Total 0 0 0 0
Jumlah 3 1 1 1
Total tenaga perawat :
Shif pagi : 1orang
Shift siang : 1orang
Shif malam : 1orang
Jumlah : 3 perawat
Jadi jumlah perawat per shif berdasarkan klasifikasi pasien adalah :
1perawat untuk shif pagi dan 1perawat untuk shif siang dan 1 perawat
untuk shif malam, cadangan 25 % x 3 = 1.
Jumlah yang diperlukan keseluruhan adalah jumlah 4 perawat.
2. M2 (Material/Sarana dan Prasarana)
a) Ketersediaan alat pencegahan infeksi dari hasil observasi :
- Belum tersedianya Handsrub di setiap ruangan.
- Belum Tersedia poster 6 langkah cuci tangan 5 moment hygine
diruangan rawat inap pasien.
- Terdapat Kotak medis yaitu 1 kotak infeksi, 1 kotak plabot infus
dan 2 kotak sampah jarum.
b) Fasilitas untuk petugas kesehatan terdiri atas 1 ruangan nurse stasion
yang juga menjadi tempat saat dokter visit dan juga merupakan
tempat pendokumentasian.
c) Belum tersedianya penyimpanan tabung oksigen mobile karena
tabung O2 tergabung dengan ruangan A.

47
3. M3 (Metode)
a. MAKP
Dari hasil observasi, wawancara dan kuesioner yang telah dilakukan
oleh kelompok didapatkan data bahwa :
1. Terdapat beberapa perawat di ruangbedah sudah sangat memahami
tentang metode tim, sehingga perawat memberikan asuhan
keperawatan dengan menggunakan metode Tim berjalan dengan
baik
2. Seluruh perawat di ruang bedah sudah cocok dengan penerapan
metode tim.
b. Timbang Terima
Dari hasil observasi, wawacara dan kuesioner yang telah dilakukan
oleh kelompok didapatkan data bahwa ruangan bedah timbang terima
pasien terdapat buku khusus dan status pasien untuk laporan serta
dilakukan dalam sehari tiga kali yaitu pagi jam 07.30, siang jam 14.00
dan malam jam 21.00, saat operan pasien dilakukan di nurse stasion
dan kesetiap pasien atau di hadapan pasien.
c. Supervisi
Dari hasil wawancara dan kuesioner yang telah dilakukan oleh
kelompok didapatkan data bahwa ruangan bedah yaitu sudah ada
program supervisi terhadap katim dan perawat pelaksana dan dalam
pelaksanaanya sudah berjalan dengan baik namun waktu tidak
terjadwal.
d. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa
perawat oleh kelompok didapatkan data bahwa ruangan sudah
melakukan discharge planning sesuai form yang tersedia pada pasien
yang akan pulang dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan dengan
baik.
e. Ronde Keperawatan

48
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok didapatkan data
bahwa ronde keperawatan sudah dilakukan dengan melakukan ke
setiap pasien atau dihadapan pasien.
f. Standar / Pedoman Protap
Hasil dari observasi, wawancara dan kuesioner yang dilakukan oleh
kelompok didapatkan bahwa ruangan sudah mempunyai SPO serta
sudah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan SPO dan
sudah ada protokol tertusuk jarum yang ditempel didinding ruangan.
g. Dokumentasi Keperawatan
1) Metode pendokumentasian
Metode pendokumentasian yang di lakukan di ruang bedahdengan
metode SOAP (subjective, objective, assessment dan plan) dengan
bentuk format pendokumentasian yang digunakan.
2) Metode penyimpanan dokumentasi ruangan
Terdapat tempat untuk penyimpanan pendokumentasian diruangan
yang dipisahkan peruangan pasien sehingga dokumentasi (list
pasien) diletakkan di meja nurse stasion dan tampak sudah rapih.
3) Gambaran pelaksanaan dokumentasi yang digunakan
Dengan menggunakan list pasien yang berkaitan tentang
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, implementasi dan evaluasi

49
B. Analisa SWOT
Elemen Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunity) Ancaman (Threaten)
M1 (Manusia/ - Terdapat 13 perawat - Manajemen Tim - Terdapat - Adanya perawat yang
Ketenagaan) dengan lulusa D3 belum bisa maksimal kesempatan untuk izin, cuti dan sakit
Keperawatan 11 orang, terutama untuk dinas melanjutkan - Diruangan perawat
dan S1 Kep + Profesi 2 sore dan malam pendidikan bagi melakukan cuci
orang dan sudah karana jumlah perawat tangan 6 langkah dan
mengikuti pelatihan perawatnya hanya 3-4 - Terdapat mahasiswa 5 moment namun
BLS, BTCLS, Code orang dalam satu kali yang sedang praktek belum memberi
Blue, Code Red, jaga sehingga dapat edukasi kepada pasien
Tanggap Darurat, membantu / keluarga pasien
Hiperkes, Perawatan pelaksanaan tugas - Mewujudkan
Luka. keperawatan peningkatan
- sikap perawat aktif - Adanya dukungan produktivitas kerja
dalam melakukan dari kepala ruangan diruagan
kegiatannya setiap shift untuk menjalankan
proses manajemen

M2 (Material/ Sarana - Tersedianya alat - Alat yang tersedia - Adanya penyediaan - Adanya tuntutan yang
dan Prasarana) pencegahan infeksi diruangan memadai barang dari rumah lebih tinggi dari
- Terdapat lemari khusus - Terdapat alat yang sakit untuk alat masyarakat untuk
penyimpanan alat sudah berkarat dan kesehatan yang mendapatkan fasilitas
kesehatan rusak. dibutuhkan ruangan. kesehatan yang lebih
- Terdapat alat pelindung memadai
diri seperti handscoon - Adanya tuntutan
dan masker kemudahan dan
- Kotak medis yaitu 1 kefektifan dalam

50
kotak infeksi, 1 kotak bekerja
plabot infus dan 2
kotak sampah jarum.
- Masing-masing
penggunaan alat
bertanggung jawab atas
kebersihan dan kembali
keadaan semula
M3 (Metode) - Sistem metode - Timbang terima - Kebijakan rumah - Upaya RS Pertamina
pemberian asuhan yang pasien terdapat buku sakit memberi Bintang Amin
sedang dijalan adalah khusus untuk laporan kebebasan kepada mewujudkan visi
metode tim serta dilakukan dalam ruangan untuk menjadi RS yang
- Perawat saat operan sehari tiga kali yaitu merenapkan prima dalam
pasien dilakukan di pagi jam 07.30, siang pelayanan kepada pelayanan kesehatan.
nurse stasion dan jam 14.00 dan malam klien dan - Tuntutan
kesetiap pasien atau di jam 21.00 dan belum peningkatan pasien/masyarakat
hadapan pasien. tepat waktu. produktivitas kerja utuk memperoleh
- Pasien yang akan - Ada program supervisi - Dapat dibuat jadwal perawatan yang
pulang dalam terhadap katim dan ronde keperawatan profesional
pelaksanaanya sudah perawat pelaksana dan sehingga dapat
berjalan dengan baik dalam pelaksanaanya dilaksanakan secara
dan pasien pulang sudah berjalan dengan rutin
ditulis di buku laporan. baik namun waktu - Terdapat SOP di
- Sudah ada program tidak terjadwal. ruangan
supervisi terhadap
katim dan perawat
pelaksana
- Sudah melaksanakan

51
asuhan keperawatan
sesuai dengan SPO dan
sudah ada protokol
tertusuk jarum yang
ditempel didinding
ruangan.
- Sudah ada tempat
dokumentasi (list
pasien) dan diletakkan
di meja nurse stasion
serta tampak sudah
rapih.
Kurangnya - -
Pasien dan keluarga - Terdapat mahasiswa - Setelah dilakukan
sosialisasi Perawat pasien tidak yang sedang praktek edukasi kepada pasien
Tentang Hand melakukan cuci sehingga dapat dan keluarga pasien
Hygiene Kepada tangan sebelum dan membantu tetapi tidak diterapkan
Pasien / Keluarga sesudah bertemu pelaksanaan tugas secara baik dan benar.
Pasien dengan pasien. Pasien keperawatan
dan keluarga belum - Adanya dukungan
mengetahui cara cuci dari kepala ruangan
tangan yang baik dan untuk menjalankan
benar serta proses manajemen
ditemukannya tidak
ada wastafel beserta
sabun dan handsrub
didalam ruangan rawat
inap pasien.
Belum optimalnya - Tidak ada anak kecil Masih banyak keluarga - Terdapat mahasiswa - Adanya tuntutan yang

52
peraturan mengenai atau dibawah usia 12 yang tidak mematuhi yang sedang praktek lebih tinggi dari
pengunjung anak tahun yang masuk sehingga dapat masyarakat untuk
peraturan tata tertib
usia dibawah 12 kedalam ruangan membantu mendapatkan fasilitas
tahun pasien. dengan membawa pelaksanaan tugas kesehatan yang lebih
keperawatan memadai
keluarga pasien anak usia
- Adanya dukungan - Setelah dilakukan
dibawah 12 tahun. dari kepala ruangan edukasi keluarga
untuk menjalankan pasien tetap
proses manajemen membawa anak usia
dibawah 12 tahun.
Belum diterapkannya - Pasien dan keluarga - Pasien tidak mengikuti - Terdapat mahasiswa - Adanya tuntutan yang
layanan orientasi pasien dpat memahami tata tertib dan belum yang sedang praktek lebih tinggi dari
informasi kepada layanan orientasi dan mengetahui mengenai sehingga dapat masyarakat untuk
pasien baru dirawat informasi. Mencari sumber tentang membantu mendapatkan fasilitas
inap - Membuat banner hak dan kewajiban pelaksanaan tugas kesehatan yang lebih
mengenai peraturan pasien dan keluarga keperawatan memadai.
tata tertib RS pasien, tata tertib, dokter - Adanya dukungan
penanggung jawab dan
dari kepala ruangan
perawat yang berjaga,
waktu visit dokter,
untuk menjalankan
fasilitas ruangan dan proses manajemen.
cara penggunan,
peraturan jam besuk dan
kunjungan, arti gelang
pasien dan tentang
complain.
Kurangnya edukasi - Pasien dan keluarga - Keluarga pasien tidak - Terdapat mahasiswa - Adanya tuntutan yang
mengenai penerapan pasien dpat memahami mengikuti tata tertib yang sedang praktek lebih tinggi dari
protocol kesehatan 5 dan menerapkan dan belum mengetahui sehingga dapat masyarakat untuk

53
M (menjaga jarak, mengenai protocol mengenai protocol membantu mendapatkan fasilitas
memakai masker, kesehatan 5 M kesehatan 5M (memaki pelaksanaan tugas kesehatan yang lebih
mencuci tangan, (menjaga jarak, masker, mencuci keperawatan memadai
menjauhi kerumunan memakai masker, tangan, menjaga jarak, - Adanya dukungan - Belum diterapkan
dan membatasi mencuci tangan, menjauhi kerumunan dari kepala ruangan secara maksimal.
mobilitas). menjauhi kerumunan dan membatasi untuk menjalankan
dan membatasi mobilitas). proses manajemen.
mobilitas).
- Membuat banner
mengenai peraturan
tata tertib RS

54
C. Perumusan Masalah
No Identifikasi Masalah Penyebab
1. Kurangnya edukasi mengenai Keluarga pasien tidak mengikuti tata
penerapan protocol kesehatan tertib dan belum mengetahui mengenai
5 M (menjaga jarak, memakai protocol kesehatan 5M (memaki masker,
masker, mencuci tangan, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi
menjauhi kerumunan dan kerumunan dan membatasi mobilitas).
membatasi mobilitas).
2. Kurangnya sosialisasi a. Ruangan pasien belumterdapat
Perawat Tentang Hand handscrab, poster cuci tangan dan
Hygiene Kepada Pasien / kurang mensosialisasikan tentang
Keluarga Pasien pentingnya Hand Hygiene kepada
keluarga pasien, sehingga mempunyai
risiko penyebaran infeksi
b. Perawat mengerti tentang cuci tangan
6 langkah 5 moment namun belum
memberi edukasi ke pasien/kalurga
pasien.
3. Belum optimalnya peraturan Masih banyak pengunjung anak usia < 12
mengenai pengunjung anak tahun
usia dibawah 12 tahun
4. Belum diterapkannya layanan Masih banyak pasien dan keluarga pasien
orientasi informasi kepada yang belum mengetahui hak dan kewajiban
pasien baru dirawat inap pasien dan keluarga pasien, tata tertib, dokter
penanggung jawab dan perawat yang berjaga,
waktu visit dokter, fasilitas ruangan dan cara
penggunan, peraturan jam besuk dan
kunjungan, arti gelang pasien dan tentang
complain

55
SKORING

No. Masalah Mg Su Mn Nc Af Total Prioritas


1. Kurangnya edukasi dan 4 4 5 5 5 2000 1
perapan protocol 5M

2. Belum optimalnya 4 5 4 4 3 960 2


peraturan mengenai
pengunjung anak usia
dibawah 12 tahun
3. Belum optimalnya 4 4 4 4 3 768 3
layanan orientasi
infromasi pada pasien
baru rawat inap
4. Kurangnya sosialisasi 4 4 4 3 3 567 4
Perawat Tentang Hand
Hygiene Kepada
Keluarga Pasien

Keterangan :
- Mg : Kecendrungan dan seringnya terjadi masalah 1. Sangat kurang
- Su : Besarnya kerugian yang ditimbulkan penting
- Mn : Kemungkinan masalah bisa di pecahkan 2. Kurang penting
- Nc : Melibatkan pertimbangan dan perhatian 3. Cukup penting
perawat 4. Penting
- Af : Kemungkinan masalah bisa dipecahkan 5. Sangat penting

D. Prioritas Masalah
1. Kurangnya edukasi mengenai penerapan protocol kesehatan 5 M
(menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan
dan membatasi mobilitas).
2. Belum optimalnya peraturan mengenai pengunjung anak usia dibawah 12
tahun

56
3. Belum optimalnya layanan orientasi informasi pada pasien baru rawat
inap
4. Kurangnya sosialisasi Perawat Tentang Hand Hygiene Kepada Keluarga
Pasien

57
E. POA (PLAN OF ACTION)

SASARA WAKTU
MASALA INDIKATOR
KEGIATA N / MEDI PENANGGUN
NO TUJUAN KEBERHASILA
H N TEMPA A G JAWAB
N
T
Semua 1. Noby
pasien/ Amukti,
keluarga S.Kep
pasien 2. Clara, S.Kep
- Membuat ruang 3. Reka Putri,
poster bedah S.Kep
edukasi 4. Putri Salsa,
protocol Pasien dan S.Kep
kesehatan keluarga 5. A’araf Febria,
Kurangnya 5M mengetahu Pasien dan S.Kep
edukasi dan - Memberi i dan keluarga pasien 09 maret 6. Fransisca, S.Kep
1. Banner
penerapan edukasi mematuhi dpat menerapkan 2022 7. Weni, S.Kep
protocol 5 M pentingya peraturan protocol kesehatan 8. Respa, S.Kep
protocol protocol 9. Heru, S.Kep
kesehatan kesehatan. 10. Dewi S.Kep
5M 11. Rita S.Kep
12. Eva S.Kep
13. Parid S.Kep

58
N INDIKATOR SASARAN WAKTU / PENANGGUNG
MASALAH KEGIATAN TUJUAN MEDIA
O KEBERHASILAN TEMPAT JAWAB
2. Belum - Mengaplikasikan - Pasien dan Tidak ada anak Keluarga 09 maret Lembar 1. Noby
optimalnya tata tertib keluarga kecil atau dibawah pasien / 2022 balik Amukti,
peraturan pengunjung mengetahu usia 12 tahun yang Pengunjung diruang kalender S.Kep
mengenai kedalam media i dan masuk kedalam bedah duduk 2. Clara, S.Kep
pengunjung - Membuat banner mematuhi ruangan pasien. dan 3. Reka Putri,
anak usia tata tertib rumah peraturan Banner S.Kep
dibawah 12 sakit sehingga 4. Putri Salsa,
tahun - Ikut serta tidak ada S.Kep
mengingatkan lagi anak 5. A’araf
dan <12 tahun Febria, S.Kep
mengorientasika masuk ke 6. Fransisca,
n kepada ruangan S.Kep
keluarga dan pasien. 7. Weni, S.Kep
pasien baru. 8. Respa, S.Kep
9. Heru, S.Kep
10. Dewi S.Kep
11. Rita S.Kep
12. Eva S.Kep
13. Parid S.Kep

59
SASARA WAKTU
INDIKATOR
N MASALA N / MEDI PENANGGUN
KEGIATAN TUJUAN KEBERHASI
O H TEMPA A G JAWAB
LAN
T
3. Belum a. Mengorientasikan Setelah Pasien dan Keluarga 09 maret Poster 1. Noby
optimalnya kepada keluarga dan dilakukan keluarga pasien / 2022 dan Amukti,
layanan pasien baru. implementasi pasien dpat Pengunjun Banner S.Kep
orientasi b. Koordinasi dengan kepala diharapkanmam memahami g 2. Clara, S.Kep
ruang pu menjalankan
informasi layanan 3. Reka Putri,
c. Membuat lembar balik dan memahami orientasi dan S.Kep
kalender dan leaflet. tentang
d. Menyusun admission care, informasi
materi
4. Putri Salsa,
dengan S.Kep
admission care
e. Sosialisasi kepada pasien indikator :
5. A’araf
dan keluarga pasien a.Perawat Febria,
f. Mengevaluasi admission mampu S.Kep
care menjelaskan 6. Fransisca,
atau S.Kep
menjalankan 7. Weni, S.Kep
admission 8. Respa,
care dengan
S.Kep
baik dan
benar.
9. Heru, S.Kep
b. Pasien
10. Dewi S.Kep
dan keluarga 11. Rita S.Kep
pasien 12. Eva S.Kep
mengetahui 13. Parid S.Kep
informasi
yang didapat.

60
SASARA WAKTU
INDIKATOR
N MASALA N / PENANGGUN
KEGIATAN TUJUAN KEBERHASILA MEDIA
O H TEMPA G JAWAB
N
T
4. Kurangnya - Membuat poster Semua Pasien/ keluarga Semua 09 maret Handscrub 1. Noby
sosialisasi edukasi hand pasien/ pasien mampu pasien/ 2022 , Leaflet Amukti,
Perawat hygiene keluarga melaksanakan hand keluarga diruang dan SOP. S.Kep
Tentang - Memberi edukasi pasien hygiene 6 langkah pasien peny 2. Clara, S.Kep
Hand pentingya hand memaham 5 moment ruang 3. Reka Putri,
Hygiene hygiene i tentang bedah S.Kep
Kepada - Demontrasi hand kebijakan, 4. Putri Salsa,
Keluarga hygiene 6 langkah SOP S.Kep
Pasien kepada pasien/ tentang 5. A’araf
keluarga pasien hand Febria,
setiap overan/visit hygiene 6 S.Kep
- Evaluasi/pelaksaan 6. Fransisca,
SOP Hand hygiene S.Kep
7. Weni, S.Kep
8. Respa, S.Kep
9. Heru, S.Kep
10. Dewi S.Kep
11. Rita S.Kep
12. Eva S.Kep
13. Parid S.Kep

61
F. Penyelesaian Masalah
Pengobservasian diruang bedah RS Pertamina Bintang Amin diangkat sebagai
project pembaharuan, diharapkan project pembaharuan ini dapat di laksanakan
dan ditindak lanjuti sehingga masalah di ruangbedah RS Pertamina Bintang
Amin dapat teratasi sebagian ataupun menyeluruh. Dalam pelaksanaan
penyeselesaian masalah project pembaharuan yang dilaksanakanmeliputi:
1. Kurangnya sosialisasi Perawat Tentang Hand Hygiene Kepada Keluarga
Pasien
a. Sosialisasi SPO hand hygiene
b. Memberi edukasi pentinya hand hygie
c. Demontrasi hand hygiene 6 langkah kepada pasien/ keluarga pasien
setiap overan/visit
d. Evaluasi/ observasi pelaksaan SOP Hand hygiene.

2. Belum optimalnya peraturan mengenai pengunjung anak usia dibawah 12


tahun
a. Mengaplikasikan tata tertip pengunjung kedalam media
b. Memajang stand banner larangan atau aturan didekat pintu masuk
ruangan pasien bahwa anak dibawah 12 tahun tidak diperbolehkan
masuk kedalam ruangan pasien.
c. Ikut serta mengingatkan dan mengorientasikan kepada keluarga dan
pasien baru.
3. Belum diterapkan layanan orientasi informasi kepada pasien baru rawat
inap.
a. Mengorientasikan kepada keluarga dan pasien baru.
b. Koordinasi dengan kepala ruang
c. Membuat poster tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga
pasien, tata tertib, dokter penanggung jawab dan perawat yang
berjaga, waktu visit dokter, fasilitas ruangan dan cara penggunan,
peraturan jam besuk dan kunjungan, arti gelang pasien dan tentang
complain.

62
4. Kurangnya edukasi mengenai penerapan protocol kesehatan 5 M
(menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan
dan membatasi mobilitas).
a. Sosialisasi protocol kesehatan 5 M(menjaga jarak, memakai masker,
mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas).
b. Memberi edukasi pentinya (menjaga jarak, memakai masker, mencuci
tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas).
c. Demontrasi hand hygiene (menjaga jarak, memakai masker, mencuci
tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas).
d. Evaluasi/ observasi pelaksanaan (menjaga jarak, memakai masker,
mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas).

63

Anda mungkin juga menyukai