Anda di halaman 1dari 44

Alzheimer/

(Demensia)

By : Dini Permata Sari, S.Farm, M.Si., Apt


Peningkatan kesejahteraan

Peningkatan usia harapan

hidup Peningkatan populasi usia

lanjut

Peningkatan masalah
kesehatan usia lanjut

a.l. kepikunan / demensia


DEFINISI
Penyakit Alzheimer merupakan sebuah kelainan otak yang bersifar
irrefersible dan progresif.
Para ilmuwan belum menentukan secara pasti mengapa atau
bagaimana ia berkembang. Namun, mereka tahu bahwa penyakit
Alzheimer menghasilkan perubahan spesifik di otak. Perubahan-
perubahan ini termasuk endapan (plak) dari protein yang disebut "beta
amyloid," kehilangan sel-sel saraf (neuron) di bagian-bagian penting
otak, dan massa serat protein yang tidak teratur dalam sel-sel otak (ini
dikenal sebagai "kusut neurofibrillary").
EPIDEMIOLOGI

Penyakit Alzheimer
dideskripsikan pertama kali oleh
Alois Alzheimer pada tahun
1907.

Ada sekitar 46 juta jiwa yang


menderita penyakit Alzheimer di
dunia, dan sebanyak 22 juta jiwa
di antaranya berada di Asia.
BAGAIMANA DGN
INDONESIA ???

• Jumlah lansia di Indonesia: ± 16 juta orang


(peringkat ke 4 di dunia)
• Akan menjadi ± 25,5 juta (2020)

BERPOTENSI TINGGI
TERSERANG ALZHEIMER

Kompas, 26 Maret 2002


Makin tua  makin matang

Makin manula  makin tua otak

Harapan hidup  jumlah manula gangguan


otak 
ETILOGI

• Belum diketahui secara pasti


• Kemungkinan faktor genetik dan lingkungan
Sedang diteliti (gen itu ApoE atau β-
secretase)
Faktor Resiko
• Usia
• Riwayat keluarga
• Abnormalitas pada gen
Apolipoprotein E
(ApoE)
PATOFISOLOGI

Pasien umumnya mengalami atrofi kortikal


dan berkurangnya neuron secara signifikan,
terutama saraf kolinergik.
Kerusakan saraf kolinergik terjadi terutama
pada daerah limbik otak (terlibat dlm emosi)
dan korteks (terlibat dlm memori dan pusat
pikiran/advanced reasoning center) terjadi
penurunan jumlah enzim kolin
asetiltransferase di korteks serebral dan
hippocampus -> penurunan sintesis
asetilkolin di otak
di otaknya juga dijumpai lesi yang disebut
senile (amyloid) plaques dan neurofibrillary
tangles, yang terpusat pada
KAPASITAS INTELEKTUAL

• Masuk usia 50 tahun:


– Penyusutan otak
– Berat otak berkurang ±
1,3 kg  1,2 kg, karena
menyusutnya kadar air.
• 20% dari ±100 miliar
sel otak hilang.

HATI-HATI  PIKUN !!!!!


APA AKIBATNYA
JIKA BOBOT OTAK BERKURANG ?

Fungsi luhur menurun


 Fungsi tertinggi mahkluk hidup
 Yang membedakan manusia dgn hewan

DAYA INGAT/MEMORI MENURUN !!!


AKIBATNYA APA???

MUDAH LUPA !!!!!


PIKUN !!!!!!!

BAHAYA !!!!

Tidak ingat keluarga, diri sendiri, TIDAK


MANDIRI, kembali seperti sifat anak kecil!!!

Fungsi memori pada otak RUSAK !!!


PERUBAHAN
NEUROPATOLOGI

Normal Alzheimer
Makroskopik
Penurunan volume lekuk otak pada daerah tertentu
(frontal dan temporal)
LANJUTAN
PATOFISIOLOGI….

Neurofibrillary Tangles (NFTs)


Neurofibrillary tangles adalah serat yang
membelit yang tidak larut ditemukan di dalam sel-sel
otak. Kusut/tangles ini terutama terdiri dari protein
yang disebut tau, yang merupakan bagian dari
struktur yang disebut mikrotubulus. mikrotubula
membantu transportasi nutrisi dan zat penting
lainnya dari satu bagian sel saraf yang lain. Pada
penyakit Alzheimer, protein abnormal Terjad
tau karena adanya sehingga i
hiperfosforilasi
mikrotubulus runtuh struktur
Plaque Amyloid

Gumpalan protein yang disebut beta-amyloid


mempengaruhi komunikasi antara sel-sel otak.
Prekursor amiloid protein (APP) adalah
prekursor plak amiloid.
1. APP menempel melalui membran neuron.
2. Enzim memotong APP menjadi fragmen protein,
termasuk beta-amyloid.
3. Potongan-potongan Beta-amiloid akan
terakumulasi dan dapat membentuk plak.
Manifestasi Klinis Alzheimer

Manifestasi/ gejala klinis yang muncul pada pasien dengan


penyakit Alzheimer diantaranya :

Gangguan kognitif: Hilangnya ingatan , aphasia,


apraxia, agnosia, disorientasi (gangguan persepsi waktu
dan tidak dapat mengenali orang- orang yang dikenal) dan
gangguan fungsi eksekutif.

Gangguan nonkognitif: Depresi, gejala psikotik


(halusinasi dan delusi), gangguan perilaku (agresi
fisik dan verbal, motorik)

Ganggan fungsional: Ketidakmampuan untuk


merawat diri (berpakaian, mandi, pergi ke toilet dan
makan)
Kategori gejala pada Alzheimer
Defisit kognitif non-kognitif Gejalan yang
bersifat
fungsional
•memory loss : • depresi Kegagalan
susah mengingat, •Halusinasi, dilusi pasien untuk
agnosia, kehilangan dan curiga memelihara diri
barang •agresif, tidak sendiri seperti
•dhypasia : anomia kooperatif, memakai
(susah mengingat menentang pakaian, mandi,
nama benda atau melakukan buang air
orang) kegiatan besar,dan
• aphasia berulang- makan
• dyspraxia ulang
•diseorientation :
waktu, tempat.
Gejala Alzheimer
Diagnosis
• Ada beberapa kriteria untuk menyatakan
diagnosis alzheimer : dementia rating
scale, test lab, test neuropsikologi, dll

• Setelah itu, stage penyakit dan


perkembangannya dapat diukur
menggunakan GDS (global
deterioration scale) atau MMSE (mini
mental status examination)
STAGE PENYAKIT
ALZHEIMER
Sasaran dan Tujuan Terapi

• Sasaran terapi • Tujuan terapi


1. Fungsi-fungsi – Memelihara
normal pasien
fungsi-fungsi
2. Perkembanga pasien selama
n penyakit mungkin,
3. Gangguan/ menunda
kelak uan yang perkembangan
tidak penyakit dang
diinginkan mengontrol
gangguan/kelaku
an yang tidak
Strategi Terapi
o Non farmakologi
Terapi non-farmakologi
melibatkan pasien,
keluarga, atau pengasuh
khusus untuk mensupport,
menghadapi dan
memahami kondisi pasien

o Farmakologi
1. Terapi untuk mengatasi
gejala penurunan
kognisi atau menunda
progresivitas penyakit
2. Terapi simptomatik
Terapi Farmakologi
• inhibitor kolinesterase -> meningkatkan kadar asetilkolin ->
takrin, donepezil, rivastigmin, galantamin

• Antagonis reseptor NMDA : Memantine

• Antioksidan -> memperlambat progresivitas penyakit -> Vit E,


selegilin (MAO inhibitor)

• Alternatif terapi : ekstrak gingko biloba -> neuroprotektif ->


mengurangi kerapuhan kapiler, efek antioksidan, dan
menghambat agregasi platelet -> masih perlu evidence yang
lebih banyak
Terapi simptomatik
• Pada tahap tertentu, penderita sering
disertai gejala depresi, seperti gelisah,
pelupa, dan insomnia ->
antidepresan (SSRI,TCA)
• Insomnia -> perlu hipnotik,
atau antidepresan yang bersifat
sedatif
• Delusion -> curiga, menduga-duga yang
salah, paranoid -> antipsikotik (dicari
yang paling kurang efek sampingnya) ->
atipikal (klozapin, quetiapin,
risperidon)
TERAPI NON FARMAKOLOGI ALZHEIMER

Mengatur

pola/menu
makanan
TERAPI NON FARMAKOLOGI ALZHEIMER

Gerak / olah
raga
teratur
TERAPI NON FARMAKOLOGI ALZHEIMER

secara teratur
untuk melatih
otak
TERAPI NON FARMAKOLOGI ALZHEIMER

Konsultasi
ke dokter
bila ada
gejala dini
TERAPI NON FARMAKOLOGI ALZHEIMER

Senam otak
sehat
Hal yang dapat dilakukan agar gampang
ingat di usia senja:
• Mengecek apa-apa saja yang perlu diingat
• Gunakan ceklis, catatan khusus (memory prompt)
• Rencanakan urut-urutan apa yang akan dikerjakan
• Letakkan segala sesuatu di tempatnya semula
• Sadarilah jika perhatian anda mulai teralih!
• Usahakan agar anda tetap sehat (mental dan fisik)
• Jadilah orang yang selalu siap menolong orang
lain

Anda mungkin juga menyukai