Anda di halaman 1dari 30

Gangguan kognitif pada

lansia
Jasen hutomo
Definisi
• Menkes : 60 tahun
• Klasifikasi WHO
• middle / young elderly usia antara 45-59 tahun,
• elderly usia antara 60-74 tahun,
• old usia antara 75-90 tahun
• very old berusia di atas 90 tahun.
• kognitif : merupakan suatu proses pekerjaan pikiran yang dengannya
kita menjadi waspada akan objek pikiran atau persepsi, mencakup
semua aspek pengamatan, pemikiran dan ingatan (Dorland, 2002)
• Menurut Hecker (1998) modalitas dari kognitif terdiri dari sembilan
modalitas yaitu:
• memori,
• bahasa,
• praksis,
• visuospasial,
• atensi serta konsentrasi,
• kalkulasi,
• mengambil keputusan (eksekusi),
• reasoning
• berpikir abstrak
Memori
• Terdiri dari 3 tahap :
• encoding : yang merupakan fungsi menerima, proses, dan penggabungan
informasi
• storage merupakan pembentukan suatu catatan permanen dari informasi
yang telah dilakukan encoding
• retrieval merupakan suatu fungsi memanggil kembali informasi yang telah
disimpan untuk interpretasi dari suatu aktivitas
• Hipokampus  penting dalam fungsi memori yaitu memproses
informasi yang masuk melakukan konsolidasi dari memori jangka
pendek, serta memilah informasi yang penting untuk dijadikan
memori jangka panjang.
• Hipokampus merupakan suatu bagian otak yang terletak medial dari
girus temporal yang berperan penting dalam fungsi memori, yaitu
memproses informasi yang masuk melakukan konsolidasi dari memori
jangka pendek, serta memilah informasi yang penting untuk dijadikan
memori jangka panjang.
• Hipokampus juga berfungsi sebagai memori spasial yaitu memori
mengenai navigasi lokasi. Berbagai penelitian telah dilakukan dan
ditemukan bahwa pada penderita alzheimer terjadi kerusakan pada
hipokampus yang berefek pada penurunan fungsi memori.
Bahasa
• Kemampuan berbahasa seseorang mencakup kemampuan untuk
berbicara spontan, pemahaman, pengulangan, membaca, dan
menulis
• Beberapa kelainan dalam berbahasa antara lain disartria (pelo),
disfonia (serak), disprosodi (gangguan irama bicara), apraksia oral,
afasia, aleksia atau agrafia
Praksis
• Praksis merupakan integrasi motorik untuk melakukan gerakan
kompleks yang bertujuan, sebagai contoh seseorang dapat
menggambar segilima, membuat gambar secara spontan, membuat
rekonstruksi balok tiga dimensi
Visuospasial
• kemampuan untuk mengaitkan keadaan sekitar dengan pengalaman
lampau, sebagai contoh orientasi seseorang terhadap orang lain,
waktu, dan tempat
Atensi
• kemampuan untuk memusatkan perhatian pada sesuatu yang
dihadapi, dapat diperiksa dengan mengulangi 7 angka yang kita pilih
secara acak untuk diucapkan kembali atau mengetukkan jari diatas
meja sesuai angka yang kita sebutkan
Kalkulasi
• Kemampuan berhitung sebenarnya lebih dipengaruhi oleh pendidikan
dan pekerjaan seseorang, kemampuan berhitung misalnya mengitung
100 dikurangi 7 dan seterusnya
Akibat gangguan kognitif
• 1. Menurun kemampuan konsentrasi terhadap stimulus (misalnya,
pertanyaan harus diulang).
• 2. Proses pikir yang tidak tertata, misalnya tidak relevan atau inkoheren.
• 3. Minimal 2 dari yang berikut :
• Menurunkan tingkat kesadaran.
• Gangguan persepsi, Ilusi, halusinasi.
• Gangguan tidur, tidur berjalan dan insomnia atau ngatuk pada siang hari.
• Meningkat atau Menurun aktivitas psikomotor.
• Disorientasi, tempat, waktu, orang.
• Gangguan daya ingat, tidak dapat mengingat hal baru, misalnya nama beberapa
benda setelah lima menit.
Gangguan Fungsi Kognitif
• Penurunan fungsi kognitif memiliki tiga tingkatan dari yang paling
ringan hingga yang paling berat, yaitu:
• Mudah lupa (forgetfulness),
• Mild Cognitive Impairment (MCI)
• Demensia
Mudah Lupa (Forgetfulness)
• tahap yang paling ringan dan sering dialami pada orang usia lanjut.
• Mudah lupa sering diistilahkan Benign Senescent Forgetfulness (BSF)
atau Age Associated Memory Impairment (AAMI).
• Ciri-ciri kognitifnya adalah proses berfikir melambat, kurang
menggunakan strategi memori yang tepat, kesulitan memusatkan
perhatian, mudah beralih pada hal yang kurang perlu, memerlukan
waktu yang lebih lama untuk belajar sesuatu yang baru dan
memerlukan lebih banyak petunjuk/isyarat (cue) untuk mengingat
kembali.
Kriteria diagnosis forgetfulness
• Mudah lupa nama benda, nama orang
• Memanggil kembali memori (recall) terganggu
• Mengingat kembali memori (retrieval) terganggu
• Bila diberi petunjuk (cue) bisa mengenal kembali
• Lebih sering menjabarkan fungsi atau bentuk daripada menyebutkan
namanya
MCI (mild cognitive impairment)
• merupakan gejala yang lebih berat dibandingkan mudah lupa
• sudah mulai muncul gejala gangguan fungsi memori yang menganggu
dan dirasakan oleh penderita
• merupakan perantara antara gangguan memori atau kognitif terkait
usia (Age Associated Memori Impairment/AAMI) dan demensia.
• Keluhan pada umumnya berupa frustasi, lambat dalam menemukan
benda atau mengingat nama orang, dan kurang mampu
melaksanakan aktivitas sehari-hari yang kompleks
• Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (50-80%) orang
yang mengalami MCI akan menderita demensia dalam waktu 5-7
tahun mendatang. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan dini untuk
mencegah menurunnya fungsi kognitif (Lumbantobing, 2007).
• Bila diukur dengan Clinical Dementia Rating (CDR), diperoleh hasil 0,5
• Pada umumnya pasien MCI mengalami kemunduran dalam memori
baru. Namun diagnosis MCI tidak boleh diterapkan pada individu -
individu yang mempunyai gangguan psikiatrik, kesadaran yang
berkabut atau minum obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf
pusat
DEMENSIA
Demensia merupakan istilah digunakan untuk menjelaskan penurunan
fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Demensia
bukan berupa penyakit dan bukanlah sindrom.

demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat
racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.

biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun. Namun
demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal
• Pikun merupakan gejala umum demensia, walaupun pikun itu sendiri
belum berarti indikasi terjadinya demensia.
• Orang-orang yang menderita demensia sering tidak dapat berpikir
dengan baik dan berakibat tidak dapat beraktivitas dengan baik.
• Oleh sebab itu mereka lambat laun kehilangan kemampuan untuk
menyelesaikan permasalahan dan perlahan menjadi emosional,
sering hal tersebut menjadi tidak terkendali.
Faktor penyebab demensia
• Banyak penyakit/sindrom menyebabkan demensia, seperti stroke,
Alzheimer, penyakit Creutzfeldt-Jakob, Penyakit Pick, Huntington,
Parkinson, AIDS, dan lain-lain. Demesia juga dapat diinduksi oleh
defisiensi niasin (vit B3)
• Orang yang menderita cedera kepala berulang (misalnya petinju)
seringkali mengalami demensia pugilistika (ensefalopati traumatik
progresif kronik); beberapa diantaranya juga menderita hidrosefalus.
Gejala demensia
• Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin
parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari.
• Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat
waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda.
• Penderita memiliki kesulitan dalam menemukan dan menggunakan
kata yang tepat dan dalam pemikiran abstrak (misalnya dalam
pemakaian angka).
• Sering terjadi perubahan kepribadian
Gejala demensia
• Demensia karena penyakit Alzheimer biasanya dimulai secara samar.
• Gejala awal biasanya adalah lupa akan peristiwa yang baru saja
terjadi; tetapi bisa juga bermula sebagai depresi, ketakutan,
kecemasan, penurunan emosi atau perubahan kepribadian lainnya
• Pada akhirnya penderita tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya
Diagnosa
• Diagnosis demensia ditegakkan berdasarkan penilaian menyeluruh,
dengan memperhatikan usia penderita, riwayat keluarga, awal dan
perkembangan gejala
• Pemeriksaan CT scan dan MRI dimaksudkan untuk menentukan
adanya tumor, hidrosefalus atau stroke.
• kemunduran ingatan yang terjadi secara bertahap 
didugapenyebabnya adalah penyakit Alzheimer.
• Diagnosis penyakit Alzheimer merupakan diagnosa klinik dan terbukti
hanya jika dilakukan otopsi terhadap otak, yang menunjukkan
banyaknya sel saraf yang hilang
Daignosa
• Sel yang tersisa tampak semrawut dan di seluruh jaringan otak
tersebar plak yang terdiri dari amiloid (sejenis protein abnormal)
• Metode diagnostik yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini
adalah pemeriksaan pungsi lumbal dan PET (positron emission
tomography), yang merupakan pemerisaan skening otak khusus.
Pengobatan
• Sebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan.
• Obat takrin membantu penderita dengan penyakit Alzheimer, tetapi
menyebabkan efek samping yang serius. Takrin telah digantikan oleh
donepezil, yang menyebabkan lebih sedikit efek samping dan
memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer selama 1 tahun
atau lebih.
• Ibuprofen juga bisa memperlambat perjalanan penyakit ini. Obat ini
paling baik jika diberikan pada stadium dini.
Pengobatan
• Jika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat anti-
depresi.
• Untuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledak-ledak, yang
bisa menyertai demensia stadium lanjut, sering digunakan obat anti-
psikosa (misalnya tioridazin dan haloperidol).
• Tetapi obat ini kurang efektif dan menimbulkan efek samping yang
serius. Obat anti-psikotik efektif diberikan kepada penderita yang
mengalami halusinasi atau paranoia
Support
• Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita
tetap memiliki orientasi
• Kalender yang besar, cahaya yang terang, jam dinding dengan angka-
angka yang besar atau radio juga bisa membantu penderita tetap
memiliki orientasi.
• Menyembunyikan kunci mobil dan memasang detektor pada pintu
bisa membantu mencegah terjadinya kecelekaan pada penderita yang
senang berjalan-jalan
Support
• Menjalani kegiatan mandi, makan, tidur dan aktivitas lainnya secara
rutin, bisa memberikan rasa keteraturan kepada penderita.
• Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan
akan memperburuk keadaan.
• Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan
akan memperburuk keadaan.

Anda mungkin juga menyukai