Anda di halaman 1dari 10

Ns.

SYAM’ANI, SKep, MKep


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
*Mahasiswa akan dapat menjelaskan
perubahan kognitif pada lansia
*Mahasiswa akan dapat menjelaskan demensia
*Mahasiswa akan dapat menjelaskan
pengenalan dini demensia
*Mahasiswa akan dapat menjelaskan latihan
kognitif pada lansia
 Proses penuaan menyebabkan kemunduran
kemampuan otak. Diantara kemampuan yang
menurun secara linier atau seiring dengan proses
penuaan adalah:
  Daya Ingat (memori), berupa penurunan
kemampuan penamaan (naming) dan kecepatan
mencari kembali informasi yang telah tersimpan
dalam pusat memori (speed of information
retrieval from memory).
 Intelegensia Dasar (fluid intelligence) yang
berarti penurunan fungsi otak bagian kanan yang
antara lain berupa kesulitan dalam komunikasi
non verbal, pemecahan masalah, mengenal
wajah orang, kesulitan dalam pemusatan
perhatian dan konsentrasi
 Demensia adalah penurunan kemampuan
mental yang biasanya berkembang secara
perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan,
fikiran, penilaian dan kemampuan untuk
memusatkan perhatian, dan bisa terjadi
kemunduran kepribadian. Pada usia muda,
demensia bisa terjadi secara mendadak jika
cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun
(misalnya karbon monoksida) menyebabkan
hancurnya sel-sel otak.
 Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia
dengan berbagai jenis gangguan seperti
mudah lupa yang konsisten, disorientasi
terutama dalam hal waktu, gangguan pada
kemampuan pendapat dan pemecahan
masalah, gangguan dalam hubungan dengan
masyarakat, gangguan dalam aktivitas di
rumah dan minat intelektual serta gangguan
dalam pemeliharaan diri.
 Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
 Pelupa
 Sering mengulang kata-kata
 Tidak mengenal dimensi waktu, misalnya tidur di
ruang makan
 Cepat marah dan sulit di atur.
 Kehilangan daya ingat
 Kesulitan belajar dan mengingat informasi baru
 Kurang konsentrasi
 Kurang kebersihan diri
 Rentan terhadap kecelakaan: jatuh
 Mudah terangsang
 Tremor
 Kurang koordinasi gerakan
Pengenalan dini demensia berarti mengenali :
Kondisi normal :  kondisi kognitif pada lanjut usia yang
terjadi dengan adanya penambahan usia dan bersifat wajar.
Contoh: keluhan mudah-lupa secara subyektif, tidak ada
gangguan kognitif ataupun demensia.
Kondisi pre-demensia : kondisi gangguan kognitif pada lanjut
usia dengan ciri mudah lupa yang makin nyata dan dikenali
(diketahui dan diakui) oleh orang dekatnya. Mudah lupa
subyektif dan obyektif serta ditemukan performa kognitif
yang rendah tetapi belum ada tanda-tanda demensia.
Kondisi demensia : kondisi gangguan kognitif pada lanjut
usia dengan berbagai jenis gangguan seperti mudah lupa
yang konsisten, disorientasi terutama dalam hal waktu,
gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan
masalah, gangguan dalam hubungan dengan masyarakat,
gangguan dalam aktivitas di rumah dan minat intelektual
serta gangguan dalam pemeliharaan diri.
 Menurunkan cemas
 Tehnik relaksasi
 Biofeedback, menggunakan alat untuk menurunkan
cemas dan memodifikasi respon perilaku.
 Systematic desenzatization. Dirancang untuk
menurunkan perilaku yang berhubungan dengan stimulus
spesifik misalnya karena ketinggian atau perjalanan
melalui pesawat. Tehnik ini meliputi relaksasi otot
dengan membayangkan situasi yang menyebabkan
cemas.
 Flooding. Klien segera diekspose pada stimuli yang
paling memicu cemas (tidak dilakukan secara berangsur
– angsur) dengan menggunakan bayangan/imajinasi
 Pencegahan respon klien. Klien didukung untuk
menghadapi situasi tanpa melakukan respon yang
biasanya dilakukan.
 Latihan kemampuan sosial meliputi :
menanyakan pertanyaan, memberikan salam,
berbicara dengan suara jelas, menghindari kiritik
diri atau orang lain
 Aversion therapy : therapy ini menolong
menurunkan perilaku yang tidak diinginkan tapi
terus dilakukan. Terapi ini memberikan stimulasi
yang membuat cemas atau penolakan pada saat
tingkah laku maladaptive dilakukan klien.
 Contingency therapy: Meliputi kontrak formal
antara klien dan terapis tentang apa definisi
perilaku yang akan dirubah atau konsekuensi
terhadap perilaku itu jika dilakukan. Meliputi
konsekuensi positif untuk perilaku yang
diinginkan dan konsekuensi negative untuk
perilaku yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai