otak. Diantara kemampuan yang menurun secara linier atau seiring dengan proses penuaan adalah: Daya Ingat (memori), berupa penurunan kemampuan penamaan (naming) dan kecepatan mencari kembali informasi yang telah tersimpan dalam pusat memori (speed of information retrieval from memory). Intelegensia Dasar (fluid intelligence) yang berarti penurunan fungsi otak bagian kanan yang antara lain berupa kesulitan dalam komunikasi non verbal, pemecahan masalah, mengenal wajah orang, kesulitan dalam pemusatan perhatian dan konsentrasi (Meutia, 2012). Demensia
Demensia adalah sindrom penurunan kognitif
dan fungsional, biasanya terjadi dikemudian hari sebagai akibat neurodegenarif dan proses serebrosvaskuler (Killin, 2016). Demensia terjadi akibat kerusakan sel-sel otak dimana system saraf tidak lagi bisa membawa informasi ke dalam otak, sehingga membuat kemunduran pada daya ingat, keterampilan secara progresif, gangguan emosi, dan perubahan perilaku, penderita demensia sering menunjukkan gangguan perilaku harian (Pieter and Janiwarti, 2011). Pengenalan Demensia
Menurut Asrori dan putri (2014), menyebutkan ada
beberapa tanda dan gejala yang dialami pada Demensia antara lain : Kehilangan memori Kesulitan dalam melakukan rutinitas pekerjaan Masalah dengan bahasa Disorientasi waktu dan tempat Tidak dapat mengambil keputusan Perubahan suasana hati dan kepribadian Pengenalan Dini Demensia
Pengenalan dini demensia berarti mengenali :
Kondisi normal : kondisi kognitif pada lanjut usia yang terjadi dengan adanya penambahan usia dan bersifat wajar. Contoh: keluhan mudah-lupa Kondisi pre-demensia : kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia dengan ciri mudah lupa yang makin nyata dan dikenali (diketahui dan diakui) oleh orang dekatnya. Kondisi demensia : kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia dengan berbagai jenis gangguan seperti mudah lupa yang konsisten, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan masalah, gangguan dalam hubungan dengan masyarakat, gangguan dalam aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri. Latihan Kognitif Pada Lansia
Strategi Latihan Kognitif
Menurunkan cemas Tehnik relaksasi Biofeedback, menggunakan alat untuk menurunkan cemas dan memodifikasi respon perilaku. Systematic desenzatization : dirancang untuk menurunkan perilaku yang berhubungan dengan stimulus spesifik misalnya karena ketinggian atau perjalanan melalui pesawat. Tehnik ini meliputi relaksasi otot dengan membayangkan situasi yang menyebabkan cemas. Flooding. Klien segera diekspose pada stimuli yang paling memicu cemas (tidak dilakukan secara berangsur – angsur) dengan menggunakan bayangan/imajinasi Pencegahan respon klien. Klien didukung untuk menghadapi situasi tanpa melakukan respon yang biasanya dilakukan. Terapi Kognitif
Latihan kemampuan social meliputi : menanyakan
pertanyaan, memberikan salam, berbicara dengan suara jelas, menghindari kiritik diri atau orang lain Aversion therapy : terapi ini menolong menurunkan perilaku yang tidak diinginkan tapi terus dilakukan. Terapi ini memberikan stimulasi yang membuat cemas atau penolakan pada saat tingkah laku maladaptive dilakukan klien. Contingency therapy: Meliputi kontrak formal antara klien dan terapis tentang apa definisi perilaku yang akan dirubah atau konsekuensi terhadap perilaku itu jika dilakukan. Meliputi konsekuensi positif untuk perilaku yang diinginkan dan konsekuensi negative untuk perilaku yang tidak diinginkan. Terimakasih
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu