0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang terapi kognitif untuk lansia. Terapi kognitif adalah terapi yang menggunakan pendekatan struktur untuk mengurangi gangguan seperti kecemasan dan depresi dengan melatih individu untuk mengontrol pola pikiran. Tujuan terapi kognitif adalah membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikiran negatif serta melatih respon baru. Manfaatnya meliputi menurunkan cemas,
Dokumen tersebut membahas tentang terapi kognitif untuk lansia. Terapi kognitif adalah terapi yang menggunakan pendekatan struktur untuk mengurangi gangguan seperti kecemasan dan depresi dengan melatih individu untuk mengontrol pola pikiran. Tujuan terapi kognitif adalah membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikiran negatif serta melatih respon baru. Manfaatnya meliputi menurunkan cemas,
Dokumen tersebut membahas tentang terapi kognitif untuk lansia. Terapi kognitif adalah terapi yang menggunakan pendekatan struktur untuk mengurangi gangguan seperti kecemasan dan depresi dengan melatih individu untuk mengontrol pola pikiran. Tujuan terapi kognitif adalah membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikiran negatif serta melatih respon baru. Manfaatnya meliputi menurunkan cemas,
Lansia merupakan seseorang dengan usia lanjut yang mengalami perubahan biologis, fisik kejiwaan dan sosial. Perubahan akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh karena itu kesehatan pada lanjut usia perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap memberikan motivasi agar lansia dapat hidup secra produktif sesuai kekmampuannya (Darmajo, 2009). Pada setiap orang fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pancapaian puncak maupun penurunanya, untuk mempertahankan fungsi kognitif pada lansia upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara menggunakan otak secara terus-menerus dan diistirahatkan dengan cara tidur, kegiatan seperti membaca, mendengarkan berita dan cerita melalui media sebaiknya dijadikan sebuah kebiasaan hal ini bertujuan agar otak tidak beristirahat secara terus-menerus (Departemen Kesehatan Rupublik Indonesia, 2008). Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat meliputi berbagai aspek yaitu orientasi, registrasi, atensi dan kalkulasi, memori dan juga bahasa. Penurunan ini dapat mengakibatkan masalah antara lain memori panjang lansia akan kesulitan dalam mengungkapkan kembali informasi baru atau cerita maupun kejadian yang tidak begitu menarik perhatiannya. Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aeron Beck dan berkaitan dengan terapi rasional emotif dari Albert Ellis. Terapi kognitif akan lebih bermanfaat jika digbaung dengan pendekatan perilaku. Kemudian terapi ini disatukan dan dikenal dengan terapiperilaku kognitif (cognitive behavior therapy). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari terapi kognitif? 2. Apa saja tujuan terapi kognitif? 3. Apa saja manfaat dari terapi kognitif? 4. Apa saja macam-macam terapi kognitif? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari terapi kognitif. 2. Mengetahui tujuan terapi kognitif. 3. Mengetahui manfaat terapi kognitif. 4. Mengetahui macam-macam terapi kognitif. 1.4 Manfaat Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai hal mengenai terapi kognitif mulai dari pengertian, tujuan, manfaat macam-macam terapi dan agar nantinya pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan pada lansia yang mengalami gangguan kognitif. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Terapi Kognitif.
Terapi kognitif adalah terapi yang menggunakan pendekatan terstruktur, aktif, direktif dan berjangka waktu singkat, untuk menghambati berbagai hambatan dalam kepribadian, misalnya ansietas atau depresi (Gunarsa, 2007). Pada setiap orang fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pancapaian puncak maupun penurunanya, untuk mempertahankan fungsi kognitif pada lansia upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara menggunakan otak secara terus-menerus dan diistirahatkan dengan cara tidur, kegiatan seperti membaca, mendengarkan berita dan cerita melalui media sebaiknya dijadikan sebuah kebiasaan hal ini bertujuan agar otak tidak beristirahat secara terus-menerus (Departemen Kesehatan Rupublik Indonesia, 2008). Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat meliputi berbagai aspek yaitu orientasi, registrasi, atensi dan kalkulasi, memori dan juga bahasa. Penurunan ini dapat mengakibatkan masalah antara lain memori panjang lansia akan kesulitan dalam mengungkapkan kembali informasi baru atau cerita maupun kejadian yang tidak begitu menarik perhatiannya. Terapi kognitif dikembangkan Aeron Beck. Melalui terapi ini individu diajarkan atau dilatih untuk mengontrol distorsi pikiran/gagasan/ide dengan benar-benar mempertimbangkan factor dalam berkembangnya dan menetapkan gangguan mood. (Townsend, 2009). Terapi kognitif menjelaskan bahwa bukan suatu peristiwa yang menyebabkan kecemasan dan tanggapan maladaktif melainkan harapan masyarakat, penilaian, dan interpretasi dari peristiwa. Sugesti hahwa perilaku maladaktif dapat diubah oleh berhubungan langsung dengan pikiran dan keyakinan orang. (Stuart, 2009) Tugas perawat adalah secara aktif dan langsung membantu klien mempertimbangkan kembali sressor dan mengidentifikasi kembali pola pikiran atau keyakinan yang tidak akurat untuk mengatasi masalah klien dari persepektif kognitif.
2.2 Tujuan Terapi Kognitif
Menurut Setyoadi (2011) beberapa mekanisme koping dengan menggunakan terapi kognitif adalah sebagai berikut : 1. Membantu kien dalam mengidentifikasi, menganalisis dan menentang keakuratan kognisi negative klien. 2. Menjadikan atau melibatkan klien subjek terhadap uji realitas. 3. Memodifikasi proses pemikiran yang salah. 4. Membentuk kembali pikiran individu dengan menyangkal asumsi yang maladaktif, pikiran yang mengganggu secara otomatif, serta proses pikir tidak logis yang dibesar-besarkan. 5. Menghilangkan sindrom depresi dan mencegah kekambuhan 6. Membantu menargetkan proses berpikir serta perilaku yang menyebabkan dan mempertahankan panik atau kcemasan. 7. Menempatkan individu pada situasi yang biasanya memicu perilaku gangguan opsesif kompulsif dan selanjutnya mencegah responsnya. 8. Membantu individu mempelajari respons rileksasi, membentuk hirarki situasifobia, dan kemudian secara bertahap dihadapkan pada situasinya sambil tetap mmpertahnkan respons rileksasi. 9. Membantu individu memandag dirinya sebagai orang yang berhasil bertahan hidup dan bukan sebagai korban. 10. Membantu mengurangi gejala klien dengan retruktulisasi sistem keyakinan yang salah. 11. Membantu mengubah pemikiran individu dan menggunakan latihan praktik untuk meningkatkan aktivitas sosialnya. 12. Membentuk kembali perilaku dengan mengubah pesan-pesan internal. 2.3 Manfaat Terapi Kognitif a. Menurunkan cemas b. Teknik relaksasi c. Biofeedback, menggunakan alat untuk menurunkan cemas dan memodifikasi respons perilaku d. Syistematic Desenzation, untuk menurunkan perilaku yang berhubungan dengan stimulus spesifik.
2.4 Macam-Macam Terapi Kognitif
Menurut Yosep (2009) ada beberapa teknik kognitif, pengetahuan tentang teknik ini merupakan syarat agar peran perawat bisa berfungsi secara optimal. Dalam pelaksanaan teknik ini harus dipadukan dengan kemampuan lain seperti teknik konter, milieu theraphy dan conseling. a. Teknik restrukturisasi kognisi b. Teknik penemuan fakta-fakta c. Teknik penemuan alternatif d. Dekatastropik e. Reframing f. Thought Stopping g. Learning new behavior with modeling h. Membentuk pola
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita