Anda di halaman 1dari 4

TERAPI KOGNITIF

a. PENGERTIAN TERAPI
Terapi kognitif merupakan terapi jangka pendek, terstruktur, berorientasi, terhadap
masalah saat ini, dan bersifat terapi individu. Terapi kognitif akan lebih bermanfaat
jika digabung dengan pendekatan perilaku. Kemudian terapi ini disatukan dan di kenal
dengan terapi perilaku kognitif. Terapi ini memerlukan individu sebagai agen yang
berfikir aktif dan berinteraksi dengan dunianya.
Tugas perawat adalah secara aktif dan langsung membantu klien
mempertimbangkan kembali stressor dan mengidentifikasi pola pemikiran atau
keyakinan yang tidak akurat untuk mengatasi masalah klien dari perspektif kognitif.
b. Tujuan Terapi
1) Membantu klien dalam mengidentifikasi, menganalisis dan menentang
keakuratan kognisi negative klien.
2) Menjadikan atau melibatkan klien subjek terhadap realitas
3) Memodifikasi proses pemikiran yang salah dengan membantu klien
4) mengubah cara berfikir atau mengembangkan pola pikir yang rasional
5) Membentuk kembali pikiran individu dengan menyangkal asumsi yang
maladaptive, pikiran yang mengganggu secara otomatis, serta proses pikiran tidak
logis yang dibesar-besarkan. Berfokus pada ikiran individu yang menentukan sifat
fungsionalnya (Videbeck, 2008)
6) Menghilangkan sindrom depresi dan mencegah kekambuhan dengan mengubah
cara berfikir maladaptive dan otomatis. Klien harus menyadari kesalahan cara
berfikirnya. Kemudian klien harus belajar cara merespon kesalahan tersebut
dengan cara yang lebih adaptif. Dengan presfektif kognitif, klien dilatih untuk
mengenal dan menghilangkan pikiran-pikiran dan harapan-harapan negative. Cara
lain adalah dengan membantu klien mengidentifikasi kondisi negative,
mencarikan alternative, membuat skema, yang sudah ada menjadi fleksibel, dan
mencari kognisi perilaku yang baru dan lebih adaptif
7) Membantu menargetkan proses berfikir serta perilaku yang menyebabkan dan
mempertahankan panic dan kecemasan. Dilakukan dengan cara penyuluhan klien,
restrukturisasi kognitif, pernafasan relaksasi terkendali, umpan balik biologi,
mempertanyakan bukti, memeriksa alternative, dan reframing
8) Menempatkan individu pada situasi yang biasanya memicu perilaku gangguan
obsessive kompulsif dan selanjutnya mencegah responnya. Misalnya dengan cara
pelimpahan atau pencegahan respon, mengidentifikasi, dan merestrukturisasi
distorsi kognitif melalui psikoedukasi
9) Membantu individu mempelajari respon relaksasi, membentuk hierarki situasi
fobia, dan kemudian secara bertahap dihadapkan pada situasinya sambil tetap
mempertahankan respon relaksasi misalnya dengan cara desensitisasi sistematis.
Restrukturisasi kognitif bertujuan untuk mengubah presepsi klien terhadap situasi
yang ditakutinya
10) Membantu individu memandang dirinya sebagai orang yang berhasil bertahan
hidup dan bukan sebagai korban, misalnya dengan cara restrukturisasi kognitif
11) Membantu mengurangi gejala klien dengan restrukturisasi system keyakinan yang
salah
12) Membantu mengubah pemikiran individu dan menggunakan latihan praktik untuk
meningkatkan aktifitas sosialnya
13) Membentuk kembali perilaku dengan mengubah pesan-pesan internal

c. Manfaat Terapi Kognitif Perilaku bagi Kesehatan


Terapi kognitif perilaku digunakan untuk membantu penderita gangguan kesehatan
mental dalam mengenali permasalahan atau situasi menantang dalam hidupnya, yang
berisiko mengganggu kualitas hidup maupun kesehatan mental dan fisik. Selain itu,
terapi kognitif perilaku dilakukan untuk membantu Anda mencari pendekatan dan
solusi masalah yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami. Selain gangguan
kecemasan dan depresi, terapi kognitif perilaku juga terbukti sebagai cara yang efektif
dalam menangani gangguan kesehatan mental lainnya, seperti:
1) Fobia.
2) Gangguan pola makan.
3) Gangguan tidur.
4) Penyalahgunaan alkohol.
5) Gangguan panik
6) Gangguan seksual
7) Gangguan bipolar
8) Skizofrenia
9) Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
10) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD).
Penyakit fisik seperti irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu contoh
gangguan kesehatan fisik yang juga menerapkan terapi kognitif perilaku sebagai
metode pengobatannya.
Hal ini menjadi dilema bahlan depresi bagi sebagian lansia, untuk itu perlu
dilakukan terapi. Terapi berikut akan dijelaskan mengenai contoh terapi kognitif pada
lansia yang bisa dilakukan seperti berikut ini :
a) Terapi Dengan Puzzle
Satu hal yang dapat dilakukan pada lansia secara kognitif adalah dengan mengajak
mereka bermain puzzle. Ha ini bertujuan untuk melatih organ otak untuk mengingat
hal dan tidak mudah pikun.
Dengan permainan ini maka lansia akan terangsang daya ingat dan kreatifnya untuk
berpikir dan melakukannya dengan perasaan yang riang gembira serta antusia tinggi.
Berikut ini terapi aktivitas kelompok pada lansia yang dapat dilakukan.
b) Terapi Teka Teki
Contoh terapi kognitif pada lansia berikutnya adalah dengan mengajak bermain
teka teki, materi atau bahan teka teki dapat didapat dari apa saja. Permainan ini juga
dapat merangsang perasaan, daya ingat juga semangat lansia untuk menjawab dan
berperan didalamnya. Dengan demikian lansia akan merasa gembira serta terhibur.
Yang perlu dilakukan dalam proses contoh terapi bermain pada gangguan jiwa.
c) Terapi Bermain Catur
Permainan berikutnya yang bisa dilakukan oleh para lansia adalah dengan bermain
catur. Tujuan permainan ini sama dengan permainan lainnya, untuk menyegarkan daya
ingat, serta melatih otak untuk tetap berfungsi dengan baik.
Bagi lansia penyakit pikun amat sangat mengerikan, oleh sebab itu gunanya terapi
ini untuk mengatasi hal tersebut dan membuat perasaan gembira dan semangat. Berikut
ini manfaat musik dalam psikoterapi dan konseling yang wajib anda ketahui.
d) Terapi Dengan Ketrampilan
Salah satu contoh terapi kognitif pada lansia yang bisa dilakukan yaitu dengan
membuat ketrampilan yang bertujuan meningkatkan daya ingat. Contoh ketrampilan
itu berupa merajut kain, menyulan benang, membuat kerajian buang – bungaan dan
lain sebagainya.
Hal ini tentu cukup menarik untuk dilakukan bagi para lansia untuk mengisi waktu
luang dan merasa gembira secara hati dan pikirannya. Pola dan metode terapi seni
dalam psikologi yang berguna dalam melatih mental.
e) Terapi Bermain Tebak – tebakan
Satu lagi permainan yang dapat dilakukan para lansia yaitu dengan bermain tebak
– tebakan. Permainan ini cukup asyik dan juga menantang, para lansia harus menebak
apa yang menjadi tebakannya. Permainan ini dapat meningkatkan daya ingat, memori,
juga menjaga perasaan menjadi lebih tenang dan juga atraktif.
Tujuan lain agar lansi juga menjadi lebih segar untuk berlatih mengingat dan belajar
untuk mengeluarkan ekspresi yang ada dipikiran juga hatinya. Ragam dan macam –
macam terapi dalam psikologi yang efektif dan menyenangkan.
f) Terapi Belajar
Berikut ini contoh terapi kognitif pada lansia lainnya yaitu dengan terapi belajar,
ada banyak cara untuk dilakukan seperti belajar menggambar, belajar mengerjakan
sebuah pola, belajar mengerjakan pekerjaan rumah dan lain sebagainya.
Cara ini cukup efektif untuk menghilangkan rasa jenuh, bosan dan juga mengisi
waktu luang para lansia lebih aktif dan juga bermanfaat.
Kegiatan ini dapat melatih para lansia melatih emosi, perasaan, hati dan juga
pikiran lebih fokus dan juga terarah. Contoh dalam kegiatan dan terapi untuk
kesehatan mental.
Demikianlah penjelasan mengenai contoh terapi kognitif pada lansia. Semoga
menjadi manfaat dan menambah wawasan bagi Anda untuk merawat lansia dengan
bijak dan bahagia.

Adrian, K. (2018). Terapi Kognitif Perilaku Untuk Mengatasi Berbagai Masalah.


https://www.alodokter.com/terapi-kognitif-perilaku-untuk-menangani-berbagai-
masalah

Anda mungkin juga menyukai