OLEH
1. Paulino A. Being
2. Regina Merliana
Ne’o
3. RiZqika A.B Ra’e
KELOMPOK 6
Sejarah terapi kognitif
1.Jenis kelamin
2.Faktor Makanan
3.Status Kesehatan
4.Pendidikan
5.Pekerjaan
Terapi kognitif perilaku digunakan
untuk membantu penderita
gangguan kesehatan mental
mengubah sudut pandang akan
permasalahan atau situasi menantang
dalam hidupnya, sekaligus cara ia
Terapi kognitif
kepribadian
1.Mengidentifikasi masalah
2.Fokus pada pencarian solusi.
3.Mencari cara praktis yang bisa
memperbaiki cara pikir Anda setiap
harinya
4.Mendorong Anda melatih dan
mempraktikkan kebiasaan positif
Terapi modalitas lansia
Terapi modalitas merupakan terapi
berupa kegiatan yang dilakukan
lanjut usia guna mengisi waktu
luang, dengan tujuan meningkatakan
Teori kesehatan lanjut usia, meningkatkan
terapi produktivitas lanjut usia,
kognitif
meningkatkan interaksi sosial antar
lanjut usia serta mencegah terjadinya
masalah pada psikologis dan mental
pada lanjut usia.
• Psikodrama Terapi ini bertujuan untuk
mengekspresikan perasaan lanjut usia sehingga lanjut
usia dapat menyampaikan perasaannya sesuai peran
yang dipilih.
• Terapi aktivitas kelompok (TAK) Terapi yang terdiri
atas 7 – 10 orang, dengan tujuan meningkatkan
kebersamaan, bersosialisasi, bertukar pengalaman,
dan mengubah perilaku.
• Terapi musik Terapi yang bertujuan untuk menghibur
para lanjut usia sehingga meningkatkan gairah hidup,
mencegah penurunan fungsi kognitif serta dapat
mengenang masa lalu.
•
• Terapi dengan binatang Terapi yang bertujuan untuk
meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari – hari
sepinya dengan bermain bersama binatang.
• Terapi okupasi Terapi yang bertujuan untuk
memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan
produktivitas dengan membuat atau menghasilkan
karya dari bahan yang sudah disediakan.
• Terapi kognitif Terapi yang bertujuan untuk mencegah
penurunan fungsi kogntif dan penurunan daya ingat.
• Life review terapi/ reminiscence therapy Terapi yang
bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga
diri, serta mencegah terjadinya penurunan fungsi
kognitif serta meningkatkan fungsi kognitif yang
• Rekreasi Terapi yang bertujuan untuk
meningkatkan sosialisasi, gairah hidup,
menurunkan rasa bosan, dan melihat
pemandangan.
• Terapi keagamaan Terapi yang diberikan dengan
tujuan untuk kebersamaan, persiapan menjelang
kematian, dan meningkatkan rasa nyaman.
• Terapi keluarga Terapi yang diberikan kepada
seluruh anggota keluarga sebagai unit
penanganan (treatment unit). Tujuannya agar
keluarga mampu melaksanakan fungsinya
Menata keyakinan irasional.
Bibliotherapy, menerima kondisi emosional internal
sebagai sesuatu yang menarik ketimbang sesuatu
yang menakutkan.
Mengulang kembali penggunaan beragam pernyataan
diri dalam role play dengan konselor.
Mencoba penggunaan berbagai pernyataan diri yang
berbeda dalam situasi ril.
Teknik teori
Mengukur perasaan, misalnya dengan mengukur
terapi kognitif
perasaan cemas yang dialami pada saat ini dengan
skala 0-100.
Menghentikan pikiran. Konseli belajar untuk
menghentika pikiran negatif dan mengubahnya
menjadi pikiran positif.
Desensitization systematic. Digantinya respons takut
dan cemas dengan respon relaksasi dengan cara
mengemukakan permasalahan secara berulang-ulang.
takut terberat sampai yang teringan untuk
Pelatihan keterampilan sosial. Melatih
konseli untuk dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sosialnya.
ssertiveness skill training atau pelatihan
keterampilan supaya bisa bertindak tegas.
Penugasan rumah. Memperaktikan perilaku
baru dan strategi kognitif antara sesi
konseling.
In vivo exposure. Mengatasi situasi yang
menyebabkan masalah dengan memasuki
situasi tersebut.
Covert conditioning, upaya pengkondisian
tersembunyi dengan menekankan kepada
proses psikologis yang terjadi di dalam diri
individu. Peranannya di dalam mengontrol
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
“Teknik Distraksi ( Musik Klasik )”
Pengertian : Pemanfaatan
kemampuan musik dan elemen musik
oleh terapis kepada klien
Tujuan : Memperbaiki kondisi fisik,
emosional, dan kesehatan spiritual
pasien.
Persiapan alat & bahan :
Pre interaksi
• Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika
ada).
• Siapkan alat-alat.
• Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat
menyebabkan kontra indikasi.
• Cuci tangan
Tahap orientasi
• Beri salam dan panggil klien dengan
Namanya.
• Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga.
Tahap kerja
Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan
dilakukan.
Menanyakan keluhan utama klien.
Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang
baik.
Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau
fisiologi yang diinginkan seperti relaksasi, stimulasi,
konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.
Identifikasi pilihan musik klien
Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi
pengalaman dalam musik.
Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien
Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan
klien.
Pastikan tape musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi
baik.
Dukung dengan headphone jika diperlukan.
Nyalakan music dan lakukan terapi music.
Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras.
Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya
dalam waktu yang lama.
Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti
memainkan alat musik atau bernyanyi jika diinginkan
dan memungkinkan saat itu.
Hindari stimulasi musik setelah nyeri/luka kepala akut.
Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi
yang diinginkan seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi,
Terminasi