Kelas : 6A
SOAL MID
1. Jelaskan perbedaan yang paling mendasar antara terapi dengan menggunakan psikoanalisa,
kognitif, behavior, REBT dan Family therapy ?
2. Berikan argument tentang berita ini “ Studi: 40 persen terapi kognitif berikan efek samping
buruk”?
3. Salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan tentang penyembuhan adalah As-Syuara 80.
Jelaskan psikoterapi Islam berdasarkan ayat tersebut?
4. Tulislah inti sari dari bacaan di dalam tulisan ini
https://www.researchgate.net/publication/322336132_Qualitative_Research_on_Islamic_Psych
otherapy_A_Metasynthesis_Study_in_Indonesia.
SELAMAT MENGERJAKAN
B. Terapi kognitif adalah suatu bentuk psikoterapi yang dapat melatih klien untuk
mengubah cara klien menafsirkan dan memandang segala sesuatu pada saat klien
mengalami kekecewaan, sehingga klien merasa lebih baik dan dapat bertindak lebih
produktif.
D. Terapi REBT terapi ini mengubah pikiran irasional menjadi pikiran yang rasional
E . Family therapy adalah konseling psikologis (psikoterapi) yang dapat membantu
Anda dan anggota keluarga lainnya untuk memperbaiki komunikasi dan
menyelesaikan konflik di dalam rumah. Terapi keluarga biasanya dipandu oleh
seorang psikolog, pekerja sosial klinis, atau terapis yang sudah memiliki pengalaman.
2. Saya berargument kalau terapi kognitif emang memilliki efek samping, tetapi dengan
ia menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya berarti ia ingin terlepas dengan
masalah yang dipendam sampai ia tidak nyaman dengam masalahnya. Jika ia sudah
mau terbuka dengan konselornya berarti ia percaya dengan konselornya dan dapat
membantunya menemukan jalan keluar dari masalahnya tersebut.
3. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah yang menyembuhkan manusia apabila ia sakit.
Allah berkuasa menyembuhkan penyakit apa saja yang diderita oleh seseorang.
Meskipun begitu, manusia juga harus mencari tahu cara untuk memperoleh
kesembuhan itu.
4. Dari yang saya baca Psikoterapi Islam ini tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit
dan gangguan tetapi lebih meningkatkan kesadaran akan Allah, untuk mengembalikan
klien dekat dengan Allah, mendapatkan kembali fitrah manusia karena selalu
berpegang teguh pada jalan. Allah, klien dapat menemukan solusinya sendiri,
menemukan dan mengembangkan potensi klien, klien dapat memperoleh ketenangan,
dan kekuatan iman . Paradigma ini disebut paradigma tauhid yang spesifik berbeda
dengan psikologi Islam antara lain.