Ashadi Cahyadi*
Abstrak
Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan
perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbagai teknik yang
bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosional dengan cara
memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya seperti halnya proses reedukasi (pendidikan kembali),
sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya.
Dalam memahami tentang tujuan psikoterapi harusnya menengok dari beberapa teknik yang
digunakan, karena penggunaan teknik-teknik psikologis untuk penyembuhan gangguan atau penyakit
mental. Dalam kaitannya dengan tujuan psikoterapi dalam Islam dapat diartikan sebagai perbaikan
pengalaman dan penyesuaian atau bisa disebut membersihkan diri. Dengan demikian psikoterapi
dengan menggunakan pendekatan agama sebagai cara untuk mendiagnosa penyakit yang
berhubungan dengan gangguan rohani manusia.
atau penyakit kejiwaan (psikosis) sebagai yaitu ayat-ayat Qur’aniyah dan ayat-ayat
akibat kefrustasian menghadapi kauniyah. Kebahagiaan itu bukan hanya
kenyataan hidup. Penyembuhan ini kesempurnaan interpersonal-relationship
dimaksudkan untuk mengembalikan dan interaksi dengan kosmos, tetapi
keseimbangan dan bisa mengadakan dengan sang prima cause (pencipta).
penyesuaian diri dengan baik. Kondisi
semacam ini memerlukan bantuan A. Pengertian Psikoterapi Islam
seorang psikoterapist (psikolog, psikiater, James P. Chaplin lebih jauh
atau konselor) maupun agamawan (kyai, membagi pengertian psikoterapi dalam
pendeta, pastur)dalam menyembuhkan dua sudut pandang. Secara khusus,
gangguan kejiwaan tersebut. Dalam psikoterapi diartikan sebagai penerapan
literatur kesehatan mental dan psikologi teknik khusus pada penyembuhan
biasanya penyakit itu terdapat istilah yang penyakit mental atau pada kesulitan-
bernama tingkah laku normal dan tingkah kesulitan penyesuain diri setiap hari.
laku tidak normal. Secara luas, psikoterapi mencakup
Dari situlah para psikoterapist atau penyembuhan lewat keyakinan agama
agamawan bekerja guna menormalkan melalui pembicaraan nonformal atau
tingkah laku yang tidak normal atau bisa diskusi personal dengan guru atau
dikatakan menyembuhkan gangguan teman.1
kejiwaan. Karena telah kita ketahui bahwa Pada pengertian di atas,
orang yang tingkah lakunya tidak normal psikoterapi selain digunakan untuk
biasanya mengalami gangguan jiwanya. penyembuhan penyakit mental, juga
Selaras dengan argumentasi tersebut dapat digunakan untuk membantu,
bahwa tujuaan dari psikoterapi tersebut mempertahankan dan mengembangkan
adalah proses kegiatan dalam integritas jiwa, agar ia tetap tumbuh
memberikan bantuan terhadap seseorang secara sehat dan memiliki kemampuan
dalam rangka untuk menyesuaikan diri penyesuaian diri lebih efektif terhadap
dan memenuhi kebutuhannya. Adapun lingkungannya. Dengan demikian, tugas
tujuan psikoterapi merupakan usaha utama psikoterapis di sini adalah memberi
untuk membantu seseorang agar lebih pemahaman dan wawasan yang utuh
efektif untuk memenuhi kebutuhannya mengenai diri pasien serta memodifikasi
merangsang untuk menilai apa yang atau bahkan mengubah tingkah laku yang
sedang dilakukan dan memeriksa dianggap menyimpang. Oleh karena itu,
seberapa jauh tindakannya berhasil. boleh jadi psikoterapis yang dimaksudkan
Melihat pentingnya psikoterapi di sini adalah para guru, orang tua,
dalam membentuk pribadi yang utuh dan saudara dan teman dekat yang biasa
dapat menggunakan kemampuan serta digunakan sebagai tempat curahan hati
kesempatan, juga sikap tenang dan serta memberi nasihat-nasihat kehidupan
seimbang sehingga dapat mencapai yang baik.
kebahagiaan lahir dan batin, maka Menurut Carl Gustav Jung sebagai
seorang muslim sudah barang tentu akan mana dikutip dalam Nuansa-nuansa
berpegang teguh pada falsafah hidupnya Psikologi Islam, menyatakan bahwa
108
Ashadi Cahyadii
Psikoterapi dalam Pandangan Islam
109
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
bimbang, dan rasa marah. Kalau kita menderita, resah, gelisah, dan tidak
telusuri psikoneurosis, dalam pandangan mampu menikmati kejayaan fisiknya
Islam yang mengacu pada Al-Qur’an, Menurut Al Ghazali, semua
bahwa psikoneurosis sama dengan manusia itu dalam keadaan sakit
“Qulubuhum Maradh”. Kata qalb atau (gangguan jiwa) kecuali manusia yang
qulub yang dipahami dalam dua makna, dikehendaki Allah untuk tidak sakit,
yaitu akal dan hati. Sedang kata maradh seperti Nabi dan Rasul Allah. Cuma
bisa diartikan sebagai penyakit. Secara bedanya manusia itu ada di antara mereka
rinci pakar bahasa Ibnu Faris yang sadar akan penyakitnya, dan ada
mendefinisikan kata tersebut sebagai pula diantara mereka yang tidak sadar,
“segala sesuatu yang mengakibatkan karena takut makan obatnya. Orang yang
manusia melampaui batas keseimbangan/ sakit jiwanya adalah orang yang tidak
kewajaran dan mengantar kepada memiliki hati dalan jiwa dalam berakhlak
tergangguanya fisik, mental, bahkan (hina akhlaknya). Orang yang sakit jiwa
kepada tidak sempurnanya amal buruk akhlaknya, seperti ia bersifat nifak,
seseorang”5. memperturutkan hawa nafsu, berlebih-
Kata “qulubuhum maradh” terdapat lebihan dalam bicara, marah, iri, dengki,
dalam Al-Qur’an untuk mengartikan cinta keduniaan, cinta harta, bahil, riya,
penyakit mental akibat dari orang-orang sombong, dan ghurur. Sifat-sifat tercela ini
yang tidak dapat menerima ajaran agama menurut kesehatan mental dapat
Islam seperti diungkapkan dalam firman dipandang sebagai penyebab gangguan
Allah : kejiwaan, karena sifat-sifat tersebut dapat
membawa kepada ketidak tentraman jiwa.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa psikoneurosa dalam Islam
Artinya : Dan Adapun orang-orang yang di
merupakan gangguan kejiwaan yang
dalam hati mereka ada penyakit.6
dialami manusia berkutat pada alam
perasaan hingga batiniyah karena adanya
Abdul Mujib dan Djusuf Mudzakir
penyimpangan kode etik dalam pergaulan
menyebutkan, bahwa psikoneurosis
baik secara vertikal maupun horisontal,
dalam Islam merupakan perilaku batiniah
sehingga menimbulkan berbagai gejala
yang tercela yang tumbuh akibat
yang menyebabkan ketidak tentraman
menyimpang (inhiraf) terhadap kode etik
jiwa..
pergaulan baik secara vertikal (Illahiyah)
maupun horizontal (Insaniyah).
C. Macam-macam Psikoneurosa Dalam
Penyimpangan perilaku batiniyah tersebut
Islam
mengakibatkan penyakit dalam
jiwa seseorang, yang apabila mencapai
Dalam tulisan ini, penulis
puncaknya mengakibatkan kematian.
menjelaskan beberapa bentuk
Penderita penyakit batiniah ini secara fisik
psikoneurosa dalam Islam yang memiliki
boleh jadi berpenampilan gagah, tegap,
keterkaitan pada kepribadian perfeksionis,
dan kuat, namun batinnya rapuh,
110
Ashadi Cahyadii
Psikoterapi dalam Pandangan Islam
111
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
masyarakat. Hal ini dapat terbentuk mulai membersihkannya. Perilaku yang baik
dari pergaulan berfikir, dapat menghapus.
berakhlak/bertingkah laku serta Menghilangkan dan mengobati
pendidikan yang ia dapatkan. Semua itu perilaku yang buruk, upaya seperti itu
berpeluang dalam mempengaruhi rohani dapat menjadikan jiwa manusia suci,
atau kejiwaan seseorang9. Dalam arti yang bersih dan fitri sebagaimana ia baru
luas lingkungan mencakup iklim dan dilahirkan dari rahim ibunya.
geografis, tempat tinggal, adat istiadat, Dalam ajaran Islam, selain
pengetahuan, pendidikan dan alam. diupayakan adanya psikoterapi duniawi,
Dengan kata lain, lingkungan adalah juga terdapat psikoterapi ukhrawi.
sesuatu yang tampak dan terdapat dalam Psikoterapi ukhrawi merupakan petunjuk
arah kehidupan yang senantiasa (hidayah) dan anugerah (wahbah) dari
berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, Allah SWT. yang berisikan kerangka
baik manusia maupun benda buatan ideologis dan teologis dari segala
manusia, atau alam yang bergerak atau psikoterapi. Sedang psikoterapi duniawi
tidak bergerak, kejadian atau hal-hal yang merupakan hasil ijtihad (daya upaya)
mempunyai hubungan dengan seseorang. manusia, berupa teknik-teknik
Faktor eksternal ini, penulis bagi menjadi pengobatan kejiwaan yang didasarkan
tiga bagian, yaitu : a)lingkungan keluarga, atas kaidah-kaidah insaniah. Kedua model
b) lingkungan pendidikan, dan c) psikoterapi ini sama pentingnya, ibarat
lingkungan masyarakat. sisi mata uang yang satu sama lain saling
terkait. Berdasarkan uraian di atas tampak
E. Bentuk-bentuk dan Teknik bahwa pendekatan pencaharian
Psikoterapi Islam psikoterapi Islami didasarkan atas
kerangka psiko-teo-antropo-sentris, yaitu
1. Psikoterapi Islam Menurut Al- psikologi yang didasarkan pada
Ghazali kemahakuasaan Tuhan dan upaya
Al-Ghazali lebih menyoal penyakit manusia. Sebagaimana Firman Allah Q.S
jiwa dari sudut perilaku (akhlaq) positif Al Syuara : 78-80
dan negative, sehingga bentuk-bentuk
terapinya jika menggunakan terapi
perilaku. Dalam hal ini dia mengatakan “
Menegakkan (melakukan) akhlak (yang baik)
merupakan kesehatan mental, sedang
berpaling pada penegakan itu berarti suatu
neurosis dan psikosis”
Kutipan tersebut menunjukkan
bahwa bentuk-bentuk psikoterapi Artinya : (Yaitu Tuhan) yang telah
menurut Al-Ghazali adalah meninggalkan menciptakan Aku, Maka Dialah yang
semua perilaku yang buruk dan rendah, menunjuki Aku, dan Tuhanku, yang Dia
yang mengotori jiwa manusia, serta memberi Makan dan minum kepadaKu, dan
melaksanakan perilaku yang baik untuk apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan
Aku,10
112
Ashadi Cahyadii
Psikoterapi dalam Pandangan Islam
113
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
114