Anda di halaman 1dari 8

PSIKOTERAPI DALAM PANDANGAN ISLAM

Ashadi Cahyadi*

Abstrak

Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan
perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbagai teknik yang
bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosional dengan cara
memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya seperti halnya proses reedukasi (pendidikan kembali),
sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya.

Dalam memahami tentang tujuan psikoterapi harusnya menengok dari beberapa teknik yang
digunakan, karena penggunaan teknik-teknik psikologis untuk penyembuhan gangguan atau
penyakit mental. Dalam kaitannya dengan tujuan psikoterapi dalam Islam dapat diartikan sebagai
perbaikan pengalaman dan penyesuaian atau bisa disebut membersihkan diri. Dengan demikian
psikoterapi dengan menggunakan pendekatan agama sebagai cara untuk mendiagnosa penyakit yang
berhubungan dengan gangguan rohani manusia.

Kata Kunci : Psikoterapi, Psikoneurosa, Pandangan Islam


sumber daya yang rendah karena
Pendahuluan kurangnya factor pendidikan, dalam
Dimensi psikologis merupakan pengertian umun yaitu pendidikan umum
zona yang terluas pada masalah dan vokasional.
kesenjangan sosial. Permasalahannya Maka psikologi berkembang
adalah karena kekompleksitasan kejiwaan mempunyai tujuan dan alasan-alasan
manusia dalam menerima suatu aksi yakni memecahkan berbagai problem dan
sosial ataupun cara mereaksinya. menguak misteri hidup manusia serta
Kesenjangan sosial yang bertendensi mengupayakan peningkatan sumber daya
fisiologis maupun psikologis keduanya manusia. Pengertian yang lebih spesifik
membawa akibat tidak baik, dalam dalam usaha menumbuhkembangkan dan
intensitasnya semakin tinggi dalam pembinaan dalam lingkup sekolah yaitu
pengertian konflik kejiwaan itu semakin bimbingan. Diharapkan dari proses
komplek akan membawa permasalahan bimbingan itu, pendidikan akan berjalan
kejiwaan Kasus ini perlu dicarikan lebih optimal dan tidak akan terjadi kasus
solusinya, yang bisa langsung dirasakan tersebut. Sebab secara operasional
seperti kelaparan diantisipasi dengan pendidikan merupakan petunjuk dan
menyuplai bahan makanan, hal ini sulit penangkal, hal ini merupakan langkah
dilakukan. Fase pertama memediatori awal yang sifatnya preventif. Di samping
kesenjangan sosial tersebut dengan itu juga merupakan kegiatan
meningkatkan taraf pendidikan, penyembuhan terhadap mereka yang
pengangguran sebagai suatu kesenjangan mengalami ganguan kejiwaan (neorosis)
sosial, umumnya didominasi oleh faktor atau penyakit kejiwaan (psikosis) sebagai
*Penulis adalah Dosen FUAD IAIN Bengkulu akibat kefrustasian menghadapi
kenyataan hidup. Penyembuhan ini
dimaksudkan untuk mengembalikan
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

keseimbangan dan bisa mengadakan A. Pengertian Psikoterapi Islam


penyesuaian diri dengan baik. Kondisi James P. Chaplin lebih jauh
semacam ini memerlukan bantuan membagi pengertian psikoterapi dalam
seorang psikoterapist (psikolog, psikiater, dua sudut pandang. Secara khusus,
atau konselor) maupun agamawan (kyai, psikoterapi diartikan sebagai penerapan
pendeta, pastur)dalam menyembuhkan teknik khusus pada penyembuhan
gangguan kejiwaan tersebut. Dalam penyakit mental atau pada
literatur kesehatan mental dan psikologi kesulitankesulitan penyesuain diri setiap
biasanya penyakit itu terdapat istilah hari. Secara luas, psikoterapi mencakup
yang bernama tingkah laku normal dan penyembuhan lewat keyakinan agama
tingkah laku tidak normal. melalui pembicaraan nonformal atau
Dari situlah para psikoterapist diskusi personal dengan guru atau
atau agamawan bekerja guna teman.1
menormalkan tingkah laku yang tidak Pada pengertian di atas,
normal atau bisa dikatakan psikoterapi selain digunakan untuk
menyembuhkan gangguan kejiwaan. penyembuhan penyakit mental, juga
Karena telah kita ketahui bahwa orang dapat digunakan untuk membantu,
yang tingkah lakunya tidak normal mempertahankan dan mengembangkan
biasanya mengalami gangguan jiwanya. integritas jiwa, agar ia tetap tumbuh
Selaras dengan argumentasi tersebut secara sehat dan memiliki kemampuan
bahwa tujuaan dari psikoterapi tersebut penyesuaian diri lebih efektif terhadap
adalah proses kegiatan dalam lingkungannya. Dengan demikian, tugas
memberikan bantuan terhadap seseorang utama psikoterapis di sini adalah
dalam rangka untuk menyesuaikan diri memberi pemahaman dan wawasan yang
dan memenuhi kebutuhannya. Adapun utuh mengenai diri pasien serta
tujuan psikoterapi merupakan usaha memodifikasi atau bahkan mengubah
untuk membantu seseorang agar lebih tingkah laku yang dianggap
efektif untuk memenuhi kebutuhannya menyimpang. Oleh karena itu, boleh jadi
merangsang untuk menilai apa yang psikoterapis yang dimaksudkan di sini
sedang dilakukan dan memeriksa adalah para guru, orang tua, saudara dan
seberapa jauh tindakannya berhasil. teman dekat yang biasa digunakan
Melihat pentingnya psikoterapi sebagai tempat curahan hati serta
dalam membentuk pribadi yang utuh dan memberi nasihat-nasihat kehidupan yang
dapat menggunakan kemampuan serta baik.
kesempatan, juga sikap tenang dan Menurut Carl Gustav Jung sebagai
seimbang sehingga dapat mencapai mana dikutip dalam Nuansa-
kebahagiaan lahir dan batin, maka nuansa Psikologi Islam, menyatakan
seorang muslim sudah barang tentu akan bahwa psikoterapis telah
berpegang teguh pada falsafah hidupnya melampaui asal-usul medisnya dan tidak
yaitu ayat-ayat Qur’aniyah dan ayat-ayat lagi merupakan suatu metode perawatan
kauniyah. Kebahagiaan itu bukan hanya orang sakit.
kesempurnaan interpersonal-relationship
Psikoterapi kini digunakan untuk orang
dan interaksi dengan kosmos, tetapi
yang sehat atau pada mereka yang
dengan sang prima cause (pencipta).
mempunyai hak atas kesehatan psikis
yang penderitaannya menyiksa kita
semua2
108
Ashadi Cahyadii
Psikoterapi dalam Pandangan Islam

Dengan demikian psikoterapi


Berdasarkan pendapat Jung ini, Islam yang penulis maksud adalah proses
bangunan psikoterapi selain digunakan pembetulan belajar dimana berlangsung
untuk fungsi kuratif (penyembuhan), juga perubahan pikiran kecenderungan,
berfungsi preventif (pencegahan) dan kebiasaan, dan tingkah laku, yang
konstruktif (pemeliharaan dan sebelumnya tidak benar dimana si pasien
pengembangan jiwa yang sehat). Ketiga memperoleh pikiran-pikiran yang keliru
fungsi tersebut mengisyaratkan bahwa atau delisif tentang dirinya sendiri, orang
usaha-usaha untuk berkonsultasi pada lain, kehidupan dan berbagai problem
psikoterapis tidak hanya ketika psikis yang dihadapinya, sehingga
seseorang dalam kondisi sakit. Alangkah menyebabkannya gelisah, dan belajar
lebih baik jika dilakukan sebelum pula bentuk-bentuk tingkah laku defensif
datangnya gejala atau penyakit mental, untuk menghindari berhadapan dengan
karena hal itu dapat membangun problem-problemnya dengan harapan
kepribadian yang sempurna. mampu meredakan kegelisahannya
Emha Ainun Najib menjelaskan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam
“psikoterapi Islam adalah sebagai proses di dalamnya.
baik penyembuhan, pencegahan,
pemeliharaan maupun pengembangan B. Psikoneurosa Dalam Islam
jiwa yang sehat dengan melalui Menurut Zakiyah Daradjat, neurosa
bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah merupakan gangguan kejiwaan yang
Nabi SAW”3 Yang dimaksud di sini berkaitan dengan perasaan, sehingga
adalah jalan penyehatan hidup jasmani yang terganggu hanya perasaannya,
rohani, sehat dalam perspektif yang karena itu ia masih merasakan kesukaran
lengkap dan komprehensif, jiwa dan raga, yang dihadapinya sehingga
jasmani dan rohani, luar dalam, bumi kepribadiannya tidak memperlihatkan
langit, dunia akhirat. Sedangkan untuk kelainan yang berarti dan masih dalam
istilah medisnya, Najib menjelaskan alam kenyataan4.
bahwa psikoterapi Islam disini lebih Dari segi perasaan, gejala yang ada
berfungsi sebagai tindakan preventif antara lain menunjukkan rasa gelisah iri,
ketimbang kuratif. Sependapat dengan dengki, sedih, risau, kecewa, putus asa,
Najib, Dadang Hawari, psikiater, bimbang, dan rasa marah. Kalau kita
menjelaskan bahwa “Pengalaman telusuri psikoneurosis, dalam pandangan
keyakinan agama dapat dimanfaatkan Islam yang mengacu pada Al-Qur’an,
dalam upaya pencegahan permasalahan bahwa psikoneurosis sama dengan
kesehatan jiwa” Pemahaman dan “Qulubuhum Maradh”. Kata qalb atau
pengalaman agama yang keliru dapat qulub yang dipahami dalam dua makna,
menyebabkan konflik dan kecemasan yaitu akal dan hati. Sedang kata maradh
pada diri seseorang. Sebaliknya bisa diartikan sebagai penyakit. Secara
pemahaman dan pengalaman agama yang rinci pakar bahasa Ibnu Faris
benar dapat menyelesaikan konflik dan mendefinisikan kata tersebut sebagai
kecemasan. Oleh karena itu psikiatri “segala sesuatu yang mengakibatkan
mempunyai peran penting dalam terapi manusia melampaui batas
psikoreligius agar berdampak positif bagi keseimbangan/ kewajaran dan mengantar
pasiennya. kepada tergangguanya fisik, mental,

109
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

bahkan kepada tidak sempurnanya amal sakit jiwa buruk akhlaknya, seperti ia
seseorang”5. bersifat nifak, memperturutkan hawa
Kata “qulubuhum maradh” terdapat nafsu, berlebihlebihan dalam bicara,
dalam Al-Qur’an untuk mengartikan marah, iri, dengki, cinta keduniaan, cinta
penyakit mental akibat dari orang-orang harta, bahil, riya, sombong, dan ghurur.
yang tidak dapat menerima ajaran agama Sifat-sifat tercela ini menurut kesehatan
Islam seperti diungkapkan dalam firman mental dapat dipandang sebagai
Allah : penyebab gangguan kejiwaan, karena
sifat-sifat tersebut dapat membawa
   kepada ketidak tentraman jiwa. Dari
penjelasan di atas, dapat disimpulkan
   bahwa psikoneurosa dalam Islam
merupakan gangguan kejiwaan yang
Artinya : Dan Adapun orang-orang yang di
dalam hati mereka ada penyakit.6 dialami manusia berkutat pada alam
perasaan hingga batiniyah karena adanya
penyimpangan kode etik dalam
Abdul Mujib dan Djusuf Mudzakir
pergaulan baik secara vertikal maupun
menyebutkan, bahwa horisontal, sehingga menimbulkan
psikoneurosis dalam Islam berbagai gejala yang menyebabkan
merupakan perilaku batiniah yang ketidak tentraman jiwa..
tercela yang tumbuh
akibat menyimpang (inhiraf) C. Macam-macam Psikoneurosa Dalam
terhadap kode etik pergaulan baik secara Islam
vertikal (Illahiyah) maupun horizontal
(Insaniyah). Dalam tulisan ini, penulis
Penyimpangan perilaku batiniyah menjelaskan beberapa bentuk
tersebut mengakibatkan penyakit dalam psikoneurosa dalam Islam yang memiliki
jiwa seseorang, yang apabila mencapai keterkaitan pada kepribadian perfeksionis,
puncaknya mengakibatkan kematian. adapun diantaranya adalah sebagai
Penderita penyakit batiniah ini secara fisik
berikut :
boleh jadi berpenampilan gagah, tegap,
dan kuat, namun batinnya rapuh,
1. Ujub
menderita, resah, gelisah, dan tidak
mampu menikmati kejayaan fisiknya 2. Kesombongan
Menurut Al Ghazali, semua 3. Keterperdayaan (Ghurur)
manusia itu dalam keadaan sakit 4. Amarah
(gangguan jiwa) kecuali manusia yang 5. Mengikuti Hawa Nafsu
dikehendaki Allah untuk tidak sakit,
seperti Nabi dan Rasul Allah. Cuma
D. Sebab-sebab Psikoneurosa (Penyakit
bedanya manusia itu ada di antara
Mental) Dalam Islam
mereka yang sadar akan penyakitnya, dan
ada pula diantara mereka yang tidak
Penyakit mental ditimbulkan oleh
sadar, karena takut makan obatnya.
berbagai macam sebab. Namun, seperti
Orang yang sakit jiwanya adalah orang
kita ketahui pengaruh itu dating dari dua
yang tidak memiliki hati dalan jiwa dalam
arah, yaitu faktor internal dan faktor
berakhlak (hina akhlaknya). Orang yang
eksternal. Faktor internal ini lebih sering
110
Ashadi Cahyadii
Psikoterapi dalam Pandangan Islam

dikatakan dari diri sendiri atau dapat juga Sehingga tidak mengherankan jika
dikatakan dari faktor keturunan ataupun Mc. Dougall dan C. Burt bahwa “naluri
pembawaan dari lahir. Sedangkan faktor itu adalah satu-satuan keturunan, maka
eksternal adalah faktor lingkungan yang manusia mewarisi naluri dalam berbagai
mempengaruhi seseorang, dimana ia tingkat. Oleh karena itu kadang-kadang
berinteraksi. terjadi persamaan kejahatan antara orang
1. Faktor Internal tua dan anaknya”. Berbeda dengan
Keturunan dapat menjadi pendapat di atas, Kartini dan Jenny
penyebab timbulnya penyakit mental Andari mengungkapkan pendapatnya
sebagaimana kehadiran agama pada sebagai berikut: “penyakit mental itu
manusia. Karena mental adalah jiwa yang tidak diturunkan oleh orang tua kepada
dikatakan dalam Al-Qur'an sebagai anaknya, seperti halnya penurunan ciriciri
“nafs”. Dalam pandangan Al-Qur'an nafs jasmaniah dan karakteristik pada
diciptakan dalam keadaan dua pilihan umumnya memang terdapat
hidup antara kebaikan dan keburukan. kemungkinan faktor-faktor genetik atau
Firman Allah SWT Q.S. Al-Isra’ : 84 konstitusional berupa kepekaan pada
seseorang terhadap berbagai tekanan
      (stress) Ungkapan-ungkapan di atas
mempunyai alasan yang sama
kuatnya,namun tidak menutup
   kemungkinan bahwa penyakit mental ini
disebabkan oleh dua faktor yang saling
   mengisi antara keturunan dan lingkungan
serta sulitnya membedakan antara
keduanya.
  
2. Faktor Eksternal
      
Faktor eksternal disebabkan oleh
  lingkungan tempat berinteraksi
yang kemudian peneliti bedakan
Artinya : Katakanlah: "Tiap-tiap orang dalam tiga bagian yaitu lingkungan
berbuat menurut keadaannya masingmasing". keluarga, lingkungan pendidikan
Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang dan lingkungan masyarakat. Hal ini dapat
lebih benar jalanNya.7 terbentuk mulai dari pergaulan berfikir,
berakhlak/bertingkah laku serta
Sebelum lebih lanjut, penulis akan pendidikan yang ia dapatkan. Semua itu
sedikit menjelaskan mengenai keturunan berpeluang dalam mempengaruhi rohani
itu sendiri agar tidak terjadi kesalahan atau kejiwaan seseorang9. Dalam arti yang
dalam pemahaman. Yang dimaksud luas lingkungan mencakup iklim dan
keturunan menurut Abdul Aziz Al-Qudsy geografis, tempat tinggal, adat istiadat,
adalah semua faktor yang dalam diri pengetahuan, pendidikan dan alam.
makhluk hidup, mulai dari detik
Dengan kata lain, lingkungan adalah
terjadinya pertemuan sel wanita dan sel
sesuatu yang tampak dan terdapat dalam
pria8.
arah kehidupan yang senantiasa
111
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, segala psikoterapi. Sedang psikoterapi


baik manusia maupun benda buatan duniawi merupakan hasil ijtihad (daya
manusia, atau alam yang bergerak atau upaya) manusia, berupa teknik-teknik
tidak bergerak, kejadian atau hal-hal yang pengobatan kejiwaan yang didasarkan
mempunyai hubungan dengan seseorang. atas kaidah-kaidah insaniah. Kedua
Faktor eksternal ini, penulis bagi menjadi model psikoterapi ini sama pentingnya,
tiga bagian, yaitu : a)lingkungan keluarga, ibarat sisi mata uang yang satu sama lain
saling terkait. Berdasarkan uraian di atas
b) lingkungan pendidikan, dan c)
tampak bahwa pendekatan pencaharian
lingkungan masyarakat.
psikoterapi Islami didasarkan atas
kerangka psiko-teo-antropo-sentris, yaitu
E. Bentuk-bentuk dan Teknik psikologi yang didasarkan pada
Psikoterapi Islam
kemahakuasaan Tuhan dan upaya
manusia. Sebagaimana Firman Allah Q.S
1. Psikoterapi Islam Menurut Al Syuara : 78-80
AlGhazali
Al-Ghazali lebih menyoal penyakit     
jiwa dari sudut perilaku (akhlaq) positif
dan negative, sehingga bentuk-bentuk   
terapinya jika menggunakan terapi 
perilaku. Dalam hal ini dia mengatakan “
Menegakkan (melakukan) akhlak (yang baik)
merupakan kesehatan mental, sedang     
berpaling pada penegakan itu berarti suatu
neurosis dan psikosis”
Kutipan tersebut
   
menunjukkan bahwa bentuk-
bentuk psikoterapi menurut Al-
  
Ghazali adalah meninggalkan semua
perilaku yang buruk dan rendah, yang
mengotori jiwa manusia,   
serta melaksanakan perilaku yang
baik untuk membersihkannya. Perilaku  
yang baik dapat menghapus.
Menghilangkan dan mengobati
perilaku yang buruk, upaya seperti itu  
dapat menjadikan jiwa manusia suci,
bersih dan fitri sebagaimana ia baru 
dilahirkan dari rahim ibunya.
Dalam ajaran Islam, selain Artinya : (Yaitu Tuhan) yang telah
diupayakan adanya psikoterapi duniawi, menciptakan Aku, Maka Dialah yang
juga terdapat psikoterapi ukhrawi. menunjuki Aku, dan Tuhanku, yang Dia
Psikoterapi ukhrawi merupakan memberi Makan dan minum kepadaKu, dan
petunjuk (hidayah) dan anugerah apabila aku sakit, Dialah yang
(wahbah) dari Allah SWT. yang berisikan menyembuhkan
kerangka ideologis dan teologis dari Aku,10

112
Ashadi Cahyadii
Psikoterapi dalam Pandangan Islam

menghadapinya dan menjadi penyebab


2. Psikoterapi Islam Menurut Sayyid kegelisahannya. Proses belajarpun pada
Jalil Ibrohim al-Khowas dasarnya merupakan suatu proses dimana
berlangsung perubahan pikiran,
Menurut Sayyid Jalil Ibrohim kecenderungan, kebiasaan dan tingkah
alKhowas, psikoterapi Islam yang dapat laku. Sedangkan psikoterapi pada
menyembuhkan semua aspek dasarnya adalah proses pembetulan
psikoneurosis, baik yang bersifat duniawi belajar sebelumnya yang tidak benar
ukhrowi, maupun penyakit dimana si pasien memperoleh pikiran-
manusiamanusia modern antara pikiran yang keliru atau delusive tentang
lain sebagai berikut : dirinya sendiri, orang lain dan berbagai
Psikoterapi hati itu ada lima problem yang dihadapinya dan
macam . :
11
menyebabkan gelisah dan belajar
1. Membaca Al-Qur'an sambil bentukbentuk tingkah laku defensif untuk
mencoba memahami artinya. menghindari berhadapan dengan
2. Melakukan shalat malam probelem-problemnya dan meredakan
3. Bergaul dengan orang yang kegelisahannya. Dalam hal ini, psikoterapi
baik atau salih berusaha meluruskan pikiran-pikiran si
4. Perut supaya lapar (puasa) pasien dan menjadikannya mempunyai
wawasan tentang dirinya sendiri, orang
5. Zikir malam hari yang lama
lain dan problem-problemnya dengan
Barangsiapa yang
wawasan yang realistis dan benar
mampu melakukan salah satu dari
menghadapi problem-problemnya dan
kelima psikoterapi tersebut maka
bukan dengsn menghindarinya.
Allah akan mengabulkan
Dalam psikoterapipun, untuk
(permintaannya dengan
menyembuhkan si pasien tidaklah cukup
menyembuhkan penyakit yang
hanya dengan mengetahui
diderita).
problemproblemnya yang sebenarnya,
mengubah pikiran-pikirannya dan
3. Psikoterapi Islam Menurut Usman mengubah wawasannya tentang dirinya
Najati sendiri dan kehidupan saja. Tidak boleh
Usman Najati memandang, untuk tidak si pasien harus melalui berbagai
bisa merubah atau merombak pengalaman baru dalam kehidupan
kepribadian atau tingkah laku seseorang, dimana ia menerapkan pikiran-pikiran
tidak boleh tidak harus diadakan barunya bahwa tingkah lakunya yang
perubahan dan perombakan dalam baru dalam hubungan-hubungan
pikiran, dan kecenderungannya sebab manusiawinya keberhasilan dan
tingkah laku manusia sangat dipengaruhi menimbulkan pembahasan yang jelas
oleh fikiran dan kecenderungannya12. dalam tanggapan orang lain terhadap
Oleh karena itu, psikoterapi pada dirinya, dan dalam simpati mereka yang
dasarnya dimaksudkan untuk mengubah positif, seperti persahabatan, kasih sayang
pikiran-pikiran para pasien jiwa tentang dan penghargaan.
diri mereka sendiri, orang Dalam mendidik kepribadian
lain, kehidupan, dan berbagai manusia dan mengubah tingkah laku
persoalan yang mereka tidak mampu pasien, Al-Qur'an memakai metode
113
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

penetrapan dan memraktekkan pikiran, 1


James P. Chaplin, Dictionary
kebiasaan, dan tingkah laku baru yang of Psychology, Terj, Kartini Kartono, Kamus
hendak ditanamkan dalam diri mereka, Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajawali, 1999),
oleh karena itu Allah mewajibkan hlm. 407
2
berbagai ibadah : shalat, puasa, zakat dan Abdul Mujib dan Jusuf
haji. Pelaksanaan ibadah-ibadah itu dalam Mudzakkir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam,
(Jakarta: PT.
waktu ke waktu tertentu mengajari si
Raja Grafindo Persada, 2001), Cet. 1, hlm. 208
mukmin untuk taat kepada Allah, 3
Emha Ainun Najib, Intisari (Mind.
melaksanakan perintah-perintahNya dan
Body and Soul), (Jakarta: PT. Intisari
selalu menghadap kepada-Nya dengan
Mediatama, 2005), hlm. 127-135
sepenuh hati. Pun mengajarinya bersabar, 4
Djakiyah Daradjat, Kesehatan
tahan menanggung, membina diri, Mental,
mengendalikan hawa nafsu, mencintai (Jakarta: Gunung Agung, 1983), hlm. 33
orang lain, berbuat baik kepada mereka 5
Muhammad Quraish
dan mengembangkan dalam dirinya, Shihab,
semangat bekerja sama dan solidaritas Wawasan Al-Qur’an : Tafsir Maudlu’i Atas
sosial. Semua hal yang terpuji-terpuji itu Berbagai Persoalan Umat, (Bandung : Mizan,
2000), cet. XI, hlm. 189
merupakan corak kepribadian yang 6
Depag RI, Al-Qur’an dan
serasi, matang, dan utuh. Tidak ragu lagi
Terjemahnya, (Semarang: Kumudasmoro
bahwa pelaksanaan ibadah-ibadah Grafindo, 1994), hlm. 302
tersebut oleh seorang mukmin dengan 7
Depag RI, Al-Qur’an dan
secara ikhlas dan teratur akan Terjemahnya, (Semarang: Kumudasmoro Grafindo,
membuatnya meraih hal-hal yang terpuji 1994), hlm.
dan merupakan unsur-unsur kesehatan 380
jiwa yang sesungguhnya. Selain itu, ini
8
Abdul Aziz El-Qudsy, Ushus
juga akan membekalinya dengan AlShihat al-Nafsiyat, Ter. Zakiah Daradjat,
penangkal dari berbagai penyakit jiwa. Pokokpokok Kesehatan Jiwa/Mental, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1974), hlm. 49
9
Jalaluddin, Psikologi Agama,
Kesimpulan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998),
Psikoterapi adalah suatu Cet. III, hlm. 213-223
pengobatan yang tidak hanya digunakan 10
Depag RI, Al-Qur’an dan
untuk penyembuhan penyakit mental, Terjemahnya, (Semarang: Kumudasmoro Grafindo,
tetapi juga dapat digunakan untuk 1994), hlm.
membantu, mempertahankan dan
11
Sayyid Abi Bakar Ibnu
mengembangkan integritas jiwa, agar ia Muhammad Syatha, Kifayatul
tetap tumbuh secara sehat dan memiliki Atqiya’ wa Manhajul Ashfiya’,
kemampuan penyesuaian diri lebih efektif Terj. Djamaluddin Al-Buny Missi Para Sufi,
terhadap lingkungannya. Dengan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 135-
142
demikian, tugas utama psikoterapis di 12
Usman Najati, Al-Qur'an wa Ilmu
sini adalah memberi pemahaman dan al
wawasan yang utuh mengenai diri pasien Nafs, Terj. Ahmad Rofi’ Usmani, Al-Qur'an dan
serta memodifikasi atau bahkan Ilmu Jiwa, (Bandung: Pustaka, 1985), hlm. 302
mengubah tingkah laku yang dianggap
menyimpang.
Referensi

114

Anda mungkin juga menyukai