TERAPI
14
Psikologi Psikologi 1A2611AA Firman Firdaus, S.Psi., M.Si
Abstract Kompetensi
Pengertian Terapi
Kata “Terapi” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti treatment, yang dalam bahasa
Indonesia diartikan sebagai perawatan atau pengobatan. Dalam dunia medis, kata terapi
dijabarkan sebagai tindakan remediasi kesehatan yang mengacu pada diagnosis
(pemeriksaan).
Menurut Mosby (2001), terapi didefinisikan sebagai tindakan perawatan pemulihan atas
penyakit atau cedera apapun yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi tubuh yang
terganggu ke fungsi normalnya.
Terapi juga diartikan sebagai usaha untuk memulihkan kondisi tubuh seseorang yang sakit.
Terapi ini biasanya diawali dengan mempelajari gejala yang muncul, melakukan diagnosis,
mengobati penyakitnya, dan melakukan perawatan hingga kondisi kesehatan pasien
kembali seperti semula. Orang yang melakukan terapi disebut sebagai terapis.
Dalam bidang medis, kata terapi bersinonim dengan kata pengobatan. Diantara Psikolog,
kata ini mengacu kepada psikoterapi. Di luar konteks medis, kata terapi digunakan pada
TERAPI BIOLOGIS
Pendekatan biologis dalam penyembuhan perilaku abnormal berpendapat bahwa gangguan
mental, seperti penyakit fisik, disebabkan oleh disfungsi biokimiawi atau fisiologis diotak.
Beberapa teori biologis telah dibahas dalam mendiskusikan etiologi skizofrenia dan
gangguan mood. Terapi biologis mencakup pemakaian obat dan terapi elektro konvulsif.
Obat Psikoterapetik
Sejauh ini terapi biologis yang paling berhasil adalah pemakaian obat untuk memodifikasi
mood dan prilaku. Penentuan pada awal tahun 1950-an obat yang menghilangkan
sebagian gejala skizofrenia merupakan sebuah terobosan besar dalam terapi individu
yang mengalami gangguan parah.
Beberapa kelompok obat dikembangkan untuk menghilangkan kecemasan:
1. Obat Kecemasan.
Obat yang menurunkan kecemasan masuk ke golongan yang dinamakan
benzodiazepin.
2. Obat Antipsikotik.
Sebagian besar obat anti psikotik yang menghilangkan gejala skizofrenia masuk ke
golongan yang dinamakan phenothiazine.
3. Obat Antidepresan
Membantu menaikan mood individu terdepresi.
Terapi Elektrokonvulsif
Pada terapi elektrokonvulsif (ECT), juga dikenal sebagai electroshock therapy, arus listrik
kecil dialirkan ke otak untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik.
ECT merupakan terapi yang popular pada tahun 1940 sampai 1960, sebelum obat
antipsikotik dan anti depresan mudah diperoleh. Sekarang, ECT hanya digunakan pada
kasus depresi parah jika pasien tidak berespons terhadap terapi obat.
PSIKOTERAPI
Sejarah Perkembangan Psikoterapi
Psikoterapi berawal dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa
berabad-abad yang lalu dengan orientasi mistik. Upaya mengusir roh jahat dengan cara
tidak manusiawi (mengisolasi, mengikat, memasung, memukul). kemudian Philip Pinel
Melakukan pendekatan bersifat manusiawi, yang berorientasi pada kasih sayang (love
oriented approach) dan mendirikan asylum. Lalu, Anton Mesmer Mempergunakan teknik
hypnosis & sugesti. Teknik hypnosis kemudian digunakan oleh Jean Martin Charcot.
Dilanjutkan dengan Paul Dubois yang merumuskan menekankan peranan penting teknik
berbicara (speech technique, talking cure) yang digunakan kepada pasien.
Paul Dubois tercatat sebagai “The First Psychotherapiest”. Joseph Breuer (senior dari
Sigmund Freud) Sigmund Freud menggunakan teknik hypnosis “teknik berbicara dalam
upaya menyembuhkan pasien-pasien hysteria Pada Breuer, talking cure dilakukan
terhadap pasien dalam keadaan hypnosis tapi Pada Sigmund Freud talking cure
dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar. Itulah awal mula adanya psikoterapi.
Definisi Psikoterapi
Psikoterapi yang lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara
etimologis mempunyai arti sederhana, yakni “psyche” yang artinya jelas, yaitu “mind” atau
sesederhananya: jiwa dan “therapy” dari Bahasa Yunani yang berarti “merawat” atau
“mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawatan terhadap
aspek kejiawaan” seseorang. Dalam Oxford English Dictionary, perkataan
Tujuan Psikoterapi
Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa
metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari dua orang tokoh yakni Ivey,
et al (1987) dan Corey (1991).
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah
membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekontruksi
kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan
menyusunsintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisi menurut corey (1991) dirumuskan
sebagai membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu
Ciri psikoterapi:
1. Proses: Interaksi 2 pihak, formal, profesional, legal, etis.
2. Tujuan: Perubahan kondisi psikologis pribadi yang positif/optimal (afektif, kognitif,
individu, perilaku/kebiasaan)
3. Tindakan, berdasar: ilmu (teori-teori), teknik, skill yang formal -assessment (data
yang diperoleh melalui proses assessment –wawancara, observasi, tes, dsb).
PENDEKATAN SOSIOKULTURAL
Dalam pendekatan sosiokultural ini tokoh-tokoh beranggapan bahwa tekanan dari
lingkungan lah yang dapat menyebabkan individu gagal memenuhi tuntutan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Proses pemahaman masalah dalam pendekatan ini
lebih diarahkan ke luar dari diri individu yang bermasalah.
Ada pendekatan sosiokultural dalam psikologi, khususnya psikologi klinis terutama pada
saat akan melaksanakan proses konseling. Seorang individu pasti memiliki latar belakang
dan budaya yang berbeda-beda. Kehidupan sosial yang berbeda inilah yang kemudian
menjadikan para psikolog harus peka terhadap pendekatan menggunakan sosiokultural.
Harapannya adalah, para psikolog mampu memberikan penilaian yang objektif terhadap
karakteristik seseorang. Stereotype biasanya menjadi permasalahan tersendiri. Seseorang
yang sudah memiliki persepsi tertentu mungkin akan menjadi bias pada saat melakukan
konseling. Inilah pentingnya pendekatan sosiokultural.
EFEKTIVITAS TERAPI
Menilai Psikoterapi
Psikoterapi dianggap efektif jika perbaikan klien setelah terapi lebih besar dibandingkan
perbaikan yang terjadi tanpa terapi dalam periode waktu yang sama. Sebagian orang
Desensitasi
Teknik terapi perilaku khusus yang ditujukan untuk membantu individu untuk membuang
ketakutannya terhadap objek atau situasi tertentu. Dari sudut pandang teori belajar,
mendiskusikan pegalaman menakutkan secara berulang di dalam lingkungan terapetik
yang aman (di mana hukuman tidak akan terjadi) akan secara bertahap memadamkan
kecemasan yang berkaitan dengan pengalaman tersebut.
2019 Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana
10 Firman Firdaus, S.Psi.,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penguatan Respons Adaptif
Ahli terapi perilaku menggunakan penguatan (reinforcement) sebagai teknik untuk
meningkatkan sikap dan tindakan positif. Ahli terapi perlu menyadari perannya dalam
mempengaruhi klien dengan cara penguatan dan harus menggunakan pengetahuan ini
secara sadar untuk memudahkan timbulnya perubahan yang diinginkan.
Daftar Pustaka
Atkinson, Rita L., dkk. 1999. Pengantar Psikologi Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Jakarta: Balai Pustaka
Gunarsa, Singgih D. 2001. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
Jeanne, Ellis Ormrod. 2008. Psikologi Pendidikan, edisi keenam, jilid 1, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Robert, E. Slavin. 2011. Psikologi pendidikan teori dan praktik. Jakarta: PT Indeks.
Syamsu, Yusuf, Dkk. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rasda Karya