Anda di halaman 1dari 7

3

untuk menghubungkan pikiran, perasaan dan juga pengalaman tertentu


yang pernah mereka alami. Disini biasanya pasien menjadi lebih rileks
karena bisa memilih mana yang harus mereka ungkapkan.
4. Analisis Mimpi
Teori Psikososial Freud menjelaskan banyak mengenai analisis mimpi,
bagi Freud mimpi sendiri adalah hal yang luar biasa dan unik. Dalam
bukunya dengan judul “The Interpretation of Dreams” (1899) merupakan
buku yang berisi tentang telaah intensif atas mimpi yang dilakukannya.
Mimpi bisa sejajar dengan gejala-gejala penderita neurosis serta
interpretasi atasnya seringkali mendukung hipotesis yang Freud miliki.
Baginya mimpi bisa jadi keinginan yang ditekan atau dipaksakan atau bisa
jadi bersifat halusinasi atas keinginan-keinginan yang terpaksa ditekan.
Bagian teori tentang mimpi yang paling penting dan juga dan vital bagi
Freud adalah adanya kaitan antara distorsi mimpi serta konflik yang
dimiliki seorang individu secara batiniah atau semacam ketidakjujuran
batiniah (jurnal “Mengkaji Lucia Hartini Dan Lukisannya Dari Perspektif
Psikoanalisis). Sedangkan untuk analisis mimpi sendiri yaitu, prosedur
atau cara yang penting untuk mengungkap alam bawah sadar dan
memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang
tidak terselesaikan, disini psikoterapis mencoba masuk dan menenangkan
pasien.
5. Terapi Interpersonal
Terapi Interpersonal biasanya hanya terfokus pada perilaku dan juga
interaksi pasien dan keluarga serta temannya. Sebenarnya tujuan utama
dari terapi interpersonal yaitu meningkatkan kemampuan komunikasi dan
meningkatkan harga diri selama periode waktu yang cepat dan juga
singkat, karena banyak sekali yang mengalami hal ini maka terapi
seringkali bersesi pendek agar terlihat cepat hasilnya. Umumnya hanya
berlangsung tiga sampai empat bulan dan dapat memberikan hasil yang
sangat efektif untuk depresi yang disebabkan oleh karena berkabung,
konflik hubungan, peristiwa besar dalam hidup, dan isolasi sosial dan juga
pembullyan.
6. Terapi Psikodinamik
Terapi psikodinamik merupakan terapi yang dilakukan pada pasien yang
biasanya memiliki masalah yang terpendam dan tanpa disadari muncul lagi
ketika dewasa atau bermasalah kembali di kemudian hari. Tujuan dari
jenis terapi bagi pasien untuk memahami dan mengatasi perasaan dengan
lebih baik, dengan cara menceritakan pengalaman yang terpendam
tersebut. Terapi ini memakan waktu sangat lama bahkan bisa bertahun-
tahun.
7. Cognitive Therapy
Terapi kognitif biasanya muncul karena pola pikir dia sendiri atau pasien
itu sendiri. Sebenarnya terapi ini memiliki tujuan untuk  mengubah pola
pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional serta
membantu menyadarkan pasien dari hal yang tidak masuk akal. Ada
beberapa jenis terapi yang masuk kedalam cognitive seperti halnya
Rational Emotive Therapy atau RET, Cognitive Shifting, Cognitive
Analytic Therapy atau CAT,  Collaborative Empiricism, Guided
Discovery, Socratic Questioning, dan juga Neurolinguistic Programming.
4

8. Analisis Transferensi
Transferensi dalam keadaan normal adalah perpindahan emosi secara di
sengaja dari suatu benda ke benda lainnya ataupun secara khusus
meminahkan emosi dari orang tua ke terapis. Transferensi dan Resistensi
seringkali dilakukan bersamaan.

A. Terapi Biologis
Terapi biologis adalah salah satu jenis pengobatan yang bekerja
dengan cara merusak sel kanker yang ada dalam tubuh dengan secara langsung
maupun tidak langsung, dengan memicu reaksi sistem imun untuk menyerang
sel kanker tersebut. Terapi biologis ini sendiri menggunakan organisme hidup,
baik yang dihasilkan dari dalam tubuh manusia atau bisa juga hasil dari
rekayasa dilaboratorium yang sudah dipegang oleh mereka yang ahli
dibidangnya yang sengaja dibuat untuk melawan sel kanker tersebut.
Pada umumnya, terapi biologis tersebut memiliki beberapa jenis,
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Imuniterapi
Imunoterapi merupakan metode terapi yang memicu kerja sistem imun,
terutama pada sel darah putih, untuk mendeteksi kerusakan yang akan
menyerang sel abnormal dari perkembanga sel kanker tersebut.  Selain itu,
imunoterapi tersebut bertujuan untuk mendorong proses respon imun
antikanker.
2. Antibodi Monoclonal
Terapi Antibodi Monoclonal disebut juga dengan sebutan MAb, metode
terapi kanker yang satu ini menggunakan salah satu komponen imun
berupa antibody hasil rekayasa genetika manusia dan tikus. MAb ini
sendiri memiliki beberapa mekanisme untuk melawan sel kanker. Cara
kerjanya dilakukan dengan cara merangsang reaksi iun untuk melawan sel
kanker dan juga menghambat kerusakan yang disebabkan oleh kerusakan
sel kanker tersebut serta mencegah perutmbuhan tumor.
3. Terapi Sitokin
Terapi sitokin ini dilakukan dengan cara menggunakan protein interferin
(INF) dan juga interleukin (IL) untuk meningkatkan respon imun untuk
melawan sel kanker. Sitokinin ini juga akan berperan untuk mendorong
produksi sel darah dan tentunya bisa mengatasi efek samping dari adanya
kemotrapi tersebut yang berdampak pada produksi sel darah merah itu
sendiri.
4. Terapi Gen
Metode terapi gen pada manusia ini merupakan terapi dengan menginjeksi
materi genetik (DNA dan RNA)  sel normal terhadap kanker dengan
menggunakan vektor yang dapat berupa virus atau partikel lemak. Materi
genetik yang dimasukkan tersebut bertujuan untuk menghancurkan sel
kanker tersebut.
5

B. Psikoterapi
Psikoterapi adalah metode yang digunakan untuk merawat kejiwaan,
emosi dan gangguan kejiwaan tertentu. Dikenal juga sebagai "terapi
berbicara", metode perawatan ini menolong pasien untuk mengenali masalah
mereka, mengerti perasaan mereka, menerima kelebihan dan kelemahan
mereka, dan membuat mereka berpikir positif terhadap diri sendiri dan juga
masalah yang dihadapi. Pada intinya, psikoterapi terdiri dari komunikasi lisan
dan non-lisan yang berguna untuk meringankan kesulitan psikologis.
Psikoterapi terbukti dapat membantu mengobati banyak masalah
psikologis. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 75% pasien yang sangat
tertolong dengan menjalani psikoterapi. Metode ini juga sangat membantu
mereka yang sedang mengalami krisis atau perubahan hidup yang tidak
diinginkan. Manfaat dari psikoterapi meliputi :

 Membantu pasien untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai dan
tujuan hidup mereka
 Mengajari pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang sangat
penting agar dapat meningkatkan hubungan pribadi mereka
 Menolong pasien untuk menemukan solusi yang dapat menangani masalah
mereka
 Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan memahaminya dari
sudut pandang yang berbeda

Selain itu, psikoterapi juga diketahui sangat efektif dalam mengatasi kondisi
berikut:

 Depresi
 Kegelisahan
 Gangguan kegelisahan, termasuk fobia (takut akan sesuatu)
 Alkoholisme
 Kecanduan
 Krisis percaya diri
 Krisis emosional
 Perselisihan keluarga
 Masalah pernikahan
 Gangguan obsesif kompulsif
 Gangguan kejiwaan setelah suatu kejadian (post-traumatic stress disorder)
 Kelainan kepribadian
 Masalah terkait kekerasan terhadap anak
 Masalah perilaku
 Kelainan bipolar
 Skizofrenia

Dua kondisi terakhir biasanya membutuhkan anti-depresan dan obat-


obatan lainnya ditambah dengan sesi psikoterapi teratur.

Jenis Psikoterapi :

Ada beberapa perawatan psikoterapi yang tersedia. Jenis yang akan


digunakan oleh psikolog Anda akan bergantung pada kebutuhan, penelitian
6

psikologis terbaru dan teori yang dianut oleh psikolog Anda. Jenis psikoterapi
yang biasanya digunakan adalah:

 Psikoterapi psikodinamik atau psikoanalitik – Kebanyakan didasarkan


pada teori Freudian, psikoterapi jenis ini berkisar mengenai pemahaman
masalah yang dialami dengan menganalisis kemungkinan adanya
hubungan antara masalah tersebut dengan pikiran yang terlupakan dan
pengalaman masa kecil
 Terapi perilaku – Dengan terapi perilaku, Anda akan didorong untuk
melakukan kegiatan yang memperkuat hubungan sosial dan dibina untuk
mengerti bahwa perubahan perilaku akan dapat mengubah perasaan Anda
 Terapi kognitif – Berdasarkan keyakinan bahwa cara berpikir akan sangat
memengaruhi perasaan kita, fokus dari terapi ini adalah mengenai
pemikiran dan perilaku terkini serta menantang pemikiran yang keliru
 Terapi kemanusiaan – Diarahkan menuju kesadaran diri dan mencapai
citra diri yang lebih positif, terapi kemanusiaan meliputi penjelajahan pada
pikiran, perasaan dan tindakan untuk menerima diri sendiri

Psikolog juga sering menggunakan terapi terpadu atau holistik, yaitu


menggabungkan unsur dari jenis terapi yang berbeda untuk memberikan terapi
yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, psikoterapi dapat dilakukan
dalam kelompok, misalnya terapi pernikahan dan konseling keluarga.

Cara Kerja Psikoterapi :

Saat Anda telah memutuskan mencari pertolongan ahli untuk


menangani masalah serius Anda, berikut adalah hal-hal yang dapat harapkan
saat sesi psikoterapi. Beberapa sesi pertama kebanyakan akan terpusat pada
menjalin hubungan, kepercayaan dan hubungan perawatan dengan psikolog
Anda. Dapat juga berisi uji penilaian untuk memastikan:

 Tingkat keparahan depresi atau kegelisahan Anda


 Ciri dan karateristik kepribadian yang penting
 Penyelesaian masalah yang tidak sehat, seperti minum minuman keras atau
makan berlebihan
 Kemungkinan ketidakmampuan belajar
 Penyebab utama dari masalah Anda

Sisanya akan mencakup menyelidiki masalah Anda melalui percakapan.


Psikolog akan membimbing Anda dalam menentukan apa yang sebenarnya
menganggu Anda serta alasannya. Lalu Anda akan berpindah ke tahap
penyelesaian masalah. Di sini, Anda bekerja secara beriringan untuk mencari
pikiran, perilaku dan perasaan lain yang dapat memberikan Anda pandangan
yang lebih positif. Mungkin juga akan diadakan kegiatan bermain peran dan
pengembangan keterampilan, disela-sela pekerjaan rumah.

Penting bagi pasien untuk menangani masalah mereka dengan


psikoterapi. Beberapa orang biasanya mulai untuk merasakan dan menyadari
adanya kemajuan setelah 6-7 sesi.
7

Menentukan Kesuksesan dari Psikoterapi :

Kesukesan psikoterapi akan bergantung pada tiga faktor penting:


keahlian klinis psikolog Anda, tepat tidaknya metode pengobatan yang dipilih,
dan kepribadian, keyakinan, serta pilihan pasien. Perlu diingat bahwa untuk
mendapatkan hasil yang optimal, pasien harus bekerja sama dengan psikolog.
Bila pasien bersedia bekerja sama dan aktif berpatisipasi, psikoterapi akan
menjadi lebih efektif dan hemat biaya. Psikoterapi diharapkan dapat
memberikan kemajuan pesat pada hidup pasien, seperti:

 Prestasi sekolah atau pekerjaan yang lebih baik


 Perspektif yang lebih positif dalam kegiatan sehari-hari
 Peningkatan dalam mengutarakan perasaan
 Meningkatkan hubungan pernikahan, keluarga atau pertemanan
 Membiasakan perilaku yang sehat (misalnya menghindari kebiasaan yang
tidak sehat seperti kecanduan alkohol atau kebiasaan makan yang berlebih)

Waktu dimana saat Psikolog diperlukan :

Merasa sedih dan depresi pada titik tertentu hidup seseorang


merupakan suatu hal yang wajar. Namun, seseorang dapat mengalami masalah
serius dalam jangka panjang, sehingga ia mengalami gangguan emosional
yang tidak dapat dihadapi sendiri. Saat masalah Anda mulai menimbulkan
perubahan sifat yang tiba-tiba, hubungan buruk dengan orang lain, dan
menganggu kehidupan sehari-hari, Anda mungkin perlu menemui psikolog.

Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda perlu


menemui psikolog:

 Perasaan sering marah dan gelisah yang selalu meningkat


 Anda merasa sangat tidak berdaya pada waktu yang tidak tentu
 Anda mengalami pengalaman buruk (seperti putusnya hubungan, kematian
dari seseorang yang dicintai) yang tidak bisa Anda lupakan walaupun telah
berusaha keras
 Anda memilih untuk meminum alkohol atau makan yang berlebih untuk
melupakan masalah
 Tiba-tiba kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya disukai
 Anda kesulitan mengutarakan perasaan anda, yang berujung pada
buruknya hubungan dengan orang lain
 Anda memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas pekerjaan
 Anda khawatir berlebihan perihal hal-hal sepele

Perlu diingat bahwa gangguan kejiwaan, khususnya saat menjadi


berkepanjangan (kronis), dapat berakibat fatal. Faktanya, depresi jangka lama
atau kegelisahan diketahui dapat menyebabkan berbagai gangguan fisik jika
tidak ditangani. Jadi, jika Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya Anda
menemui psikolog untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
8

C. Pendekatan Sosiokultural
Pendekatan Sosiokultural dalam Psikologi Pendidikan menganggap
bahwa tingkah laku abnormal muncul bukan karena faktor-faktor dari diri
individu siswa, melainkan muncul dari keadaan lingkungan dan sosialnya.
Dalam Pendekatan Sosiokultural ini tokoh-tokoh beranggapan bahwa
tekanan dari lingkungan lah yang dapat menyebabkan individu gagal
memenuhi tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Proses
pemahaman masalah dalam pendekatan ini lebih diarahkan ke luar dari diri
individu yang bermasalah.

Tokoh Pendekatan Sosialkultural dalam Psikologi Pendidikan :

Ada 2 tokoh yang mendasari terbentuknya teori pendekatan


sosiokultural dalam psikologi pendidikan, yaitu :

1. Piaget

Piaget berpendapat bahwa belajar ditentukan karena adanya karsa


individu artinya pengetahuan berasal dari individu. Siswa berinteraksi dengan
lingkungan sosial yaitu teman sebayanya dibanding orang-orang yang lebih
dewasa. Penentu utama terjadinya belajar adalah individu yang bersangkutan
(siswa) sedangkan lingkungan sosial menjadi faktor sekunder.

2. Vygotsky

Vygotsky berpendapat bahwa jalan pikiran seseorang dapat dimengerti


dengan cara menelusuri asal usul tindakan sadarnya dari interaksi sosial
(aktivitas dan bahasa yang digunakan) yang dilatari sejarah hidupnya.

Peningkatan fungsi-fungsi mental bukan berasal dari individu itu


sendiri melainkan berasal dari kehidupan sosial atau kelompoknya. Perolehan
pengetahuan dan perkembangan kognitif sesuai dengan teori sosiogenesis
yaitu kesadaran berinteraksi dengan lingkungan dimensi sosial yang bersifat
primer dan dimensi individual bersifat derivatif atau turunan dan sekunder.

Teori belajar Vygotsky disebut dengan pendekatan Co-


Konstruktivisme artinya perkembangan kognitif seseorang disamping
ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan
sosial yang aktif pula. Ia menekankan bahwa proses-proses perkembangan
mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan pembelajaran
dengan orang–orang yang ada di lingkungan sosialnya.

Pendekatan sosiokultural menganggap bahwa tingkah laku abnormal


muncul bukan karena faktor-faktor dari diri individu melainkan muncul dari
keadaan lingkungan dan sosialnya.

Ada 2 konsep penting dalam teori sosiogenesis Vygotsky tentang


perkembangan kognitif sesuai dengan revolusi sosiokultural dalam teori
belajar dan pembelajaran yaitu :
9

1. Hukum genetik tentang perkembangan (genetic law of


development), setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan
berkembang melewati dua tataran, yaitu interpsikologis atau
intermental dan intrapsikologis atau intramental
2. Zona perkembangan proksimal (zone of proximal development),
Vygotsky membagi perkembangan proksimal (zone of proximal
development) ke dalam dua tingkat, yaitu: (1.) Tingkat
perkembangan aktual yang tampak dari kemampuan seseorang
untuk menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai
masalah secara mandiri (intramental). (2.) Tingkat perkembangan
potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan
tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika dibawah bimbingan
orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya yang
lebih kompeten (intermental).

Penerapan Pendekatan Sosiokultural dalam Psikologi Pendidikan :

Penerapan teori sosiokultural dalam pendidikan dapat terjadi pada 3


jenis pendidikan yaitu :

1. Pendidikan informal (keluarga) Pendidikan anak dimulai dari


lingkungan keluarga, dimana anak pertama kali melihat, memahami,
mendapatkan pengetahuan, sikap dari lingkungan keluarganya.
2. Pendidikan nonformal, Pendidikan nonformal yang berbasis budaya
banyak bermunculan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan,
dan perilaku pada anak, misalnya kursus membatik. Pendidikan ini
diberikan untuk membekali anak hal-hal tradisi yang berkembang di
lingkungan sosial masyarakatnya.
3. Pendidikan formal Aplikasi teori sosio-kultural pada pendidikan
formal dapat dilihat dari beberapa segi antara lain: 1). Kurikulum, 2).
Siswa, 3). Guru.

Anda mungkin juga menyukai