Anda di halaman 1dari 3

Psikoterapi Untuk Mengatasi Gangguan Kesehatan Menta

Beserta Jenis-Jenis Psikoterapil


Psikoterapi adalah salah satu metode penanganan yang umum dilakukan untuk menangani
berbagai masalah kejiwaan, seperti stres berat, depresi, dan gangguan cemas. Psikoterapi
biasanya dilakukan perorangan, tapi terkadang juga bisa dilakukan secara berkelompok.

Psikoterapi merupakan salah satu langkah penanganan yang paling sering dilakukan oleh
psikiater dan psikolog untuk menangani gangguan emosional atau masalah psikologis yang
dirasakan oleh pasien.

Psikoterapi merupakan salah satu langkah penanganan yang paling sering dilakukan oleh
psikiater dan psikolog untuk menangani gangguan emosional atau masalah psikologis yang
dirasakan oleh pasien.

Selain itu, psikoterapi juga dapat dilakukan untuk mengatasi masalah perilaku,
seperti tantrum dan perilaku adiksi atau ketergantungan terhadap hal tertentu, misalnya
narkoba, alkohol, berjudi, hingga pornografi.

Melalui psikoterapi, psikolog atau psikiater akan membimbing dan melatih pasien untuk
belajar mengenali kondisi, perasaan, dan pikiran yang menyebabkan keluhan serta membantu
pasien untuk membentuk perilaku yang positif terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Dengan demikian, pasien diharapkan akan lebih mampu mengendalikan diri dan merespons
situasi yang sulit dengan lebih baik.

Kondisi yang Membutuhkan Psikoterapi

Banyak anggapan yang kurang tepat atau stigma bahwa orang yang menjalani psikoterapi ke
psikolog atau psikiater menandakan bahwa orang tersebut mengalami gangguan jiwa atau
gila. Padahal kenyataannya bukan demikian.

Psikoterapi ditujukan bagi siapa saja yang menyadari bahwa dirinya memiliki masalah
psikologis atau berisiko tinggi mengalami gangguan mental dan berniat mencari pertolongan
untuk mengatasi masalah tersebut.

Berikut ini adalah beberapa keluhan atau masalah kejiwaan yang perlu ditangani dengan
psikoterapi:

 Merasa putus asa atau sedih yang luar biasa selama beberapa bulan, misalnya
karena depresi.
 Rasa cemas, takut, atau khawatir yang berlebihan yang menyebabkan kesulitan dalam
menjalani aktivitas atau pekerjaan sehari-hari.
 Perubahan suasana perasaan atau mood yang ekstrim, misalnya tiba-tiba bersemangat
atau sangat sedih tanpa alasan yang jelas.
 Mulai menunjukkan perilaku negatif, seperti mudah marah, penyalahgunaan zat atau
narkoba, kecanduan minuman beralkohol, atau makan berlebihan.
 Memiliki ide atau keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti orang lain.
 Memiliki halusinasi.
 Kesulitan mengungkapkan perasaan atau merasa tidak ada orang lain yang bisa
memahami perasaan atau masalah yang Anda hadapi.
 Memiliki obsesi atau kebiasaan yang sulit dihentikan, misalnya terlalu sering
merapikan dan membersihkan rumah, mencuci tangan berkali-kali, hingga bolak balik
ke dapur untuk memeriksa kompor gas berulang kali.

 Keluhan-keluhan di atas bisa saja terjadi saat seseorang mengalami tekanan batin atau
peristiwa traumatis, misalnya setelah perceraian, ada anggota keluarga atau teman
dekat yang meninggal, baru saja kehilangan pekerjaan, atau baru saja menjadi korban
bencana atau kekerasan.

Selain karena kejadian traumatis, beberapa gejala di atas juga kemungkinan bisa
disebabkan oleh gangguan mental tertentu, seperti gangguan identitas
disosiatif (kepribadian ganda), depresi, gangguan kepribadian, gangguan
bipolar, PTSD, gangguan cemas, dan skizofrenia.

Jenis-jenis Psikoterapi

 Metode dan teknik psikoterapi yang dilakukan oleh psikolog atau psikiater ada
banyak. Jenis terapi yang akan digunakan umumnya disesuaikan dengan kondisi
pasien dan respon pasien terhadap psikoterapi.
 Beberapa jenis psikoterapi yang cukup sering dilakukan, antara lain:

 1. Terapi perilaku kognitif

 Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengevaluasi pola pikir, emosi, dan perilaku
yang menjadi sumber masalah dalam kehidupan pasien. Setelah itu, dokter atau
psikolog akan melatih pasien untuk merespon sumber masalah tersebut dengan cara
yang positif.
 Misalnya jika dulu pasien sering menggunakan obat-obatan atau minuman beralkohol
untuk mengatasi stres, maka dengan psikoterapi ini, pasien akan dilatih untuk
merespon stres dengan aktivitas yang lebih positif, misalnya berolahraga
atau meditasi.

 2. Terapi psikoanalitik dan psikodinamik

 Jenis psikoterapi ini akan menuntun pasien melihat lebih dalam ke alam bawah
sadarnya. Pasien akan diajak untuk menggali berbagai kejadian atau masalah yang
selama ini terpendam dan tidak disadari.
 Dengan cara ini, pasien dapat memahami arti dari setiap kejadian yang dialaminya.
Pemahaman baru inilah yang akan membantu pasien dalam mengambil keputusan dan
menghadapi berbagai masalah.
 3. Terapi interpersonal

 Jenis psikoterapi ini akan menuntun pasien untuk mengevaluasi dan memahami
bagaimana cara pasien menjalin hubungan dengan orang lain, misalnya keluarga,
pasangan, sahabat, atau rekan kerja. Terapi ini akan membantu pasien menjadi lebih
peka saat berinteraksi atau menyelesaikan konflik dengan orang lain.

 4. Terapi keluarga

 Terapi ini dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga pasien, khususnya jika
pasien memiliki masalah psikologis yang berhubungan dengan masalah keluarga.
Tujuannya agar masalah yang dihadapi pasien dapat diatasi bersama dan memperbaiki
hubungan yang sempat retak antara pasien dan keluarga.

 5. Hipnoterapi

 Hipnoterapi adalah teknik psikoterapi yang memanfaatkan hipnosis untuk membantu


pasien agar bisa mengendalikan perilaku, emosi, atau pola pikirnya dengan lebih baik.
 Metode psikoterapi ini cukup sering dilakukan untuk membuat pasien lebih rileks,
mengurangi stres, meredakan nyeri, hingga membantu pasien berhenti melakukan
kebiasaan buruknya, misalnya merokok atau makan berlebihan.
 Untuk menangani masalah kejiwaan, psikoterapi sering kali dikombinasikan
penggunaan obat-obatan, misalnya obat antidepresan, antipsikotik, obat pereda cemas,
dan penstabil mood (mood stabilizer), tergantung apa diagnosis penyakit atau masalah
kejiwaan yang diderita pasien.
 Selain itu, hasil dari psikoterapi pun akan berbeda pada tiap individu. Jenis
psikoterapi tertentu mungkin cocok untuk satu pasien, namun belum tentu efekfif jika
diterapkan pada pasien yang lain. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan berkonsultasi
dengan psikolog untuk menentukan terapi yang sesuai dengan kondisi Anda.

https://www.alodokter.com/psikoterapi-untuk-mengatasi-gangguan-kesehatan-mental

Anda mungkin juga menyukai