Anda di halaman 1dari 27

TERAPI SUPORTIF PADA

GANGGUAN PSIKOSOMATIK

Yunita V.T, Habibah Hanum Nasution


Divisi Psikosomatik
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK-USU/RSHAM
Psikis ( Jiwa ) Soma ( Badan )

Sudah dikenal Psikosomatik Abad ke-19 tulisan


sejak awal J.C Heinroth &
1800-an CC Bucknil

Kedokteran Psokosomatik : fk. Psikologis  fenomena fisiologis


secara umum & patogenese peny. secara khusus .
konteks yg lebih luas : pendekatan filosofis terhdp pasien yg
menekankan aspek psikososial perawatan medis.
Terapi Psikosomatik

Psikoterapi & Sosioterapi


Terapi somatik Psikofarmakoterapi

Psikoterapi Superfisial & Suportif


(sering digunakan pd pasien Psikosomatik)

Psikoterapi suportif : - sering digunakan


- selain dlm bidang Psikiatri juga dipakai
dokter umum, pekerja sosial, perawat
psikiatri, pemuka agama ,guru dll.
Menolong seseorg spy Berguna bagi ps. dgn
bertahan dlm keadaan peny. fisik atau mental
Mengurangi sulit,dimana semua usaha kronik pd saat
penderitaan utk menyelesaikan pengobatan lain tdk
masalah telah dicoba dpt membantu

Psikoterapi suportif

Memberi dukungan sbg sosok yg


berwibawa selama periode peny.

Tujuan : memulihkan & memperkuat pertahanan ps &


mengintegrasikan kapasitas yg telah terganggu utk menghadapi rasa
bersalah, malu & kecemasan, frustasi atau tekanan eksternal
DEFENISI

 J C Heinroth : ggn psikis dengan somatik yang


menonjol dan tumpang tindih.ggn /peny. yg ditandai
keluhan psikis dan somatis yg dapat merupakan
kelainan fungsional suatu organ dgn / tanpa gejala
objektif dan dapat bersamaan dgn kelainan organik /
struktural yg berkaitan erat dgn stresor / peristiwa
psikososial tertentu.
 Suchara : kondisi patofisiologik yang melibatkan
faktor fisik dan psikososial  bukan merupakan suatu
kategori ggn penyakit.
 Ggn Psikosomatik : konflik tdk diselesikan dgn baik
 mengganggu keseimbangan s.s vegetatif.
 Catatan di USA : 1/3 pasien yg datang ke praktek
dokter umum tidak mempunyai kelainan organik,
dan 1/3 lagi mempunyai kelainan organik, tetapi
dengan keluhan-keluhan yang berlebihan dari yang
semestinya. 
 Karena itu semua dokter umum maupun spesialis
harus mampu mengobati pasien pasien gangguan
psikosomatik,  asal saja dokter mau meluangkan
waktu yang lebih banyak, penuh kesabaran dan
simpatik sehingga menimbulkan rasa empati dimana
terjadi hubungan pasien dengan dokter yang serasi.
 Pengobatan dilakukan secara holistik yang terdiri dari
(1). Terapi obat-obatan terdiri dari psikofarmaka dan
medis internis.
(2) Psikoterapi berupa ventilasi, reedukasi, suportif,
insight, terapi religius dll.
(3) Terapi sosial atau lingkungan.

 Banyak perbedaan pendapat tentang batasan (definisi)


Psikoterapi, namun tujuannya sama misalnya:

 Psikoterapi : cara pengobatan terhadap ggn mental


emosional dgn cara merubah pola berfikir dan pola
berperasaan agar terjadi keseimbangan di dalam diri
individu tersebut dengan model ilmu kedokteran.
 Psikoterapi : cara pengobatan terhadap ggn kesulitan
yang bersifat emosional dgn menggunakan cara-cara
psikologik.

 Wolberg : sejenis pengobatan yg digunakan oleh


seseorang yang terlatih khusus (terapis) terhadap
kesulitan penderita yang bersifat emosional dgn jalan
meletakkan hubungan profesional dengan seseorang
penderita tujuan untuk menghilangkan, mengubah
atau memperlambat gejala-gejala yang ada, ataupun
perantaraan dalam berbagai ggn pola kelakuan serta
menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang
positif terhadap kepribadian penderita.
 Jenis psikoterapi : dibagi dalam tiga kelompok utama,
yaitu terapi suportif (supportive therapy), terapi
reedukatif (reeducative therapy), dan terapi
rekonstruktif (reconstructive therapy).
 Psikoterapi suportif susah untuk didefenisikan.
 Kita harus menekankan dukungan dari terapis
merupakan komponen utama dari pengobatan.
 Semua jenis psikoterapi memerlukan beberapa elemen
dari dukungan dan hubungan terapis – pasien
dianggap sbg suatu bantuan tetapi dukungan ini hanya
satu dari beberapa faktor terapeutik yg bisa digunakan
dan bukan merupakan mekanisme utama yang
mendasari pengobatan
 Asal kata support : suportare = sup = sub +
portare yaitu mengangkat / membawa.
 Terapis mengangkat pasien, memberi sandaran,
menyokong, mencegah supaya tidak terjatuh.
 Defenisi Psikoterapi suportif : sbg bentuk dari
pengobatan psikologik yang diberikan kepada
seorang pasien selama periode yang panjang,
sering beberapa tahun untuk mendukungnya,
karena ia tidak mampu mengatur hidupnya
secara memuaskan tanpa bantuan jangka
panjang tersebut
TUJUAN PENGOBATAN
1. Meningkatkan kemampuan psikologik dan fungsi
sosial dengan cara memulihkan dan memperkuat
kemampuan untuk mengatur hidupnya.
2. Menyokong harga diri dan kepercayaan diri
sebanyak mungkin
3. Membuat pasien sadar akan kenyataan, misalnya
terhadap keterbatasannya, dan dari pengobatan akan
apa yang dapat atau tidak dapat dicapai.
4. Mencegah kambuhnya suatu kondisi dan mencoba
untuk mencegah kemunduran dan rehospitalisasi.
5. Membuat pasien membutuhkan hanya
dukungan profesional yang akan menghasilkan
kemungkinan penyesuaian yang terbaik, dan
untuk mencegah ketergantungan yang tidak
diharapkan.
6. Memindahkan sumber dukungan dari
profesional kepada keluarga atau teman-
teman, yang nantinya dapat memberikan dan
mampu menangani peran sebagai pemberi
dukungan ( support giver ).
Indikasi
 Menurut Karasu: secara umum diindikasikan untuk
pasien yang kontradiksi terhadap psikoanalisis atau
psikoterapi yang berorientasi tilikan, pasien yang
mempunyai kekuatan ego yang lemah.
 Pasien dalam keadaan krisis akut atau keadaan
disorganisasi sementara atau ketidakmampuan
menghadapi masalah,
 Pasien kronik, patologi berat dengan defisiensi fungsi
ego (mis : psikosis laten, gangguan impuls, atau
gangguan karakter yang berat).
 Pasien dengan toleransi anxietas yang rendah dan
susah mengatasi frustrasi.
 Pasien dengan defisit kognitif dan simtom fisik
yang membuat mereka menjadi rentan dan tidak
sesuai untuk pendekatan berorientasi tilikan
(misalnya: penderita penyakit medik)
 Pasien dengan kurangnya kepedulian psikologik
dan lebih mengutamakan fungsi secara konkrit.
 Pasien yang mempunyai kesulitan membedakan
realitas eksternal dan internal.
 Pasien dengan gangguan hubungan
interpersonal yang berat.
 Pasien yang menderita kontrol impuls yang
lemah .
 Pasien dengan intelegensia dan kapasitas yang rendah
untuk pengamatan diri sendiri.
 Pasien yang mempunyai kemampuan yang terbatas
untuk membentuk suatu ikatan terapeutik dengan
terapis.
 Pasien dengan gangguan psikofisiologik.

Komponen- komponen Psikoterapi suportif


. 1. Reassurance (Penentraman Hati)
- Terapis menentramkan dgn 2 cara :
- menghilangkan keraguan dan miskonsepsi
- menunjukkan ps mempunyai sesuatu yg bernilai.
 Pasien dengan keluhan yang kronik sering
kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri dan
ketika pasien menilai hidupnya, Terapis dapat
membantu mendukung kepercayaan diri sendiri dari
pasien dengan cara menjelaskan hal tersebut kepada
pasien
2. Explanation ( Penjelasan )
 Penjelasan difokuskan pada pertanyaan praktis
sehari-hari, hal-hal baru dan realitas eksternal yang
harus dihadapi.
 Tujuan penjelasan bukan untuk menambah
pemahaman diri tetapi untuk meningkatkan
kemampuan untuk menghadapi masalah, membuat
lebih jelas & cara terbaik menyelesaikannya
 Pasien dgn peny.yg berat membutuhkan penerimaan
informasi secara bertahap.
 Informasi sebaiknya akurat.Permintaan pasien untuk
informasi umumnya adalah jalan yang terbaik.

3. Guidance (Petunjuk)
 Istilah yg diberikan untuk : pertolongan aktif, dalam
bentuk pemberian, interpretasi dan fakta, seperti
edukasi, pekerjaan (vocational guidance), kesehatan
dan hubungan sosial.
 Banyak pekerja sosial, konseling dan pekerja
edukasional datang dari kategori guidance.
 Peran dari terapis yaitu suatu petunjuk langsung yang
mengatur kegiatan harian dan tidak mengizinkan untuk
bermalas-malasan
 Program yang seimbang dapat diatur sesuai dengan
waktu.
 Sebuah petunjuk terhadap pendekatan agama kadang-
kadang dianggap bijaksana.  dapat mencapai
kesehatan dan rasa sejahtera dengan cara berdoa.
 Dengan berserah kepada kekuatan yang lebih besar dari
dirinya maka rasa takut akan hilang, dan mendapat
ketenangan jiwa.
4. Suggestion ( Anjuran )
 Terapis mencoba menginduksi beberapa perubahan
pada pasien dengan mempengaruhinya secara implisit
atau eksplisit. :”Cara kamu mempertahankan dirimu
minggu lalu sangat baik”, dengan maksud yang jelas
bahwa pasien harus mengulangi jenis perilaku ini.

5. Encouragement ( Dorongan )
 Penggunaan encouragement yg paling efektif
dilakukan meskipun terapis sadar apa yang sedang
dicoba dicapai dengan dorongan itu.
 Tujuan dasar : untuk melawan perasaan inferioritas,
meningkatkan harga diri dan untuk mendorong pasien
mengambil tindakan atau perilaku yang tegas yang
selama ini ia ragukan dan ia takutkan.
 Terapis memberikan suatu dorongan positif ( positive
reinforcement ) kpd ps dgn berkata, misalnya:
”Tahun lalu kamu menunjukkan bagaimana kamu
dapat mengatur jadwal kerja kamu dengan baik, saya
yakin kamu dapat mengerjakannya seperti itu lagi
sekarang”.
6. Effecting changes in the patients environment
 Mempertimbangkan ps dlm konteks lingkungan
sosialnya dengan tujuan menghilangkan atau
mengubah elemen yg mengganggu dan sebaliknya
memaksimalkan elemen lain yg menguntungkan
pasien.
 Disiplin sosial  sistem yang paling komplit yaitu
manipulasi lingkungan.
 Di antara pelayanan yang diberikan : penyelesaian
masalah finansial, perumahan, kerja, rekresional,
rehabilitatif, marital dan masalah-masalah keluarga.

 Terdapat dua dimensi untuk strategis terapeutik:


1. Bekerja langsung dengan pasien dengan
menolongnya mendapatkan pekerjaan, memasukkan
pasien ke dalam kelompok sosial yang sesuai
2. Bekerja dengan orang-orang yang penting bagi
pasien khususnya kerabat dekat. Terapis membantu
kerabat dekat dan teman-teman pasien, sehingga
mampu menggunakan beberapa strategi seperti
guidance, encouragement, dan reassurance.
7. Permission for chatarsis (Izin untuk katarsis)
 Hbgn yg relatif aman antara terapis dgn pasien
mengizinkan pasien berbagi perasaan yang
menyenangkan, perasaan yang terpendam, seperti rasa
takut, sedih, keprihatinan, frustrasi dan cemburu.
 Tempat kerja terapis merupakan tempat dimana pasien
dapat merasa aman untuk melakukan hal ini.
 Terapis, dgn menunjukkan rasa simpatik, aktif sbg
pendengar yang menerima pasien tanpa syarat,
selanjutnya memberi izin untuk mengeluarkan semua
rahasia apapun itu walaupun menyakitkan atau
memalukan. proses ini dapat menimbulkan rasa
aman/lega yang nyata dan sebagai alat untuk strategi
terapeutik lainnya.
Masalah-masalah Dalam Perjalanan Pengobatan

 Timbulnya ketergantungan yang hebat dari pasien,


yaitu dengan melepaskan tanggung jawab dirinya
sendiri dan menjadi percaya sepenuhnya kepada
terapis.
 Pasien akan kehilangan dalam peran aktif dari
kesempatan untuk mempraktekkan perilaku coping
ketika terapis menghentikan dukungannya, pasien
akan menjadi kecewa
 Hubungan antara terapis dengan pasien memberikan
terapis suatu kesempatan untuk menunjukkan perilaku
berbeda dari dari orang yang berperilaku destruktif
atau tidak produktif terhadap pasien.
 Kadang-kadang pengalaman tersebut tampak
menetralkan atau memulihkan beberapa efek kesalahan
orang tua yang sangat menguasai.
 Sikap ahli terapi yang ramah, fleksibel, tidak
menghakimi, tidak berkuasa tapi kadang-kadang tegas
dan menentukan batas-batas, berarti bahwa pasien
memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri untuk
dibimbing dan mengidentifikasikan dengan tipe tokoh
orang tua yang baru.
Kesimpulan
 Psikoterapi suportif adalah salah satu bentuk
psikoterapi yang sering digunakan
 Psikoterapi suportif digunakan untuk mengurangi
penderitaan atau untuk menolong seseorang supaya
tetap bertahan dalam keadaan sulit, dimana semua
usaha untuk menyelesaikan masalah telah dicoba.
 Psikoterapi suportif diidentifikasikan sebagai bentuk
dari pengobatan psikologik yang diberikan kepada
seseorang pasien selama periode yang panjang.
 Tujuan : untuk meningkatkan kemampuan psikologik
dan fungsi sosial, dengan cara memulihkan dan
memperkuat pasien untuk mengatur hidupnya.
 Psikoterapi suportif diidentifikasikan untuk pasien
yang kontraindikasi terhadap psikoanalisis atau
psikoterapi psikoanalitik yang berorientasi tilikan,
pasien yang mempunyai kekuatan ego yang lemah.

 Komponen-komponen psikoterapi suportif yaitu:


reassurance, explanation, quidance, suggestion,
encouragement, effecting in the patient’s environment,
dan permission for catharsis.

Anda mungkin juga menyukai