Anda di halaman 1dari 15

KIE Depresi dan

Ansietas
apt. nita selifiana, m.Si.
Tujuan terapi Depresi dan Ansietas
✗ mencapai remisi gejala klinis
✗ menghilangkan gejala pada
pasien
✗ untuk menurunkan intensitas, Informasi dan Edukasi !
frekuensi, dan durasi serangan
panik; mengurangi perilaku
menghindar, mencegah relapse,
dan memperbaiki kualitas hidup
✗ Pengobatan jangka Panjang bisa
sampai seumur hidup

2
Apa itu KIE ?
Komunikasi  Konseling
✗ Memberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi
timbal balik dan pertukaran opini

Informasi Obat
✗ Memberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat,
komprehensif, terkini, oleh Apoteker kepada pasien, masyarakat,
maupun tenaga kesehatan lain.

Edukasi
✗ Pemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan
keterampilan dan pengetahuan

3
Seputar Depresi
✗ Pengobatan depresi dapat mengatasi gejala dengan baik, namun
sebanyak 50% pasien tidak menunjukkan respon terhadap terapi
atau respon parsial dan terjadi rekurensi dengan gangguan yang
lebih berat
✗ Rekurensi terjadi pada gangguan depresi setelah 3 tahun pasca
terapi dan episode rekurensi dapat berlangsung selama rata-rata
1 hingga 1.5 tahun atau paling lama 3 tahun

4
Edukasi Depresi
✗ Edukasi dan promosi kesehatan yang baik sangat membantu
dalam mengurangi beban ekonomi dan gangguan kualitas hidup
yang disebabkan karena depresi.
✗ Upaya preventif dilakukan untuk mencegah munculnya kasus
gangguan mental baru pada pasien yang memiliki gejala tetapi
belum memenuhi kriteria diagnosis, dengan cara intervensi
psikoterapi, farmakologi, nutrisi, edukasi, dan modifikasi gaya
hidup. Upaya preventif ini dapat menurunkan angka kejadian
depresi sebanyak 25%.
✗ Promosi kesehatan dilakukan mengenai stigma terhadap
gangguan jiwa dan mendorong pasien untuk mencari
pertolongan kesehatan yang dibutuhkan
5
TERAPI NON FARMAKOLOGIS Depresi
ECT (Electroconvulsive PSIKOTERAPI
Therapy) SINGKAT, TERSTRUKTUR :
 REMISI: 60-80% CBT, INTERPERSONAL
 RESPON MAXIMUM: 3 MGG THERAPY, CERTAIN
 GAMB PSIKOTIK. RETARDASI PROBLEM-SOLVING
PSIKOMOTOR, RESISTEN
OBAT THERAPY  EFEKTIF FASE
 PEREDA CEPAT: HAMIL & BD AKUT, MENUNDA KAMBUH
 I BAG 6-12 PENGOBATAN FASE LANJUTAN DEPRESI
 2-3X/ MINGGU RINGAN – SEDANG BERAT
 E.S : KEBINGUNGAN  LINI I : DEPRESI RINGAN
POSTICTAL, GGN.MEMORI  KOMBINASI DENGAN
 PASKA ECT  PROFILAKSIS FARMAKOLOGIS : PARAH,
ANTIDEPRESAN + LITHIUM  PSIKOTIK, BIPOLAR
CEGAH KEKAMBUHAN
 KOMBINASI PSIKO &
FARMAKOTERAPI : PERBAIKI
RESPON PENGOBATAN,
↓RISIKO KAMBUH, ↑QOL,
↑KEPATUHAN
Psikoterapi
Terapi kognitif dan perilaku/cognitive-behavioral therapy
(CBT)
✗ Terapi CBT untuk depresi meliputi strategi untuk
mengubah cara pikir/kognitif pasien yang teridiri dari
pendangan negatif terhadap diri sendiri, dunia, dan masa
depan dan mengatur ulang perilaku, misalnya dengan
penerapan jadwal aktivitas, dan sebagainya. CBT dapat
dilakukan pada pasien dari seluruh kelompok usia. Pasien
dengan CBT umumnya lebih jarang mengalami rekurensi.

7
Psikoterapi
Terapi interpersonal/Interpersonal therapy (IPT)

✗ Psikoterapi dengan IPT umumnya berlangsung selama 16 sesi


dan lebih mengutamakan hubungan interpersonal dan
masalah personal yang meliputi: kedukaan/bereavement,
konflik dengan pasangan, konflik dengan rekan kerja, konflik
dengan teman terdekat, konflik dengan anggota keluarga,
perubahan fase hidup (perceraian atau pensiun), dan
kekurangan keterampilan sosial. IPT merupakan modalitas
terapi yang efektif dan spesifik untuk gangguan depresif
mayor pada pasien dewasa.

8
Psikoterapi
Metode psikoterapi lain yang dapat digunakan antara lain:

✗ Terapi psikodinamik
✗ Terapi integratif
✗ Terapi sistemik
Selain terapi farmakologi dan psikoterapi, dapat dilakukan
perubahan gaya hidup dengan olah fisik, yoga, tai chi, akupuntur,
diet tinggi omega tiga

9
Seputar ansietas
✗ Prognosis gangguan cemas menyeluruh umumnya baik apabila
pasien taat menjalani program pengobatan.
✗ Ansietas adalah suatu kondisi kronik dan dapat berlangsung
seumur hidup, serta berisiko komplikasi gangguan depresi mayor.
✗ Sebanyak 1 hingga 2 dari 4 penderita gangguan cemas
menyeluruh akhirnya mengalami gangguan depresi mayor.
✗ Pasien dengan gangguan cemas menyeluruh juga sering disertai
dengan gangguan psikiatri lainnya yang berpotensi
mencelakakan diri sendiri dan sekitar.

10
Edukasi Ansietas
✗ Edukasi pada pasien dan keluarga pasien dengan gangguan cemas
menyeluruh perlu dilakukan mengenai penyakit dan rencana terapi
pasien.
✗ Pasien dengan gangguan psikatri seringnya tidak sadar sedang menderita
penyakit (tilikannya buruk) sehingga diperlukan dukungan pihak keluarga.
✗ Hubungan pasien dan keluarga dapat menjadi salah satu modalitas terapi
dan penentu keberhasilan terapi pada pasien.
✗ Terapi pasien dengan gangguan cemas menyeluruh dapat berlangsung
berminggu-minggu sehingga keteraturan dalam menjalani pengobatan
menjadi penting.
✗ Pasien dan keluarga perlu dijelaskan bahwa gangguan cemas
menyeluruh adalah penyakit kronis yang walaupun sudah mengalami
remisi dengan pengobatan dapat mengalami kekambuhan.

11
Terapi Non Farmakologis
Terapi Kognitif-Perilaku

✗ Terapi kognitif-perilaku dilakukan dengan mengajak pasien secara


langsung mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali
gejala somatik secara langsung. Teknik yang biasa dilakukan pada
pendekatan perilaku adalah teknik relaksasi dan biofeedback. Selain itu,
dapat juga dilakukan metode restrukturisasi, terapi relaksasi dan
interoceptive. Tujuan terapi ini adalah membantu pasien memahami
pemikirannya secara otomatis dan keyakinan yang salah sehingga terjadi
respons emosional berlebihan seperti gangguan cemas menyeluruh.

12
Terapi Non Farmakologis
Terapi Suportif
✗ Terapi suportif dilakukan dengan pasien diberikan penegasan kembali
dan kenyamanan. Terapis juga mengajak pasien menggali potensi-
potensi yang ada dan belum tampak dalam dirinya, didukung egonya
agar dapat beradaptasi optimal dalam menjalankan fungsi sosial dan
pekerjaannya.

Psikoterapi Berorientasi Tilikan


✗ Terapi ini dilakukan dengan mengajak pasien untuk mencapai
penyingkapan konflik bawah sadar, menilik kekuatan egonya, relasi objek
serta keutuhan self pasien. Dari pemahaman pasien akan konsep-konsep
tersebut, terapis akan mampu memperkirakan sejauh mana dapat
berubah menjadi pribadi yang lebih matur. Terapis juga dapat membantu
pasien agak mampu beradaptasi dalam fungsi sosial dan pekerjaannya
13
Self Help Gangguan
Panik
✗ Mempelajari tentang panik dan
kecemasan
✗ Belajar mengendalikan
pernapasan  mengurangi
gejala panik
✗ Mempraktekkan Teknik-Teknik
relaksasi
✗ Olahraga teratur
✗ Bangun hubungan social yang
suportif dengan teman dan
keluarga
✗ Hindari rokok, alcohol, kafein
✗ Istirahat dan tidur yang cukup
14
Thanks!
Any questions?

15

Anda mungkin juga menyukai