Bagian tanaman yang digunakan pada pembuatan minyak aromaterapi essensil oil peppermint ini yaitu daun Peppermint.
3. Komponen-komponen senyawa dalam minyak atsirinya
Kandungan utama daun peppermint adalah minyak atsiri yang komponennya terdiri dari menthol dan monoterpen lainnya termasuk menthone (10-40%), cineol (eucalyptol, 2- 13%) dan limonene (0,2%-6%). Daun peppermint juga mengandung tanin, flavonoid, phenolic acids, triterpens, vitamin C dan provitamin A, mineral fosfor, besi, kalsium dan potasium.
4. Kegunaan dan metode penggunaan
Daun peppermint memiliki banyak manfaat yang salah satunya yaitu dapat membantu meringankan mual dan muntah selama trimester pertama pada kehamilan. Aromaterapi peppermint memiliki aroma yang menyenangkan dan menyengat hal ini dapat memberikan efek menenangkan dan segar pada ibu hamil sehingga dengan menghirup minyak essensial aromaterapi peppermint dapat membantu menenangkan ibu hamil. Kandungan yang terkandung pada daun peppermint yang dapat memberikan efek untuk meringankan mual dan muntah pada ibu hamil yaitu kandungan senyawa menthol pada daun peppermint (50%) dan senyawa menthone. Metode penggunaan aromaterapi Peppermint : Matode yang paling sederhana yaitu dengan cara inhalasi, cara inhalasi ini dapat dilakukan dengan cara sederhana dengan menarik napas dalam-dalam pada ada yang berisi air panas yang telah dicampurkan dengan aromaterapi essensial oil peppermint, atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan bantuan alat diffuser dengan cara menambahkan beberapa tetes minyak essensial oil peppemint kedalam alat diffuser.
5. Bentuk aromaterapi yang bisa dikembangkan
Selain dapat digunakan sebagai aromaterapi essensial oil, peppermint juga dimanfaatkan untuk perawatan rambut dengan dijadikan sediaan shampoo. Hal ini karena peppermint mempunyai efek yang menyegarkan pada kulit kepala dan dapat menstimulasi aliran darah ke kulit kepala yang mampu membantu merangsang pertumbuhan rambut.