Kolaborasi adalah hubungan kerja antara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kepada pasien atau klien adalah dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan kerjasama
dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung
jawab pada pekerjaannya. Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran
pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh kolabolator.
Hubungan kolaborasi tim kerja dirumah sakit tim satu disiplin ilmu meliputi : tim perawat,
tim dokter, tim administrasi, dan lain-lain. Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan
sekelompok profesional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian
dalam memberikan pelayanan kesehatan efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai sesama
anggota tim. Elemen kunci kolaborasi dalam kerjasama tim multi disiplin dapat digunakan untuk
mencapai tujuan kolaborasi tim seperti :
Dasar-dasar kolaborasi :
1. Komunikasi
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam berkolaborasi, karena kolaborasi membutuhkan
pemecahan masalah yang lbih kompleks, dibutuhkan komunikasi efektif yang dapat
dimengerti oleh semua anggota tim.
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Kelas sosial
4. Etnik
5. Status sosial
6. Bahas
7. Kekuasaan
8. paraturan sosial
faktor pengambat kolaborasi tenaga kesehatan lain dengan dokte. Hubungannya adalah suatu
bentuk hubungan interaksi yang telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada
pasien. Perspek tif berbeda dalam memandang pasien, dalam praktiknya mengebabkan munculnya
hambatan-hambatan teknik dalam melakukan proses kolaborasi. Kendala psikologi keilmuan dan
individual, faktor sosial, serta budaya menempatkan kedua profesi ini memunculkan kebutuhan akan
upaya kolaborasi yang dapat menjadikan keduanya lebih solid degan semangat kepentingan pasien.
Hambatan kolaborasi dengan dokter sering dijumpai pada tingkat professional dan
institusional. Perbedaan status dan kekuasaan tetap menjadi sumber utama keidaksesuaian yang
membatasi pendirian professional dalam aplikasi kolaborasi. Dokter cenderung pria, dari tingkat
ekonomi lebih tinggi dan biasanya fisik lebih besar dibandingkan tenaga kesehatan lain, sehingga
iklim dan kondisi sosial masih mendukung dominasi dokter. Inti sesungguhnya dari konflik tenaga
kesehatan lainnya dengan dokter terletak pada perbedaan sikap profesional mereka terhadap pasien
dan cara berkomunikasi diantara keduanya. Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi
yang efektif, hal tersebut perlu ditunjangoleh saran komunikasi yang dapat menyatukan data
kesehatan pasien secara komperensip sehingga menjadi sumber informasi bagi semua anggota tim
dalam pengambilan keputusan.
Terdapat beberapa bentuk atau jeis kolaborsi tim kesehatan secara umum yang dapat
terjadi, diantaranya :
1. Fully integrated major
Merupakan bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim tersebut memiliki tanggung jawab
dan kontribusi yang sama besar untuk mewujudkan suatu tujuan bersama
2. Partially integrated major
Merupakan bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim tersebut memiliki tanggung jawab
yang berbeda. Dalam hal ini ada satu atau lebih profesi di bidang kesehatan yang memiliki
kontribusi yang lebih sedikit di dalam tim dibandingkan dengan provesi lain tetapi tetap
memiliki tujuan bersama
3. Joint program office
Tidak memiliki tujuan bersama namun disatukan oleh hubungan pekerjaan yang akan lebih
menguntungkan bila dikerjakan bersama
4. Joint Partnership with Affiliated Programming
Kerja sama untuk memberikan jasa dan umumnya tidak untuk mencari suatu keuntungan