Keperawatan Jiwa Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes Pengertian Kolaborasi Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Jadi, kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien jiwa. Kriteria Dalam Kolaborasi :
(1) adanya rasa saling percaya dan menghormati
(2) saling memahami dan menerima keilmuan masing-masing (3) memiliki citra diri positif (4) memiliki kematangan profesional yang setara (yang timbul dari pendidikan dan pengalaman) (5) mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan, dan keinginan untuk bernegosiasi. (Hanson & Spross, 1996). Inti dari suatu hubungan kolaborasi adalah adanya perasaan saling tergantung (interdependensi) untuk kerja sama dan bekerja sama. Bekerja bersama dalam suatu kegiatan dapat memfasilitasi kolaborasi yang baik. Kerjasama mencerminkan proses koordinasi pekerjaan agar tujuan atau target yang telah ditentukan dapat dicapai. Pengertian Interdisiplin Interdisiplin merupakan suatu kegiatan yang didasarkan pada sejumlah dimensi kunci, termasuk didalamnya adalah : tujuan yang jelas, identitas bersama, komitmen bersama, peran yang jelas dari masing maing profesi, saling ketergantungan, dan integrasi satu sama lain. interdisiplin adalah unsur penting untuk mengurangi duplikasi usaha, meningkatkan koordinasi, meningkatkan keselamatan dan memberikan perawatan berkualitas tinggi . Pengertian Pelayanan dan Kolaborasi Interdisiplin Keperawatan Jiwa Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh sekolompok tim kesehatan profesional yang mempunyai hubungan yang jelas, dengan tujuan menentukan diagnosa, tindakan-tindakan medis, dorongan moral dan kepedulian khususnya kepada pasien sakit jiwa. Pelayanan akan berfungsi baik jika terjadi adanya kontribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien sakit jiwa. Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Tujuan kolaborasi Interdisiplin Dalam Pelayanan Keperawatan Jiwa 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik profesional untuk pasien sakit jiwa 2. Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya 3. Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas 4. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional 5. Menumbuhkan komunikasi, menghargai argumen dan memahami orang lain. Hambatan Dalam Melakukan Kolaborasi Interdisiplin dalam Keperawatan Jiwa
Kolaborasi interdisiplin tidak selalu bisa dikembangkan dengan mudah
Ada banyak hambatan antara lain : 1. Ketidaksesuaian pendidikan dan latihan anggota tim 2. Struktur organisasi yang konvensional 3. Konflik peran dan tujuan 4. Kompetisi interpersonal 5. Status dan kekuasaan, dan individu itu sendiri Cara Membangun dan Mempertahankan Kolaborasi Antar Tim Kesehatan
1. Pastikan semua anggota tim dapat bertemu secara berkala untuk
mendiskusikan agenda kedepan 2. Pastikan semua tim kesehatan terlibat dalam setiap rencana. 3. Saling mengenal antar anggota tim agar dapat berkontribusi dengan baik. Manfaat Dalam Melakukan Kolaborasi Interdisiplin dalam Keperawatan Jiwa
1. Mengetahui peran/kompetensi masing-masing profesi
2. Mengetahui tugas dan wewenang tiap profesi 3. Memiliki keahlian masing-masing 4. Meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif 5. Mengetahui dinamika kelompok antar profesi 6. Meningkatkan skills organisasi/leadership 7. Mampu bersosialisasi 8. Meningkatkan sikap menghargai dan menjunjung tinggi etika 9. Menghilangkan sifat atau perasaan superior terhadap profesi tertentu 10. Percaya diri akan profesinya masing-masing Terima Kasih ... Manfaat Dalam Melakukan Kolaborasi Interdisiplin dalam Keperawatan Jiwa 11. Meningkatkan kemampuan teamwork 12. Kolaborasi antar profesi 13. Rasa saling membutuhkan 14. 15. Mendapatkan kemampuan kepemimpinan 16. Dapat bertukar pengetahuan dan informasi 17. Dapat berbagi cara mengambil keputusan 18. Dapat mengatur/ menyelesaikan konflik 19. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan pasien sebagai pusatnya 20. Meningkatkan kualitas pelayanan