PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang
menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri
secara terapeutik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental
klien dan kesehatan mental masyarakat di mana klien berada (American nurse
associations).
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan
mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi, system
pasien berupa: individu, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan professional didasarkan pada ilmu
perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respon
psikososial yang maladaptife yang di sebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial-spiritual.
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lainsebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ada
gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yang bersiafat perawatan
langsung, komunikasi dan management yang baik.
Kolaborasi merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan
yang sengaja di rencanakan, dan menjadi tanggung jawab bersama dalam merawat pasien.
Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga profwsional
kesehatan.(lindeke dan sieekert, 2005).
Perawat adalah anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat
memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek
profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan
pemberi pelayanan kesehatan.
Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa merupakan pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh sekolompok tim kesehatan profesional (perawat, dokter,
tim kesehatan lainnya maupun pasien dan keluarga pasien sakit jiwa) yang mempunyai
hubungan yang jelas, dengan tujuan menentukan diagnosa, tindakan-tindakan medis,
dorongan moral dan kepedulian khususnya kepada pasien sakit jiwa. Pelayanan akan
berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan
pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien sakit jiwa. Anggota tim kesehatan meliputi :
pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh
karena itu tim kolaborasi interdisiplin hendaknya memiliki komunikasi yang efektif,
bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim.
Kepercayaan adalah konsep umum untuk semua elemen kolaborasi. Tanpa rasa
percaya, kerjasama tidak akan ada, asetif menjadi ancaman, menghindar dari tanggung
jawab, terganggunya komunikasi. Otonomi akan ditekan dan koordinasi tidak akan terjadi.
Elemen kunci kolaborasi dalam kerjasama team multidispliner dapat di gunakan untuk
mencapai tujuan kolaborasi team :
Beberapa tujuan kolaborasi interdisiplin dalam pelayanan keperawatan jiwa antara lain:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian
unik profesional untuk pasien sakit jiwa
2. Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya.
3. Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas
4. Meningkatnya kohesifitas antar professional
5. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar professional
6. Menumbuhkan komunikasi, menghargai argumen dan memahami orang lain.