Anda di halaman 1dari 32

L/O/G/O

Paradigma dan Falsafah


Keperawatan Jiwa
Nera Djanuar, M.Kep., Ns. Sp. Kep. J
Definisi Keperawatan
Kesehatan Jiwa
 Suatu proses interpersonal yang bertujuan
meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang
berkontribusi pada fungsi terintegrasi (Stuart &
Hamid, dalam Stuart, Keliat, & Pasaribu, 2016)
 keperawatan kesehatan jiwa.Center for Mental
Health Services (CMHS) secara resmi mengakui
Keperawatan kesehatan jiwa adalah salah satu dari
lima inti disiplin kesehatan jiwa.Perawat jiwa
menggunakan pengetahuan dari ilmu
psikososial,biofisik,teori kepribadian dan perilaku
manusia untuk mendapatkan kerangka berpikir
teoretis yang mendasari praktek
keperawatan(Suart,2007)
Lanjutan...
 American Nurses Association (ANA) sependapat
dengan CMHS,yang menjelaskan bahwa
keperawatan kesehatan jiwa merupakan area
khusus dalam praktek keperawatan yang
menggunakan ilmu perilaku manusia sebagai
dasar dan menggunakan diri
sendiri(ekspresi,gerak tubuh,bahasa,tatapan
mata,sentuhan,nada suara) secara terapeutik
sebagai kiatnya dalam
meningkatkan,mempertahankan,memulihkan
kesehatan mental klien dan masyarakat
dimanapun berada.
Lanjutan...
 Caroline (1999)  memperjelas bahwa
keahlian keperawatan kesehatan jiwa
adalah merawat seseorang dengan
penyimpangan mental dimana perawat
harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan (peka,mau mendengar,tidak
menyalahkan dan memberikan dorongan)
untuk menemukan kebutuhan dasar klien
yang terganggu seperti kebutuhan
fisik,aman dan nyaman,kebutuhan
mencintai dan dicintai,harga diri dan
aktualisasi diri.
Definisi Keperawatan Kesehatan Jiwa
A. Merupakan salah satu bidang spesialisasi ilmu keperawatan jiwa
dalam praktek keperawatan
B. Memiliki dasar keilmuan yang khas sebagai batang tubuh ilmunya
yaitu ilmu perilaku,psikososial,biofisik,teori
Kepribadian,komunikasi,pendidikan dll
C. Memiliki kiat khusus merawat klien yaitu menggunakan diri
perawat yaitu gerak tubuh,bahasa,ekspresi,sentuhan,tatapan mata
dan nada suara.
D. Perawat harus menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan(peka,mau mendengar,empati,tidak
menyalahkan,memotivasi dll.
E. Klien yang dirawat berupa individu,keluarga,kelompok,organisasi
dan masyarakat dengan penyimpangan mental mulai masa
konsepsi sampai lanjut usia dimanapun berada.
F. Tugas atau peran perawat adalah menemukan kebutuhan klien
yang terganggu berupa kebutuhan biopsikososiospiritual.
G. Bertujuan untuk meningkatkan,mempertahankan dan memulihkan
kesehatan mental klien
Falsafah Keperawatan Kesehatan jiwa.
(Dep.Kes, 2000)

Beberapa keyakinan yang mendasari praktek


keperawatan kesehatan jiwa,meliputi :
a. Individu memiliki harkat dan martabat yang
perlu dihargai.
b. Tujuan individu adalah
bertumbuh,berkembang,sehat,otonomi dan
aktualisasi diri.
c. Individu berpotensi berubah.
d. Individu adalah makhluk holistik yang
berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan
sebagai manusia utuh.
e. Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang
sama.
Lanjutan...
f. Semua perilaku individu bermakna
g. Perilaku individu meliputi
persepsi,pikiran,perasaan dan tindakan.
h. Individu memiliki kapasitas koping yang
bervariasi,dipengaruhi  genetik,lingkungan,kondisi
stres dan sumber yang tersedia.
i. Sakit dapat menumbuhkembangkan psikologis
seseorang.
j. Setiap orang berhak mendapat pelayanan
kesehatan yang sama.
k. Kesehatan mental adalah komponen kritikal dan
penting dalam pelayanan kesehatan.
l. Individu berhak berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan untuk kesehatannya.
Area Praktik Keperawatan Jiwa

 yaitu perawatan langsung ,


komunikasi , management yang
tumpang tindih dengan pendidikan,
koordinasi, delegasi, dan fungsi
kolaborasi
 Klien tersebut bisa individu,
keluarga,kelompok,organisasi atau
komunitas (masyarakat) dalam
seluruh rentang kehidupan mulai sejak
konsepsi sampai lanjut usia.
Area Praktik Keperawatan Jiwa

pengajaran komunikasi

Asuhan langsung koordinasi kolaborasi

delegasi manajemen
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup Keperawatan
Keperawatan Jiwa
Jiwa

  Perawat jiwa memberikan perawatan


sepanjang rentang asuhan.
 Perawatan ini meliputi intervensi yang
berhubungan dengan pencegahan
primer, sekunder, dan tersier.
Ruang Lingkup Keperawatan Jiwa

pencegahan
primer

pencegahan
sekunder

pencegahan
tersier
Prevensi Primer
1)Memberikan penyuluhan tentang prinsip sehat jiwa.
2)Mengefektifkan perubahan dalam kondisi
kehidupan,tingkat kemiskinan dan pendidikan.
3)Memberikan pendidikan dalam kondisi
normal,pertumbuhan dan perkembangan dan
Pendidikan seks.
4)Melakukan rujukan yang sesuai sebelum terjadi
gangguan jiwa.
5)Membantu klien di rumah sakit umum untuk
menghindari masalah psikiatri .
6)Bersama keluarga untuk memberikan dukungan pada
anggotanya untuk meningkatkan Fungsi kelompok.
7)Aktif dalam kegiatan masyarakat atau politik yang
berkaitan dengan kesehatan jiwa.
Prevensi Sekunder.
1)Melakukan skrining dan pelayanan evaluasi kesehatan
jiwa.
2)Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan
penanganan di rumah.
3)Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di rumah
sakit umum.
4)Menciptakan lingkungan terapeutik.
5)Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan.
6)Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri.
7)Memberi konsultasi.
8)Melaksanakan intervensi krisis.
9)Memberikan psikoterapi pada individu,keluarga dan
kelompok pada semua usia.
10)
Memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi yan
teridentifikasi masalah.
Prevensi Tertier.
1)Melaksanakan latihan vokasional dan
rehabilitasi.
2)Mengorganisasi pelayanan perawatan
pasien yang sudah pulang dari rumah
sakit jiwa untuk
3)Memudahkan transisi dari rumah sakit
ke komunitas.
4)Memberikan pilihan perawatan rawat
siang pada klien.
Prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa.
a. Peran dan fungsi perawat jiwa adalah unik yaitu perawatan
yang kompeten.
b. Hubungan yang terapeutik antara perawat dan klien adalah
pengalaman belajar bersama untuk memperbaiki emosi klien.
c. Memiliki konseptual model keperawatan kesehatan jiwa
antara lain
:Psikoanalisis(Freud,Erickson),Interpersonal(Sullivan,Peplau),
Sosial(Caplan)Eksistensial (Ellia,Rogers,Suportif
terapi(Wermon)dan medikal(Meyer dan Kraeplin).
d. Model stres dan adaptasi  memberikan asumsi bahwa
lingkungan secara alami memberikan berbagai strata sosial
dimana dalam Keperawatan kesehatan jiwa melalui proses
keperawatan memberikan konsep yang jelas.
e. Perawat jiwa harus belajar struktur dan fungsi otak untuk
memahami penyebab agar lebih efektif dalam menentukan
strategi intervensi pada gangguan jiwa.
Lanjutan...
f. Keadaan status mental klien dalam keperawatan
kesehatan jiwa menggambarkan rentang kehidupan
psikologis melalui waktu.
g. Perawat harus peka terhadap sosial budaya klien
yang bervariasi sebagai salah satu pengatahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam intervensi
keperawatan jiwa.
h. Keadaan lingkungan memberi pengaruh langsung
pelayanan keperawatan jiwa.
i. Aspek legal,etika dan profesional dalam praktek
keperawatan kesehatan jiwa.
j. Penatalaksanaan proses keperawatan sesuai
strandar perawatan.
k. Aktualisasi peran keperawatan kesehatan jiwa
melalui penampilan standar profesional.
Maksud
Maksud dan
dan Tujuan
Tujuan Keperawatan
Keperawatan Kesehatan
Kesehatan Jiwa
Jiwa

menolong klien agar kembali


kemasyarakat sebagai individu
yang mandiri dan berguna.Tujuan
ini dapat dicapai dengan proses
komunikasi,diharapkan klien
dapat menerima dirinya,dapat
berhubungan dengan orang lain
atau lingkungannya serta
mandiri.
Peran Perawat

Kompetensi klinik
Kerja sama antar
Advokasi disiplin ilmu di
klien dan keluarga bidang
keperawatan

Tanggung jawab Tanggung gugat Parameter etik-


keuangan sosial legal
Trend Dalam Keperawatan Jiwa
Definisi Trend
 Trend adalah hal yang sanat mendasar dalam
berbagai pendekatan analisa, tren juga dapat
di definisikan salah satu gambar ataupun
informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan
masayarakat.Trend adalah sesuatu yang
sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta.
1)Penggunaan Narkoba bagi generasi muda
2)Terjadinya perang, konflik, lilitan krisis
ekonomi yang mengakibatkan peningkatan
masalah kesehatan jiwa .
Isu Dalam Keperawatan Jiwa
Definisi Issu
 Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang
dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada
masa mendatang, yang menyangkut ekonomi,
moneter, social, politik, hokum, pembanguanan
nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian
ataupun tentang krisis. Issu adalah suatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak namun belum
jelas faktanya atau buktinya.
1)Menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas
global dengan cara meningkatkan pelayanan
kesehatan jiwa melalui advokasi dan aksi
masyarakat
2)Pemasungan penderita gangguan jiwa
Model-Model Keperawatan Jiwa
1) Psikoanalitik
2) Interpersonal
3) Social
4) Existensial
5) Supportif therapy
6) Medical
7) Model komunikasi
8) Model prilaku
9) Model adaptasi Roy
10) Model keperawatan
Psikoanalitik
 Konsep
Merupakan model yang pertama yang dikemukakan oleh
Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan perilaku
pada usia dewasa berhubungan pada perkembangan pada
anak. Setiap fase perkembangan mempunyai tugas
perkembangan yang harus di capai. Gejala yang nampak
merupakan simbul dari konflik
 Proses terapi
a) Memakan waktu yang lama
b) Memanfaatkan tehnik asosiasi bebas dan analisa mimpi”
 Peran pasien dan terapis
a.       Pasien : mengungkapkan semua pikiran dan mimpi
b.      Terapis : mengupayakan perkembangan transferens
menginterpretasikan pikiran dan mimpi pasien dalam
kaitannya dengan konflik.
Interpersonal
Konsep
 Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan. Sebagai tambahan
Peplau mengembangkan teori interpersonal keperawatan. Dalam
proses interpersonal perawat klien memiliki 4 tahap :
a) Orientasi
b) Identivikasi
c) Eksplorasi
d) Resolusi
Proses terapi
a) Mengeksplorasi proses perkembangan
b) mengoreksi pengalaman interpersonal
c) reduksi
d) mengembangkan hubungan saling percaya
Peran pasien dengan terapis
a.       pasien : menceritakan ansietas dan perasaan
b.      terapis : menjalin hubungan akrab dengan pasien dengan
menggunakan empati dan menggunakan hubungan sebagai suatu
pengalaman interpersonal korektif.
Social
Konsep
Menurut Caplain situasi sosial dapat mencetuskan gangguan jiwa .
teori ini mengemukakan pandangan sosial terhadap perilaku bahwa
faktor sosial dan lingkungan menciptakan stress yang menyebabkan
ansietas yang menimbulkan gejala perilaku menyimpang.
Proses terapi
a.       Pencegahan primer
b.      Manipulasi lingkungan
c.       Intervensi krisis
Peran pasien dan terapis
a.       Pasien : secara aktif menyampaikan masalahnya dan
bekerjasama dengan terapis untuk menyelesaikan masalahnya
b.      Terapis :
1.      Menggali sistem sosial pasien
2.      Membantu pasien menggali sumber yang tersedia
3.      Menciptakan sumber baru
 
Existensial
Konsep
 Teori mengemukakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi jika
individu putus hubungan dengan dirinya dan lingkungannya.
Proses terapi
 a) Rational emotive therapy
 b) Terapi logo
 c) Terapi realitas
Peran pasien perawat
a) Pasien : bertanggung jawab terhadap perilakunya dan
berperan serta dalam suatu pengalaman berarti untuk
mempelajari tentang dirinya yang sebenarnya
b) Terapis :
Membantu pasien untuk mengenali diri
Mengklarifikasi realita dari suatu situasi
Mengenali pasien tentangperasaan tulus
Memperluas kesadaran diri pasien
Supportif therapy( Wermon, Rockland)
Konsep
 Prinsip proses terapinya adalah menguatkan
respon coping adaptif, individu diupayakan
mengenal telebih dahulu kekuatan-kekuatan
apa yang ada pada dirinya; kekuatan mana yang
dapat dipakai alternative pemecahan
masalahnya.
Perawat- Klien
 Perawat harus membantu individu dalam
melakukan identifikasi coping yang dimiliki dan
yang biasa digunakan klien.
 Terapist berupaya menjalin hubungan yang
hangat dan empatik dengan klien untuk
menyiapkan coping klien yang adaptif.
Model komunikasi
Konsep
 Teori ini menyatakan bahwa gangguan perilaku terjadi
apabila pesan tidak dikomunikasikan dengan jelas.
Proses terapi
a) Memberi umpan balik dan klarifikasi kasus
b) Memberi penguatan untuk komunikasi yg efektif
c) Memberi alternatif kolektif untuk komunikasi yg tidak
efektif
d) Melakukan analisa proses interaksi
Peran pasien terapis
a) Pasien : memperhatikan pola komunikasi , bermain
peran,bekerja untuk mengklarifikasi komunikasinya sendiri
, memvalidasi peran dari oarang lain.
b) Terapis : menginterpretasikan pola komunikasi kepada
pasien dan mengajarklan prinsip komunikasi yang baik.
Model Keperawatan

Konsep
 Teori ini mempunyai pandangan bahwa asuhan keperawatan
berfokus pada respon individu terhadap kasus kesehatan yang
actual dan potensial denagan model pendekatan berlandaskan
teori sistem , teori perkembangan , teori interaksi ,
pendekatan holistik & teori keperawatan. Fokus pada :
a) Rentang sehat sakit
b) Teori dasar keperawatan
c) Tindakan keperawatan
d) Hasil tindakan
Proses terapi
a) Proses keperawatan
b) Terapi keperawatan : terapi modalitas
Peran pasien & terapis
a) Pasien : mengemukakan kasus
b) Terapis : memfasilitasi & membantu menyelesaikan
Medical (Meyer, Kraeplin)
Konsep
Penyimpangan perilaku merupakan manifestasi gangguan SSP.
Dicurigai bahwa depresi dan skizoprenia dipengaruhi transmisi
impuls neural serta gangguan sinap yaitu masalh biokimia . faktor
sosial dan lingkungan diperhitungkan sebagai faktor pencetus.
Proses terapi
a.       Pengobatan : jangka panjang , jangka pendek
b.      Terapi suportif
c.       Insight oriented terapi yaitu belajar metode mengatasi
stressor
Peran pasien dan terapis
a.       Pasien : pasien mempraktekkan regimen terapi dan
melaporkan efek terapi
b.      Terapis :
1.      Mengguanakan kombinasi terapi somatik dan interpersonal
2.      Menegakkan diagnosa penyakit PPDGJ
3.      Menentukan pendekatan terapeutis
Perilaku
1.      Konsep
Dikembanhkan oleh H.J Esyenk, J.Wolpe dan B.F Skiner. Teori ini
menyakini bahwa perubahan perilaku akan merubah koognitif dan
avektif.
2.      Proses terapi
a.       Desenlisasi / pengalihan
b.      Teknik relaksasi
c.       Asertif training
d.      Reinforcemen/memberikan penghargaan
e.       Self regulation/mengamati perilaku klien : self standar
ketrampilan,self observasi , self evaluasi , self reinforcemen.
3.      Peran pasien dan terapis
a.       Pasien :
1.      Mempraktikkan teknik perilaku yang digunakan untuk
mengerjakan pekerjaan rumah
2.      Penggalakan latihan
b.      Terapis :
1.      Mengajarkan kepada klien tentang pendekatan perilaku
2.      Membantu mengembangkan hirarki perilaku
3.      Menguatkan perilaku yang diinginkan
Adaptasi (Roy,Helson)
Konsep
Level adaptasi menggambarkan kondisi proses kehidupan dalam tiga
tingkatan, yaitu integrated,
compensatoy dan compromised. Roy membagi tingkatan adaptasi
berdasarkan efek yang ditimbulkan dari stimulusstimulus, yaitu 1)
fokal stimulus, semua
stimulus yang langsung menyerang individu. 2) kontekstual stimulus,
semua stimulus yang ada pada saat itu, yang berkontribusi terhadap
efek dari stimulus
fokal, 3) residual stimulus
Faktor predisposisi merupakan stimulus kontekstual dan residual
Faktor presipitasi merupakan stimulus fokal atau faktor yang
mengancam individu secara langsung.
Proses terapi
melihat input yaitu stimulus fokal, kontekstual dan residual yang ada
pada klien
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai