Anda di halaman 1dari 11

Hubungan fisioterapi

dengan tenaga
kesehatan lainnya
Di susun oleh:
-jumina Riski
-muhimmatul khoiroh
-sulistianingsih
Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan
kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
atau klien dalam melakukan diskusi
tentang diagnosa, melakukan kerjasama
dalam asuhan kesehatan, saling
berkonsultasi atau komunikasi serta
masing-masing bertanggung jawab pada
pekerjaannya.
Fisioterapi
Fisioterapi suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk individudan atau kelompok dalam upaya
mengembangkan, memelihara, memulihkangerak
dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan modalitasfisik, agen fisik , mekanis
gerak , dan komunikasi.
Elemen kunci kolaborasi team
1.)Memberikan pelayanan kesehatan
denganmenggabungkan keahlian unik professional.
2.) Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi
sumberdaya.
3.) Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja,
dan loyalitas.
4.) Meningkatnya kohesifitas antar professional.
5.) Kejelasan peran dalam berinteraksi antar
professional.
6.) Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan
menghargai danmemahami orang lain.
Kolaborasi Dalam Profesi
Kesehatan
•Melakukan aktifitas bersama untuk menyelesaikan suatu
masalahyang dapat dilihat dari berbagai macam perspektif profesi
akanmeningkatkan kesadaran diri tentang keterbatasan
profesi,meningkatkan pemahaman arti pentingya kerja tim profesi
danpada akhirnya memunculkan perasaan penghargaan antar
anggotatim kesehatan.
•Setiap profesi tenaga kesehatan memiliki keunggulan yang tidakbisa
digantikan oleh profesi lain. Namun dalam beberapa area,setiap
profesi memiliki kemiripan dan kedekatan hubungan yangluar biasa
yang sering dikenal sebagai area abu-abu atau gray area
•Oleh karena itulah dibutuh kan nya kolaborasi antar profesitermasuk
perawat dan fisioterapi
Dasar-dasar kompetensi
kalaborasi
1.Komunikasi
2.Respek dan kepercayaan
3.Pemberikan dan menerima feed back
4.Pengambilan keputusan
5.Manajemen konflik
Keberhasilan Kolaborasi
Dalam Pelayanan Kesehatan
Menurut Hanson & Spross, 2009 terwujudnya suatu
kolaborasitergantung pada beberapa kreiteria yaitu:
1. Adanya rasa saling percaya dan menghormati.
2. Saling memahami dan menerima keilmuan masing-
masing.
3. Memiliki citra diri positif.
4. Memiliki kematangan profesional yang setara (yang
timbul daripendidikan dan pengalaman.
5. Mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan.
6. Keinginan untuk bernegosiasi
Model Praktek Kolaborasi:
1.Interaksi tenaga kesehatan-fisioterapi, dalam
persetujuan pratek.
2. Kolaborasi tenaga– fisioterapi, dalam memberikan
pelayanan.
3. Tim Interdisiplin atau komite.
Kolaborasi Antara Perawat dan
Fisioterapi
Dalam melaksanakan tugasnya, fisioterapis tidak
dapat bekerja tanpaberkolaborasi dengan profesi
lain. Profesi lain tersebut salah satunyaadalah
perawat.Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai
tanggung jawab terhadap kesehatan pasien,hanya
pendekatannya saja yangberbeda disesuaikan
dengan profesinya masing-masing.Pada
saatmenjalankan tugasnya, setiap profesi tersebut
dituntut untukmempertahankan kode etik profesinya
masing-masing.
Kriteria wujudnya suatu
kalaborasi
1.adanya saling percaya dan menghormati
2.saling memahami dan
menerima keilmuan masing masing
2.memiliki citra diri positif
3.memiliki kematangan professional yang setara
yang timbul dari pendidikan dan
pengalaman
4.mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan
5.keinginan untuk
bernegoisasi.
Syukronnn.......

Anda mungkin juga menyukai