Kolaborasi adalah hubungan timbal balik dimana petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan memegang tanggung jawab paling besar terhadap asuhan yang diberikan. Kolaborasi
kesehatan merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperkuat hubungan diantara profesi
kesehatan yang berbeda. Kolaborasi tim kesehatan terdiri dari berbagai profesi kesehatan seperti
dokter, perawat, psikiater, ahli gizi, farmasi, pendidik di bidang kesehatan, dan pekerja sosial.
Tujuan utama dari kolaborasi tim kesehatan adalah memberikan pelayanan yang tepat, di waktu
yang tepat, serta di tempat yang tepat.
kesimpulan
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat
atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi
dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaan dan
pemberian asuhan. Masing-masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi dengan tatap
muka langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu hadir ketika tindakan
dilakukan. Petugas kesehatan yang ditugaskan menangani pasien bertanggung jawab terhadap
keseluruhan penatalaksanaan asuhan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, layanan kolaborasi adalah asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat.
Misalnya: bidan, dokter, dan atau tenaga kesehatan profesional lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuningsih, Heni Puji. (2010). Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
Yulifah, Rita dan Surachmindari. (2013). Konsep Kebidanan untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika
Salma , Dkk. (2019). “Collaborative Care”. Makasar: Universitas Hasanuddin
Nur Fauziah Simamora. 2021. Meningkatkan Kolaborasi Interprofesional Terhadap Keselamatan
Pasien
Pecci, Christine Chang. (2012). Kelahiran Model Kolaborasi Dokter Kandungan, Bidan, dan
Dokter Keluarga.