Anda di halaman 1dari 6

Lembar Tugas Mandiri Kolaborasi Tim Kesehatan

Mohdar Syarif
1406557610 - Fakultas Farmasi
IPE-24
1. Apa yang dimaksud dengan tim, kolaborasi, dan kerjasama tim (teamwork)?
Tim dapat didefinisikan sebagai sekelompok individu yang bekerjasama dalam tugastugas mereka dan saling berbagi tanggung jawab atas hasil yang didapatkan. Anggota tim
dipengaruhi oleh berbagai tujuan mereka dan prestasi yang mereka miliki. Hasil yang
mereka perlukan juga dapat dipengaruhi dengan bagaimana interaksi mereka dengan satu
sama lain. Teamwork adalah interaksi atau hubungan dari dua atau lebih profesional
kesehatan yang bekerjasama untuk memberikan perawatan bagi pasien. Teamwork berarti
anggota tim saling bergantung satu sama lain, berbagi informasi yang bertujuan untuk
pengambilan keputusan bersama dan tahu kapan kerja sama tim harus digunakan untuk
mengoptimalkan perawatan pasien berpusat
Tim adalah salah satu cara untuk berkolaborasi di mana anggota berbagi
tujuan dan saling bertanggung jawab untuk memberikan perawatan pasien. (Namun,
penting untuk dicatat bahwa para profesional dapat berkolaborasi dengan orang lain
tanpa menjadi bagian dari sebuah tim yang ditetapkan). Karena kolaborasi
didefinisikan oleh hubungan dan interaksi yang terjadi antara rekan kerja, maka
akhirnya para profesional kesehatan sendiri yang menentukan atau tidak kolaborasi
terjadi. Ini garis penalaran menunjukkan bahwa kerja tim dapat menjadi salah satu
bentuk kolaborasi, tetapi tidak semua kerjasama dilakukan dalam tim. Misalnya,
dalam perawatan primer dokter keluarga, fisioterapis, dan dokter gigi dapat
memberikan perawatan kepada individu namun mereka mungkin tidak melihat diri
mereka sebagai "tim" bekerja bersama-sama dengan pasien. Dengan kata lain, kerja
sama tim merupakan produk kolaborasi dan kerjasama adalah proses interaksi dan
hubungan antara profesional kesehatan yang bekerja di lingkungan tim. Ini adalah
proses kolaborasi yang paling sering dibicarakan ketika berbicara tentang kerja sama
tim dalam perawatan kesehatan.

2. Apa saja komponen yang dibutuhkan untuk tercapainya suatu kerjasama tim yang
efektif?
Literatur menegaskan bahwa strategi untuk meningkatkan efektivitas tim perlu
mempertimbangkan sifat organisasi di mana karya-karya tim dan mengatasi tiga
komponen berikut :
1) Manajemen / Strategi untuk mendukung kerja tim; strategi manajemen / tim
membutuhkan dukungan organisasi yang kuat untuk berfungsi secara efektif. Sebuah
filosofi organisasi yang jelas bahwa nilai-nilai kerja sama tim dapat memotivasi para
profesional kesehatan untuk berlatih bersama-sama dengan menciptakan lingkungan
yang mendukung dengan: struktur manajemen, sumber daya, informasi, pendidikan,
umpan balik dan bantuan teknis / proses dalam fungsi tim.
2) Sumber / Alat; dan n pengaturan (perawatan akut, perawatan primer, dan perawatan
rehabilitasi), Organisasi harus menyediakan sumber daya dan alat untuk mendukung
pelaksanaan dan pemeliharaan kerja sama tim untuk memungkinkan tim untuk
mencapai target atau tujuan.
3) Pengaturan (masyarakat, rumah sakit rehabilitasi, dan perawatan tersier)
3. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi tim kesehatan?
Kolaborasi tim kesehatan merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk
memperkuat hubungan diantara profesi di bidang kesehatan yang berbeda yang saling
bekerja sama dan memiliki karakter seperti :
a.
b.
c.
d.
e.

Memiliki tujuan yang sama


Mengenal dan menghargai kelebihan dan perbedaan masing-masing profesi
Mampu membuat keputusan yang efektif
Fokus pada pasien
Memiliki jalur komunikasi yang jelas
Kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan

perspektif kepada seluruh kolaborator untuk mencapai taraf pelayanan kesehatan pada
pasien yang lebih baik dan akses pelayanan kesehatan yang efektif dan berkualitas.
4. Apa saja model-model/jenis kolaborasi tim kesehatan?
a) unidisciplinary :
suatu tim yang terdiri dari banyak penyedia dari satu latar
belakang, seperti kelompok perawat kesehatan masyarakat yang menyediakan

perawatan di rumah. Dimana semua anggota tim berbagi keterampilannya yang


profesional dan pelatihan yang sama, berbicara menggunakan bahasa kesehatan yang
sama serta memiliki fungsi terhadap peran yang sama didalam sebuah kelompok.
b) Intradisciplinary:
Sama halnya dengan unidisciplinary, dimana dalam kelompok
ini sangat menjunjung keprofesionalan serta disiplin tapi mencakup seluruh anggota
kelompok dari berbagai tingkat pelatihan yang berbeda.
c) Multidisciplinary :
Tim multidisciplinary terdiri atas anggota yang lebih dari satu
orang disiplin, oleh karena itu tim tersebut dapat emnawarkan jasa yang lebih baik
terhadap pasien
d) Interdisciplinary :

istilah interdisciplinary telah diterima dan sering digunakan

dalam literatur kesehatan untuk beberapa dekade lalu, meskipun ada ketidaksepakatan
di antara tenaga kerja kesehatan profesional tentang bagaimana istilah yang
didefinisikan. istilah ini juga lebih merujuk pada situasi di mana lebih dari seseorang
yang disiplin serta terlibat dalam perawatan pasien, meskipun interaksi antara anggota
yang disiplinnya berbeda mungkin terbatas.
e) Interprofesional :
Pertama kali diperkenalkan sejak tahun 1975, dimana
pendekatan interpersonal telah digunakan dengan meningkatnya referensi untuk
praktek klinis. Interdisciplinary juga sering digunakan dalam menggambarkan atau
menjelaskan proses pendidikan dan lain sebagainya.
f) Transdisciplinary :
Pendekatan
menggunakan

model

transdisciplinary

membuahkan hasil yang berbeda dari pendekatan interdisipliner. hal ini disebabkan
karena memerlukan setiap anggota tim untuk menjadi cukup akrab dengan konsep dan
terhadap rekan- rekannya. Sebuah tim transdisciplinary adalah tim interdisipliner yang
dimana setiap anggotanya telah mengembangkan kepercayaan yang cukup dan saling
percaya satu sama lain untuk terlibat dalam proses belajar mengajar. Selain
berkolaborasi, anggota tim mempercayakan, mempersiapkan, dan mengawasi
pembagian fungsi disiplin sementara mempertahankan tanggung jawab utama untuk
menyediakan layanan jasa di tempat mereka dengan anggota kelompok lain.

5. Apa saja prinsip-prinsip kolaborasi tim kesehatan?


Patient-centred care
dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasien
meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan yang diberikan kepada pasien
pasien yang harus membuat pilihan mengenai perawatan yang dia akan terima
Recognition of the patient-physician relationship
Harus mendukung hubungan antara pasien dan dokter

Berperilaku sesuai dengan kode etik


Menghargai satu sama lain
Physician as the clinical leader
Pemimpin yang cakap dalam pengambilan keputusan terutama dalam kasus
emergensi
Mutual respect and trust
Saling percaya dengan memahami pembagian tugas dan kompetensinya masing

masing
Saling menghormati dan menghargai untuk mencapai lingkungan kerja yang

kondusif
Clear communication
Kounikasi efektif antartenaga kesehatan
Rekam medis atau catatan lain yang ditulis dengan lengkap sebagai pendukung
Clarification of roles and scopes of practice
Memahami ligkup kerja dan tanggung jawabnya masing-masing sebagai tenaga

kesehatan
Lingkup pekerjaan dalam kolaborasi kesehatan dijelaskan dalam job description

dan kontrak pegawai


Pasien juga memahami perannya dalam mewujudkan kesehatan
Clarification of accountability and responsibility
Bertanggung jawab dengan perawatan terhadap pasien yang ditanganinya
Liability protection for all members of the team
Setiap anggota kolaborasi kesehatan memiliki perlindungan atau jaminan yang
formal untuk mengakomodasi tugasnya
Sufficient human resources and infrastructure
Mengefektifkan kerja dari tim kolaborasi kesehatan
Pemerintah membantu menambah jumlah tenaga kesehatan
Mengaplikasikan teknologi untuk membantu tim kolaborasi kesehatan
Sufficient funding & payment arrangements
Tim kolaborasi kesehatan tidak mendasari pekerjaannya sebatas karena upah yang

diterimanya
Pemerintah membantu secara finansial dan teknis dalam pengembangan

kolaborasi
Supportive education system
Pendidikan interprofesional pada tiap jenjang pendidikan
Pemerintah membantu mendanai institusi yang berkaitan
Pendidikan dan pelatihan kolaborasi kesehatan
Research and evaluation
Evaluasi dengan melihat kenyataan lapangan dari kolaborasi kesehatan untuk
memperbaiki standar kualitas yang ada

6. Mengapa kolaborasi tim kesehatan penting? Kaitkan dengan keselamatan pasien


(patient safety).
pelayanan kesehatan tidak mungkin dilakukan oleh satu tenaga medis
Dengan kolaborasi, pasien tidak hanya ditangani oleh 1 orang tenaga medis, tetapi

beberapa tenaga medis yang tergabung dalam 1 tim.


kualitas baik pada komunikasi dan proses integrasi dalam tim kesehatan
berkontribusi pada kelahiran cara baru dan improvisasi pelayanan ke pasien.
dapat mengevaluasi kesalahan yang pernah dilakukan agar tidak terulang
Kesalahan dapat dievaluasi dan didiskusikan oleh tim medis dengan adanya
kolaborasi sehingga akan semakin mendukung system Patient Safety.

7. Apa manfaat kolaborasi tim kesehatan?


mengurangi beban pekerjaan tenaga kesehatan
akses pelayanan kesehatan bagi pasien yang lebih baik
maksimalisasi profesionalitas diantara tenaga kesehatan sesuai bidang masing

masing
rendahnya tingkat stress tenaga kesehatan
meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan daya ingat
meningkatkan koordinasi dalam melakukan pelayanan kesehatan

8. Bagaimana cara membangun dan mempertahankan kolaborasi tim kesehatan yang


efektif?
Pastikan semua anggota tim bertemu secara berkala untuk mendiskusikanagenda

(target) yang kedepannya


Pastikan semua tim (tenaga kesehatan) terlibat dalam rencana
Memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk saling mengenal agar dapat

berkontribusi
Komunikasi yang dilakukan harus rutin
Saling percaya
Saling mendukung dan menghormati
Harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk perbaikan kedepannya
Menghargai setiap pendapat dan kontribusi semua anggota tim (tenaga kesehatan)
Memberikan kesempatan anggota tim untuk mendatangi acara social

9. Jelaskan secara singkat sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama bagian


subsistem upaya kesehatan. Berikan contoh kolaborasi tim kesehatan yang dapat
dilakukan di pelayanan kesehatan tingkat pertama/primer.
Sistem pelayanan kesehatan Indonesia dikenal dengan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN). Pengertian SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum
seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. SKN terbagi menjadi enam subsistem

yaitu subsistem upaya kesehatan, subsistem pembiayaan kesehatan, subsistem sumber


daya manusia kesehatan, subsistem obat dan perbekalan kesehatan, subsistem
pemberdayaan masyarakat, dan subsistem manajemen kesehatan. Subsistem upaya
kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelayanan kesehatan terbagi menjadi pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan
tersier. Pelayanan kesehatan primer lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar
dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh Dokter Umum (Tenaga Medis) dan
Perawat Mantri (Tenaga Paramedis). Pelayanan kesehatan primer (primary health care)
atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan,
yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami ganggunan
kesehatan atau kecelakaan. Primary health care pada pokoknya ditunjukan kepada
masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang
berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan sifatnya berobat jalan
(Ambulatory Services). Contoh kolaborasi tim kesehatan pada pelayanan tingkat primer
ini bisa dilihat contohnya pada puskesmas ketika dokter berkolaborasi dengan perawat
untuk memeriksa seorang pasien dan ketika dokter berkolaborasi dengan seorang
apoteker untuk mendiskusikan obat apa yang di resepkan agar tidak terjadi kesalahan.

Referensi :
Canadian Medical Association. Putting patient first: patient-centered collaborative care, a
discussion paper. 2007
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24628/4/Chapter%20II.pdf
https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2012/04/sik2_skn.pdf
https://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2011/12/27/bentuk-bentuk-pelayanan-kesehatan/
Oandasan, I., et al. (2006). TEAMWORK IN HEALTHCARE: PROMOTING EFFECTIVE
TEAMWORK IN HEALTHCARE IN CANADA. Canada.

Anda mungkin juga menyukai