NadilaMaha/181101098
cristinnadila09@gmail.com
Abstrak
Terjadinya peningkatan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kelompok usia lanjut
menyebabkan meningkatkannya jumlah peserta BPJS yang memiliki risiko penyakit kronis. Pengobatan
penyakit kronis yang dilakukan seumur hidup berdampak pada peningkatan biaya kesehatan, sehingga
dibutuhkan program untuk meningkatkan efisiensi biaya kesehatan Progam rujuk balik BPJS sebagai
salah satu upaya perwujudannya.Fungsi kolaborasi antar profesi yang efektif dipengaruhi oleh faktor
anteseden, proses dan hasil. Faktor-faktor tersebut merupakan sesuatu yang dapat meningkatkan maupun
menghambat proses kolaborasi antar profesi. Faktor anteseden meliputi pertimbangan sosial dan
intrapersonal, lingkungan fisik, serta faktor organisasional dan institusional. Dasar pertimbangan sosial
berawal dari kesadaran bahwa seseorang harus membentuk suatu kelompok agar dapat bekerja secara
efektif dan efisien. Pertimbangan intrapersonal juga merupakan komponen penting dalam menciptakan
kolaborasi yang baik. Lingkungan kerja dan kedekatan diantara para profesional dapat memfasilitasi atau
menghambat kolaborasi. Lingkungan kerja yang baik harus dapat mendukung kemampuan anggota tim
kolaborasi. Institusi dan kelembagaan sangat berperan dalam mengurangi hambatan untuk kolaborasi
antara profesi. Kebijakan yang diterapkan oleh suatu institusi atau kelembagaan harus dapat mendorong
terciptanya kolaborasi antar profesi.
Tujuan
Kolaborasi adalah suatu hubungan yang kolegial dengan pemberi perawatan kesehatan
lain dalam pemberian perawatan pasien. Praktik kolaboratif membutuhkan atau dapat mencakup
diskusi diagnosis pasien dan kerjasama dalam penatalaksanaan dan pemberian perawatan
METODE
Metode yang digunakan dalam pengkajian ini adalah analisis dan perbandingan terhadap
beberapa jurnal .Dalam melakukanan alisisini didapatkan sebuah hasil bahwa dalam melakukan
asuhan keperawatan haruslah sesuai dengan standar keselamatan pasien,serta dapat berpikir
kritis.
1. Kontrol Kekuasaan Kontrol kekuasaan dapat terbina apabila dokter dan perawat
mendapat kesempatan yang sama mendiskusikan pasien tertentu. Kemitraan terbentuk
apabila interaksi yang diawali sama banyaknya dengan yang diterima dimana terdapat
beberapa kategori antara lain: menanyakan informasi, memberikan informasi,
menanyakan dan memberi pendapat, memberi pengarahan atau perintah, pengambilan
keputusan, memberi pendidikan, memberi dukungan/persetujuan, menyatakan tidak
setuju, orientasi dan humor.
2. Lingkungan Praktik Menunjukkan kegiatan dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Perawat dan dokter memiliki bidang praktik yang berbeda dengan peraturan
masingmasing tetapi tugas-tugas tertentu dibina yang sama. Universitas Sumatera Utara
3. Kepentingan Bersama Kepentingan bersama merupakan tingkat ketegasan masing-
masing (usaha untuk memuaskan kepentingan sendiri) dan faktor kerjasama (usaha untuk
memuaskan pihak lain).
4. Tujuan Bersama Tujuan bersama pada proses ini bersifat lebih terorientasi pada pasien
dan dapat membantu menentukan bidang tanggung jawab yang berkaitan dengan
prognosis pasien.
Kesimpulan