Negosiasi
Oleh :
Ni Nyoman Udiani, S.Kep., Ns., M.Kep
Pendahuluan
Keperawatan sebagai profesi memiliki
body of knowledge yang jelas berbeda
dengan profesi lain, altruistik, memiliki
wadah profesi, memiliki standard dan
etika profesi, akuntabilitas, otonomi, dan
kesejawatan
Perawat diharuskan akuntabel terhadap
praktik keperawatan yang berarti dapat
memberikan pembenaran terhadap
keputusan dan tindakan yang dilakukan
dengan konsekuensi dapat digugat secara
hukum apabila tidak melakukan praktik
keperawatan sesuai dengan standar
profesi, kaidah etik dan moral.
Tumpang tindih pada gray area bagi berbagai
jenis dan jenjang tenaga keperawatan maupun
dengan profesi kesehatan lainnya merupakan hal
yang sering sulit untuk dihindari dalam praktik
Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi
dasar dari kolaborasi yang digunakan •
menggambarkan hubungan perawat dan dokter ---
Kesetaraan dapat terwujud • individu yang
terlibat merasa dihargai serta terlibat secara fisik
dan intelektual saat memberikan bantuan kepada
pasien
Konsep Kolaborasi
Kolaborasi adalah bentuk kerja sama,
interaksi, kompromi beberapa elemen
yang terkait baik individu, lembaga dan
atau pihak-pihak yang terlibat secara
langsung dan tidak langsung yang
menerima akibat dan manfaat.
Nilai-nilaiyang mendasari sebuah kolaborasi adalah
tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan
untuk berproses, saling memberikan manfaat,
kejujuran, kasih sayang serta berbasis masyarakat.
Kolaborasi adalah hubungan timbal balik
dimana pemberi pelayanan memegang
tanggung jawab paling besar untuk
perawatan pasien dalam kerangka kerja
bidang perspektif mereka.
Praktik keperawatan kolaboratif menekankan
tanggung jawab bersama dalam manajemen
perawatan pasien, dengan proses pembuatan
keputusan bilateral didasarkan pada masing-
masing pendidikan dan kemampuan praktisi
Hubungan kerja diantara tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan
kepada klien. Kegiatan yang dilakukan
meliputi diskusi tentang diagnosa,
kerjasama dalam asuhan kesehatan saling
berkonsultasi atau komunikasi serta
masing-masing bertanggung jawab pada
kepercayaannya
Kolaborasi dapat disimpulkan yaitu
hubungan kerja sama antara perawat dan
dokter dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada klien yang didasarkan
pada pendidikan dan kemampuan
praktisi yang memiliki tanggung jawab da
lam pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan keperawatan.
American Medical Assosiation (AMA),
1994, Kolaborasi adalah proses dimana
dokter dan perawat merencanakan dan
praktek bersama sebagai kolega, bekerja
saling ketergantungan dalam batasan-
batasan lingkup praktek mereka dengan
berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang
berkontribusi untuk merawat individu,
keluarga dan masyarakat
Kolaborasi mempunyai 8 karakteristik, yaitu:
Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis.
Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan
pencapaian kesuksesan.
Adanya tujuan yang masuk akal.
Ada pendefinisian masalah.
Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain.
Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagi pilihan.
Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang
terlibat.
Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi
Perawat sebagai Kolaborator
Sebagai seorang kolaborator, perawat
melakukan kolaborasi dengan klien, per
group serta tenaga kesehatan lain. Kolaborasi
yang dilakukan dalam praktek di lapangan
sangat penting untuk memperbaiki. Agar
perawat dapat berperan secara optimal dalam
hubungan kolaborasi tersebut, perawat perlu
menyadari akuntabilitasnya dalam pemberian
asuhan keperawatan dan meningkatkan
otonominya dalam praktik keperawatan.
Manfaat kolaborasi
Sebagai pendekatan dalam pemberian
asuhan keperawatan klien, dengan tujuan
memberikan kualitas pelayanan yang
terbaik bagi klien.
Sebagai penyelesaian konflik untuk
menemukan penyelesaian masalah atau
isu.
Memberikan model yang baik riset
kesehatan.
Komponen Kompetensi Sebagai Dasar Kolaborasi