Anda di halaman 1dari 19

DELEGATIF KOLABORASI KEPERAWATAN

OLEH

NUR AIN MADJI (19021)

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIK YAPMA

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “DELEGATIF KOLABORASI

KEPERAWATAN”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KEWIRAUSAHAAN . Selain

itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari

Bapak/Ibu dosen yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah

ini.

Akhir kata penulismengucapkan terimakasih kepada Ibu selaku dosen matakuliah

KEWIRAUSAHAAN. Semoga Allah SWT senantiasia meridhoi segala usaha kita. AAMIIN.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................1

DAFTAR ISI............................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.........................................................3

1.1 Latar belakang....................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..............................................................4

1.3 Tujuan..............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................5

2.1 KONSEP PENDELEGASIAN.............................................5

2.1.1KONSEP KOLABORATIF.................................................6

2.1 Tujuan Kolaborasi................................................................7

2.2 Manfaat kolaborasi.............................................................7

3
2.3 Karakteristik Kolaborasi......................................................8

2.4 Kriteria Kolaborasi.........................................................8

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kepemimpinan (leadership) merupakan bagian terpenting dari manajemen,


hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi terciptanya
optimalisasi faktor-faktor produksi (manusia, modal, mesin maupun metode) dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Demikian pentingnya peranan kepemimpinan
dalam usahanya mencapai tujuan organisasi maupun perusahaan. Sehingga organisasi
dapat dikatakan sukses maupun tidak sebagian besar ditentukan oleh kualitas
kepemimpinan dalam sebuah perusahaan.

Kolaborasi atau kerjasama antar profesi kesehatan adalah hal yang berpengaruh
dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada pasien (Liaw et al., 2014).
Hubungan kolaborasi dalam pelayanan kesehatan melibatkan sejumlah tenaga profesi
kesehatan dan tentunya dalam melakukan kolaborasi tersebut terdapat perbedaan
pendapat antar tenaga kesehatan

5
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan

dengan suatu penelitian, adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1. Apa itu konsep delegatif?

2. Apa itu konsep kolaborasi?

3. Apa tujuan kolaborasi?

4. Apa manfaat kolaborasi?

5. apa karakteristik kolaborasi?

6
7
8
9
1.3 Tujuan

Tujuan adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan

seseorang yang di ungkapkan dalam bahasa tulis. Adapun tujuan makalah ini

yaitu:

1. Tujuan umum

a. Untuk mengetahui apa itu konsep delegatif dan kolaboratif dalam keperawatan

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui konsep delegatif

b. Untuk mengetahui konsep kolaborasi

c. Untuk mengetahui tujuan kolaborasi

d. Untuk mengetahui manfaat kolaborasi

e. Untuk mengetahui karakteristik keperawatan

10
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep delegatif dan kolaborasi

Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa


pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga
diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi.Pendelegasian adalah bagian dari manajemen
yang memerlukan latihan manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat
menerima pendelegasian tanggung jawab secara struktural(Swanburg, RC., 2000).

Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat


klinik bekerja dengan dokter dan tim medis lainnya untuk memberikan pelayanan
kesehatan dalam lingkup praktek profesional keperawatan, dengan pengawasan dan
supervisi sebagai pemberi petunjuk pengembangan kerjasama atau mekanisme yang
ditentukan oleh pertukaran suatu negara dimana pelayanan diberikan. Bagi perawat,
hubungan kerjasama dengan dokter sangat penting apabila ingn menunjukkan
fungsinya secara independen.Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum,
konstribusi praktisi profesional, kolegalitas, komunikasi dan praktek yang difokuskan
kepada pasien. Kolegalitas menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan
profesional untuk masalah-masalah dalam team dari pada menyalahkan seseorang
atau atau menghindari tangung jawab.
3.1 Tujuan kolaborasi

Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk membahas masalah-masalah tentang klien

dan untuk meningkatkan pamahaman tentang kontrbusi setiap anggota tim serta untuk

mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan klien. Agar hubungan

11
kolaborasi dapat optimal, semua anggota profesi harus mempunyai keinginan untuk

bekerjasama. Perawat dan tim medis lain merencanakan dan mempraktekkan sebagai

kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan

berbagai nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang

berkonstribusi terhadap perawatan individu, keluarga dan masyarakat

12
2.1 Manfaat kolaborasi

Manfaat yang didapatkan dengan diterapkannya kolaborasi antar profesi kesehatan,


antara lain:
a.       Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan
keahlian unik profesional.
b.      Memaksimalkan produktivitas serta efektifitas dan efisiensi sumber daya.
c.       Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.
d.      Meningkatkan kohesivitas antar tenaga kesehatan profesional.
e.       Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga kesehatan profesional

13
14
Karakteristik kolaborasi

Menurut Carpenter (1990), kolaborasi mempunyai 8 karakteristik, yaitu:

1.      Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis.


2.      Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan pencapaian kesuksesan. Adanya
tujuan yang masuk akal.
3.      Ada pendefinisian masalah.
4.      Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain.
5.      Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagai pilihan.
6.      Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang terlibat.
7.      Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.

15
Kriteria kolaborasi

Terwujudnya suatu kolaborasi tergantung pada beberapa kriteria, yaitu:


a.       Adanya saling percaya dan menghormati
b.      saling memahami dan menerima keilmuan masing-masing
c.       memiliki citra diri positif
d.      memiliki kematangan professional yang setara (yang timbul dari pendidikan dan
pengalaman).
e.       mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan
f.       keinginan untuk bernegoisasi.

16
  Kolaborasi di Rumah Sakit
Kolaborasi merupakan hubungan kerja sama antara anggota tim dalam memberikan
asuhan kesehatan. Pada kolaborasi terdapat sikap saling menghargai antar tenaga
kesehatan dan saling memberikan informasi tentang kondisi klien demi mencapai
tujuan (Hoffart & Wood, 1996; Wlls, Jonson & Sayler, 1998).
Tim Kerja di Rumah Sakit :
a.       Tim satu disiplin ilmu:
1)      Tim Perawat
2)      Tim dokter
3)      Tim administrasi
4)      Dll
b.      Tim multi disiplin :
1)      Tim  operasi
2)      Tim nosokomial infeksi
3)      Dll

17
Perawat Sebagai Kolabolator
Sebagai seorang kolaborator, perawat melakukan kolaborasi dengan klien,
pper group serta tenaga kesehatan lain. Kolaborasi yang dilakukan dalam praktek di
lapangan sangat penting untuk memperbaiki. Agar perawat dapat berperan secara
optimal dalam hubungan kolaborasi tersebut, perawat perlu menyadari
akuntabilitasnya dalam pemberian asuhan keperawatan dan meningkatkan
otonominya dalam praktik keperawatan. Faktor pendidikan merupakan unsur utama
yang mempengaruhi kemampuan seorang profesional untuk mengerti hakikat
kolaborasi yang berkaitan dengan perannya masing-masing, kontribusi spesifik setisp
profesi, dan pentingnya kerja sama. Setiap anggota tim harus menyadari sistem
pemberian asuhan kesehatan yang berpusat pada kebutuhan kesehatan klien, bukan
pada kelompok pemberi asuhan kesehatan. Kesadaran ini sangat dipengaruhi oleh
pemahaman setiap anggota terhadap nilai-nilai profesional.
Menurut Baggs dan Schmitt, 1988, ada atribut kritis dalam melakukan
kolaborasi, yaitu melakukan sharing perencanaan, pengambilan keputusan,
pemecahan masalah, membuat tujuan dan tanggung jawab, melakukan kerja sama dan
koordinasi dengan komunikasi terbuka.

18
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan bahwa kolaborasi
adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kepada pasien/klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan
kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta
masing-masing bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk membahas masalah-masalah tentang
klien dan untuk meningkatkan pamahaman tentang kontrbusi setiap anggota tim serta
untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan klien. Agar hubungan
kolaborasi dapat optimal, semua anggota profesi harus mempunyai keinginan untuk
bekerjasama. Delegatif keperawatan adalah upaya mutlak yang harus dilakukan oleh
seorang kepala ruang pada saat harus menjalankan tugas lain dan terpaksa
meninggalkan ruang.

B.     Saran
Saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam memberikan asuhan
keperawatan perawat harus berkolaborasi dengan tim medis lainnya, karena jika tidak
ada kolaborasi antara perawat dan tim medis yang lain maka perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepda pasien tidak akan berjalan dengan baiik.

19

Anda mungkin juga menyukai