MAKALAH
Oleh :
Ade Chandra Wijaya : 2020205201002
Anisa Fadila : 2020205201006
i
KATA PENGANTAR
Ucapan puji syukur kami panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah tentang “Pengertian dan Model Kolaborasi“ dan
untuk memenuhi tugas dengan baik. Dalam penyajiannya kami menyusun tiap bab
dengan uraian singkat dan pembahasan serta kesimpulan akhir.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Kolaborasi .............................................................................3
B. Model Kolaborasi................................................................................9
C. Perawat sebagai Kolaborator..............................................................11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................13
B. Saran...................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan saranapenyelenggaraan pembangunan
kesehatan.Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakantanggungjawab
pemberi pelayanan kesehatansecara komperhensif, baik itu dari dokter,
perawat,nutrisionist, terapi, dan profesi kesehatan lainnya(Pohan, 2015).
Perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi, serta perkembangan
masyarakatyang semakin kritis, menyebabkan rumah sakitharus melakukan
berbagai inovasi dalam rangkamenghasilkan pelayanan bermutu bagi
pasien.Salah satu indikator penilaian akreditasi yangmencerminkan mutu
pelayanan kesehatan adalahrekam medik (KARS, 2012). Kolaborasi
interprofesi adalah kerja sama antar profesi kesehatan dari latar belakang
profesi yang berbeda dengan pasien dan keluarga pasien untuk memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik (WHO, 2010). Hubungan kolaborasi
interprofesi dalam pelayanan kesehatan melibatkan sejumlah profesi
kesehatan, namun kolaborasi antara dokter dan perawat merupakan faktor
penentu yang sangat penting bagi kualitas proses perawatan (Barrere and
Ellis, 2002).
1
Hubungan rekan kerja merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi
kepuasan kerja perawat. Kerja sama tim yang efektif berpengaruh terhadap
kepuasan kerja sehingga dapat meningkatkan hasil dalam perawatan
kesehatan dipraktek klinis.1,2Kolaborasi merupakan suatu proses pada
kelompok profesional yang saling menyusun tindakan kolektif terhadap
kebutuhan perawatan pasien dan bekerjasama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. Kolaborasi lebih menekankan pada tanggungjawab
bersama dalam manajemen perawatan pasien dengan proses pembuatan
keputusan bilateral yang berdasarkan pada masing-masing pendidikan dan
kemampuan praktisi. Studi oleh Zwarenstein etal menyatakan bahwa
semakin buruknya komunikasi dan kolaborasi antara profesi kesehatan
maka akan mempengaruhi kualitas pelayanan perawatan kepada pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kolaborasi ?
2. Apa Saja Model Dalam Kolaborasi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Tentang Pengertian Kolaborasi.
2. Mengetahui Tentang Model Kolaborasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kolaborasi
1. Pengertian Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien/klien dalam melakukan diskusi
tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling
berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab
pada pekerjaannya. Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi
suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada
seluruh kolaborator. Kolaborasi merupakan proses komplek yang
membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja,
dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. Kadangkala
itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga professional.
3
menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan padangan
mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
Tim satu disiplin ilmu meliputi : tim perawat, tim dokter, tim administrasi,
dan lain-lain.Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan
sekelompok professional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum
dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik, jika terjadi adanya
4
konstribusi dari anggota timdalam memberikan pelayanan kesehatan
efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai sesama anggota tim.
Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik dalam tim inter
disiplin. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain.
5
5. Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagai pilihan.
6. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang terlibat.
7. Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.
6
dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan
meliputi pasien, perawat, dokter, fisioterapis, pekerja sosial, ahli gizi,
manager, dan apoteker. Oleh karena itu, tim kolaborasi hendaknya
memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab, dan saling
menghargai antar sesama anggota tim.
Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien
dalam pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu
rencana menjadi efektif. Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang
optimal hanya dapat dicapai jika pasien sebagai pusat anggota tim.
Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik dalam
interdisiplin tim. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktik profesi kesehatan lain.
Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan pemberi
pelayanan kesehatan.
Selain itu, keluarga serta orang-orang lain yang berpengaruh bagi pasien
juga termasuk pihak-pihak yang terlibat dalam kolaborasi. Karena
keluarga merupakan orang terdekat dari pasien atau individu yang
memiliki pengaruh sangat besar terhadap individu. Melalui keluarga
tenaga kesehatan bisa mendapatkan data-data mengenai pasien yang dapat
mempermudah dalam mendiagnosis penyakit dan proses penyembuhan
pasien.
7
7. Elemen Kunci Kolaborasi
Kunci kolbarosi dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
diantaranya yaitu :
a. Kerjasama
Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk
memeriksa beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan.
Asertifitas penting ketika individu dalam tim mendukung pendapat
mereka dengan keyakinan. Tindakan asertif menjamin bahwa
pendapatnya benar-benar didengar dan konsensus untuk
dicapai.Tanggung jawab, mendukung suatu keputusan yang diperoleh
dari hasil konsensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya.
b. Komunikasi
Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk
membagi informasi penting mengenai perawatan pasien dan issu yang
relevan untuk membuat keputusan klinis. Otonomi mencakup
kemandirian anggota tim dalam batas kompetensinya.
c. Koordinasi
Kordinasi adalah efisiensi organisasi yang dibutuhkan dalam
perawatan pasien, mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang
berkualifikasi dalam menyelesaikan permasalahan.
d. Kepercayaan
Kepercayaan adalah konsep umum untuk semua elemen kolaborasi.
Tanpa rasa pecaya, kerjasama tidak akan ada, asertif menjadi ancaman,
menghindar dari tanggung jawab, terganggunya komunikasi.
8
e. mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan
f. keinginan untuk bernegoisasi.
B. Model Kolaborasi
Berikut merupakan bentuk/jenis kolaborasi tim kesehatan, diantaranya:
1. Fully Integrated Major
Bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki tanggung jawab
dan kontribusi yang sama untuk tujuan yang sama.
2. Partially Integrated Major
Bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim memiliki tanggung jawab
yang berbeda tetapi tetap memiliki tujuan bersama
3. Joint Program Office
Bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan bersama tetapi memiliki
hubungan pekerjaan yang menguntungkan bila dikerjakan bersama.
4. Joint Partnership with Affiliated Programming
9
Kerja sama untuk memberikan jasa dan umumnya tidak mencari
keuntungan antara satu dan lainnya.
5. Joint Partnership for Issue Advocacy
Bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka panjang tapi dengan tujuan
jangka pendek, namun tidak harus membentuk tim yang baru.
Menurut Family Health Teams (2005), terdapat 12 jenis kolaborasi tim, yaitu
perawatan reproduktif primer (misalnya, pre-natal, kebidanan, pasca
persalinan, dan perawatan bayi baru lahir); perawatan kesehatan mental
primer, perawatan paliatif primer; in-home/fasilitas penggunaan yang
mendukung pelayanan; pelayanan koordinasi/care navigation; pendidikan
pasien dan pencegahan; pre-natal, kebidanan, pasca melahirkan, dan
perawatan bayi baru lahir; program penanganan penyakit kronis – diabetes,
penyakit jantung, obesitas, arthritis, asma, dan depresi; promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit; kesehatan ibu/anak; kesehatan kerja; kesehatan lansia;
pengobatan kecanduan; pelayanan rehabilitas; dan pengasuhan.
10
Pentingnya Kolaborasi Tim Kesehatan dan Patient Safety
Kolaborasi tim kesehatan sangatlah penting karena masing-masing tenaga
kesehatan memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keahlian, dan
pengalaman yang berbeda. Dalam kolaborasi tim kesehatan, mempunyai
tujuan yang sama yaitu sebuah keselamatan untuk pasien. Selain itu,
kolaborasi tim kesehatan ini dapat meningkatkan performa di berbagai aspek
yang berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan. Semua tenaga kesehatan
dituntut untuk memiliki kualifikasi baik pada bidangnya masing-masing
sehingga dapat mengurangi faktor kesalahan manusia dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
11
asuhan kesehatan. Kesadaran ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman setiap
anggota terhadap nilai-nilai profesional.
Menurut Baggs dan Schmitt, 1988, ada atribut kritis dalam melakukan
kolaborasi, yaitu melakukan sharing perencanaan, pengambilan keputusan,
pemecahan masalah, membuat tujuan dan tanggung jawab, melakukan kerja
sama dan koordinasi dengan komunikasi terbuka.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan bahwa kolaborasi
adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien/klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa,
melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau
komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada pekerjaannya.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam memberikan asuhan
keperawatan perawat harus berkolaborasi dengan tim medis lainnya, karena
jika tidak ada kolaborasi antara perawat dan tim medis yang lain maka
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepda pasien tidak akan
berjalan dengan baik.
13