Nim : 19013
Kegiatan Belajar 1
A. Wirausaha Mandiri
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa prancis, yaitu perantara beberapa pengertian kewirausahaan
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujufdkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya , tenaga penggerak ,
tujuan , siasat,kiat,proses dan hasil bisnis(Achmad Sanusi, 2008)
2. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kretivitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan.(Zimmer , 2008)
3. Kewirausahaan adalah semangat , sikap, perilaku,dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upya mencari , menciptakan , serta menerapkan cara kerja , teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efesiensi dalamrangka memberikanpelayanan yang baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Entrepreneur adalah mereka yang selalu bekerja keras dan kretif untuk mencari peluang bisnis, menmendayagunakan
peluang yang diperoleh , dan kemudian merekayasa penciptaan alternative sebagai peluang bisnis baru dengan factor
keunggulan (Helfi, 2004).
.
Berikut syarat membuka praktik mandiri perawat berdasarkan Permenkes
RI Nomor 26 tahun 2019.
Persyaratan Administrasi
Kualifikasi pendidikan minimal Profesi Ners. Vokasi bisa membuka
praktik keperawatan mandiri jika disuatu daerah tersebut belum memiliki
kualifikasi perawat ners.
Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) dikeluarkan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota tempat praktik keperawatan mandiri. Syarat utama
mendapatkan SIPP adalah sudah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Persyaratan Bangunan/Prasarana
Perawat yang membuka praktik mandiri wajib memasang papan nama praktik
1. Jenis praktik keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat/dokter dengan membuka praktik dirumahnya sendiri yaitu..
a. Kewirausahaa klinik kesehatan
b. Pengusaha
c. Praktek keperawatan mandiri
d. Praktik kolaborasi
2. Apa saja syarat seorang perawat untuk membuka praktik keperawatan mandiri kecuali..
a. Perawat harus memiliki STR
b. Perawat harus memiliki (SIPP)
c. Perawat harus berpendidikan vokasi dan profesi
d. Pendidikan SMP
Kegiatan Belajar 2
Terapi komplemente
Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri dari dua kata yaitu
nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan,mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai denganyang
diidealkan.
Seorang entrepreneur adalah seorang individu yang mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko
untuk menemukan atau membuat peluang menggunakan bakat pribadi, ketrampilan dan energi, dan
seseorang yang mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk mentransfer
peluangtersebuTmenjadIsebuah layanan yang bernilai atau produk (ICN,
Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan
dengan perawat atau dunia keperawatan. Seiring dengan gencarnya program gerakan nasional
kewirausahaan pada masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah satu sasarannya. Para calon
intelektual yang tengah dalam studi pada berbagai bidang ilmu berusaha dikenalkan pada dunia
wirausaha. Hal ini merupakan langkah usaha membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka
agar kelak setelah meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai
atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang menawarkan pelayanan keperawatan meliputi
perawatan lagsung, pendidikan, penelitian, administratif atau konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau
perawat wirausaha bertanggung jawab langsung kepada klien, kepada siapa, atau atas nama siapa, pelayanan
keperawatan yang disediakan (ICN, 2004).
Terapi komplementeradalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung pengobatan
medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.Terapi
komplementerpada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama “Sistem
Kekebalan dan Pertahanan Tubuh”, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena
tubuh sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendir dengan asupan nutrisi yang baik
dan lengkap serta perawatan yang tepat.
Kewirausahaan dan wirausaha sendiri merupakan sebuah upaya yang melibatkan sumber daya lainnya
seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui
penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat
Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri dari dua kata yaitu nurse dan
entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai denganyang diidealkan. Seorang entrepreneur
adalah seorang individu yang mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk menemukan atau membuat
peluang menggunakan bakat pribadi, ketrampilan dan energi, dan seseorang yang mempekerjakan proses
perencanaan strategis untuk mentransfer peluang tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau produk (ICN,
2004).
Sebagian kecil perawat mereklamasi hak tradisional mereka untuk praktek klinis secara independen dan
menjadi wirausaha perawat yang menyediakan perawatan jasa. Mereka memperluas peran dan menawarkan
berbagai layanan dengan fokus utama pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan kecelakaan, rehabilitasi
dan layanan dukungan tetapi termasuk praktik klinis khusus dan konsultan manajemen. Wirausaha perawat
memberikan dan menyediakan penelitian mengenai kualitas dan efektivitas perawatan dan membangun gambaran
publik yang positif sebagai advokat pasien, penjaga, konselor dan pendidik di samping dokter yang efisien (ICN,
2004).
B.Landasan membangun kewirausahaan terapi komplementer
Dalam penelitian banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi oleh lembaga
penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat
Kebutuhan perawat dalam meningkatnkan kemampuan perawat untuk praktik keperawatan juga semakin
meningkat. Hal ini didasari dari berkembangnya kesempatan praktik mandiri. Apabila perawat mempunyai
kemampuan yang dapat dipertanggungjawabkan akan meningkatkan hasil yang lebih baik dalam pelayanan
keperawatan.Banyak perawat merasa bahwa latar belakang klinis mereka, bila dikombinasikan dengan pelatihan
dan pendidikan yang sesuai dengan terapi komplementer, memungkinkan mereka untuk menawarkan pelayanan
berdasarkan prinsip-prinsip dan pengalaman.
Sebelum dapat mendirikan praktek mandiri, seorang perawat harus memiliki pendidikan yang cukup dan
pelatihan skill yang akan memastikan menjadi seorang praktisi yang aman dan efektif. Penting untuk melakukan
pendidikan dan pelatihan yang didukung oleh organisasi profesional, yang mengatur lingkup dan tingkat
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk didaftarkan sebagai praktisi kompeten. Organisasi tersebut
juga harus memiliki program yang jelas dari pengembangan profesional berkelanjutan untuk mempertahankan
standar perawatan.
C. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh perawat untuk melakukan kegiatan kewirausahaan
Entrepreneur memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan olehJohn G.
Entreprenuer memiliki sifat :
Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat entrepreneur dalam kehidupan
sehariharinya, maka dapat dikategorikan sebagai entrepreneur, termasuk seorang perawat. Dengan jiwa
Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di ruangan akan menjadi uang.
Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
1) Pengerahan Diri: Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri.
2) Pengasuhan Diri: Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya.
3) Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide
Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan konsep nursepreneur, akan
dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005):
2. Menyukai tantangan.
Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman yang terus
berubah menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur unggulan.
Dengandemikian, ia akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan.
3. Punya daya tahan yang tinggi.
Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu
bangkit dari kegagalan serta tekun.
4. Punya visi jauh ke depan
Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil.
Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dan
seterusnya.
Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko serta
siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Hal inilah yang membuat entreprenur selalu tampil
dengan gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif. Bahkan
terkadang dicap gila pada awal kemunculannya karena bertentangan dengan kebiasaan umum (Winarto,
2005
Terapi komplementer ada yang bersifat invasif dan noninvasif. Contoh terapi komplementer invasif adalah
akupuntur dan cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-
invasif seperti terapi energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food
combining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi,
reiki, rolfing, dan terapi lainnya (Hitchcock et al., 1999)
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :
Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya untuk mengatasi berbagai jenis
gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan satu dengan lainnya karena masing – masing mempunyai teknik serta
fungsinya sendiri – sendiri. Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien – pasien dengan
gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh. Terapi herbal, berfungsi dalam
meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum,
meningkatkan sistem imun tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat dari pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual
dan muntah, fatigue (kelelahan) dan neuropati.
ICN. 2004. Guidelines on the Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing Service. International Council of
Nurses: Geneva.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:qi5xMN2ZBP8J:www.scribd.com/doc/79676692/NURSEPRENEUR
S+nurse+entrepreneurship&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id&lr=lang_id. Diakses tanggal 27 februari 2011 jam
11.30.
Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu Publisher, Yogyakarta.
SOAL
1. Terapi komplementer bentuk pelayanan keperawatanya tidak berfokus pada..
a. Pasien dengan penyakit yang dapat disembuhkan melalui pengobatan non konvensional
b. Pasien yang takut berobat ke rumah sakit
c. Pasien kanker
d. Pasien meninggal
1. Terapi yang cara penangulangan penyakit yang dilakukan sebagai mendukung pengobatan
medis konversional atau sebagi pemgobstsn pilihan lsin selain diluar pengobatan dan obat yang
konversional yaitu
a. Terapi modalitas
b. Terapi komplementer
c. Terapi Interpersonal
d. Terapi keluarga
Kegiatan belajar 3
Kewirausahaan keperawatan dalam bidang pendidikan
Home Care
Konsultan Keperawatan
Terapi Komplementer
Nursing Care Centre
Fisioterapi
Klinik Kesehatan Swasta
2. Bidang penelitian
3. Bidang pendidikan
A. Bidang Pendidikan
akan jasa perorangan yang melayani rumah tangga tidak akan pernah
berhenti karena hal itu merupakan tuntutan kebutuhan keluarga dalam
ikatan rumah tangga yang berkecukupan di negara berkembang atau
dinegara maju di seluruh dunia, yang senantiasa terikat dengan tata laksana
rumah tangga. Keadaan ini akan memberi manfaat yang sangat besar
kepada para pekerja perorangan yang melayani rumah tangga di Indonesia
dan/atau di luar negeri. Dalam aturan ILO telah diatur dalam Trade Union
on Domestic Worker of Report ofILO Geneva, 100.IV.2A.2011
(pekerjaanyang layak bagi pekerja yang melayani rumah tangga). Maka
dalam rangka peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga kerja yang
memiliki kompetensi sesuai kebutuhan, dengan nilai tawar pada posisi
yang benar dalam hirarki bidang pekerjaan bagi Indonesia domesctic
worker of ILOersebut yang dibutuhkan suatu kerja sama dan kemitraan
yangsaling menguntungkan antara pekerja perorangan yang melayani
rumah tangga dengan penggunaannya didalam negeri dan/atau di luar
negeri.
Pelatihan adalah pendidikan dalam jangka waktu pendek yang
dilakukan oleh instruktur secara sistematis dan terorganisasiuntuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan individu melalui tugas
dan latihan sehingga pelaksanaan kerja meningkat. Pelatihan ini bertujuan
untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar alumni yang
telah mengikuti pelatihan memiliki kebermanfaatan dalam kecakapan dan
keahlian secara profesional dalam melaksanakan peran dan tugas seorang
Baby Sitter.Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan dibandingkan
dengan sebelum mengikuti pelatihan. Hasil pelatihan akan menambah
pengetahuan dan atau keterampilan peserta dalam bidang-bidang tertentu.
Pengetahuan dan keterampilan pengasuhan anak dilakukan dengan
menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu
memberikan sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap bentuk
perilaku sosial pada anak. Dalam mengasuh anak, orang tua/ pengasuh
bukan hanya mampu mengkomunikasikanfakta, gagasan dan pengetahuan
saja, melainkan membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak.
a. Tujuan umum
Tujuan umum penyelenggaraan kursus dan pelatihan Baby Sitter
yunior ini adalah agar peserta didik mampu melaksanakan kegiatan
merawat, mengasuh dan menjaga bayi dengan aman dan bertanggung
jawab berdasarkan standar kesehatan, standar keperawatan bayi di rumah
tangga dan standar pendidikan anak usia dini.
b. Tujuan khusus
Uji Kompetensi
c. Sertifikasi
d. Profil Lulusan
e. Jabatan Kerja
4. Miliki izin usaha untuk bisnis ini. Memiliki izin usaha sangat penting agar
usaha dapat berjalan lancar tanpa ada kendala atas operasional usaha
secara hukum.
Merupakan Badan usaha dan izin usaha untuk sebuah bisnis sangat penting
supaya bisnis dapat berjalan tanpa kendala operasional secara hukum. Bentuk
badan usaha dan dapatkan izin dari pihak terkait dengan membentuk CV atau
firma. Tujuannya untuk menarik minat calon tenaga kerja dan minat pengguna
jasa. Anda dapat melakukan permohonan badan usaha kepada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi yang ada di masing-masing daerah.
Jika telah membentuk badan usaha dan mengantongi surat izin usaha,
maka langkah selanjutnya adalah memilih lokasi kantor yang strategis dan layak
huni untuk calon babysitter. Lokasi ini akan digunakan sebagai tempat tinggal
sementara untuk persiapan sebelum direkrut dan disalurkan kepada klien. Kantor
tersebut pun nantinya akan digunakan untuk melatih calon babysitter yang masih
minim pengalaman dan untuk memberikan bekal pengetahuan terutama jika
mereka akan disalurkan ke luar negeri.
Persyaratan :
DAFTAR PUSTAKA
Available :http://repository.upi.edu/4889/4/S_PKK_0805750_Chapter1.pdf.
Diakses pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 19.55 WITA
A. PENGERTIAN
Entertainer memiiki banyak arti dan makna yang tidak bisa diartikan dalam satu
pengertian saja, menurut beberapa ahli entertainer merupakan keadaan seseorang yang
dikenal oleh berbagai khalayak yang bisa mengenalkan keberbagai banyak orang tentang
keahlian dan kelebihan apa yang dimiliki.
Leadership adalah salah satu fungsi manajemen untuk mempengaruhi,
mengarahkan memotivasi dan mengawasi orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Keterampilan.
Leadership akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, khususnya dalam hal mencapai
tujuan organisasibukan hanya berbicara tentang bisnis.
CIRI-CIRI
Perawat sebagai subjek central dalam kegiatan usaha tetapi lebih fleksibel dalam
menjalankan setiap kegiatan usaha
Perawat memiliki ketergantungan terhadap profesi lain secara langsung maupun tidak
langsung dalam kegiatan usaha
Memiliki dasar hukum yang jelas yang secara eksplisit mengatur kegiatan profesi dalam
setiap kegiatan usaha
Mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi secara utuh.
CONTOH
Mendirikan leadership center of nursing
Menjadi even organizer terbuka kegiatan keperawatan
KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
ETIKA WIRAUSAHA
Mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dan masyarakat. Tingkah laku ini perlu
diatur agar tidak melanggar norma- norma keperawatan yang berlaku tidak melanggar aturan
yang telah ditetapkan dan usaha yang dijalankan memperoleh simpati dari pihak lain.
Pada dasarnya, rasa tanggung jawab merupakan sebuah pengertian untuk memahami
kepribadian tenaga kesehatan. Seiring dengan perkembangnya, rasa tanggung jawab kemudian
berkembang bukan hanya dalam tataran personal, namun juga terkait hubungan dengan orang
lain. Artinya, seseorang yang berhubungan dengan pihak-pihak lain tidak bisa lepas dari rasa
tanggung jawab yang melekat pada dirinya. Rasa tanggung jawab dibagi menjadi dua jenis,
yakni:
1. Tanggung Jawab Moral sebagai tenaga kesehatan yang bertuai dibidang entertainer
2. Tanggung Jawab Sebagai Warga Negara dan hokum yang berlaku
ANALISA KEWIRAUSAHAAN
Dalam dunia kewirausahaan banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang
wirausahan yang sukses. Dari manajemen, pemasaran, kemitraan dan faktor lainnya. Dalam
dunia usaha, kunci untuk sukses itu sesungguhnya tergantung pada diri kita sendiri. Sikap yang
tidak mudah menyerahlah yang menjadi faktor dasar utama kesuksesan seorang wirausahawan
disamping sifat-sifat lainnya yang penting juga. Seperti, proaktif, kreatif dan inovatif. Dikatakan
seorang wirausahawan yang baik apabila seseorang yang mengkhususkan diri dalam memikul
tanggung jawab dan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
2. Yang merupakan keadaan seseorang yang dikenal oleh berbagai hlayak yang bisa mengenalkan beberapa
banyak orang tentang keahlian apa yang dimiliki yaitu..
a. Entertainer
b. Leadership
c. Kewirausahaan
d. Wirausaha
Kegiatan Belajar 5
Klinik Kesehatan
A. Pengertian Klinik
B. Jenis Klinik.
- Klinik Pratama
Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar
yang dilayani oleh dokter umum dan dipimpin oleh seorang dokter umum. Berdasarkan
perijinannya klinik ini dapat dimiliki oleh badan usaha ataupun perorangan.
- Klinik Utama
Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Spesialistik berarti
mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ atau jenis penyakit tertentu. Klinik ini dipimpin seorang dokter spesialis
ataupun dokter gigi spesialis. Berdasarkan perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki
oleh badan usaha berupa CV, ataupun PT.
Adapun perbedaan antara klinik pratama dan klinik utama adalah:
1. Pelayanan medis pada klinik pratama hanya pelayanan medis dasar, sementara
pada klinik utama mencangkup pelayanan medis dasar dan spesialis.
2. Pimpinan klinik pratama adalah dokter atau dokter gigi, sementara pada
klinikutama pimpinannya adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis.
3. Layanan di dalam klinik utama mencangkup layanan rawat inap, sementara pada
klinik pratama layanan rawat inap hanya boleh dalam hal klinik berbentuk badan
usaha;
4. Tenaga medis dalam klinik pratama adalah minimal dua orang dokter ataudokter
gigi, sementara dalam klinik utama diperlukan satu orang spesialis untuk masingmasing
jenis pelayanan.
1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. One day care
4. Home care
5. Pelayanan 24 jam dalam 7 hari
Perlu ditegaskan lagi bahwa klinik pratama yang menyelenggarakan rawat inap,harus
memiliki izin dalam bentuk badan usaha. Mengenai kepemilikan klinik, dapat dimiliki secara
perorangan ataupun badan usaha. Bagi klinik yang menyelenggarakan rawat inap maka klinik
tersebut harus menyediakan fasilitas-fasilitas yang mencakup :
1. Ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan
2. Minimal 5 bed, maksimal 10 bed, dengan lama inap maksimal 5 hari
3. Tenaga medis dan keperawatan sesuai jumlah dan kualifikasi
4. Dapur gizi
5. Pelayanan laboratorium klinik pratama.
C. Kewajiban Klinik
Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan
tempat tinggal atau unit kerja lainnya. Dan juga bangunan klinik harus memenuhi
persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kemudian
bangunan klinik juga harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan
dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas
F. Prasarana Klinik
a. Instalasi air;
b. Instalasi listrik;
c. Instalasi sirkulasi udara;
d. Sarana pengelolaan limbah;
e. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
f. Ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan
g. Sarana lainnya sesuai kebutuhan.
Prasarana sebagaimana dimaksud di atas harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan
baik.
G. Peralatan
Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi
standar mutu, keamanan, dan keselamatan. Selain memenuhi standar, peralatan medis juga
harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penggunaan peralatan medis untuk
kepentingan penegakan diagnosis, terapi dan rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.
H. Ketenagaan
Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi. Pimpinan Klinik Utama
adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan
jenis kliniknya. Pimpinan klinik sebagaimana dimaksud pada ayat dan ayat merupakan
penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai pelaksana pelayanan.
Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau
dokter gigi. Lain halnya dengan Klinik Utama, minimal harus terdiri dari 1(satu) orang dokter
spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik. Klinik Utama
dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai tenaga pelaksana pelayanan medis.
Dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud di atas harus memiliki kompetensi setelah
mengikuti pendidikan atau pelatihan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non kesehatan disesuaikan
dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
Setiap te naga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda Registrasi
dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Begitu juga
tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin sebagai tanda
registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK)atau Surat Izin Praktik Apoteker
(SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi, menghormati hak
pasien, mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien. Dan juga Klinik dilarang
mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.
I. Perizinan
Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari pemerintah
daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan
kabupaten/kota setempat. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan rekomendasi
setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik. Permohonan izin klinik diajukan
dengan melampirkan:
a. Surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;
b. Salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan perorangan;
c. Identitas lengkap pemohon;
d. Surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat;
e. Bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan bangunan untuk
penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau surat kontrak minimal selama 5 (lima)
tahun bagi yang menyewa bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan;
f. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL);
g. Profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi kepengurusan,tenaga
kesehatan, sarana dan prasarana, dan peralatan serta pelayanan yang diberikan; dan
h. Persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan
mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku izinnya.
Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima
harus menetapkan menerima atau menolak permohonan izin atau permohonan perpanjangan
izin. Permohonan yang tidak memenuhi syarat ditolak oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota dengan memberikan alasan penolakannya
Halim, Ridwan, 1982, Hukum Perdata Dalam Tanya Jawab, Ghalia Indonesia,
a. rawat jalan
b. rawat inap
c. home care
d. pelayanan 24/ 7 hari
A. Pengertian kolaboratif
CONTOH :
2. lingkup praktik
Lingkup praktik merupakan bagian yang menunjukkan kegiatan
dan tanggung jawab masign-masing pihak.
Dalam mebangun tanggung jawab bersama, perawat & dokter
harus merencanakan dan mempraktikkan bersama sebagai kolega, saling
menguntungkan, saling menghargai dalam berkontribusi terhadap
perawatan individu, keluarga dan masyarakat.
D. KOMPETENSI DASAR DALAM PRAKTIK KOLABORASI
1. Komunikasi
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kolaborasi karena memerlukan
pemevahan masalah yang lebih kompelek.
Masalah-masalah yang muncul dalam kolaborasi dapat dipecahkan
dengan komunikasi efektif yang dapat dimengerti oleh semua anggota
terhadap professional.
.
2. Respek dalam kepercayaan
Kualitas respek dapat dilihat leih ke arah harga diri, sedangakn
kepercayaan dapat dilihat dari mutu proses dan hasil.
Respek dan kepercayaan dapat disampaikan secara verbal dan non
verbal, serta dapat dipilih dan dirasakan dalam penerapan kehidupan
sehari-hari.
4. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan kputusan dibutuhkan komunikasi untuk
mewujudkan kolaborasi yang efektif. Hal ini untuk menyatukan data
kesehatan pasien secara komperhensif sehingga menjadi sumber informasi
bagi semua anggota tim profesional.
5. Manajemen konflik
Masing-masing anggota profesi harus menahan peran dan
fungsinya untuk menurunkan konflik lakukan klarifikasi oerseosi dan
harapan, mengidentifikasi, kompetensi, mengidentifikasi tumpang tindih
peran, serta melakukan negosias
Terwujudnya kolaborasi tergantung pada beberapa kriteria, yaitu:
saling percaya & menghormati, saling memahami & menerima, keilmuan
masing-masing, memiliki citra diri positif, memiliki kematangan
profesional yang setara baik dalam hal pendidikan maupun pengalaman,
mengakui sebagai mitra kerja, dari memiliki keinginan untuk bernegosiasi.
1. Multiple provider
Kerja sama yang meliputi satu atau lebih pemberi pelayanan kesehatan
& dapat lebih suatu grup profesi.
2. Service koordinasi
Pendekatan umum yang digunakan untuk menjamin asuhan &
pelayanan dalam disiplin ilmu yang sama dan beberapadisiplin ilmu dalam
bidang kesehatan.
3. Coomunication
Berkomitmen untuk saling memberikan informasi pada tim pemberi
pelayanan kesehatan.
CIRI :
CONTOH :
B. Telenursing
Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat
untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan
juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan kontak via internet
atau melalui video converence untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan
bahkan sampai pengobatan.
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat dan
melalui unit mobil, telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi
telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan sistem monitor parameter
fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet.
Melalui sistem interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk
menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara
khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner dan persyarafan. Telenursing
membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya
dalam managemen penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan
informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Perbandingan antara perawat yang bekerja dari rumah dengan mereka yang
bekerja di pusat: demografi dan disposisi dari penelepon, manajemen misteri penelepon,
frekuensi insiden risiko, produktivitas, dan kepuasan. hasil Penelepon dicari triase untuk
gejala yang sama dan diprioritaskan untuk disposisi yang sama; Misteri penelepon
dikelola sama; ada yang sama jumlah insiden risiko. Perawat yang bekerja dari rumah
yang lebih produktif, mengambil sedikit hari cuti sakit dan memiliki tingkat emosi yang
lebih rendah. Perawat bekerja dari rumah diidentifikasi jam lebih fleksibel, lebih
produktif dan menyatakan tingkat kepuasan yang tinggi. Tidak ada kerugian
diidentifikasi.