Kep
KONSEP KOLABORASI
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Disusun Oleh :
Kelompok II
- Aldayolanda Y. Paramani
- Desi Delvianita
- Friska Pakaya
- Junaidy R. Bouty
- Meylan Hulopi
- Rahmi Artadja
- Nurain Soman
- Supandri Hanapi
Kelas : IIIA
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan
suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian
dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu
mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan
tanggung gugat. Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan
apa yang sebenarnya yang menjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan
National Joint Practice Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000)
bahwa tidak ada definisi yang mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya
kolaborasi dalam kontek perawatan kesehatan.
Koaborasi (ANA, 1992), hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memeberikan pelayanan kepada pasien/klien adalah dalam melakukan diskusi tentang
diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau
komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada pekerjaannya. Apapun bentuk
dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang
memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator. Efektifitas hubungan kolaborasi
profesional membutuhkan mutual respek baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai
dalam interaksi tersebut. Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab
mereka menghasilkan outcome yang lebih baik bagi pasien dalam mecapai upaya
penyembuhan dan memperbaiki kualitas hidup.
Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan
yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat
pasien. Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga profesional
kesehatan. (Lindeke dan Sieckert, 2005). Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah
esensi dasar dari kolaborasi yang kita gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat
dan tim medis lainnya. Tentunya ada konsekweksi di balik kesetaraan yang
dimaksud. Kesetaraan kemungkinan dapat terwujud jika individu yang terlibat merasa
dihargai serta terlibat secara fisik dan intelektual saat memberikan bantuan kepada
pasien.
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat klinik
bekerja dengan tim medis lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam lingkup
praktek profesional keperawatan, dengan pengawasan dan supervisi sebagai pemberi
petunjuk pengembangan kerjasama atau mekanisme yang ditentukan oleh peraturan
1
suatu negara dimana pelayanan diberika. Kolaborasi iterprofesi yang efisien akan
memberikan pelayanan yang holistik kepada pasien sehingga kualitas perawatan dari
kepuasan pasien akan meningkat, serta adanya efisiensi biaya perawatan. Perawat dan
tim medis yang lainnya merencanakan dan mempraktekan bersama sebagai kolega,
bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan berbagi nilai-
nilai dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkontribusi terhadap
perawatan individu, keluarga dan masyarakat.
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Kolaborasi !
2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Kolaborasi !
3. Untuk Mengetahui Komponen utama dalam Kolaborasi !
4. Untuk Mengetahui Nilai-Nilai Dasar Kolaborasi !
5. Untuk Mengetahui Keuntungan dari Kolaborasi !
6. Untuk Mengetahui Manafat dari Kolaborasi !
7. Untuk Mengetahui Karakteristik dari Kolaborasi !
8. Untuk Mengetahui Dasar-Dasar Kompetensi Kolaborasi !
9. Untuk Mengetahui Proses Kolaboratif !
10. Untuk Mengetahui Indikator Sifat Kolaborasi !
2
11. Untuk Mengetahui Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Kolaborasi !
12. Untuk Mengetahui Elemen Kunci dalam Kolaborasi !
13. Untuk Mengetahui Kriteria Kolaborasi !
14. Untuk Mengetahui Kolaborasi di Rumah Sakit !
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkonstribusi terhadap perawatan
individu, keluarga dan masyarakat.
Tim satu disiplin ilmu meliputi : tim perawat, tim dokter, tim administrasi, dan lain-
lain.Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok professional yang
mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi
baik, jika terjadi adanya konstribusi dari anggota timdalam memberikan pelayanan
kesehatan efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai sesama anggota tim.
Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik dalam tim inter disiplin.
Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dari praktek profesi kesehatan lain.
Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan
kesehatan.Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati dan mencegah
penyakit.Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian
obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lain sebagai
membuat relevan pemberian pengobatan. Tim multi disiplin meliputi: tim operasi, tim
infeksi nasokomial, dan lain-lain.
5
melihat organisasi sebagai pelanggan dan terfokus pada kualitas di segala aspek
kerjanya.
6
mudahnya. Pada kenyataannya, banyak di antara mereka antara satu dengan yang
lainya kurang saling mempercayai. Inilah yang menyulitkan dalam suatu organisasi.
7. Pengakuan dan pertumbuhan (Recognition and Growth). Hal yang tidak kalah
penting dalam tempat kerjayang kolaboratif adalah adanya upaya mendorong orang
untuk mau bekerja, dan segera memberi pengakuan terhadap hasil kerja seseorang
bagi semua anggota tim atau kelompok.
2.5 Keuntungan Kolaborasi
- Lebih profesional
- Pelayanan lebih berfokus
- Proses pengambilan keputusan lebih baik
- Setting tujuan lebih bermutu
- Menunjang pengprganisasian therapeutik lebih baik
- Menurunkan lama hari rawat (LOS).
- Pengembangan Interdependensi Profesi kenyamanan kerja/lingkungan yang
kondusif.
- Lebih terintegritasi dan komperehensif.
7
4. Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain.
5. Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagai pilihan.
6. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang terlibat.
7. Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.
8
- Konflik peran umumnya akan muncul dalam proses
- Untuk menurunkan komflik :
Masing-masing anggota harus memahami peran dan fungsinya,
melakukan klarifikasi persepsi dan harapan,
Mengidentifikasi kompetensi,
Mengidentifikasi tumpang tindih peran, serta
Melakukan negosiasi peran dan tanggung jawabnya.
2.9 Proses Kolaboratif
Proses Kolaboratif dengan sifat interaksi antara perawat dengan dokter menentukan
kualitas praktik Kolaborasi. ANA, 1998 dalam Siegler & Whitney (2000) menjabarkan
kolaborasi sebagai hubungan rekan yang sejati, dimana masing-masing pihak
menghargai kekuasaan pihak lain dengan mengenal dan menerima lingkup kegiatan dan
tanggung jawab masing-masing dan adanya tujuan bersama.
9
Tujuan bersam pada proses ini bersifat lebih terorientasi pada pasien dan
dapat membantu menentukan bidang tanggung jawab yang berkaitan dengan
prognosis pasien.
2.11 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Kolaborasi
Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok profesional yang
mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum, dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi
baik jika terjadi adanya kontribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan
kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi pasien, perawat, dokter, fisioterapis,
pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu, tim kolaborasi
hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab, dan saling
menghargai antar sesama anggota tim.
Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien dalam
pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi efektif.
Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien
sebagai pusat anggota tim. Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik
dalam interdisiplin tim. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dari praktik profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai
penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan
Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati, dan mencegah
penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian
obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lainnya
sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan.
Selain itu, keluarga serta orang-orang lain yang berpengaruh bagi pasien juga
termasuk pihak-pihak yang terlibat dalam kolaborasi. Karena keluarga merupakan orang
terdekat dari pasien atau individu yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap
individu. Melalui keluarga tenaga kesehatan bisa mendapatkan data-data mengenai
pasien yang dapat mempermudah dalam mendiagnosis penyakit dan proses
penyembuhan pasien.
10
Tindakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar-benar didengar dan konsensus
untuk dicapai.Tanggung jawab, mendukung suatu keputusan yang diperoleh dari
hasil konsensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya.
b. Komunikasi
Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi
informasi penting mengenai perawatan pasien dan issu yang relevan untuk membuat
keputusan klinis. Otonomi mencakup kemandirian anggota tim dalam batas
kompetensinya.
c. Koordinasi
Kordinasi adalah efisiensi organisasi yang dibutuhkan dalam perawatan pasien,
mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang berkualifikasi dalam menyelesaikan
permasalahan.
d. Kepercayaan
Kepercayaan adalah konsep umum untuk semua elemen kolaborasi. Tanpa rasa
pecaya, kerjasama tidak akan ada, asertif menjadi ancaman, menghindar dari
tanggung jawab, terganggunya komunikasi.
11
a. Tim satu disiplin ilmu: b. Tim multi disiplin :
1) Tim Perawat, 1) Tim operasi,
2) Tim dokter, 2) Tim nosokomial infeksi,
3) Tim administrasi, 3) Dll.
4) Dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien/klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan
kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-
masing bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk membahas masalah-masalah tentang klien
dan untuk meningkatkan pamahaman tentang kontrbusi setiap anggota tim serta untuk
mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan klien. Agar hubungan kolaborasi
dapat optimal, semua anggota profesi harus mempunyai keinginan untuk bekerjasama.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam memberikan Asuhan Keperawatan,
perawat harus berkolaborasi dengan tim medis lainnya, karena jika tidak ada kolaborasi
antara perawat dan tim medis yang lain maka perawat dalam memberikan Asuhan
Keperawatan kepada pasien tidak akan berjalan dengan baik.
12
ROLLE PLAY
Kasus
Ny. A.S ( 45 thn ) dengan disgnose medis Asma bronkial. Keadaan umum komposmentis,
pucat, anemis. TD : 100/60 mmHg, N : 80x/mnt, RR : 25/mnt, S : 37°C. dengan keluhan
utama sesak nafas serta nyeri dada saat bernafas. Diagnosa keperawatan Pola Nafas Tidak
Efektif berhubungan dengan Hambatan upaya nafas (nyeri saat bernafas). Rencana yang akan
dilakukan, memeriksa TTV dan pemberian oksigen.
Pertanyaan :
Deskripsikan dan demonstrasikan asuhan keperawatan pada Ny. A.S dengan metode Asuhan
Keperawatan team (persiapan dan prosedur pelaksaman serta scenario hanes dipersiapkan
sebelum role play)
Kepala Ruangan : Supandri Hanapi
Ketua Tim : Junaidi Rifan Bouty, Rahmi Artadja
Perawat Pelaksana / PA : Friska Pakaya, Meylan Hulopi
Narator : Aldayolanda Y. Paramani
Pasien : Nurain Soman
Keluarga : Desi Delvianita (anak)
Pada sebuah Rumah Sakit A di Nurse Station Kepala ruangan, Ketua tim I, perawat pelaksana
tim 1 dan tim Il pada pukul 07.00 WITA mengadakan pre conference. Pre conference atau
timbang terima telah dilaksanakan, selanjutnya Ketua tim 1, dan perawat pelaksana menuju
ruang perawatan Ny.A.S untuk melanjutkan Asuhan Keperawatan yang belum dilaksanakan
pada sift sebelumnya.
13
Dari tim I dengan Ny.A.S dengan diagnose medis Asma bronkhial, Sedangkan dingnosa
keperawatanya adalah Pola Nafas tidak efektif b.d Hambatan uapaya nafas (nyeri saat
bernnafas). Ny.A.S mengeluh sesak nafas dan nyeri dada.
(Setelah selesai pre conferenct, Ketua tim 1 beserta Perawat pelaksana mengkaji pasien
Ny. A.S dengan diagnose keperawatan pola nafas tidak efektif b.d Hambatan uapaya
nafas (nyeri saat bernafas).
Katim I : "Assalamulaikum ? “
Pasien : “Wa’alaikumsalam pamantri”
Katim : “Selamat pagi Bu, masih ingat dengan saya bu ? ya saya Junaidi Rifan Bouty bisa
dipanggil Cun. Ketua tim Asuhan Keperawatan yang merawat Ibu sampai ibu pulang besok .
Baik bu Ain, hari ini saya bersama perawat Silvi akan memeriksa tanda-tanda vital ibu untuk
mengetahui kondisi ibu saat ini. Silahkan suster Silvi”
Pasien : “baik pak mantri”.
PA (Silvi) : “Baik Bu Ain, nama saya Silvi perawat yang bertugas merawat ibu hari ini
sampai ibu pulang seperti yang sudah disampaikan oleh perawat Cun, saya akan
memeriksa tanda-tanda vital ibu. Demikian yang akan saya periksa yaitu tekanan darah,
denyut nadi, pernafasan dan suhu tubuh ibu. Tempatnya disini ya bu dengan waktu 10
menit . Apakah ibu sudah siap ? Kita mulai saja ya bu"
Pasien : “Baik Sus”
Perawat pelaksana melakukan tindakan pemeriksaan tanda - tanda vital pada pasien ,
Perawat Pelaksana ini melakukan kesalahan dalam pemeriksaan tekanan darah,
setelah itu Ketua tim yang mengarahkannya.
PA (Silvi) : “Mantri Cun saya belum bisa menemukan nadinya, ini bagaimana ya? Pak
mantri bisa bantu saya?”
Katim I (Cun) : “Baik sus, sini saya bantu.”
PA (silvi) : “Baik, mantri Cun”
Perawat pelaksana dibantu Ketua tim dalam melakukan pemeriksaan tanda - tanda
vital.
14
PA (silvi) : “Baik bu, saya sudah selesai memeriksa tanda-tanda vital. bagaimana perasaan
ibu? bu nanti saya akan kesini lagi ya untuk memberikan oksigen supaya pernafasan ibu lebih
lancar, tempatnya disini dan waktunya 10 menit, selamat beristirahat bu. Assalamualaikum”
Setelah itu perawat mempersiapkan oksigen untuk kebutuhan pasien Ny. A.S
Katim I : “Pak karu saya ingin melaporkan bahwa keadaan pasien Ny.A.S kondisi beliau saat
ini masih lemah. TTV sudah diperiksa dengan tekanan darah 120/80, Nadi
pernafasan dan suhu, rencana selanjutnya akan pemberian oksigen yaitu pada pukul
10 nanti Ny. A.S, namun saat ini saya ada rapat dosen di POLTEKKES
KEMENKES GORONTALO, saya meminta bantuan bapak sebagai kepala ruangan
untuk menemani dan mengawasi Perawat pelaksana tim dalam pemberian oksigen.”
Karu : “Terimkasih atas laporanya saya nanti akan mendampingi perawat pelaksana tim
dalam memberikan oksigen kepada Pasien.”
Katim 1: “Terimakasih pak atas ijin dan kerjasamnya. Assalamualaikum”
Setelah itu perawat pelaksana Tim telah selesai melakukan pemasangan oksigen. Ketua
tim II dan Perawat pelaksana menuju nurse station. Dan merencanakan tindakan
selanjutnya.
Setelah itu Kepala ruangan dan Perawat pelaksana tim II segera menuju pasien Ny. A.S
untuk pemberian oksigen yang sudah direncanakan oleh Ketua tim.
Karu : “Assalamualaikum.”
Pasien : “Wa’alaikumsalam”
Karu : “Masih ingat dengan saya bu? iya saya perawat Dandi sebagai kepala ruangan yang
saat ini menggantikan katim Cun yang akan merawat ibu hari ini. Saat ini saya dan
perawat Mey akan melakukan Asuhan Keperawatan yaitu pemberian oksigen yang
akan dilaksanakan oleh perawat Mey Silahkan perawat Mey.”
PA II (Meylan) : “Baik pak mantri Dandi.
Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Mey perawat yang akan merawat ibu,
hari ini sampai besok ibu pulang. Saat ini seperti yang telah disampaikan oleh
perawat Dandi saya akan memberikan oksigen pada ibu supaya ibu
pernafasannya lebih lancar. Tempatnya disini, dan waktunya 7 menit kedepan.
Apakah ibu sudah siap ?”
Pasien : “Siap sus”
15
Perawat pelaksana II memberikan oksigen pada Ny. A.S, dan disisi lain perawat
pelaksanan tim lainnya memeriksa tanda-tanda vital pada pasien lain.
Karu : "Selamat siang rekan – rekan, agenda kita siang hari ini adalah laporan dari masing-
masing tim tentang kondisi pasien, Askep yang sudah dilaksanakan dan yang harus
dilanjutkan pada sift berikutnya pada pasien Ny. A.S silahkan laporan dari katim I dan II.”
Katim II : “Baik,saya mewakili dari ketua Tim Asuhan keperawatan untuk Ny. A.S sudah
dilaksanakan semua, dan kondisi sudah membaik. Pasien sudah memungkinkan
untuk dipulangkan untuk persiapan discharge lanning pada pasien Ny. A.S
sudah siap. Status pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan.
Untuk msalah pada pasien adalah sesak nafas memungkinkan untuk kambuh
kembali sehingga perlu diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai
aktifitas gaya hidup, tempat kontrol dan tanda - tanda terjadi kekambuhan dan
kegiatan pada pasien”
Karu : “Baik, terimakasih untuk perwakilan ketua tim”
Karu : “Terimakasih atas laporannya dari masing-masing Tim. Untuk selanjutnya Tim I
persilahkan melakukan persiapan untuk kepulangan Ny. A.S dan Tim lI bersiap-siap untuk
timbang terima. Assalamualaikum”
(Setelah Kepala ruangan memeriksa kelengkapan berkas, Kepala ruangan beserta TIM
ke ruangan pasien untuk melakukan discharge planing)
Tahap pelaksanaan
Karu : “Selamat pagi Ny.A.S, bagaimana kabar ibu hari ini ?”
Pasien : “Selamat pagi pak. Alhamdulillah semakin baik, nafas tidak sesak lagi dan nyeri saat
bernafas sudah tidak ada "
Karu : “Alhamdulilah ini ada kabar gembira untuk ibu. Jadi hari ini ibu diperbolehkan
untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus administrasi”
Pasien : “Mohon maf Pak untuk administrasinya sudah diurus semua, ini berkas-berkasnya”
16
Karu : “Baik bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu dilakukan
terkait dengan kepulangan ibu. Ini nanti suster Rahmi akan menyampaikan hal-hal
yang terkait dengan perawatan ibu dirumah bagaimana apakah ibu bersedia ?”
Pasien : “Iya pak, boleh Silahkan”
Katim II (Rahmi): “Baik, ibu disini saya akan menyampaikan beberapa hal yaitu yang
pertama :
1. ibu harus menjaga aktifitas supaya tidak terlalu capek
2. Jagan pola makan , hindari makan pantangan
3. Jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
4. Minum obat secara teratur
5. dan terakhir , apabila ibu masih merasakan keluhan ini atau timbul keluhan lain
selama berada dirumah.. ibu dan keluarga hurus segera datang untuk
mengkonsulkan penyakit ibu ini bisa ke layanan kesehatan terdekat.”
Setelah itu, Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan oleh perawat
Rahmi dengan baik dan benar.
Katim : “Bagus sekali bu. saya kira ibu cukup paham dengan apa yang disampaikan oleh
perawat . Terimakasih atas kerjasamanya”
Pasien : “Iya sus , sama- sama”
Karu : “Baik Ny.A.S, saya kira semua sudah disampaikan dan ibu sudah paham. Sekarang
ibu dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap pulang Dan kami mohon maaf
apabila selama perawatan ibu disini ada yang kekurang, Semoga ibu sehat selalu.”
Pasien : “Iya pak, tidak apa - apa. Terima kasih banyak”
Karu : “Iya bu sama - sama. selamat pagi bu,”
Pasien : “Selamat pagi.”
Tahap penutup
17
Karu : “Terimakasih atas kerjasama rekan - rekan semua, saya kira untuk kegiatan
discharge planning untuk Tim pada siang hari ini cukup bagus, namun saya harap
untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan pasien
serta keluarga"
Seluruh Staf: “Baik pak”
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21630/BAB%20II%20KERANGKA
%20TEORITIS.pdf?sequence=2&isAllowed=y
https://www.academia.edu/36106154/
Manajemen_keperawatan_konsep_kolaborasi_dan_negosiasi_docx
https://www.scribd.com/presentation/425864561/KONSEP-KOLABORASI-ppt
https://id.scribd.com/presentation/403878315/Konsep-Kolaborasi-Dan-Negosiasi-Autosaved
18