Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“KOLABORASI INTERPROFESIONAL DALAM PRAKTIK


HOME CARE NURSING”

Disusun Oleh:
Angelina Dwi Agusti P07220219077
Florentina Theresia Rinny P07220219090
Hanin Nafi P07220219091
Nur Sajida P07220219106
Radinka Audrey Putri P07220219111
Said Ahmad Farid Rahman P07220219117

Dosen Pembimbing :
Ns. Wiyadi., S.Kep., M.Sc

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR PRODI
PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Home Care Nursing mengenai
Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing selesai ini tepat pada
waktunya.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga
halnya dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kamipun menerima
dengan lapang dada kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari pembacaagar
kami dapat memperbaiki diri.
Walaupun dengan demikian, kami berharap dengan disusunya makalah ini
dapat memberikan sedikit gambaran mengenai kolaborasi interprofesional dalam
praktik ome care nursing. Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Samarinda, 28 Juli 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar belakang ............................................................................................................. 4
B. Rumusan masalah........................................................................................................ 5
C. Tujuan.......................................................................................................................... 5
D. Manfaat........................................................................................................................ 6
E. Sistematika penulisan...................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 7
A. Pengertian kolaborasi interprofesional ........................................................................ 7
B. Manfaat Praktik Kolaborasi Perawat Dokter .............................................................. 8
C. Indikator Praktik Kolaborasi ....................................................................................... 9
D. Kompetensi Dasar Dalam Praktik Kolaborasi .......................................................... 10
E. Upaya meningkatkan kolaborasi ................................................................................... 11
F. Elemen kolaborasi dalam praktik home care nursing ................................................... 11
G. Pentingnya MOU dalam Praktik home care nursing ................................................. 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan................................................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kolaborasi interprofesional adalah suatu kolaborasi internal yang terjadi


bagi pelayan kesehatan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan dalam mencapai kesehatan serta keselamatan
pasien. Eratnya kolaborasi interprofesional memberikan manfaat yang sangat
berdampak bagi kesehatan dan keselamatan pasien. Salah satu cara yang dapat
meningkatkan kolaborasi interprofesional ini ialah meningkatkan komunikasi yang
efektif antar petugas pelayan kesehatan. Tujuan dari kajian ini sendiri adalah untuk
mengetahui bagaimana komunikasi dapat meningkatkan efektivitas kolaborasi
interprofesional. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan beberapa liretur
yang ada sesuai dengan topik kajian ini. Kesimpulan yang di dapat ialah bahwa
kolaborasi yang baik dalam setiap interprofesional dapat meningkatkan
keselamatan pasien.
Kolaborasi interprofesional merupakan strategi untuk mencapai kualitas
hasil yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan.
Komunikasi dalam kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan
kualitas perawatan dan keselamatan pasien (Reni,A al,2010). Kemampuan untuk
bekerja dengan profesional dari disiplin lain untuk memberikan kolaboratif, patient
centred care dianggap sebagai elemen penting dari praktek profesional yang
membutuhkan spesifik perangkat kompetensi. The American Nurses Association
(ANA, 2010) menggambarkan komunikasi efektif sebagai standar praktik
keperawatan profesional. Kompetensi profesional dalam praktek keperawatan tidak
hanya psikomotor dan keterampilan diagnostik klinis, tetapi juga kemampuan
dalam keterampilan interpersonal dan komunikasi. Perawat terdaftar diharapkan
untuk berkomunikasi dalam berbagai format dan di semua bidang praktek.
Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam pengaturan
perawatan kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang dapat
memenuhi kebutuhan semua pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik
tergantung pada profesional yang bekerja sama dalam tim interprofessional.

4
komunikasi yang efektif antara profesional kesehatan juga penting untuk
memberikan pengobatan yang efisien dan pasien-berorientasi komprehensif

Komunikasi Interprofessional menjadi sangat penting dalam pelayanan


kesehatan saat ini, di mana dapat memperluas populasi pelayanan kesehatan
khususnya dalam memberikan perawatan Home Care. Komunikasi
interprofessional efektif adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan
fungsi tim yang berkualitas tinggi, dalam perawatan pasien dengan melibatkan
beberapa disiplin ilmu seperti dokter, perawat dan tim kesehatan lainnya
(kolaborasi interprofesi). Dengan adanya komunikasi interprofesional yang efektif
maka perawat, dokter, maupun tim kesehatan lainnya dapat saling menghargai dan
dapat memiliki visi dan misi yang sama dalam memberikan layanan kepada klien
guna meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi klien sendiri.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care


nursing ?
2. Apa saja manfaat praktik Kolaborasi perawat dokter ?
3. Apa saja indikator praktik Kolaborasi ?
4. Bagaimana kompetensi dasar dalam praktik Kolaborasi ?
5. Bagaimana upaya meningkatkan Kolaborasi ?
6. Apa saja elemen Kolaborasi dalam praktik home care nursing ?
7. Bagaimana pentingnya MOU dalam praktik home care nursing ?
8. Bagaimana contoh MOU dalam praktik home care ?

C. Tujuan

1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami mengenai Kolaborasi interprofesional dalam
praktik home care nursing
2. Tujuan khusus
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai
a. Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing

5
b. Manfaat praktik Kolaborasi perawat dokter
c. Indikator praktik Kolaborasi
d. kompetensi dasar dalam praktik Kolaborasi
e. upaya meningkatkan Kolaborasi
f. elemen Kolaborasi dalam praktik home care nursing
g. pentingnya MOU dalam praktik home care nursing
h. contoh MOU dalam praktik home care

D. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya pada penyusun


maupun para pembaca yang terdiri dari segi pengetahuan dan pemahaman tentang
kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing.

E. Sistematika penulisan

Makalah ini terdiri dari Tiga BAB yang disusun secara sistematik dengan
urutan sebagai berikut :
1. BAB 1 Terdiri dari : Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan, Manfaat,dan
Sistematika penulisan
2. BAB II Pembahasan Terdiri dari :
a. Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing
b. Manfaat praktik Kolaborasi perawat dokter
c. Indikator praktik Kolaborasi
d. kompetensi dasar dalam praktik Kolaborasi
e. upaya meningkatkan Kolaborasi
f. elemen Kolaborasi dalam praktik home care nursing
g. pentingnya MOU dalam praktik home care nursing
h. contoh MOU dalam praktik home care
3. BAB III terdiri dari : kesimpulan dan saran

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kolaborasi interprofesional

Kolaborasi interprofesional adalah suatu kolaborasi internal yang terjadi


bagi pelayan kesehatan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan dalam mencapai kesehatan serta keselamatan
pasien. Eratnya kolaborasi interprofesional memberikan manfaat yang sangat
berdampak bagi kesehatan dan keselamatan pasien. Salah satu cara yang dapat
meningkatkan kolaborasi interprofesional ini ialah meningkatkan komunikasi
yang efektif antar petugas pelayan kesehatan. Tujuan dari kajian ini sendiri adalah
untuk mengetahui bagaimana komunikasi dapat meningkatkan efektivitas
kolaborasi interprofesional. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan
beberapa liretur yang ada sesuai dengan topik kajian ini. Kesimpulan yang di dapat
ialah bahwa kolaborasi yang baik dalam setiap interprofesional dapat
meningkatkan keselamatan pasien.
Kolaborasi interprofesional merupakan strategi untuk mencapai kualitas
hasil yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan.
Komunikasi dalam kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan
kualitas perawatan dan keselamatan pasien (Reni,A al,2010). Kemampuan untuk
bekerja dengan profesional dari disiplin lain untuk memberikan kolaboratif, patient
centred care dianggap sebagai elemen penting dari praktek profesional yang
membutuhkan spesifik perangkat kompetensi. The American Nurses Association
(ANA, 2010) menggambarkan komunikasi efektif sebagai standar praktik
keperawatan profesional. Kompetensi profesional dalam praktek keperawatan
tidak hanya psikomotor dan keterampilan diagnostik klinis, tetapi juga
kemampuan dalam keterampilan interpersonal dan komunikasi. Perawat terdaftar
diharapkan untuk berkomunikasi dalam berbagai format dan di semua bidang
praktek. Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam
pengaturan perawatan kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang
dapat memenuhi kebutuhan semua pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik
tergantung pada profesional yang bekerja sama dalam tim interprofessional.
komunikasi yang efektif antara profesional kesehatan juga penting untuk

7
memberikan pengobatan yang efisien dan pasien-berorientasi komprehensif

B. Manfaat Praktik Kolaborasi Perawat Dokter

Model praktik kolaborasi antara perawat dan dokter dalam pelayanan Kesehatan
yaitu:
A. Model praktik kolaborasi tipe 1

Gambar Model Praktik Kolaborasi tipe 1


B. Model Praktik kolaborasi Tipe 2

Gambar Model Praktik Kolaborasi tipe2

Menunjukkan gambar kolaborasi tipe 2 ini dimana model ini lebih


berpusat pada pasien dan semua pemberi layanan harus bekerja dengan
pasien. Model ini tetap melingkar dengan menekankan kontinuitas, kondisi
timbal balik satu dengan yang lain, dan tak ada satu pun pemberi layanan
yang mendominasi secara terus menerus.

8
C. Indikator Praktik Kolaborasi

1. Konrol kekuasan
Berbagi kekuasaan atau kontrol kekuasaan Bersama dapat terbina
apabila dokter maupun perawat mendapat kesempatan yang sama untuk
mendiskusikan pasien. Sebelumnya, kedua profesi ini harus tau apa yang
menjadi kewenangan profesinya masing masing. Kekuasaan atau
kewenangan profesi dokter adalah dalam hal mendiagnosis, mengobati, dan
memcegah penyakit serta melakukan prosedur pembedahan. Dalam hal ini
dokter juga sering berkonsultasi dengan tim Kesehatan lainnya dalam
memberi informasi yang akurat tentang keadaan pasien sangat membanu
dokter dalam menjalankan kewenangan ini.
2. Lingkup Praktik
Lingkup praktk merupakanbagian yang meujukkan kegatan dan
tanggung jawab masing masing pihak. Dokter memang berbagi lingkungan
praktik dengan perawt, namun dokter tidak di didik untuk menanggapi
sebagai rekan.pada sisi lain perawat masih sering menempatkan diri
dibawah dokter. Dalam membangun tanggung jawab Bersama, perawat dan
dokter harus dapat merencanakan dan mempraktikkan Bersama sebagai
kolega, bekerja saling ketergantngan dan dalam batas batas lingkup praktik.
3. Kepentingan Bersama
Kepentingan bersama secara operasional menggunakan istilah
tingkat ketegasan masing-masing (usaha untuk memuaskan diri sendiri) dan
faktor kerjasama (usaha untuk memuaskan kepentingan pihak lain) perawat
dan dokter harus menyadari bahwa kolaborasi bisa berhasil bila mereka
punya satu visi dan tujuan. Untuk itu kebutuhan untuk mengembangkan
kembali tujuan awal dan motivasi lebih penting dari sebelumnya.
4. Tujuan Bersama
Tujuan manajemen penyembuhan sifatnya lebih berorientasi
kepada pasien dan dapat membantu menentukan bidang tanggung jawab
yang erat kaitannya dengan prognosis pasien. Konstitusitas. Kolaborasi, dan
koordinasi dalam perawatan berkontribusi untuk keamanan klien dan
hubungan antara penyedia layanan kesehatan dan sistem perawatan.

9
D. Kompetensi Dasar Dalam Praktik Kolaborasi
Kompetensi dasar praktik kolaborasi dalam memberikan pelayanan
Kesehatan, yaitu:
1. Komunikasi
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kolaborasi karena
kolaborasi mewujudkan pembicaraan masalah yang lebih kompleks
2. Respek dan kepercayaan
Kualitas respek dapat dilihat lebih ke arah harga diri sedangkan
kepercayaan dapat dilihat dari mutu proses dan hasil. Respek dan
kepercayaan dapat disampaikan secara verbal dan nonverbal, serta dapat
dilihat dan dirasakan dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
3. Memberi dan menerima umpan balik (feedback)
Umpan balik(feedback) dipengaruhi oleh persepsi seseorang, pola
hubungan, harga diri, kepercayaan diri, emosi, lingkungan, serta waktu.
Feedback juga dapat bersifat positif dan negative.
4. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan komunikasi untuk
mewujudkan kolaborasi yang efektif. Hal ini untuk menyatukan data
kesehatan pasien secara komprehensif sehingga menjadi sumber
informasi bagi semua anggota tim professional.
5. Manajemen konflik
Masing-masing anggota profesi harus memahami peran serta
fungsi untuk menurunkan konflik. Selain itu, setiap anggota profesi juga
harus melakukan klarifikasi persepsi dan harapan, mengidentifikasi
kompetensi, mengidentifikasi tumpang tindih peran, dan melakukan
negosiasi peran dan tanggung jawab.

Terwujudnya suatu kolaborasi tergantung pada beberapa kriteria yaitu


adanya saling percaya dan menghormati saling memahami dan menerima
keilmuan masing-masing memiliki citra diri positif memiliki kematangan
profesional yang setara baik dalam hal pendidikan maupun pengalaman mengakui
sebagai mitra kerja serta memiliki keinginan untuk bernegosiasi.

10
E. Upaya meningkatkan kolaborasi

Komunikasi Interprofessional menjadi sangat penting dalam pelayanan


kesehatan saat ini, di mana dapat memperluas populasi pelayanan kesehatan
khususnya dalam memberikan perawatan Home Care. Komunikasi
interprofessional efektif adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan
fungsi tim yang berkualitas tinggi, dalam perawatan pasien dengan melibatkan
beberapa disiplin ilmu seperti dokter, perawat dan tim kesehatan lainnya
(kolaborasi interprofesi). Dengan adanya komunikasi interprofesional yang efektif
maka perawat, dokter, maupun tim kesehatan lainnya dapat saling menghargai dan
dapat memiliki visi dan misi yang sama dalam memberikan layanan kepada klien
guna meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi klien sendiri.

F. Elemen kolaborasi dalam praktik home care nursing

Praktik kolaborasi memerlukan waktu dan energi. Profesi kesehatan


tidak selalu bergerak cepat dalam satu tim yang baik.
Untuk mengerti praktik kolaborasi, berikut elemen kolaborasi:
1. Multi ple provider : kerja sama yang meliputi satu atau lebih pemberi
pelayanan kesehatan dan dapat lebih dari satu jenis grup profesi.
2. Service Koordinasi: pendekatan umum yang digunakan untuk menjamin
asuhan dan pelayanan dalam disiplin ilmu yang sama dan beberapa
disiplin ilmu dalam bidang kesehatan.
3. Communication: berkomitmen untuk saling memberikan informasi pada
grup pemberi pelayanan kesehatan.
Kolaborasi keperawatan merupakan bekerja sama dalam tim kesehatan
dalam upaya perawat mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang dibutuhkan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam menentukan bentuk pelayanan
keperawatan yang memimiliki prinsip-prinsip kolaborasi yaitu: menguasai
memahami masalah pasien, mampu melakukan komunikasi efektif, Poltekkes
Kemenkes Kaltim memiliki penegtahuan yang berkaitan dengan masalah pasien,
mampu berpikir kristis, dan mampu mengambil keputusan.

11
G. Pentingnya MOU dalam Praktik home care nursing

Dalam praktik home care nursing sangat penting kolaborasi antar tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan home care guna meningkatkan kesehatan
pasien. Dalam meningkatkan kolaborasi yang efektif dalam p e l a y a n a n home
care, maka perlu adanya Memorandum of Understanding (MoU)yang mengatur
perjanjian kerja sama antara pihak home care dengan tim tenaga kesehatan.
Adapun fungsi dari MoU tersebut, yaitu:
1. Mengatur hak dan kewajiban para pihak;
2. Sebagai alat kontrol bagi para pihak, apakah masing-masing pihak
telah menunaikan kewajiban atau prestasinya atau belum ataukah
bahkan telah melakukan wanprestasi;
3. Sebagai alat bukti bagi para pihak apabila dikemudian hariterjadi
perselisihan diantara para pihak, termasuk juga apabilaada pihak
ketiga yang mungkin keberatan dengan suatu kontrak dan
mengharuskan kedua belah pihak untuk membuktikan hal-hal yang
berkaitan dengan kontrak yang dimaksud;
4. Mengamankan transaksi bisnis;
5. Mengatur tentang pola penyelesaian sengketa yang timbul antara
kedua belah pihak

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Komunikasi Interprofessional menjadi sangat penting dalam pelayanan


kesehatan saat ini, di mana dapat memperluas populasi pelayanan kesehatan
khususnya dalam memberikan perawatan Home Care. Komunikasi
interprofessional efektif adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan
fungsi tim yang berkualitas tinggi, dalam perawatan pasien dengan melibatkan
beberapa disiplin ilmu seperti dokter, perawat dan tim kesehatan lainnya
(kolaborasi interprofesi). Dengan adanya komunikasi interprofesional yang efektif
maka perawat, dokter, maupun tim kesehatan lainnya dapat saling menghargai dan
dapat memiliki visi dan misi yang sama dalam memberikan layanan kepada klien
guna meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi klien sendiri.

B. Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini,
namun sebagai manusia biasa hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat
dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sieger, E.L & Whitney, F.W 2010. Kolaborasi Perawat-Dokter


Lindeke, L.L,& Sieckert, A.M. 2012 nurse-physcian workplace collaboration.
Online Jurnal of issues in Nursing
Parellangi, Andi. 2018. Home Care Nursing-Aplikasi Praktik Bebas Berbasis Evidence-
Based, Yogyakarta: Andi
https://text-id.123dok.com/document/8yd2w76qp-elemen-elemen-kolaborasi-dalam-praktik-
keperawatan-komponen-kompetensi-sebagai-dasar-kolaborasi.html
(DIAKSES PADA TANGGAL 27/7/2022)
https://id.scribd.com/presentation/464000729/11-Kolaborasi-Dalam-Home-Care-Umi-ppt
(DIAKSES PADA TANGGAL 27/7/2022)
https://id.scribd.com/document/330228829/MoU-HOME-CARE-PERAWAT-KLINIK-doc
(DIAKSES PADA TANGGAL 27/7/2022)
Modul Praktik Klinik Home Care, Mayusef Sukmana, Ediyar Miharja, Dwi Nopriyanto, Andi
Parellangi & Iskandar Muda, 2020

14

Anda mungkin juga menyukai