Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“KOLABORASI INTERPROFESIONAL DALAM PRAKTIK


HOME CARE NURSING”

Disusun Oleh:
Angelina Dwi Agusti P07220219077
Florentina Theresia Rinny P07220219090
Hanin Nafi P07220219091
Nur Sajida P07220219106
Radinka Audrey Putri P07220219111
Said Ahmad Farid Rahman P07220219117

Dosen Pembimbing :
Ns. Wiyadi., S.Kep., M.Sc

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR PRODI
PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Home Care Nursing mengenai
Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing selesai ini tepat pada
waktunya.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga
halnya dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kamipun menerima
dengan lapang dada kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari pembacaagar
kami dapat memperbaiki diri.
Walaupun dengan demikian, kami berharap dengan disusunya makalah ini
dapat memberikan sedikit gambaran mengenai kolaborasi interprofesional dalam
praktik ome care nursing. Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Samarinda, 28 Juli 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................5


A. Latar belakang ................................................................................................................5
B. Rumusan masalah ...........................................................................................................5
D. Manfaat...........................................................................................................................6
E. Sistematika penulisan .....................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................7
A. Pengertian kolaborasi interprofesional ...........................................................................7
B. Manfaat Praktik Kolaborasi Perawat Dokter..................................................................8
C. Indikator Praktik Kolaborasi ..........................................................................................8
D. Kompetensi Dasar Dalam Praktik Kolaborasi................................................................9
E. Upaya meningkatkan kolaborasi ..................................................................................10
F. Elemen kolaborasi dalam praktik home care nursing ..................................................11
G. Pentingnya MOU dalam Praktik home care nursing ....................................................11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran .............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................14
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………...15

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kolaborasi interprofesional adalah suatu kolaborasi internal yang terjadi


bagi pelayan kesehatan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan dalam mencapai kesehatan serta keselamatan
pasien. Eratnya kolaborasi interprofesional memberikan manfaat yang sangat
berdampak bagi kesehatan dan keselamatan pasien. Salah satu cara yang dapat
meningkatkan kolaborasi interprofesional ini ialah meningkatkan komunikasi yang
efektif antar petugas pelayan kesehatan. Tujuan dari kajian ini sendiri adalah untuk
mengetahui bagaimana komunikasi dapat meningkatkan efektivitas kolaborasi
interprofesional. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan beberapa liretur
yang ada sesuai dengan topik kajian ini. Kesimpulan yang di dapat ialah bahwa
kolaborasi yang baik dalam setiap interprofesional dapat meningkatkan
keselamatan pasien.
Kolaborasi interprofesional merupakan strategi untuk mencapai kualitas
hasil yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan.
Komunikasi dalam kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan
kualitas perawatan dan keselamatan pasien (Reni,A al,2010). Kemampuan untuk
bekerja dengan profesional dari disiplin lain untuk memberikan kolaboratif, patient
centred care dianggap sebagai elemen penting dari praktek profesional yang
membutuhkan spesifik perangkat kompetensi. The American Nurses Association
(ANA, 2010) menggambarkan komunikasi efektif sebagai standar praktik
keperawatan profesional. Kompetensi profesional dalam praktek keperawatan tidak
hanya psikomotor dan keterampilan diagnostik klinis, tetapi juga kemampuan
dalam keterampilan interpersonal dan komunikasi. Perawat terdaftar diharapkan
untuk berkomunikasi dalam berbagai format dan di semua bidang praktek.
Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam pengaturan
perawatan kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang dapat
memenuhi kebutuhan semua pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik
tergantung pada profesional yang bekerja sama dalam tim interprofessional.

4
komunikasi yang efektif antara profesional kesehatan juga penting untuk
memberikan pengobatan yang efisien dan pasien-berorientasi komprehensif

Komunikasi Interprofessional menjadi sangat penting dalam pelayanan


kesehatan saat ini, di mana dapat memperluas populasi pelayanan kesehatan
khususnya dalam memberikan perawatan Home Care. Komunikasi
interprofessional efektif adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan
fungsi tim yang berkualitas tinggi, dalam perawatan pasien dengan melibatkan
beberapa disiplin ilmu seperti dokter, perawat dan tim kesehatan lainnya
(kolaborasi interprofesi). Dengan adanya komunikasi interprofesional yang efektif
maka perawat, dokter, maupun tim kesehatan lainnya dapat saling menghargai dan
dapat memiliki visi dan misi yang sama dalam memberikan layanan kepada klien
guna meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi klien sendiri.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care


nursing ?
2. Apa saja manfaat praktik Kolaborasi perawat dokter ?
3. Apa saja indikator praktik Kolaborasi ?
4. Bagaimana kompetensi dasar dalam praktik Kolaborasi ?
5. Bagaimana upaya meningkatkan Kolaborasi ?
6. Apa saja elemen Kolaborasi dalam praktik home care nursing ?
7. Bagaimana pentingnya MOU dalam praktik home care nursing ?
8. Bagaimana contoh MOU dalam praktik home care ?

C. Tujuan

1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami mengenai Kolaborasi interprofesional dalam
praktik home care nursing
2. Tujuan khusus
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai
a. Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing

5
b. Manfaat praktik Kolaborasi perawat dokter
c. Indikator praktik Kolaborasi
d. kompetensi dasar dalam praktik Kolaborasi
e. upaya meningkatkan Kolaborasi
f. elemen Kolaborasi dalam praktik home care nursing
g. pentingnya MOU dalam praktik home care nursing

D. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya pada penyusun


maupun para pembaca yang terdiri dari segi pengetahuan dan pemahaman tentang
kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing.

E. Sistematika penulisan

Makalah ini terdiri dari Tiga BAB yang disusun secara sistematik dengan
urutan sebagai berikut :
A. BAB 1 Terdiri dari : Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan, Manfaat,dan
Sistematika penulisan
B. BAB II Pembahasan Terdiri dari :
a. Kolaborasi interprofesional dalam praktik home care nursing
b. Manfaat praktik Kolaborasi perawat dokter
c. Indikator praktik Kolaborasi
d. kompetensi dasar dalam praktik Kolaborasi
e. upaya meningkatkan Kolaborasi
f. elemen Kolaborasi dalam praktik home care nursing
g. pentingnya MOU dalam praktik home care nursing
C. BAB III terdiri dari : kesimpulan dan saran

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kolaborasi interprofesional


Kolaborasi interprofesional adalah suatu kolaborasi internal yang terjadi bagi
pelayan kesehatan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan dalam mencapai kesehatan serta keselamatan
pasien. Eratnya kolaborasi interprofesional memberikan manfaat yang sangat
berdampak bagi kesehatan dan keselamatan pasien. Salah satu cara yang dapat
meningkatkan kolaborasi interprofesional ini ialah meningkatkan komunikasi
yang efektif antar petugas pelayan kesehatan. Tujuan dari kajian ini sendiri adalah
untuk mengetahui bagaimana komunikasi dapat meningkatkan efektivitas
kolaborasi interprofesional. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan
beberapa liretur yang ada sesuai dengan topik kajian ini. Kesimpulan yang di dapat
ialah bahwa kolaborasi yang baik dalam setiap interprofesional dapat
meningkatkan keselamatan pasien.
Kolaborasi interprofesional merupakan strategi untuk mencapai kualitas hasil
yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan.
Komunikasi dalam kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan
kualitas perawatan dan keselamatan pasien (Reni,A al,2010). Kemampuan untuk
bekerja dengan profesional dari disiplin lain untuk memberikan kolaboratif, patient
centred care dianggap sebagai elemen penting dari praktek profesional yang
membutuhkan spesifik perangkat kompetensi. The American Nurses Association
(ANA, 2010) menggambarkan komunikasi efektif sebagai standar praktik
keperawatan profesional. Kompetensi profesional dalam praktek keperawatan
tidak hanya psikomotor dan keterampilan diagnostik klinis, tetapi juga
kemampuan dalam keterampilan interpersonal dan komunikasi. Perawat terdaftar
diharapkan untuk berkomunikasi dalam berbagai format dan di semua bidang
praktek. Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam
pengaturan perawatan kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang
dapat memenuhi kebutuhan semua pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik
tergantung pada profesional yang bekerja sama dalam tim interprofessional.
komunikasi yang efektif antara profesional kesehatan juga penting
untukmemberikan pengobatan yang efisien dan pasien-berorientasi komprehensif
7
B. Manfaat Praktik Kolaborasi Perawat Dokter
Kolaborasi perawat dan dokter digambarkan sebagai suatu hubungan
kerja sama yang dibangun berdasarkan rasa saling percaya, rasa hormat dan
kekuasaan, serta memahami pentingnya peran masing-masing anggota tim
untuk mampu bertindak dalam situasi kesehatan stress tinggi. kolegialiti, dan
komunikasi (Messmer, 2008).
Menurut Parellangi (2015). kolabarasi interpersonal adalah berkerja
sama dengan profesi kesehatan lain dalam melakukan kolaborasi dan
komunikasi untuk memastikan bahwa perawatan yang diberikan kepada
pasien reliable dan berkelanjutan dengan kewenangan dan kompetensi.
Defenisi kolaborasi dapat disimpulkan yaitu hubungan kerja sama antara
perawat dan dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien yang
didasarkan pada pendidikan dan kemampuan praktisi yang memiliki tanggung
jawab dalam pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan.
Kolaborasi dilakukan dengan beberapa alasan sebagai manfaat dari kolaborasi
yaitu antara lain:
1. Sebagai pendekatan dalam pemberian asuhan keperawatan klien, dengan
tujuan memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi klien.
2. Sebagai penyelesaian konflik untuk menemukan penyelesaian masalah atau
isu.
3. Memberikan model yang baik riset kesehatan

C. Indikator Praktik Kolaborasi


1. Konrol kekuasan

Berbagi kekuasaan atau kontrol kekuasaan Bersama dapat terbina


apabila dokter maupun perawat mendapat kesempatan yang sama untuk
mendiskusikan pasien. Sebelumnya, kedua profesi ini harus tau apa yang
menjadi kewenangan profesinya masing masing. Kekuasaan atau
kewenangan profesi dokter adalah dalam hal mendiagnosis, mengobati, dan
memcegah penyakit serta melakukan prosedur pembedahan. Dalam hal ini
dokter juga sering berkonsultasi dengan tim Kesehatan lainnya dalam
memberi informasi yang akurat tentang keadaan pasien sangat membanu
dokter dalam menjalankan kewenangan ini.

8
2. Lingkup Praktik
Lingkup praktk merupakanbagian yang meujukkan kegatan dan
tanggung jawab masing masing pihak. Dokter memang berbagi lingkungan
praktik dengan perawt, namun dokter tidak di didik untuk menanggapi
sebagai rekan.pada sisi lain perawat masih sering menempatkan diri
dibawah dokter. Dalam membangun tanggung jawab Bersama, perawat dan
dokter harus dapat merencanakan dan mempraktikkan Bersama sebagai
kolega, bekerja saling ketergantngan dan dalam batas batas lingkup praktik.
3. Kepentingan Bersama
Kepentingan bersama secara operasional menggunakan istilah tingkat
ketegasan masing-masing (usaha untuk memuaskan diri sendiri) dan faktor
kerjasama (usaha untuk memuaskan kepentingan pihak lain) perawat dan
dokter harus menyadari bahwa kolaborasi bisa berhasil bila mereka punya
satu visi dan tujuan. Untuk itu kebutuhan untuk mengembangkan kembali
tujuan awal dan motivasi lebih penting dari sebelumnya.
4. Tujuan Bersama
Tujuan manajemen penyembuhan sifatnya lebih berorientasi kepada
pasien dan dapat membantu menentukan bidang tanggung jawab yang erat
kaitannya dengan prognosis pasien. Konstitusitas. Kolaborasi, dan
koordinasi dalam perawatan berkontribusi untuk keamanan klien dan
hubungan antara penyedia layanan kesehatan dan sistem perawatan.

D. Kompetensi Dasar Dalam Praktik Kolaborasi


Kompetensi dasar praktik kolaborasi dalam memberikan pelayanan
Kesehatan, yaitu:
1. Komunikasi
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kolaborasi karena kolaborasi
mewujudkan pembicaraan masalah yang lebih kompleks
2. Respek dan kepercayaan
Kualitas respek dapat dilihat lebih ke arah harga diri sedangkan
kepercayaan dapat dilihat dari mutu proses dan hasil. Respek dan
kepercayaan dapat disampaikan secara verbal dan nonverbal, serta
dapatdilihat dan dirasakan dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
3. Memberi dan menerima umpan balik (feedback)
9
Umpan balik (feedback) dipengaruhi oleh persepsi seseorang, pola
hubungan, harga diri, kepercayaan diri, emosi, lingkungan, serta
waktu.Feedback juga dapat bersifat positif dan negative.
4. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan komunikasi untuk
mewujudkan kolaborasi yang efektif. Hal ini untuk menyatukan data
kesehatan pasien secara komprehensif sehingga menjadi sumber
informasi bagi semua anggota tim professional.
5. Manajemen konflik
Masing-masing anggota profesi harus memahami peran serta fungsi
untuk menurunkan konflik. Selain itu, setiap anggota profesi juga
harus melakukan klarifikasi persepsi dan harapan, mengidentifikasi
kompetensi, mengidentifikasi tumpang tindih peran, dan melakukan
negosiasi peran dan tanggung jawab.

Terwujudnya suatu kolaborasi tergantung pada beberapa kriteria


yaitu adanya saling percaya dan menghormati saling memahami dan
menerima keilmuan masing-masing memiliki citra diri positif memiliki
kematangan profesional yang setara baik dalam hal pendidikan maupun
pengalaman mengakui sebagai mitra kerja serta memiliki keinginan untuk
bernegosiasi.

E.Upaya meningkatkan kolaborasi


Komunikasi Interprofessional menjadi sangat penting dalam pelayanan
kesehatan saat ini, di mana dapat memperluas populasi pelayanan kesehatan
khususnya dalam memberikan perawatan Home Care. Komunikasi
interprofessional efektif adalah keterampilan penting yang dapat
meningkatkan fungsi tim yang berkualitas tinggi, dalam perawatan pasien
dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu seperti dokter, perawat dan tim
kesehatan lainnya (kolaborasi interprofesi). Dengan adanya komunikasi
interprofesional yang efektif maka perawat, dokter, maupun tim kesehatan
lainnya dapat saling menghargai dan dapat memiliki visi dan misi yang sama
dalam memberikan layanan kepada klien guna meningkatkan mutu pelayanan
dan kepuasan bagi klien sendiri.

10
F.Elemen kolaborasi dalam praktik home care nursing
Praktik kolaborasi memerlukan waktu dan energi. Profesi kesehatan
tidak selalu bergerak cepat dalam satu tim yang baik.
Untuk mengerti praktik kolaborasi, berikut elemen kolaborasi:
1. Multi ple provider : kerja sama yang meliputi satu atau lebih pemberi
pelayanan kesehatan dan dapat lebih dari satu jenis grup profesi.
2. Service Koordinasi: pendekatan umum yang digunakan untuk
menjamin asuhan dan pelayanan dalam disiplin ilmu yang sama dan
beberapa disiplin ilmu dalam bidang kesehatan.
3. Communication: berkomitmen untuk saling memberikan informasi
padagrup pemberi pelayanan kesehatan.
Kolaborasi keperawatan merupakan bekerja sama dalam tim kesehatan
dalam upaya perawat mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
dibutuhkan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam menentukan bentuk
pelayanan keperawatan yang memimiliki prinsip-prinsip kolaborasi yaitu:
menguasai memahami masalah pasien, mampu melakukan komunikasi
efektif, Poltekkes Kemenkes Kaltim memiliki penegtahuan yang berkaitan
dengan masalah pasien, mampu berpikir kristis, dan mampu mengambil
keputusan.

G.Pentingnya MOU dalam Praktik home care nursing


Dalam praktik home care nursing sangat penting kolaborasi antar tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan home care guna meningkatkan
kesehatan pasien. Dalam meningkatkan kolaborasi yang efektif dalam
pelayanan home care, maka perlu adanya Memorandum of Understanding
(MoU) yang mengatur perjanjian kerja sama antara pihak home care dengan
tim tenaga kesehatan.
Adapun fungsi dari MoU tersebut, yaitu:
1. Mengatur hak dan kewajiban para pihak;
2. Sebagai alat kontrol bagi para pihak, apakah masing-masing pihak
telah menunaikan kewajiban atau prestasinya atau belum ataukah
bahkan telah melakukan wanprestasi;
3. Sebagai alat bukti bagi para pihak apabila dikemudian hariterjadi
11
perselisihan diantara para pihak, termasuk juga apabilaada pihak
ketiga yang mungkin keberatan dengan suatu kontrak dan
mengharuskan kedua belah pihak untuk membuktikan hal-hal yang
berkaitan dengan kontrak yang dimaksud;
4. Mengamankan transaksi bisnis;
5. Mengatur tentang pola penyelesaian sengketa yang timbul antara
kedua belah pihak

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Komunikasi Interprofessional menjadi sangat penting dalam pelayanan


kesehatan saat ini, di mana dapat memperluas populasi pelayanan kesehatan
khususnya dalam memberikan perawatan Home Care. Komunikasi
interprofessional efektif adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan
fungsi tim yang berkualitas tinggi, dalam perawatan pasien dengan melibatkan
beberapa disiplin ilmu seperti dokter, perawat dan tim kesehatan lainnya
(kolaborasi interprofesi). Dengan adanya komunikasi interprofesional yang efektif
maka perawat, dokter, maupun tim kesehatan lainnya dapat saling menghargai dan
dapat memiliki visi dan misi yang sama dalam memberikan layanan kepada klien
guna meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi klien sendiri.

B. Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini,
namun sebagai manusia biasa hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat
dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sieger, E.L & Whitney, F.W 2010. Kolaborasi Perawat-Dokter


Lindeke, L.L,& Sieckert, A.M. 2012 nurse-physcian workplace collaboration.
Online Jurnal of issues in Nursing
Parellangi, Andi. 2018. Home Care Nursing-Aplikasi Praktik Bebas Berbasis Evidence-
Based, Yogyakarta: Andi
https://text-id.123dok.com/document/8yd2w76qp-elemen-elemen-kolaborasi-dalam-praktik-
keperawatan-komponen-kompetensi-sebagai-dasar-kolaborasi.html
(DIAKSES PADA TANGGAL 27/7/2022)
https://id.scribd.com/presentation/464000729/11-Kolaborasi-Dalam-Home-Care-Umi-ppt
(DIAKSES PADA TANGGAL 27/7/2022)
https://id.scribd.com/document/330228829/MoU-HOME-CARE-PERAWAT-KLINIK-doc
(DIAKSES PADA TANGGAL 27/7/2022)
Modul Praktik Klinik Home Care, Mayusef Sukmana, Ediyar Miharja, Dwi Nopriyanto, Andi
Parellangi & Iskandar Muda, 2020

14
Lampiran
Contoh MOU dalam Praktik Home Care

SURAT KESEPAKATAN BERSAMA


ANTARA
PERAWAT HOME CARE

DENGAN

KLINIK HUSADA AL-FATAH

TENTANG

KERJA SAMA HOME CARE TAHUN


2022

Pada hari ini, ……… Tanggal ............ Bulan …… Tahun ……, kami yang

bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Radinka Audrey Putri


2. Jabatan : Perawat Koordinator Home care
3. Unit Kerja : Klinik Husada Al-Fatah

Selanjutnya dalam Surat Kesepakatan Bersama ini disebut sebagai PIHAK


PERTAMA

1.Nama : Drs. H. Said Ahmad Farid, S.Kep.Ns.

Jabatan : Owner dan Pimpinan Klinik

Unit Kerja : Klinik Husada Al-Fatah

Selanjutnya dalam Surat Kesepakatan Bersama ini disebut sebagai PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk melaksanakan kerjasama Home
care sebagaimana diatur dalam suatu naskah perjanjian kerjasama dengan ketentuan
sebagai berikut :
Pasal 1

TIM HOME CARE

(1) Dalam Surat Kesepakatan Bersama ini, pihak pertama dan pihak kedua melakukan
ikatan kerjasama dalam hal penentuan jumlah anggota tim inti home care.
(2) Adapun tim inti Home care ada 4 orang, dengan anggota sebagai berikut :
a. Radinka Audrey Putri
b. Hanin Nafi’
c. Angelina Dwi Agusti
d. Florentina Rinny

(3) Pihak Pertama berkewajiban menjalankan tugas yang bersangkutan untuk


melaksanakan program home care pada Pihak Kedua.

15
Pasal 2
JENIS LAYANAN

Jenis layanan home care ada 8 macam, diantaranya adalah :


a. Home care pasca rawat inap
b. Rawat luka post operasi
c. Rawat luka kecelakaan
d. Rawat luka Diabetes militus: ringan, sedang, berat
e. Angkat jahitan
f. Pasang kateter
g. Nebulizer
h. Home carelansia

Pasal 3
Waktu Pelayanan Home care

Waktu pelayanan home care dibagi menjadi 2 macam, yaitu:


a. Pagi , jam layanan home care mulai jam 07.00 s/d 10.00 WIB
b. Sore , jam layanan home care mulai jam 15.00 s/d 18.00 WIB

Pasal 4
Biaya / Jasa

Biaya home care semuanya sudah dicantumkan pada halaman terlampir, adapun pembagian
biaya dan fee antara pihak pertama dengan pihak kedua adalah fifty- fifty (50% - 50%).

Pasal 5
Alur Kerja
Semua perawat inti home care sudah dijadwalkan masing-masing, dan apabila ada pihak
yang berhalangan hadir, maka yang bertanggung jawab menggantikan tugas home care
secara otomatis langsung digantikan oleh perawat koordinator Home care.

Pasal 6
Aturan Tambahan

(1) Hal – hal yang belum diatur dalam kesepakatan ini akan diatur kemudian atas
kesepakatan kedua belah pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kesepakatan kerjasama ini.
(2) Kesepakatan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya masa
kontrak kerjasama antara kedua belah pihak.
Disepakati di : Samarinda
Tanggal : 19 Juni 2022

16
PIHAK YANG MELAKUKAN KESEPAKATAN KERJASAMA

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Koordinator Home care Owner dan Pimpinan

Radinka Audrey Putri Drs. H. Said Ahmad Farid,


S.Kep.Ns.

Anda mungkin juga menyukai