Disusun Oleh :
DIAH A.R : 2211411012
DINAR TRI AGUSTINA A : 2211411013
MOCHAMAD RISKI S : 2211411028
MOH UMAR FAROQ HARBY : 2211411029
Dosen Pengampu :
EKO BUDI SANTOSO S.KEP., NS., M. KES
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada
berbaga isumber untuk menyelesaikan makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima
kasih kepada bapak dosen yang telah membimbing kami.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan
dalam menambah wawasan keilmuan para mahasiswa walaupun makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Tujuan ............................................................................................................ 6
C. Manfaat ..........................................................................................................6
D. Sistematik Penulisan......................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
A. Interprofessional Education...........................................................................7
B. Interprofessional Colaboration.......................................................................9
A. Simpulan ...........................................................................................................12
B. Saran ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
3
BAB I
DEFINISI PUSTAKA
A. Latar Belakang
Kemampuan kerjasama dalam interprofesi atau interprofessional teamwork (IPT) tidak dapat
muncul begitu saja, melainkan harus dilatih sejak dini dalam kegiatan pembelajaran supaya
mahasiswa memiliki pengalaman yang baik tentang kerjasama dalam suatu tim dalam bentuk
Interprofesional Education (IPE). IPE sebagai pendekatan edukasi diharapkan dapat
membangun kompetensi kolaboratif dan mampu meningkatkan teamwork serta
meningkatkan kesadaran untuk menyelesaikan ketegangan antarprofesi dalam melakukan
praktek. Meski demikian, belum banyak dilaporkan maupun dipublikasikan manfaat dari IPE
terhadap peningkatan teamwork mahasiswa interprofesi Kelalaian medis yang disebabkan
oleh karena buruknya kolaborasi antar profesi kesehatan membuat pasien merasa kecewa
karena mereka telah mengeluarkan banyak biaya untuk pengobatan. Buruknya komunikasi
antar anggota tim dan fungsi dari tim yang tidak berjalan dengan baik dapat menyebabkan
kesalahan medis.
Akibat dari tim yang tidak sinergi dan kurangnya pemahaman peran antar anggota tim dapat
menyebabkan buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Kesalahan dan
kelalaian medis yang biasanya terjadi dikarenakan kurangnya komunikasi yang baik antara
perawat dengan dokter dalam merawat pasien. Laporan National Prescribing Service
Australia menyebutkan bahwa, sekitar 6% kasus medical error di rumah sakit disebabkan
karena efek samping obat dan tingkat kesalahan yang tinggi selama pemindahan perawatan
akibat kolaborasi yang kurang baik antar tenaga kesehatan.
4
Komunikasi dalam kolaborasi antar profesi dapat menjadi faktor penting dalam
pelayanan kesehatan karena mampu meningkatkan efektivitas klinis dan kepuasan
dalam melakukan suatu pekerjaan.
Dengan adanya kolaborasi antar profesi yang dilakukan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan dapat memberikan perubahan perilaku pada pasien yaitu
melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan dan partisipasi pasien dalam
perawatan. Kolaborasi yang dilakukan oleh antar profesi kesehatan memberikan
hubungan yang saling menguntungkan dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien. WHO mengembangkan interprofessional education yang bertujuan
untuk mempersiapkan seluruh mahasiswa profesi kesehatan sejak dini untuk saling
bekerjasama dengan tugas membentuk system pelayanan kesehatan yang aman dan
baik.
Kolaborasi antar profesi kesehatan dapat meningkatkan output dari hasil terapi
pasien. Mahasiswa telah mengimplementasikan IPE sejak 2016 pada beberapa modul
termasuk modul respirasi. Kegiatan IPE dikaitkan pada modul, sehingga menjadi
kegiatan wajib yang harus diikuti mahasiswa. Pendekatan pembelajaran yang
digunakan adalah tutorial PBL dan simulasi. Meskipun demikian, dari seluruh
penelitian tersebut belum ada yang meneliti Teamwork sebelum dan sesudah
mengikuti IPE modul respirasi.
B. Tujuan
5
2. Mengidentifikasi gambaran kerjasama interprofesi dilihat dari komponen
kepemimpinan.
C. Manfaat
D. Sistematik Penulisan
1.Cover
2.Kata pengantar
3.Daftar pustaka
-Bab 1 pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Sistematik penulisan
-Bab 2 pembahasan
A. Interprofesional Education
B. Interprofesional Collaboration
-Bab 3 penutup
A. Saran
B. Simpulan
-Dafrar pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Interprofessional Education
7
maupun prosedural.
b. Mengamati pencapaian keterampilan klinis dengan memberikan
feedback.
Hal hal yang dapat diajarkan dari kegiatan BST adalah :
a ) Kemampuan wawancara medis
b) Kemampuan pemeriksaan fisik dan keterampilan prosedural
c) Keputusan klinik
d) Kemampuan konseling dan kualitas humanistik/profesionalisme
e) Keterampilan klinik prosedural
f) Kompetensi klinis keseluruhan
8
B. Interprofessional Collaboration
9
pengekspresikan pendapat seseorang kompeten untuk rekan, mendengarkan anggota
tim; belajar dan refleksi kritis meliputi cermin kritis pada hubungan sendiri dalam
tim, mentransfer IPE untuk pengaturan kerja; hubungan dengan pasien, dan mengakui
kebutuhan pasien meliputi bekerja sama dalam kepentingan terbaik dari pasien,
terlibat dengan pasien, keluarga mereka, penjaga dan masyarakat sebagai mitra dalam
manajemen perawatan; praktek etis meliputi pemahaman pandangan stereotip dari
petugas kesehatan lain yang dimiliki oleh diri dan orang lain, mengakui bahwa setiap
tenaga kesehatan memiliki pandangan yang sama-sama sah dan penting (WHO,
2010).
ACCP 2009 membagi kompetensi untuk IPE terdiri atas empat bagian yaitu
pengetahuan, keterampilan, orientasi tim, dan kemampuan tim.
menyebutkan bahwa penilaian hasil dari pengalaman pembelajaran IPE ini dapat
dilihat melalui pemahaman tentang sikap tenaga kesehatan terhadap kolaborasi tim
kesehatan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
11
Agar kerjasama dalam IPE berjalan dengan efektif diharapkan agar semua
anggita tim dapat berperan aktif, memiliki tujuan yang sama serta saling berbagi
pengalaman dan ketrampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Becker, K.L, Hanyok, L.A, Walton-Moss, B. (2014). The turf and baggage of nursing
and medicine: Moving forward to achieve success in interprofessional
education.The Journalfor Nurse Practitioners, 10:4, 240-244Bennet, P.N, Gum,
L., Lindeman, I., Lawn, S., McAllister, S., Richards, J., Kelton, M., Ward, H.
(2011). Faculty perceptions of interprofessional education,Nurse Education Today,
31,571-576
12
Zakiyyatul, Dina dan Hapsara, Sunarti. Kesiapan mahasiswa untuk belajar
kerjasama interprofesi dalam perawatan antenatal. J Ners. 2012;9:22635
Referensi
Isna Intan Juahara. Gambaran kerjasama (team work) interprofesi mahasiswa undip
yang terpapar interprofessional education (IPE) pada tahun 2017
13