Anda di halaman 1dari 12
PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN KARAKTER SISWA MANDIRI MELALUI KREASI SENI (PRESISI) are Putra PETUNJUK TEKNIS- PENYELENGGARAAN PROGRAM PRESISI (Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Kreasi Seni) Dalam Rangka Kegiatan PENGUATAN NILAI BUDAYA DAN OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN PADA MUATAN LOKAL DI SATUAN PENDIDIKAN TAHUN 2021 DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga Petunjuk Teknis program PRESISI (Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Kreasi Seni) tahun 2021 dapat kami selesaikan, Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan pelaksanaan kegiatan yang mengatur tentang ketentuan, tata cara, dan mekanisme pelaksanaan program PRESISI tahun 2021 PRESISI merupakan sebuah program penerapan metode pembelajaran kontekstual yang, bertujuan mengedepankan pendekatan seni budaya untuk membentuk karakter siswa mandiri serta mempertajam kepekaan siswa, guru dan masyarakat terhadap lingkungan sckitar. Program PRESISI tahun 2021 diikuti oleh 101 sekolah negeri dan swasta tingkat SMP dan SMA/SMK yang melibatkan kerja sama Dinas Pendidikan di 10 Kabupatew/Kota di 9 Provinsi di Indonesia. Agar penyelenggaraan program dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta mencapai hasil yang optimal, perlu adanya petunjuk teknis sebagai acuan pelaksanaan program, Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, dan tenaga dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Saran dan masukan kami harapkan untuk penyempurnaan program, Jakada, \ April 2021 Direktur Rengembangan dan Pa n Kebudayaan, Dr. Restu Ghnawan, M.Hum. “€NIP_196907161994031001 DAFTAR ISL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Hukum Tujuan Ruang Lingkup pnp BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN Tahapan Pelaksanaan Waktu dan Mekanisme Pembelajaran Proses Pembelajaran dan Implementasi Program Materi Pembelajaran dan Implementasi Program Presentasi Hasil Pembelajaran Organisasi Pelaksana mmoop> BAB II] MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring B. Evaluasi . Pelaporan BAB IV PENUTUP BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang sangat pesat menyebabkan munculnya teknologi dan inovasi baru di dunia pendidikan. Akan tetapi teknologi dan inovasi yang bermunculan dianggap belum ‘mampu diaplikasikan secara optimal, schingga siswa masih sering mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa tidak terbiasa memanfaatkan lingkungan sekitarnya sebagai tempat untuk belajar sehingga ketika ia tidak berada di ruang kelas di sekolahnya, proses belajar tidak berjalan sebagaimana mestinya. Metode pendidikan yang mengarus-utamakan kebudayaan di dalam proses belajamya dapat dijadikan sebagai sebuah solusi, karena kebudayaan mampu membentuk karakter siswa yang mandiri, kebudayaan juga merupakan wahana untuk mendekatkan peserta didik dengan Jingkungan sekolahnya berada Dalam pembelajaran berbasis budaya, budaya menjadi sebuah metode bagi siswa untuk ‘mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk-bentuk dan prinsip-prinsip yang kreatif. Dengan demikian, siswa tidak hanya sekedar meniru dan menerima informasi yang disampaikan, tetapi siswa mendapatkan makna serta mendapatkan pemahaman dari informasi yang diperolehnya. Pembelajaran berbasis budaya membawa budaya lokal masuk pada proses pembelajaran beragam mata pelajaran di sekolah, Dalam pembelajaran berbasis budaya, lingkungan belajar akan berubah menjadi lingkungan yang menyenangkan bagi guru dan siswa, yang memungkinkan guru dan siswa berpartisipasi aktif berdasarkan budaya yang sudah mereka kenal, sehingga dapat diperoteh hasil belajar yang optimal Disamping itu interaksi guru dan siswa akan mengakomodasikan proses penciptaan makna dari ilmu pengetahuan yang diperoteh dalam mata pelajaran di sekolah oleh masing-masing individu. Dalam pembelajaran berbasis budaya, alat penilaian siswa tidak terbatas dalam bentuk tes, akan (etapi untuk menunjukkan keberhasilan dalam belajar dengan penciptaan ‘makna dan pemahaman terpadu, siswa dapat menggunakan beragam perwujudan dalam proses hasil belajar seperti membuat poster, puisi, catatan harian, laporan ilmiah, tarian, lukisan, serta ukiran Hal ini sejalan dengan program Merdeka Belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Program Merdeka Belajar menekankan pada kemandirian dan kontekstualisasi pendidikan dengan lingkungan di mana peserta didik mau pun institusi pendidikan itu berada Sehingea, pembelajaran dan ilmu pengetahuan menjadi relevan dengan lingkungan sekitar dan bisa menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan sekitar. Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan telah menyelenggarakan Program Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Kreasi Seni (PRESISI). Program ini dimaksudkan agar menghasilkan sebuah modul pembelajaran untuk Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui pendekatan seni dan budaya yang dapat dimanfaatkan di semua sekolah di Indonesia Pada Tahun Anggaran 2021 program PRESISI ini dilanjutkan melalui kegiatan Penguatan Nilai Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayzan pada Muatan Lokal di Satuan Pendidikan dengan melibatkan 101 sekolah tingkat SMA/SMK dan SMP di 10 Kabupaten/Kota di 9 Provinsi di Indonesia dengan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota untuk membantu. merekomendasikan satuan Pendidikan yang akan dilibatkan pada kegiatan dimaksud. B. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan; Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter; Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Peraturan Mendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013; Peraturan Mendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti; dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. C. Tujuan Program Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Kreasi Seni (PRESISI) ini memiliki ‘ujuan untuk: 2, 3 4. Mendorong kemandirian dan kesukaan belajar pada peserta didik: Mendorong pembelajaran pada siswa yang kontekstual dengan Lingkungan di mana ia berada atau pun sekolahnya berada, Meningkatkan pemanfaatan seni/budaya sebagai metode pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter Pancasila; Mengarusutamakan kebudayaan melalui Pendidikan D. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam pelaksanaan program PRESISI ini meliputi ay Persiapan; Pembelajaran dan implementasi program; Presentasi hasil pembelajaran dan implementasi program Monitoring dan evaluasi BABII PELAKSANAAN KEGIATAN A. Tahapan Pelaksanaan Pelaks 1 naan Program PRESISI memiliki tahapan sebagai berikut: Persiapan, Tahap persiapan ditaksanakan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfatan Kebudayaan dan Tim Perumus, meliputi a. Penyiapan materi dan instrumen pembelajaran b. Penyelenggaraan workshop secara daring: 1) Workshop Kepala Dinas dan Kepala Sekolah; memberikan pemahaman Program PRESISI kepada Kepala Dinas dan Kepala Sekolah yang dilibatkan dalam program PRESISI 2) Workshop Fasilitator (TOT); melatih fasilitator agar menguasai_ modul pembelajaran PRESISI untuk diteruskan kepada para guru. 3) Workshop Guru, fasilitator memberikan pelatihan dan pemahaman modul kepada guru sebagai bahan untuk memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik Pembelajaran dan Implementasi Program, Proses pembelajaran dan implementasi program PRESISI di sekolah dengan model campuran--menggunakan platform digital dalam bentuk LMS dan platform konvensional (pendampingan) dalam rentang waktu selama 4 (empat) bulan, dan dilanjutkan dengan presentasi dan pameran hasil pembelajaran dan implementasi program. Tahap Presentasi Hasil Pembelajaran dan Implementasi Program. Pada akhir proses pembelajaran dan implementasi program, sekolah diminta untuk ‘mempresentasikan hasil belajar untuk mendapatkan gambaran dari hasil penyerapan ‘materi para siswa pada program PRESISI Pendampingan dan Monitoring Selama proses pembelajaran dan Implementasi Program akan dilakukan pendampingan dan monitoring oleh tim yang telah ditunjuk oleh Direktorat secara berkala kepada guru dalam penyampaian materi kepada siswa di sekolah Evaluasi Evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat dan Tim perumus berdasarkan hasil pelaksanaan di masing ~ masing sekolah B. Waktu dan Mekanisme Pembelajaran dan Implementasi Program 1. Waktu Pembelajaran dan Implementasi Program Waktu pembelajaran dan implementasi program PRESISI ini menyesuaikan dengan jam belajar mengajar di sekolah dalam tahun anggaran 2021 2. Mekanisme Pembelajaran dan Implementasi Program Pembelajaran dilakukan secara daring atau/dan luring dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, C. Proses Pembelajaran dan Implementasi Program Proses belajar mengajar Program PRESISI ini dilakukan secara daring ataw/dan luring kepada siswa oleh guru — guru yang telah mendapatkan materi dan pelatihan dari fasilitator pada sekolah yang telah direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan di daerah dan tim perumus. Fasilitator mendampingi para guru dan siswa disaat melaksanakan pembelajaran dan Implementasi Program, Proses pembelajaran dilakukan dalam kurun waktu 4 (empat) bulan, D. Materi Pembelajaran dan Implementasi Program Materi pembelajaran dan implementasi program untuk fasilitator dan guru telah disusun berupa modul oleh Tim Perumus. Adapun implementasi materi pembelajaran yang akan dilakukan disekolah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah ataupun tempat tinggal peserta didi. E. Presentasi Hasil Pembelajaran dan Implementasi Program Pada akhir proses pembelajaran dan implementasi program akan dilakukan presentasi hasil pembelajaran yang dipertunjukkan/dipamerkan F. Pelaksana Program PRESISI Program PRESISI diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota dan Satuan Pendidikan yang berkomitmen melaksanakan kegiatan Penguatan Nilai Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan pada Muatan Lokal di Satuan Pendidikan. 1. Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan adalah penanggungjawab kegiatan yang memiliki kewajiban sebagai berikut: Menyusun Petunjuk Teknis, Mensosialisasikan kegiatan; ‘Membentuk tim perumus dan fasilitator; Menetapkan sekolah penyelenggara program PRESISI; Mengadakan workshop untuk kepala sekolah dan di fasilitator dan guru; Menyiapkan instrument dan bahan pembelajaran; Pembiayaan kegiatan; Membuat laporan pelaksanaan kegiatan; dan Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota yang telah ditunjuk oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan merekomendasikan satuan Pendidikan tingkat SMA/SMK dan SMP sesuai dengan kewenangan masing-masing dinas. Dinas merekomendasikan sekolah yang terletak di wilayah yang memiliki tautan dengan program prioritas kemdikbud yaitu Jalur Rempah serta merekomendasikan sekolah yang terletak di wilayah yang memiliki Cagar Budaya peringkat Nasional untuk diikutsertakan dalam program PRESISI T.A. 2021 Sekolah Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan setingkat SMA/SMK dan SMP yang telah direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten Kota untuk mengikuti kegiatan PRESISI. Ekosistem sekolah yang terlibat antara lain: a. Kepala Sekolah; b. Guru: c._ Siswa. ‘Tim Perumus Adalah_pihak yang ditunjuk bekerjasama oleh Direkiorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan untuk melaksanakan program PRESISI, yang mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut a, Tim perumus mendapatkan hak berupa insentif sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; Membuat instrument dan bahan pembelajaran PRESISI, Merekomendasikan fasilitator kepada Direktorat, 4. Membantu Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan membuat Petunjuk Teknis program Presi €. Membantu Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan_membuat instrument dan melaksanakan monitoring dan evaluasi program PRESISI; f Berperan sebagai trainer’supervisor dalam memberikan pelatihan kepada fasilitator untuk diteruskan kepada para guru di sekolah yang menjalankan program PRESISI, g memastikan fasilitator melaksanakan peran dan tugasnya dalam mendampingi sekolah atau para guru, serta menjadi partner dialog dan konsultasi_ bagi fasilitator, h. Memastikan pelaksanaan pembelajaran dan implementasi program Presisi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Fasilitator Fasilitator adalah orang yang direkomendasikan tim perumus dan ditetapkan oleh Direktorat. Fasilitator memiliki kriteria sebagai berikut: Fasilitator adalah warga negara Indonesia yang berasal dari daerah setempat atau berdomisili diwilayah pelaksanaan PRESISI; Fasilitator_mempunyai kapabilitas dan pengalaman dalam memfasilitasi kegiataan Pendidikan; Fasilitator memiliki penampilan rapi dan sikap pedagogis Fasilitator dapat berkomunikasi dengan baik; Hak dan Kewajiban Fasilitator a Hak Fasilitator Fasilitator yang telah ditetapkan berhak mendapatkan insentif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kewajiban Fasilitator 1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan dan materi yang telah disiapkan: 2) Mengajar sesuai dengan jam yang telah disepakati; 3) Mengisi dan menandatangani daftar hadir setiap pertemuan; 4) Mendampingi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan implementasi program PRESISI; 5) Membuat laporan pelaksanaan pembelajaran; 6) Berpenampilan rapi, tidak merokok, tidak meminum minuman keras selama proses pembelajaran berlangsung; 7) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi guru dan siswa peserta PRESISI dalam pembelajaran; 8) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, serta nilai-nilai agama dan etika; dan 9) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa BABII MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring tan Kebudayaan dan tim yang ditunjuk oleh Direktorat naan kegiatan PRESISI untuk mengetahui keberhasilan Direktorat Pengembangan dan Pemant akan melakukan monitoring pelak: kegiatan. Monitoring ini sebagai bahan dalam melakukan evaluasi dan tindak lanjut pada kegiatan PRESISI selanjutnya. Monitoring dapatdilakukan secara daring dan luring serta dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi lapangan. B. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kendala dan permasalahan dari kegiatan PRESISI yang, (elah dilakukan, Evaluasi yang dilakukan Ditektorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan membandingkan antara kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan, mengukur keberhasilan dan dampak dari program PRESISI yang telah dilakukan. . Pelaporan Untuk memberi gambaranbentuk pertanggungjawaban mengenai kegiatan PRES Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan membuat laporan yang sesuai dengan alokasi dana dengan memuat informasi seluruh rangkaian kegiatan, laporan dilengkapi evaluasi dan kesimpulan atas pelaksanaan dengan melampirkan dokumentasi pelaksanaan, baik berupa foto, video, dan faktor pendukung lainnya, Tim Perumus dan Fasilitator berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan ke Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan setelah kegiatan selesai atau pada akhir tahun angearan, Laporan tersebut disampaikan selambatlambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah seluruh pekerjaan dilaksanakan, Dikirimkan kepada: Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 Jend. Sudirman Senayan 10270 Komplek Kemendikbud Gedung E lantai 9 BABIV. PENUTUP. Petunjuk teknis kegiatan PRESISI ini disusun dengan harapan agar dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan, sehingga kegiatan PRESISI dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai