UJI ANOVA
Disusun oleh :
Kelompok 4
Nama Kelompok :
PERBANDINGAN RASA HAUS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK ANTARA MENGUNYAH PERMEN KARET RENDAH GULA DAN KUMUR AIR MATANG DI
Pendahuluan : Haus merupakan sensasi yang disebabkan oleh mulut dan tenggorokan yangkeringberhubungandengan keinginankan cairan. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui perbandingan rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) antara mengunyah permen karet rendah gula dan kumur air matang.
Metode :Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan pre and post text nonequivalent control group design. Sampel berjumlah 33 orang dan dibagi ke
dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang dilakukan dengan menguyah dua butir permen karet rendah gula selama 5 menit setiap 4 jam dalam
sehari dan berkumur dengan air matang sebanyak 25 ml selama 30 detik setiap 4 jam dalam sehari.
Hasil : Hasil uji hipotesis dengan uji Paired T-test didapatkan ada pengaruh mengunyahpermen karet rendah gula terhadap rasa haus (pvalue = 0,001) dan
berkumur air matangterhadap rasa haus (pvalue = 0,001). Analisis selisih pada ketiga kelompok didapatkanbahwa kelompok 1 dengan intervensi mengunyah
permen karet rendah gula lebih besarpengaruhnya terhadap tingkat rasa haus dengan uji One Way Anova Test (p value 0.001) dibandingkan dengan kelompok
Kesimpulan : Mengunyah permen karet rendah gula dan berkumur air matang dapat menurunkan rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK)
HIPOTESA
1. Ha : Ada Perbandingan Rasa Haus Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Dan
Kumur Air Matang Di Ruang Hemodialisa RSUD Abdul Wahab Antara
Mengunyah Permen Karet Rendah Gula Sjahranie Samarinda
2. Ho : Tidak Ada Perbandingan Rasa Haus Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Antara Mengunyah Permen Karet Rendah Gula Dan Kumur Air Matang Di Ruang
Hemodialisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
LINK SUMBER SKRIPSI :
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/799/.