Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

Effect of Dilute Apple Juice and Preferred Fluids vs


Electrolyte Maintenance Solution on Treatment Failure
Among Children With Mild Gastroenteritis
A Randomized Clinical Trial

Disusun Oleh :

Fitrina Muthoharoh Razfi


Agissia Citra Sari
Ria Devi Putri

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
ANALISIS JURNAL

Judul jurnal : “Pengaruh jus apel dan cairan yang disukai vs larutan elektrolit
pada kegagalan pengobatan pada anak-anak dengan
gastroenteritis ringan”
Judul jurnal asli : “Effect of Dilute Apple Juice and Preferred Fluids vs
Electrolyte Maintenance Solution on Treatment Failure
Among Children With Mild Gastroenteritis A
Randomized Clinical Trial”.
Penulis : Stephen B. Freedman, MDCM, MSc; Andrew R. Willan, PhD;
Kathy Boutis, MD; Suzanne Schuh, MD
Dipublikasikan : 2016

A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Pemilihan Jurnal
Gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung, usus kecil, dan
usus besar dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan
manifestasi diare, dengan atau tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan
abdomen. Pada gastroenteritis, diare merupakan suatu keadaan dengan
peningkatan frekuensi, konsistensi feses yang lebih cair, feses dengan kandungan
air yang banyak, dan feses bisa disertai dengan darah atau lendir (Muttaqin dan
Sari, 2011).
Penyakit gastroenteritis ditandai dengan mual, muntah, diare dan kram
perut. Gejala lain termasuk demam, sakit kepala, darah atau nanah dalam feses,
kehilangan nafsu makan, kembung, lesu dan nyeri tubuh (Anonim, 2010).
Gastroenteritis merupakan penyakit urutan pertama yang menyebabkan
pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia pada tahun 2008. Kejadian Luar
Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi. Tahun 2010 terjadi KLB diare di 33
kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (Kemenkes,
2011).
Di bangsal rawat inap di Edelweis RSUD Pandan Arang Boyolali setiap
hari ada anak yang mengalami diare (GEA) dan diare menjadi penyakit yang
paling banyak diderita oleh anak. Dari hasil observasi yang ada di ruang Edelweis
didapatkan anak mendapatkan terapi zinc, yang mana banyak anak yang tidak
menghabiskan terapi tersebut karena rasanya tidak enak. Dan mengingat
banyaknya penderita anak gastroenteritis yang berkunjung di rumah sakit setiap
hari dengan lama rawat inap yang cukup lama. Sehingga kami tertarik
menganalisis pengaruh jus apel dengan cairan elektrolit yang diberikan di Rumah
Sakit untuk memberikan alternatif lain dalam pengobatan diare dengan cairan
elektrolit.
2. Latar Belakang Penelitian Dalam Jurnal
Setiap tahun di Amerika Serikat sebanyak 178,8 juta menderita
gastroenteritis akut, dan sebanyak 473832 harus dirawat inap. Terapi yang
digunakan untuk gastroenteritis pada pediatrik difokuskan pada pemberian terapi
rehidrasi per oral untuk mencegah dan mengobati dehidrasi di saat diare.
Perawatan gastroenteritis dengan cairan elektrolit relatif lebih mahal dan rasanya
tidak begitu disukai. Dalam sebuah survei, 62% perawat memberikan preferensi
untuk rehidrasi intravena daripada dengan cairan elektrolit per oral untuk anak
yang dirawat inap dengan gastroenteritis. Terkait dengan pemberian cairan
elektrolit per oral sering mengakibatkan adanya tantangan untuk tetap
memberikan rehidrasi secara intravena. Dengan demikian, tetap ada kebutuhan
untuk memperbaiki keberhasilan rehidrasi oral pada anak-anak dengan dehidrasi
minimal. Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti mengacak anak-anak yang
dtang ke rumah sakit dengan gastroenteritis dan minimal dehidrasi untuk
mengkonsumsi jus apel yang disertai dengan cairan pilihan mereka/yang disukai
mereka atau penggunaan larutan perawatan elektrolit untuk mengurangi adanya
kegagalan dalam rehidrasi. Peniliti berhipotesis bahwa membiarkan anak-anak
minum jus apel yang disertai dengan cairan pilihan mereka/yang disukai tidak
akan menghasilkan peningkatan frekuensi kegagalan pengobatan dibandingkan
dengan penggunaan larutan perawatan elektrolit saja.

B. Tujuan
1. Tujuan Jurnal
Tujuan jurnal adalah untuk mengetahui terapi hidrasi dengan jus apel
atau cairan yang disukai sesuai dengan perawatan anak dengan gastroenteritis.
2. Tujuan Review Jurnal
Tujuan dari review jurnal ini adalah untuk menganalisa pengaruh jus apel
dan cairan yang disukai dibandingkan dengan larutan perawatan elektrolit pada
pengobatan anak-anak dengan gastroenteritis ringan. Selain itu, untuk
memberikan sosialisasi kepada perawat di ruang bangsal Edelweis untuk
memberikan edukasi mengenai cairan lain yang dapat membantu penyembuhan
diare (GEA) anak.

C. Metode
1. Desain penelitian
Desain penelitian ini menggunakan eksperiment design dengan
randomized, single-blind non inferiority di Rumah sakit pediatrik di Toronto,
Ontario, Kanada, yang memberikan perawatan kurang lebih 55.000 anak setiap
tahunnya, termasuk kira-kira 3000 anak penderita gastroenteritis.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini berjumlah 647 responden yang diambil secara
acak. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok dengan jus apel
dan cairan yang disukai oleh anak. Dan kelompok yang mendapatkan terapi
cairan elektrolit. Responden yang diambil adalah anak yang berusia 6 sampai 60
bulan, yang mengalami muntah 3 kali dalam 24 jam atau diare 10 kali dalam 24
jam. Responden anak diambil dengan kriteria gastroenteritis dengan dehidrasi
minimal, capilary refill time kurang dari 2 detik, dan berat badab 8 kg atau lebih.
Kriteria ekslusi pada peneltian ini adalah anak yang memiliki penyakit
gastrointestinak kronis (mis. Penyakit radang usus, penyakit seliaka) atau
penyakit lainnya (mis. Diabetes mellitus, kelainan metabolisme bawaan) yang
dapatmempersulit gambaran klinis, prematuritas dengan usia postnatal kurang
dari 30 minggu, hematemesis, hematochezia, atau masalah klinis alut pada perut
atau kebutuhan rehidrasi segera.
3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dimulai setelah ditriase dan setelah evaluasi dari
dokter. Kelompok intervensi menerima jus apel, sedangkan kelompok kontrol
mendapatkan cairan elektrolit. Semua responden mendapatkan terapi masing-
masing 2 liter. Setiap anak dianjurkan untuk meminum cairan sebanyak 5 ml
setiap 2 sampai 5 menit. Untuk anak yang muntah mendapatkan terapi oral
ondansetron. Jika konsumsi atau status hidrasi tidak memuaskan, dokter
melanjutkan dengan pemberian hidrasi intravena.
4. Instrumen
Instrumen dalam penelitian jurnal ini adalah jus apel dan cairan pilihan
atau yang disukai anak, serta cairan elektrolit.

D. Hasil
Dari hasil penelitian pada jurnal dapat diketahui bahwa diantara 647 anak-
anak (rata-rata usia 9 bula, 331 anak laki-laki (51,1%), 441 anak tanpa disertai
dehidrasi (68,2%)). Anak-anak yang diberikan jus apel dan cairan yang disukai anak
lebih efektif untuk rehidrasi dibandingkan dengan pemberian cairan elektrolit dengan
perbandingan 16,7%:25% dengan nilai p = 0.006. Anak lebih memilih diberikan jus
apel/cairan pilihan merekan untuk rehidrasi.

E. Pembahasan
Dalam percobaan di negara Toronto, Ontario, Kanada ini, anak-anak dengan
gastroenteritis ringan dan dehidrasi minimal mengalami lebih sedikit kegagalan
pengobatan dengan jus apel yang disertai dengan cairan yang disukai oleh anak
dibandingkan dengan yang diinstruksikan untuk meminum larutan elektrolit untuk
menggantikan kehilangan cairan. Manfaatnya paling besar di antara anak-anak yang
berusia lebih dari 24 bulan. Pemberian jus apel yang disertai dengan cairan yang
disukai oleh anak menghasilkan pengurangan laju rehidrasi intravena.
Penggunaan rehidrasi intravena pada responden penelitian diminimalkan pada
faktor risiko utama yang berkontribusi-muntah dan tidak minum. Untuk
meminimalkan muntah, ondansetron diberikan sesuai dengan protokol pada
frekuensi yang sesuai. Untuk memaksimalkan palatabilitas perawatan dengan
elektrolit, larutan berpendingin dengan rasa yang manis sucralose diberikan.
Kelompok kontrol tersebut memiliki frekuensi rehidrasi intravena yang lebih
banyak. Keakuratan hasil yang disajikan didukung oleh analisis eksploratif, yang
mengidentifikasi adanya interaksi antara usia dan intervensi: anak yang lebih tua,
yang lebih terbiasa minum jus apel dan minuman lainya, cenderung mengalami
dehidrasi, mengalami manfaat terbesar dari jus apel /diet cairan pilihan/yang
disukai.

F. Implikasi Keperawatan
1. Kelebihan Jurnal.
a. Dalam jurnal ini memberikan solusi dan inovasi baru pada pengobatan Diare
(GEA) di bangsal dan di rumah
b. Instrumen (jus apel) yang mudah didapat di indonesia
c. Tidak menimbulkan efek samping yang berlebihan
d. Disukai oleh anak-anak sehingga mempermudah dalam memberikan
perawatan
2. Kekurangan Jurnal
a. Jurnal ini tidak menyampaikan secara lengkap langkah-langkah pemberian
larutan
b. Jurnal ini tidak menjelaskan kandungan apel yang dapat membantu
penyembuhan diare (GEA)
c. Tidak di jelaskan jenis apel yang seperti apa yang dapat digunakan dalam
pengobatan

G. Kesimpulan dan saran


1. Kesimpulan
Di antara anak-anak dengan gastroenteritis dengan dehidrasi minimal,
hidrasi oral awal dengan jus apel disertai dengan cairan yang disukai oleh anak,
dibandingkan dengan solusi perawatan elektrolit, didapatkan terapi hidrasi
dengan jus apel yang disertai dengan cairan yang disukai oleh anak lebih
berhasil.
2. Saran
Dalam berbagai negara berpenghasilan tinggi, penggunaan jus apel dan
cairan yang disukai oleh anak bisa menjadi alternatif yang tepat untuk pengganti
cairan elektrolit yang digunakan pada anak-anak dengan gastroenteritis ringan
dan dehidrasi minimal.

Anda mungkin juga menyukai