Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kamiucapkan terima kasih kepada


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit menular adalah penyakit yang diderita banyak orang Indonesia sejak
dulu, termasuk infeksi usus (diare). Diare adalah pasase feses yang lunak dan
tidak berbentuk. Diare adalah gejala klinis gangguan pada pencernaan usus
dengan ditandai adanya peningkatan buang air besar lebih dari biasanya. Diare
bisa disebabkan oleh makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau
parasit. Diare juga biasanya terjadi karena kurangnya air bersih yang memenuhi
persyaratan kesehatan.

World Health Organization (WHO) (2012), menyatakn bahwa diare


merupakan 10 penyakit penyebab kematian. Tahun 2012 terjadi 1,5 juta kematian
akibat diare. Sepanjang tahun 2012, terdapat sekitar 5 juta bayi meninggal pada
tahun pertama kematian. Kematian tersebut disebabkan karena pneumonia (18%),
komplikas kelahiran pertama (14%), dan diare (12%).

Menurut beberapa survei menunjukkan bahwa diare masih menjadi penyebab


kematian balita (Kemenkes,2011). Kelompok umur yang paling rawan terkena
diare adalah balita. Pada usia ini, anak mulai mendapat makanan tambahan seperti
makanan pendamping dan susu formula, sehingga kemungkinan termakan
makanan yang sudah terkontaminasi oleh agen penyebab penyakit diare menjadi
lebih besar (Hiswani, 2003). Ada juga beberapa faktor yang dapat memicu
kerentanan terhadap diare pada bayi dan anak-anak, antara lain: pemberiam ASI
kurang dari 2 tahun, kekurangan gizi, imunodefisiensi, imunosupresi, faktor
lingkungan dan faktor prilaku (Adisasmito, 2007).

Wong (2008), mengatakan pengkajian keperawatan terhadap diare dimulai


dengan mengamati keadaan umum dan perilaku anak. Selanjutnya pengkajian
yang dilakukan pada pasien diare dengan gangguan keseimbangan cairan yaitu
pengkajian dehidrasi seperti berkurangnya keluaran urine, turgor kulit yang jelek,
ubun yang cekung. Nuralam (2008), mengatakan dampak yang dapat ditimbulkan
jika mengalami gangguan keseimbangan cairan yaitu terjadi hal-hal seperti
dehidrasi pada bayi dan balita, hipoglikemia, mengalami gangguan gizi, gangguan
sirkulasi, hingga terjadi komplikasi pada anak. Sedangkan dampak psikolgis
terhadap anak-anak antara lain anak akan menjadi rewel, cengeng, sangat
tergantung pada orang terdekatnya (Widoyono, 2011).

1.2 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Mampu mendeskripsikan “Asuhan Keperawatan Tn.P dengan diare
diruang perawatan di Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya”
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum tersebut didapatkan tujuan khusu dari
penelitian kasus ini adalah:
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus diare
diruang perawatan di Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya
b. Mampu melakukan diagnosis keperawatan pada pasien dengan
kasus diare diruang perawatan di Puskesmas Cibeureum Kota
Tasikmalaya
c. Mampu melakukan rencana keperawatan pada pasien denagn
kasus diare diruang perawatan di Puskesmas Cibeureum Kota
Tasikmalaya
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
kasus diare diruang perawatan di Puskesmas Cibeureum Kota
Tasikmalaya
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan
kasus diare diruang perawatan di Puskesmas Cibeureum Kota
Tasikmalaya
1.3 Manfaat Penulisan
1. Pengembang keilmuan
a. Penulis
Dapat menambah wawasan dan pegalaman nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus
diare.
b. Bagi Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Galuh Ciamis
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh
mahasiswa untuk dikaji ulang.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Diare


Nuralam (2008), mengatakan diare pada dasarnya adalah frekuensi
buang air besar yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih
encer. Diare merupakan gangguan buang air besar atau BAB ditandai dengan
BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan
darah atau lendir (Riskesdas, 2013).
Diare yaitu penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi
feses. Seseorang dikatakan menderita bila feses berair dari biasanya, dan bila
buang air besar lebih dari tiga kali, atau buang air besar yang berair tetapi tidak
berdarah dalam waktu 24 jam (Dinkes, 2016).
WHO (2009), mengatakan diare adalah suatu keadaan buang air besar
(BAB) dengan konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali
sehari. Diare akut berlangsung selama 3-7 hari, sedangkan diare persisten
terjadi selama kurang lebih 14 hari.

Menurut Nursalam (2008), diare dapat dikelompokkan menjadi:


a. Diare akut, yaitu terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5
hari.
b. Diare yang berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari.
c. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari.
2.2 Etiologi

Kebanyakan orang mengalami diare karena infeksi bakteri akibat


mengonsumsi makanan yang tidak steril atau lebih terkontaminasi.

Beberapa penyebab umumnya meliputi :

a. Infeksi virus, seperti rotavirus, adenovirus, norovirus, dan astrovirus.


b. Intoleransi, sensitivitas yang tinggi, atau alergi terhadap makanan tertentu.
c. Efek samping obat tertentu seperti antibiotic, antasida, atau obat
antidepresan.
d. Penyakit radang usu atau penyakit celiac.
e. Terlalu banyak makan makanan manis sehingga perut tidak bisa mecerna
gula dengan baik.
2.3 Tanda dan Gejala
- Nyeri abdomen
- Ada dorongan untuk defekasi
- Kram
- Bising usus hiperaktif
- Defekasi feses cair > 3x dalam 24 jam
- Mual dan muntah
- Dehidrasi
- Demam
2.4 Pemeriksaan Diagnostik
Serangkaina pemeriksaan dilakukan mencari tahu penyebab dari diare.
Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan selain gejala, riwayat kesehatan,
dan pemeriksaan fisik, yaitu :
- Tes tinja
- Tes darah
- Biopsi, dengan mengambil sampel jaringan tertentu dari dalam saluran
pencernaan
- Endoskopi, yaitu pemeriksaan kondisi saluran pencernaan secara visual
dengan alat khusus yang dinamakan endoskop
- Pemindaian, seperti foto rontgen, CT Scan, atau MRI
2.5 Penatalaksanaan
Menurut Lia Dewi (2014) prinsip perawatan diare adalah sebagai
berikut:
a. Pemberian cairan (rehidrasi)
b. Dietetik (pemberian makanan)
c. Obat-obatan
1) Jumlah cairan yang diberikan adalah 100 ml/kgBB per-hari
sebanyak 1x, setiap 2 jam, jika diare tanpa dehidrasi sebanyak 50%
cairan ini diberikan dalam 4 jam pertma dan sisanya adlibitum
2) Sesuaikan dengan umur pasien, <2thn diberikan ½ gelas, 2-6thn
diberikan 1 gelas, dan >6thn diberikan 400cc (2gelas)
3) Apabila dehidrasi ringan dan diarenya 4x sehari, maka diberikan
cairan 25-100 ml/kgBB dalam sehari atau setiap 2 jam sekali
4) Oralit diberikan sebanyak ± 100 ml/kgBB setiap 4-6 jam pada
kasus dehidrasi ringan sampai berat
2.6 Komplikasi

Menurut Mardalena (2018) berikut ini merupakan komplikasi yang bila


terjadi pada diare:

a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Mal nutrisi
f. Hipoglikemia
g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus
2.7 Pathway

Faktor infeksi virus Faktor makanan basi Malabsorbsi KH, lemak


Bakteri toksin Keracunan makanan protein

Inflamasi usus Mobilitas usus

Absorbsi Faktor psikologis

Saraf simpatik
Tekanan osmotik terpengaruh

Pengeseran air dan Hiperperistaltik


elektrolit dalam rongga
usus

Hiperperistaltik
Defekasi sering

G3 pola eliminasi
G3 Nutris < Kebutuhan
BAB : Diare

Tubuh kehilangan cairan Kulit sekitar anus merah


dan elektrolit dan lecet

G3 Integritas Kulit
Dehidrasi Suhu badan

G3 < => Cairan


elektrolit Hipertensi

8. Proses Keperawatan Teoritis

a.Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah pertama dari prioritas keperawatan Dangan


Pengumpulan data data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai
permasalahan yang ada(Hidayat,2004:96) adapun hal hal yang dikaji meliputi:

a. identitas

Identitas meliputi identitas klien,data umum seperti ruang rawat, kamar tanggal
masuk, nomor medical record,dan identitas penanggung jawab

b. Riwayat kesehatan

1.keluhan utama

BAB cair lebih dari 7x

2. Riwayat penyakit sekarang


Pada umumnya klien masuk Pelayanan kesehatan dengan keluhan BAB cair
berkali-kali baik disertai atau tanpa dengan muntah,tinja dapat bercampur lendir
atau darah.keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah nafsu makan
menurun,suhu badan meningkat, volume diureses menurun dan gejala penurunan
kesadaran.

3. Riwayat penyakit dahulu

Meliputi penyakit masa anak-anak, alergi, pengalaman sakit atau dirawat


sebelumnya,dan pengobatan terakhir.

4. Riwayat penyakit keluarga

meliputi pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas


pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan anggota
keluarga, prestasi keluarga tentang penyakit klien, kultur dan kepercayaan,
perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan.

c.Riwayat activity diary Living/ADL

Meliputi kebiasaan klien sebelum sakit dan selama sakit.

d.Data psikologis

Menjelaskan keadaan psikologis klien dari mulai keadaan umum, kecemasan,dan


konsep dari klien.

e.Data sosial

Menyebutkan cara klien berhubungan dengan orang sekitar.

f.Data Spiritual

Keyakinan klien akan kesembuhan dan penyakitnya.

g. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum
Meliputi kesadaran, kondisi klien secara umum,tanda tanda vital
pertumbuhan fisik (TB,BB, postur tubuh) dan keadaan kulit.
2. Pemeriksaan persistem
Meliputi sistem yang berkaitan dengan penyakit diare dan atau
sistem secara berkeseluruhan.

h. Data penunjang

b. Perumusan Diagnosa keperawatan

1). Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan


kehilangan cairan sekunder terhadap diare.
2). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output berlebih dan intake yang kurang.
3). Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
sekunder terhadap diare.

c.Rencana keperawatan dan resionalisasi

1).gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan


cairan sekunder terhadap diare.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam keseimbangan dan


elektrolit dipertahankan secara maksimal.

Kriteria hasil:

- tanda tanda vital dalam batas normal (N = 70x/menit,S 36,5°C,TD =100/80


mmhg,R=24 x/menit)

- turgor elastik, membran mukosa bibir basah,mata tidak cekung.

- konsistensi BAB lembek,prekuensi 1 kali perhari.

Intervensi:

a. pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit


R/penurunan sirkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa
dan pemekatan urine.deteksi dini memungkinkan tetapi pergantian cairan
segera untuk memperbaiki defisit.
b.pantau intake dan output

R/Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran


tidak akurat untuk membersihkan sisa metabolisme.

Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien,2-3 liter/Hari

R/mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, secara oral

d.kolaborasi:

1. Pemeriksaan laboratorium serum elektronit (Na,K,Ca,BUN)

R/koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit

2.cairan parenteral (IV line) sesuai dengan umur

R/ mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat

3.obat obatan (antisektesin,antisparmolitik, antibiotik)

R/anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan elektrolit agar seimbang,
antisparmolitik untuk proses absorsi normal, antibiotik sebagai anti bakteri
berikepektum luas untuk menghambat endoksin.

2) perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output berlebih
dan intake yang kurang.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam kebutuhan


nutrisi dapat terpenuhi

Kriteria hasil:

- nafsu makan meningkat

- BB meningkat atau normal sesuai umur

Intervensi:

1.diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet(makanan berserat tinggi,


berlemak dan air terlalu panas atau dingin)
R/serat tinggi,lemak,air terlalu panas atau dingin dapat merangsang mengiritasi
lambung dan saluran usus.

2.sajikan makanan dalam keadaan hangat

R/akan merangsang nafsu makan

3.berikan jam istirahat (tidur) serta kurangnya kegiatan yg berlebihan

R/mengurangi pemakasan energi yang berlebihan

3) Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak


sekunder terhadap diare

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam tidak terjadi


peningkatan suhu tubuh

Kriteria hasil :

- suhu tubuh dalam batasan normal

- tidak terdapat tanda infeksi

Intervensi:

1.Monitor suhu tubuh setiap 2 jam

R/ deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh

2.Berikan kompres hangat

R/merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh.

3. Kolaborasi pemberian antipiretik

R/merangsang pusat pengatur panas di otak


DAFTAR PUSTAKA
Asuhan keperawatan Tn.p

Dengan diare di ruang rawat inap Puskesmas

Cibeureum kota Tasikmalaya

1.pengkajian

A.identitas

1 Nama Tn. P
2 Umur 59 Tahun
3 Jenis kelamin Laki laki
4 Status perkawinan kawin
5 pendidikan SD
6 pekerjaan buruh
7 Agama islam
8 No.medrek BO7
9 Tanggal masuk 13 september 2021
10 Tanggal pengkajian 13 september 2021
11 Diagnosa medis diare
12 Alamat Jln.pasir landak ds citamiang

B.identitas penanggung jawab

1 Nama Ny.A
2 umur 57 Tahun
3 Jenis kelamin perempuan
4 pendidikan smp
5 pekerjaan Ibu rumah tangga
6 Hubungan dengan klien istri
7 alamat Jln.pasir landak ds citamiang
C.riwayat penyakit

1. Keluhan utama

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare ± 7 kali, nyeri ulu
hati,mual,pusing,makan dan minum sedikit.

2.Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan diare ± 7 kali dirasakan pada jam 21
dan semakin memburuk pada pukul 2 dini hari sampai pasien merasakan kram
pasien juga mengeluh pusing,mual dan nyeri di bagian ulu hati kram dirasa
berkurang apabila di kompres menggunakan air hangat,nyeri yang dirasakan di
ulu hati terkadang menjalar ke kepala nyeri seperti diremas-remas skala nyeri dari
1-10 yaitu 5.

3.Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan bahwa sebelumnya pernah tertular muntaber dan mempunyai


alergi terhadap makanan dan dingin.

4. Riwayat penyakit keluarga

Pasien dan keluarga mengatakan bahwa anggota keluarga yang lain tidak ada yang
mengalami hal yang sama dan tidak mempunyai penyakit menular.

D.Riwayat actually diary living/ADL

No kebutuhan Sebelum sakit sakit


1 Nutrisi
a.BB/TB 62 kg 58 kg
b.diet - -
c.kemampuan
 mengunyah Normal Normal

 menelan Normal Normal


- Ada sebagian
 bantuan
total/sebagian
d.frekuensi 4x sehari 3x sehari
e.porsi makan 1 porsi 4 sendok
f.makan yang Ada ada
menimbulkan alergi
g.makanan yang semua -
disukai
2 Cairan
a.intake
 oral
Air mineral Air mineral
> jenis
> jmlh cc/hari
- Sebagian
Bantuan
total/sebagian
 intravena
-
> jenis
-
> jml cc/hari
b.output Cair Cair
> jenis 1500 cc/ hari 500 cc/hari
> jml cc / hari

3 Eliminasi
a.BAB
>frekuensi Normal 10 x

>konsistensi - Cair

>warna - -

>keluhan -

> bantuan/sebagian - Sebagian

b.BAK
Normal -
>frekuensi
Cair Cair
>konsistensi
Kuning jernih Kuning pekat
>warna
- -
>keluhan
>bantuan/sebagian - sebagian
4 Istirahat tidur
a.lama tidur Normal 2 jam
b. kesulitan memulai - Ada
tidur
c. gangguan tidur Kadang kadang Ada

d. kebiasaan sebelum - -

tidur
5 Personal hygiene
a.mandi
>ferekuensi 2x /hari -

>bantuan - -

total/sebagian
> kebiasaan mandi - -

b.gosok gigi 2x /hari -

c.cuci rambut Tidak tentu -

d.gunting kuku Tidak tentu -

e.ganti pakaian Setiap hari -

6 Aktivitas
a.mobilitas fisik Normal Sebagian
b.olah raga Sering -
c.rekreasi Kadang kadang -

E. Data psikologis

Pasien tampak cemas dan mengatakan gelisah karena masa depan demi pasien
menerima kondisi yang sedang sakit, pasien berbicara dengan jelas dan dapat
beradaptasi dengan baik di lingkungan perawatan.

F. Data social

Yang dapat berinteraksi dan merespon dengan baik dengan perawat, dokter dan
keluarga.
G. Data spiritual

Pasien beragama Islam dan selalu berdoa untuk kesembuhan dan yakin bahwa
dirinya bakal sembuh, dan selalu melaksanakan salat lima waktu.

H. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum pasien

 kesadaran :GCS (E:4 M:6 V:5 :15),composmetic


 Kondisi klien secara umum: badan lemas
 Tanda tanda vital
Tekanan darah :100/70 mmhg
Nadi :94 x/menit
Suhu :36,5ºc
Respirasi :18 x/menit
 Pertumbuhan fisik
TB :170 cm
BB :58 kg
 Postur tubuh :normal
 Keadaan kulit
Warna: sawo matang
Tekstur: agak keriput atau kering
Kelainan kulit: tidak ada

2. Pemeriksaan persistem

a sistem pernapasan

-hidung : simetris (iya) pernapasan cuping hidung (normal)secret(tidak)ada


polip(-),epistaxis (tidak))ada

- leher, pembesaran kelenjar (-),tumor(-)

Dada

 Bentuk dada normal(iya) barrel(-) pigeon chest(-)


 Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan traneversal (normal)
 Gerakan dada: simetris (iya( terdapat retraksi(-),otot bantu pernafasan (-)
 Suara nafas: vokal fremitus
(normal)ronehi(-)wheezing(-),sterider(-),rales(-)

- apakah ada dubbing finger

b.sistem cardio vaskuler

- conjuctiva anemia/tidak,bibir pucat/tidak/cyanosis(-) arteri kuat/lemah, tekanan


Vena jugularis : meninggi/tidak

-ukutan jantung : normal (iya), membesar (-),ictus cordis/apex teraba di ICS IV.

- suara jantung : si (lubu) s2(dub) bising aorta (normal)mur mur(normal)


gallop(normal)

- capillary refilleng time (3) detik

2.sistem pencernaan

-sklera : ikterus/tidak,paibir : lembab (-),kering pecah pecah (+)labio skizis(-)

- mulut : stomatitis (-)palate skizis(-) jumlah grgr(25) kemampuan menelan,baik


iya/sulit (tidak)

-gaster kembang (-) nyeri (ada) gerakan peristaltis (meningkat)

- abdomen : hati : temba(+) lien( normal) ginjal (-)faeses(+)

-anus: lecet(+)hemedlrroid tidak ada

d. Sistem Indra

1.mata

- kelopak mata( normal) buka mata( normal)alis (normal)

- visus(gunakan anellenbcard)( normal)

- lapang pandang (normal)


2 hidung

- Penciuman( normal)perih di hidung (-) trauma (-) mimisan (-)

- sekrel yang menghalangi penciuman (tidak)ada.

3. Telinga

Keadaan daun telinga (normal)kanal auditosis :; bersih (iya,)serumen (tidak) ada

- fungsi pendengaran (normal)

e.sistem syaraf

1sistem carobral

a) Status mental orientasi (normal) daya ingat (normal) perhatian dan


perhitungan (normal) bahasa (Indonesia& Sunda)
b) Kesadaran (eyes 4,motorik 6 varbal 5 ) dehngan GCS : 13
c) Berbicara ekspesive : (normal)ressiptive (normal)

2.fungsi cranial

Nervus I: penciuman normal

Nervus II :virus (normal)/lapang pandang (normal)

Nervus III,IV,VI : gerak bola mata (normal),pupil isokor (normal)anisokor


normal.

Nervus V : sensorik (normal),metorik (normal)

Nervus V II : sensorik (normal) otomom (normal), motorik (normal)

Nervus IX : pendengaran (normal), keseimbangan (normal)

Nervus X : Gerakan uvula(normal), rangsangmuntah/menelan (baik)

Nervus XI : sternocledomastoideis (baik),trapexius (baik)

Nervus XII : gerakan lidah (baik)


3.fungsi motorik: massa otot (normal),tonus otot, (normal)

4.fungsi sensorik :suhu (normal) nyeri (ada), gerakan(normal) posisi(normal)


diskriminasi (normal)

5.fungsi cerebllum : kondisi (normal), keseimbangan( normal)

6.Reflek : bisep(normal),Trisep(normal)patela(normal),babinski(normal)

7.iritansi meningen :kaku kuduk( normal )lasagke sign( normal)kemig


sign(-)brudzinki sign I(-)/II(-)

f. Sistem muskolu skeletal

1. Kepala: bentuk (normal) gerakan (normal)


2. Vertebra :seoliosis (-),lordosis(-),kiposis(-) gerakan (normal)
ROM(normal) fungsi gerak (baik)
3. Palvis :gaya jalan (normal) gerakan (normal),ROM (normal) trenddel
berg(-)ortolani/baxlow (-)
4. Lutut : bengkak(-)kaki(-)gerakan (normal) MC mercurry test(-)Balotement
test (-)
5. Kaki : bengkak(-) gerakan (normal) kemampuan dalam(normal)tanda
tarikan (-)
6. Tangan : bengkak (-), gerakan (normal),Rom (normal)

g.sistem integumen

- Rambut :warna hitam,mudah dicabut tidak

- kulit : warna sawo matang , temperatur hangat, kelembaban tidak,bulu kulit


ada,texture kasar/kering.

-kuku : warna putih, permukaan kuku normal,mudah parah tidak, kebersihan


bersih.

h. Sistem endokrin

- Kelenjar tiroid : normal tidak ada pembengkakan.


- Ekskresi urine berlebihan iya,palydipsi (4)polyphagi(-)

- suhu tubuh yang tidak seimbang (-), keringat berlebihan(-)

- riwayat bekas acr seni dikelilingi semut(-)

i.Sistem peskemihan

- odema palpebra (-) moon face (-) odema anasarka(-)

- keadaan kadung kemih :baik

- nocturia (-) dysuna(-) kencing batu (-)

j.sistem reproduksi

Laki laki

- keadaan grand panis : uretra (normal), kebersihan (bersih)

- testis : sudah turun (belum)

- pertumbuhan rambut :kumis(+) janggut (+)ketiak(+)

- pertumbuhan jakun (+) perubahan suara(+)

k. Sistem immun

- alergi (cuaca ada,debu(-),bulu binatang (-),zat kimia (-)

- penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : flu (+),urticarig(-),lain


lain(-).

I.Data penunjang

1. Laboratorium

HASIL NILAI NORMAL


HEMOTOLOGI
hemoglobin 17,3 P:12-16:13-18 g/dl
leukosit 5.600 4.000-10.000/mm
eritosit P:3,8-5,0/L :4,4-5,6juta /mm
hemotokrosit 48 P:35-45/L:40-50%
trombosit 50.000 150.000-400.000 mm

2.hasil pemriksaan rapid antigen netopharing

HASIL PEMERIKSAAN RAPID ANTIGEN

Jenis pemeriksaan Hasil pemriksaan dengan Nilai normal


metode rapid antigen
SAR-COV 2 Ag NEGATIF NEGATIF

II.Analisis data

NO Data Etiologi masalah


1 DS Output berlebihan Resiko gangguan
-klien mengatakan BAB± bakteri masuk keseimbangan cairan
7kali kedalam intertinal dan elektolit
-klien mengeluh lemas
Iritasi usus
DO
-klien terlihat lemas dan Peristatik usus
pucat meningkat
-TD :100/70
-R:18X /menit Sari makanan sulit

-S :36,5º serap

-N : 94 X/menit
Sehingga air dan gram
mineral terbawa ke
dalam usus

Cairan dan elektrolit


terbuang melalui feses
2 DS Saluran pencernaan Perubahan nutrisi
-klien mengatakan nyeri
perut di bagian ulu hati Fungsi intestinal
- klien mengatakan pusing terganggu
- klien mengatakan mual
dan nafsu makan makan Bakteri memasuki

menurun aliran daerah

DO Hati

-klien terlihat lemas


-klien tampak meringis Hetomegali

kesakitan ketika dilakukan


Mual tidak nafsu
ferkusi bagian abdomen
makan
-klien hanya
menghabiskan 4-5 sendok
Perubahan nutrisi
makn dan minum yang
sedikit.

III .Diagnosa keperawatan

1.resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare

2.perubahan nutrisi kuramg dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output


berlebih dan intake yang kurang karena kehilangan nafsu makan dan mual.

IV.NCV
no data diagnosa Tujuan kriteria intervensi Rasional inflementa evaluasi
si
1 DS Resiko Setelah Memperta -lakukan -agar 13 sep S:klien
-Pasien gangguan mendapa hankan pengkajian cairan 2021 mengat
mengeluh keseimban tkan output tubuh 14.00 akan
lemas ggan perawata sesuai -anjurkan dapat 1.melakuk masih
-klien cairan dan n selama dengan istirahat terpenuhi -an lemas.
mengatakan elektrolit 2x24 jam usia dan yg cukup. -supaya pengkajian -klien
BAB 7 kali maka di berat bisa tn.p mengat
harapkan badan -anjurkan memura- Hasil: akan
DO masalah -Wajah untuk nggi rasa Terkaji bab
-klien dapat tidaknamp memperb- lemas. data mulai
terlihat teratasi ak pucat anyak -untuk Tn.p berkura
lemas dan -bak dan minum memper 14.30 ng
pucat bab -observasi mudah 2.menganj
TD :100/70 normal pemaukan proses urkan O:pasie
R:94x/mnt dan pemenuh pasien n
S:36,5ºC pengeluara an untuk tampak
N:18x/mnt n cairan kebutuha istirahat lemas
n cairan. yang -TTV
-untuk cukup TD:100
mengeta- Hasil : /70
hui Pasien S:36.5º
kebutuh- bisa tidur C
an cairan beristiraha N:94X /
t mnt
14.35 R:18
Menganjur X/mnt
kan pasien
untuk A:terata

banyak si

minum sebagia
Hasil : n
Pasien
dapat P:
minum air lanjutka
putih. n
interven
08.00 si no 3
4
observasi
pemasuka
n dan
pengeluara
n cairan
Hasil:
Cairan
dextro
terpasang
dan
pemasuka
n dan
pengeluara
n
seimbang.

2 DS Perubahan -setelah -adanya - timbang Untuk 1.menimb S:-klien


-klien nutrisi mendapa peningkata BB pasien memanta ang BB mengat
mengatakan kurang dari tkan n berat - u pasien akan
nyeri prut kebutuhan perawata badan identifikas perubaha hasil sudah
dibagian tubuh n selama - i faktor n BB Sebelum tidak
ulu hati 2 x24 mengident pencetus -untuk sakit 62kg mual
-klien jam . ifikasi mual dan memberi selama -klien
mengatakan - asuhan muntah tindakan sakit 58 kg mengat
pusing mempert makan dan -tanyakan keperaw 2.mengide atakan
-klien hankan cairan makanan atan ntifikasi nafsu
mengatakan nutrisi yang ada klien dalam makanan makan
mual dan yang kuat pasien dan mengatas yang sedikit
nafsu oftimal - pasien berikan i mual menberi mening
makan pada mampu dalam -untuk mual kat
menurun klien dan menghabis keadaan meningk Hasil: O:klien
DO nafsu kan hangat atkan diberikan mengha
-Klien makan makanan 1 -jelaskan masukan obat biskan
terlihat meningk porsi pentingny nutrisi injeksi on ½ porsi
lemas at -tidak ada a nutrisi dan dan setron makan
Klien mual dan yang dapat 3.menyaji
tampak nafsu adekuat mengura kan A:masa
meringis makan ngi mual. makanan lah
kesakitan meningkat -untuk kesukaan teratasi
ketika meningk dan dalam sebagia
dilakukan atkan ke adaan n
perkusi nutrisi hangat P:interv
bagian yang ade Hasil : ensi
abdomen kuat Klien dilamju
-klien dapat tkan no
hanya menghabis 1,,3,4
menghabisk an ½ porsi
an 4-5 bubur
sendok yang
makan dan masih
minum hangat
yang 4.menjelas
sedikit kan
pentingny
a nutrisi
yg adekuat
Hasil:
Nafsu
makan
meningkat

V.catatan pekembangan

Tanggal/jam No .DP CATATAN PERKEMBANGAN TPD /NT


14/09/2021 1 3 :
-Klien mengatakan masih lemas
-klien mengatakan BAB sudah
berkurang

O:
-klien sudah tampak tidak lemas
- TTV
TD :120/80 mmhg
S:35.7 ºC
P : 76 x/menit
R:26 x/menit

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Intervensi digunakan

I:
-kaji tanda tanda dehodrasi
1). Kesadaran
2).pernapasan
3).nadi
4). Turgor kulit
5)mukosa mulut
Hasil :
Kesadaran
compodmrntis,pernapasan
26x/menit,nadi 76 x/menit turgor
kulit baik,mukosa mulut lembab
-klien sudah dapat menghabiskan 1
liter air /hari
Hasil :
Klien sudah tidak dehidrasi

E:
Masalah teratasi

R:
Pasien bisa pulang
14/09/2021 2 S:
Klien mengatakan sudah tidak mual
-klien mengatakan nafsu makan
mulai meningkat

O:
-klien sudah tidak tampak meringis
kesakitan
-sudah tidak terdapat nyeri di
bagian abdomen
-makan habis ½ porsi
-TTV
TD : 120/80 mmhg
R; 26 x/menit
S 36,5°c
P: 76X/menit

A:
Masalah teratasi sebagaian

P:
Lanjut intervensi no 3,4

I:
Menganjurkan keluarga klien
menyajikan selagi hangat.
Hasil :
Porsi makan klien habis ½ porsi
-menjelaskan penting nya nutrisi
yang adekuat
Hasil :
Nutrisi klien terpenuhi secara
adekuat.

E:
Masalah teratasi
R :
Pasien bisa pulang.

Anda mungkin juga menyukai