Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH AKTIVITAS MENGUNYAH PERMEN KARET RENDAH GULA TERHADAP

RASA HAUS DAN IMPLIKASINYA SELAMA INTERDIALISIS PADA PASIEN YANG


MENJALANKAN HEMODIALISA DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA

1. Apa alasan peneliti untuk melakukan penelitian


Hemodialysis merupakan suatu tindakan untuk menggantikan kerja ginjal meskipun harus
dilakukan pembatasan asupan cairan yang mengakibatkan sebagian besar pasien mengeluh
mengalami mulut kering.
2. a. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui aktivitas sesudah mengunyah permen karet rendah gula terhadap rasa
haus dan implikasinya selama interdialisa pada pasien yang menjalankan hemodialisa
b. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang mendapatkan tindakan
diruangan hemodialisa 170 pasien. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling berjumlah 121 pasien (kelompok intervensi 89 pasien, kelompok kontrol 32
pasien).
c. Variabel Terkait
Independent : Mengunyah permen karet rendah gula
Dependent
: Rasa haus
Instrument
: Lembar observasi I (berisi: nama responden, usia, jenis kelamin, skala
rasa haus pre dan post), Lembar observasi II (berisi: nama responden,
tanggal, jam, jenis minum, jumlah urine, berat badan, dan skala rasa
haus)
d. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan metode uji t-test dan regresi linier berganda.
e. Temuan Utama
Pada penelitian ini diketahui bahwa mengunyah permen karet rendah gula dapat
berpengaruh terhadap rasa haus dibandingkan dengan tidak mengunyah permen karet
karena terbukti dapat menurunkan IDWG.
3. Informasi yang didapat
Mengunyah permen karet rendah gula dapat berpengaruh terhadap rasa haus karena permen
karet yang tidak manis dapat merangsang kelenjar saliva, dibandingkan dengan tidak
mengunyah permen karet karena terbukti dapat menurunkan IDWG.
4. Apa dilakukan uji validitas dan reliabilitas

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi I dan II sebagai instrument
pengumpulan data. Akan tetapi, peneliti tidak menjelaskan apakah kuesioner tersebut telah
di uji validitas dan reliabilitas atau tidak.
5. Apa yang dilakukan peneliti untuk mengkontrol penelitian
Besar sampel pada penelitian ini adalah 121 pasien (kelompok intervensi 89 pasien,
kelompok kontrol 32 pasien). Pada penelitian ini pasien menjalankan hemodialisa selama 4
jam, pasien di kelompok intervensi dberikan enam buah permen karet selama proses
hemodialisa lalu diminta untuk mengunyah permen karet selama 5 menit apabila dalam
proses hemodialisa pasien merasakan haus. Setelah permen dikunyah selama 5 menit
permen tersebut dibuang, kemudian peneliti mengukur rasa haus pasien, menimbang berat
badan, menanyakan jumlah minum dan jumlah urine. Mencatat jumlah urine yang keluar
selama 24 jam.
6. Level
Penelitian ini tergolong level 1 yaitu meta analys/systematic review
7. Kelemahan
Instrument pengambilan data pada penelitian ini tidak terdapat penjelaskan tentang uji
validitas dan reliabilitas
8. Rekomendasi dari kita
Pada penderita CKD permasalahan cairan harus benar-benar dijaga sebab apabila cairan
tidak dibatasi akan menyebabkan komplikasi, seperti hipertensi, edema paru akut, gagal
jantung kongestif. Untuk itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan intervensi tersebut
dapat diterapkan dengan baik pada penderita penyakit ginjal yang sedang menjalankan
hemodialisis.

9. Apakah EBNP dapat diaplikasikan di Rumah Sakit


Pada pasien yang menjalankan hemodialisa diharapan untuk diberi edukasi tentang
bagaimana cara mengendalikan rasa haus supaya tidak terjadi kelebihan cairan yaitu dengan
mengunyah permen karet rendah gula. Untuk itu, perawat RS dapat mengaplikasikan
penelitian ini dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai