Anda di halaman 1dari 69

Therapeutic Effects of Oral Zinc

Supplementation on Acute Watery Diarrhea


with Moderate Dehydration: A Double-Blind
Randomized Clinical Trial

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Gizi


Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
ABSTRAK
Latar Belakang
• Untuk menilai efek terapeutik dari suplementasi Zinc oral pada diare
cair akut pada anak dengan dehidrasi sedang
Metode
• Semua anak usia 9 bulan – 5 tahun yang dirawat dengan keluhan diare cair akut
dengan dehidrasi sedang di Bagian Anak RS Motahari Urmia Iran pada tahun
2008
• Pasien dibagi secara acak ke dalam dua kelompok
• kelompok pertama: mendapatkan zinc (sirup zinc (1 mg/kg/hari) terbagi menjadi dua
dosis) dan larutan rehidrasi oral (LRO)
• kelompok kedua: mendapatkan LRO dan placebo
• Kuesioner yang rinci dilakukan setiap hari untuk setiap pasien oleh residen
pediatrik yang terlatih; meliputi di dalamnya karakteristik demografis yang
dibutuhkan, status nutrisi dan hidrasi, progresi penyakit
• Hasil utama (frekuensi dan konsistensi diare) dan hasil sekunder (durasi rawat
inap dan perubahan berat badan pasien) dibandingkan dari antara dua
kelompok.
Hasil
• Rerata frekuensi diare (4,5 ± 2,3 dibandingkan 5,3 ± 2,1; p=0,004) lebih rendah
pada kelompok yang diberikan zinc + LRO; meski demikian, rerata berat relatif
setara diantara kedua kelompok (10,5 ± 3,1 dibandingkan 10,1 ± 2,3; p=0,14.
Penilaian kualitatif dari konsistensi feses juga dijadikan sebagai konfirmasi
perbaikan dini pada kelompok intervensi pada tiga hari pertama saat rawat inap
(p < 0,05). Rerata durasi lama rawat inap secara signifikan lebih rendah pada
pasien yang menerima suplemen zinc (2,5 ± 0,7 dibandingkan 3,3 ± 0,8 hari;
p=0,001).
Kesimpulan
• Hasil studi ini menampilkan efek terapeutik menguntungkan dari suplementasi
zinc pada durasi penyakit dan keparahan pada pasien dengan diare akut dan
dehidrasi sedang di Iran.
PENDAHULUAN
Pendahuluan
• Diare masih dianggap sebagai penyebab utama dari kesakitan dan
kematian anak, terutama pada anak dibawah usia 5 tahun di negara
berkembang.
• Terapi rehidrasi oral maupun intravena dipercaya sebagai first line
therapy, tetapi belum mampu menurunkan frekuensi, volume dan
durasi dari diare, maka dari itu diperlukan modalitas baru yang
mampu mengatasi masalah tersebut.
Pendahuluan
• CDC tahun 1992  guideline yang menekankan tatalaksana darurat
terhadap diare dan pentingnya suplementasi seng.
• Beragam penelitian dan diskusi kemudian dilakukan, untuk mencari
efek dari suplementasi seng dan manfaatnya.
Pendahuluan
• Mekanisme pasti masih belum jelas, tetapi terdapat beberapa
mekanisme yang dapat dipercaya, yaitu :
• meningkatkan absorbsi air dan elektrolit,
• regenerasi epitel usus,
• meningkatkan level enterocyte brush border enzymes,
• meningkatkan respon imun untuk menghilangkan patogen.
Pendahuluan
• Berdasarkan temuan tersebut, seng di anjurkan sebagai tatalaksana
pada semua anak dengan gastroenteritis akut.
• Namun beberapa peneliti masih beranggapan bahwa belum cukup
bukti untuk menjadikan seng sebagai terapi rutin, terutama di negara
berkembang, berkaitan dari segi pembiayaan.
Pendahuluan
• Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat keparahan dan
durasi dari diare antara pasien dengan diare akut yang menerima
suplementasi seng dan rehidrasi oral, terhadap pasien yang hanya
menerima rehidrasi oral saja.
BAHAN DAN METODE
Desain studi, kriteria inklusi dan eksklusi
• Uji klinis ini bersifat acak tersamar ganda dan merekrut semua anak
berusia 9 bulan hingga 5 tahun dengan diare berair akut dan dehidrasi
sedang pada bangsal anak di RS Mohatari di Urmia, Iran pada tahun
2008.
• Kriteria eksklusi berupa anak-anak yang terdiagnosa penyakit kronis
(sistik fibrosis, inflammatory bowel diseases, dan malabsorpsi),
malnutrisi berat (grafik berat badan berdasarkan usia dibwah 3%),
disentri dan diare berdarah yang sudah dikonfirmasi dengan adanya
sel darah merah (SDM) atau sel darah putih pada pemeriksaan feses,
riwayat konsumsi suplemen zinc satu bulan yang lalu, dan intoleransi
obat, serta pasien tanpa informed consent.
• Ukuran sampel diukur menggunakan perangkat lunak web-
based sample size calculation, dengan kekuatan 90%, derajat
signifikan 0.05, dan kemampuannya untuk mendeteksi selisih
sebesar 10% atau lbih pada 132 orang.
• Reduksi sampel akibat kehilangan partisipasi dicegah dengan
rekrutmen 200 pasien.
Randomisasi dan Protokol
• Setiap pasien yang mendaftar diberi kode spesifik dan secara acak
dialokasikan ke dua kelompok: kelompok yang mendapatkan zinc
ditambah cairan rehidrasi oral dan kelompok satunya hanya
mendapatkan cairan rehidrasi oral, menggunakan perangkat lunak
terkomputerisasi.
• Evaluasi berupa: pemeriksaan darah lengkap, laju endap darah,
protein c-reaktif, kultur darah, kultur feses, analisis dan kultur urin,
natrium, kalium serta nitrogen urea darah dan kreatinin, yang
dikakukan pada semua partisipan.
• Pada kasus diare infeksius yang dibuktikan dengan pemeriksaan feses
yang positif, kultur darah yang positif, leukositosis dan peningkatan
protein c-reaktif, pasien diberikan antibiotik (ceftriaxone) intravena
dan pasien dieksklusikan dari penelitian.
• Pasien diberi rehidrasi awal dengan cairan rehidrasi cairan oral (50-
100ml/Kg ke dalam 4-6 jam hingga gejala dehidrasi hilang), dan
semua pasien dilanjutkan rehidrasi selama terjadi kehilangan cairan
(10ml/Kg setiap setelah defekasi).
• Pasien pada kelompok yang mendapat intervensi akan mendapatkan
zinc (1ml/Kg/hari) dibagi menjadi dua dosis, dimana 1ml mengandung
1mg zinc sulfat. Sebua placebo dengan rasa, warna, dan bau yang
sama diberikan kepada kelompok kontrol dengan jumlah yang
sama(1ml/Kg/hari).
• Obat dan plasebo diberi kode spesifik oleh perawat yang
terlatih sebelum studi ini dimulai, dan peneliti tidak
mengetahui bahan maupn pasien yang dikelompokkan pada
ke dua kelompok
• Kuesioner detil yang mengandung karakteristik demografik,
kriteria pertumbuhan, nutrisi & status hidrasi, data
paraklinis, konsistensi feses, frekuensi diare, berat badan
pasien dan progresi pasien, akan diisi setiap hari oleh pasien
yang dilatih oleh residen pediatrik.
Hasil primer dan sekunder
• Hasil primer merupakan frekuensi dan konsistensi diare, dan hasil
sekunder merupakan durasi hospitalisasi serta perubahan berat
badan pasien.
• Diare akut: perubahan frekuensi dan konsistensi feses dengan onset
akut untuk selama kurang dari 14 hari dan tanpa darah pada
pemeriksaan feses.
• Penyembuhan sempurna: diskontinuasi diare dan kembali kepada
kebiasaan defekasi sebelumnya.
• Penyembuhan relatif: terjadi penurunan frekuensi diare hingga 1-2
kali/hari dan perubahan konsistensi dari cair ke lembek atau ke padat.
• Tidak ada penyembuhan: tidak ada perubahan frekuensi
maupun konsistensi feses dalam jangku waktu 5 hari,
sehingga diperlukan penatalaksanaan lanjut.
• Berat badan pasien diperiksa dan dicatat setiap harinya oleh
orang yang sama, menggunakan timbangan yang sama.
• Konsistensi (cair, lembek dan padat) dan frekuensi (dalam 24
jam) diperiksa oleh ibu pasien dan direevaluasi serta dicatat
oleh residen pediatrik terlatih.
Analisis statikal
• Hasil dilaporkan sebagai rerata ± standar deviasi (SD) untuk variable
kuantitatif dan persentase untuk variabel kategori.
• Kedua kelompok dibandingkan dengan student t test untuk variable
kontinu dan chi-square test (atau Fisher exact test, bila diperlukan)
untuk variabel kategori.
• Signifikan statistik berdasarkan dua sisi design-based tests, yang
dievaluasi pada tingkat signifikan 0.05.
• Semua analisis statistic dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16
(SPS Inc., Chicago, IL, USA) untuk windows.
HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian
Dari 188 orang dari kelompok pengobatan (intervensi):
• 21 orang keluar:
14 orang muntah-muntah
3 orang terdapat leukosit / trombosit pada feses
2 orang terdapat lemak pada feses
2 orang batal berpartisipasi
• 10 orang keluar:
9 orang intoleransi
1 orang keluar dini karena alasan pribadi
Hasil Penelitian
Dari 191 orang pada kelompok kontrol:
• 15 orang keluar:
9 orang muntah-muntah
5 orang terdapat leukosit / trombosit pada feses
2 orang terdapat lemak pada feses
1 orang batal berpartisipasi
• 13 orang keluar:
8 orang intoleransi
3 orang keluar dini karena alasan pribadi
2 orang onset demam yang lambat dan gagal di followup
Hasil Penelitian
Pada akhirnya didapatkan:
• Kelompok Intervensi: 157 pasien (59,2% laki-laki, rata-rata umur 18,7
bulan/standart deviasi 9,7 bulan)
• Kelompok Kontrol: 163 pasien (52,1% laki-laki, rata-rata umur 17
bulan/standart deviasi 8 bulan)
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Tabel 2:
• Pasien dengan pemberian zinc, memiliki waktu rawat inap di RS lebih
pendek (2,5 hari/standart deviasi 0,7 hari)
• Dibandingkan perawatan dengan placebo (3,3 hari/standart deviasi
0,8 hari). Nilai P=0,001
Hasil Penelitian
• Rata-rata frekuensi diare pada kelompok intervensi lebih rendah
daripada kelompok kontrol (4,5/standart deviasi 2,3 dibanding
5,2/standart deviasi 2,1). Nilai P=0,004
• Konsistensi feses menunjukan perubahan lebih baik pada kelompok
intervensi daripada kelompok kontrol (P=0,017; P=0,001; P=0,06)
masing-masing dari perawatan hari ke 1, 2, dan 3.
Hasil Penelitian
• Berat rata-rata pasien pada kelompok intervensi tidak lebih besar
secara signifikan daripada kelompok kontrol (10,5kg/standart deviasi
3,1kg dibanding 10,1kg/standart deviasi 2,3kg) Nilai P=0,135
DISKUSI
Diskusi
• Tingginya prevalensi mortalitas dan morbilitas terhadap anak usia < 5
tahun  penelitian tentang tambahan mikronutrien  memperbaiki
keadaan
• Zinc menjadi mikronutrien yang sangat bermanfaat dalam membantu
mengatasi permasalahan diare pada anak dengan usia <5 tahun
• Oral rehidrasi + zinc  memberikan hasil yang baik
• menurunkan tingkat pengeluaran pasien terhadap pengobatan
• Menurunkan frekuensi diare (rata rata 4.5 ± 2.3 vs 5.3 ±2.1; p=0,004),
memperbaiki konsistensi feses
• Terjadi perbaikan gejala selama 1-3 hari pertama penambahan zinc
• Salah satu perbandingan yang signifikan terhadap penelitian sebelumnya
adalah setiap pasien yang diduga diare akibat infeksi dieklusi dan hanya
diare cair dengan dehidrasi sedang yang menjadi bahan penelitian
• Namun tidak dapat dihindari beberapa pasien mempunyai riwayat diare
yang diakibatkan oleh infeksi
• Zinc pencegahan dan pengobatan diare pada negara berkembang yang
mengalami defisiensi zinc
• WHO dan UNESC merekomendasi zinc  diare akut dan persisten
pada anak
• Penelitian clinical trial random dan metaanalisis zinc  menurunkan
tingkat mortalitas dan kegagalan terapi
• Penelitian pada negara maju dengan tingkat defisiensi zinc yang rendah
tidak dapat dibedakan kegunaan pemberian zinc dengan tidak
pemberian
• Serum level zinc pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan  namun
dilakukan dinegara peneliti yang mengalami defisiensi besi 
mempengaruhi respon pengobatan dengan zinc
• Faktor faktor yang mempengaruhi hasil pemberian zinc
• Jenis pathogen
• Jumlah pasien
• Derajat keparahan
• Jenis pengobatan (sirup, oral, IV)
• Ekonomi
• Rata- rata lamanya perawatan dirumah sakit pada pemberian zinc 
penurunan  2.5 ±0.7 vs 3.3 ±0.8 hari; p=0,001)
• Gregario GV et  zinc + oral rehidrasi  percepatan perbaikan 7 hari
• Kelemahan peneliti :
• Menyingkirkan kriteria frekuensi diare
• Tidak mengukur serum zinc
KESIMPULAN
DAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Kesimpulan
• Hasil studi ini menampilkan efek terapeutik menguntungkan dari
suplementasi zinc pada durasi penyakit dan keparahan pada pasien
dengan diare akut dan dehidrasi sedang di Iran.
• Penelitian yang lebih jauh mengenai signifikansi klinis dari suplemen
zinc terhadap ekonomi pada diare akut diperlukan.
Ucapan Terima Kasih
• Peneliti mengucapkan terima kasih pada Office of Vice Chancellor for
Research, Urmia University of Medical Sciences atas dukungan dana
untuk studi ini dan Farzan Institute for Research and Technology
untuk pendampingan editorial

• Konflik kepentingan: tidak dinyatakan


CRITICAL APPRAISAL
PICO
• Anak usia 9 bulan – 5 tahun yang terkena diare dengan dehidrasi sedang.
• Dirawat di Children Ward of Motahari Hospital, Urmia Iran tahun 2008
P

• Terapi rehidrasi oral dan suplementasi seng


I

• Hanya terapi rehidrasi oral


C

• Frekuensi diare dan konsistensi feses


• Lama rawat dan perubahan berat badan
o
JUDUL MAKALAH
1. Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek: YA
“Therapeutic Effects of Oral Zinc Supplementation on Acute Watery Diarrhea with
Moderate Dehydration: A Double-Blind Randomized Clinical Trial”

2. Menggambarkan isi utama penelitian: YA


Tujuan studi untuk menilai efek terapeutik dari suplementasi Zinc oral pada
diare cair akut pada anak dengan dehidrasi sedang

3. Cukup Menarik : YA

4. Tanpa singkatan selain yang baku: YA


PENGARANG & INSTITUSI
Nama- nama dituliskan dituliskan sesuai dengan aturan jurnal: YA

Nama penulis 1: Mohammad Karamyyar, MD


Nama penulis 2: Shahsanam Gheibi, MD
Nama penulis 3: Mehran Noroozi, MD
Nama penulis 4: Ali Kord Valeshabad, MD, MPH

Jurusan + Fakultas:
Penulis 1: Department of Pediatrics, Shahid Motahari Hospital, Urmia University of Medical Sciences, Urmia, Iran.
Penulis 2: Department of Pediatrics, Shahid Motahari Hospital, Urmia University of Medical Sciences, Urmia, Iran.
Penulis 3: Department of Pediatrics, Shahid Motahari Hospital, Urmia University of Medical Sciences, Urmia, Iran.
Penulis 4: Postdoctoral Research Fellow, Faculty of Medicine, The Johns Hopkins University, Baltimore, USA.

Email: terdapat 2 email


drgheibi@yahoo.com
drgheibi@umsu.ac.ir
ABSTRAK
1. Hanya satu paragraf atau terstruktur: YA
2. Mencakup IMRAD: YA
Pendahuluan:
Untuk menilai efek terapeutik dari suplementasi Zinc oral pada diare cair akut pada anak dengan
dehidrasi sedang
Metode:
• Semua anak usia 9 bulan – 5 tahun yang dirawat dengan keluhan diare cair akut dengan dehidrasi sedang di Bagian
Anak RS Motahari Urmia Iran pada tahun 2008
• Pasien dibagi secara acak ke dalam dua kelompok
• kelompok pertama: mendapatkan zinc (sirup zinc (1 mg/kg/hari) terbagi menjadi dua dosis) dan larutan rehidrasi oral (LRO)
• kelompok kedua: mendapatkan LRO dan placebo
• Kuesioner yang rinci dilakukan setiap hari untuk setiap pasien oleh residen pediatrik yang terlatih; meliputi di
dalamnya karakteristik demografis yang dibutuhkan, status nutrisi dan hidrasi, progresi penyakit
• Hasil utama (frekuensi dan konsistensi diare) dan hasil sekunder (durasi rawat inap dan perubahan berat badan
pasien) dibandingkan dari antara dua kelompok.
Hasil:
• Rerata frekuensi diare (4,5 ± 2,3 dibandingkan 5,3 ± 2,1; p=0,004) lebih rendah pada kelompok yang
diberikan zinc + LRO; meski demikian, rerata berat relatif setara diantara kedua kelompok (10,5 ± 3,1
dibandingkan 10,1 ± 2,3; p=0,14. Penilaian kualitatif dari konsistensi feses juga dijadikan sebagai
konfirmasi perbaikan dini pada kelompok intervensi pada tiga hari pertama saat rawat inap (p <
0,05). Rerata durasi lama rawat inap secara signifikan lebih rendah pada pasien yang menerima
suplemen zinc (2,5 ± 0,7 dibandingkan 3,3 ± 0,8 hari; p=0,001).
•Research: Tidak terdapat research pada abstrak
•Diskusi: Tidak terdapat pada abstrak penelitian ini

3. Secara keseluruhan informatif: YA


4. Tanpa singkatan selain yang baku: YA
5. Kurang dari 250 kata: TIDAK (270 kata)
PENDAHULUAN
1. Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf: TIDAK (4 paragraf)
2. Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan penelitian: TIDAK
3. Paragraf selanjutnya menyatak hipotesis/ tujuan penelitian: TIDAK, tujuan
penelitian dikemukakan pada paragraf empat.
“Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat keparahan dan durasi dari
diare antara pasien dengan diare akut yang menerima suplementasi seng dan
rehidrasi oral, terhadap pasien yang hanya menerima rehidrasi oral saja.”
4. Didukung oleh pustaka yang relevan: YA
5. Kurang dari satu halaman: YA
Bahan dan metode
Populasi dan subyek
• Disebutkan populasi sumber: YA
• Anak berusia 9 bulan hingga 5 tahun dengan diare berair akut dan dehidrasi sedang
pada bangsal anak di RS Mohatari di Urmia, Iran pada tahun 2008
• Dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi: YA
• Kriteria inklusi: Anak berusia 9 bulan hingga 5 tahun dengan diare berair akut dan
dehidrasi sedang
• Kriteria eksklusi: anak-anak yang terdiagnosa penyakit kronis (sistik fibrosis,
inflammatory bowel diseases, dan malabsorpsi), malnutrisi berat (grafik berat badan
berdasarkan usia dibwah 3%), disentri dan diare berdarah yang sudah dikonfirmasi
dengan adanya sel darah merah (SDM) atau sel darah putih pada pemeriksaan feses,
riwayat konsumsi suplemen zinc satu bulan yang lalu, dan intoleransi obat, serta
pasien tanpa informed consent
Bahan dan metode
Desain studi

• Disebutkan desain, tempat dan waktu penelitian: YA


• Desain: Uji klinis ini bersifat acak tersamar ganda
• Tempat: Bangsal anak di RS Mohatari di Urmia, Iran
• Waktu: 2008
Bahan dan metode
Besar sampel

• Disebutkan cara pemilihan subyek (teknik sampling): YA


• Responden dipilih secara acak
• Disebutkan perkiraan besar sampel dan alasannya: YA
• 200 pasien: mencegah reduksi sampel akibat kehilangan partisipasi
Bahan dan metode
Rencana analisa
• Macam metode untuk analisis yang digunakan sesuai hipotesis dan tujuan
penelitian ini: YA
• Kuesioner detil yang mengandung karakteristik demografik, kriteria pertumbuhan,
nutrisi & status hidrasi, data paraklinis, konsistensi feses, frekuensi diare, berat badan
pasien dan progresi pasien.
• Pemeriksaan dan pencatatan berat badan pasien setiap harinya oleh orang yang
sama, menggunakan timbangan yang sama.
• Pemeriksaan konsistensi feses (cair, lembek dan padat) dan frekuensi defekasi (dalam
24 jam).
• Kedua kelompok dibandingkan dengan student t test untuk variable kontinu dan chi-
square test (atau Fisher exact test, bila diperlukan) untuk variabel kategori.
• Disebutkan program komputer yang dipakai: YA
• SPSS versi 2016
Hasil Penelitian
• Tabel karakteristik: Tersedia, pada tabel 1 mencantumkan karakteristik
umum responden.
• Deskripsi karakteristik subjek sebelum intervensi:
• Disebutkan jumlah subjek yang diteliti: Ya, total sampel yang mengikuti
penelitian sebanyak 379 responden.
• Dijelaskan responden yang drop out dengan alasan: Ya
• Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar: Ya
• Penulisan tabel dilakukan dengan tepat: Tepat
• Tabel dan ilustrasi informatif & memang diperlukan: Ya
Hasil Penelitian
• Apakah data dasar sebanding: Ya, karena menjelaskan data dasarnya
mengenai frekuensi dan lama diare.
• Apakah hasil primer penelitian ini: Diketahuinya perbandingan rata-rata
frekuensi dan konsistensi diare pada dua kelompok.
• Apakah data tersebut statistik atau klinis secara signifikan: klnis secara
signifikan, karena dilakukan pemberian zinc dan placebo secara langsung
sesuai dengan kelompok dan dipantau mengenai frekuensi diare,
konsistensi diare, durasi rawat inap, perubahan berat badan pada kedua
kelompok.
Hasil Penelitian
• Apakah data hasil sekundernya: Diketahuinya perbandingan rata-rata
durasi rawat inap dan perubahan berat badan pada dua kelompok.
Diskusi
• 1. Apakah kekuatan dan keterbatasan dari penelitian menurut
pandangan dari peneliti?
Diskusi
• Kekuatan :
• Penelitian ini dilakukan di iran dengan tingkat defisiensi zinc yang tinggi
sehingga akan mempengaruhi hasil dari terapi
• Pemberian zinc mudah dilakukan karena ketersediaan zinc yang memadai
• Penelitian dilakukan pada pasien yang dirawat di rumah sakit sehingga terjadi
pengawasan yang ketat mempengaruhi hasil penelitian
Diskusi
• Kekuatan
• Penelitian dilakukan pada pasien diare cair dengan dehidrasi sedang

• Kelemahan
• Dilakukan pada diare non infeksi
• Tidak dilakukan pengukuran serum zinc
• Tidak terdapat frekuensi diare pada kriteria inklusi
• Tidak ditemukan perbedaan pemberian zinc pada negara dengan difesiensi
zinc dan negara dengan tingkat defisiensi zinc rendah
Diskusi
• 2. Bagaimana perbandingan antara hasil penelitian dengan
penelitian-penelitian lain?
• Tidak di cantumkan hasil dari penelitian sebelumnya namun terdapat
perbedaan dengan mengeklusi pasien yang diakibatkan oleh infeksi
Diskusi
• 3. Bagaimana hal – hal biologis masuk akal yang terdapat pada hasil
penelitian?
• Zinc merupakan mikronutrien yang berfungsi sebagai bahan dasar dalam
beberapa enzim sintesis protein, proses penggunaan vit a dan lain lain
• Zinc merupakan kofaktor dalam pembentukan enzim SOD(superoksida
demutase)  intergritas usus akan mempercepat perbaikan klinis
Diskusi
• Zinc juga berperan dalam menjaga transkipsi dalam sel usus
• Zinc berperan dalam pembentukan sistem imun

• Dan setiap fungsi dalam zinc akan mempunyai efek yang baik apabila
diberikan pada pasien diare, dan sedikit efek samping yang didapatkan
Diskusi
• 4. Apakah hasil penelitian dapat digunakan secara umum?
• Tidak dapat dikarenakan hanya ditemukan keuntungan pada negara
berkembang dengan tingkat defisiensi zinc yang tinggi
Diskusi
• 5. Bagaimana signifikansi klinis dari hasil penelitian?
• Terjadi perbaikan dalam hal durasi, konsistensi feses, lamanya perawatan
sampai biaya yang dikeluarkan dalam penanganan diare
Diskusi
6. Bagaimana aplikasi hasil penelitian?
• hasil penelitian dapat digunakan karena indonesia merupakan
negara berkembang yang diduga tingkat defisiensi zinc yang tinggi
• Ketersediaan zinc yang memadai
• Efek samping yang ditemukan sangat minimal
• Tingkat diare dengan dehidrasi sedang sering ditemukan di
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka penulisannya sesuai dengan cara Vancouver: YA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai