Anda di halaman 1dari 16

Comparative Evaluation on the Effect of

Zinc-Probiotic and Zinc Therapy in


Pediatric Acute Gastroenteritis
Penyaji : Muhammad Riki Fachrozi
Pembimbing : Dr. dr. Supriatmo, M.Ked(Ped) Sp.A (K)
Supervisor : Dr. dr. Supriatmo, M.Ked(Ped) Sp.A (K)
dr. Rika Yunita, M.Ked(Ped) Sp.A
Pendahuluan
Diare menjadi penyebab kematian kedua pada
anak usia 1 – 59 bulan

WHO  pengobatan dengan Oral Rehydration


Salts ( ORS ) dan pemberian makanan lanjutan

Probiotik  tidak direkomendasikan oleh


WHO untuk tatalaksana diare akut
dapat bertahan hidup
mikroorganisme
Probiotik melewati lambung
hidup non pathogen
dan usus halus.

• mensintesis senyawa yang


dapat menghancurkan atau Probiotik
menghambat pathogen
• merangsang respon imun
terhadap pathogen yang
menyerang
• meningkatkan keasaman
usus
bakteri probiotik non pathogen  untuk pencegahan dan terapi telah
berhasil  belum ada bukti penelitian untuk rekomendasi

Manfaat penggunaan probiotik untuk diare pada anak  strain ataupun


etiologi

Diare lebih sering terjadi  dengan defisiensi zink  merespon cepat


pemberian zink
efek langsung pada vilii usus, pembatasan aktivitas
Zin disakarida dan trasnportasi air dan elektrolit pada
usus
k memiliki efek terhadap fungsi sel T 
meningkatkan system imun  mengurangi tingkat
keparahan diare
mengurangi angka mortalitas sebesar 46% dan angka
perawatan di rumah sakit sebesar 23%
Kriteria Kriteria
Metode inklusi eksklusi
Penelitian ini anak usia 3 bulan – anak dengan
dilakukan secara 5 tahun dengan malnutrisi berat,
terbuka, acak dan diare akut ensefalitis,
terkontrol dari meningitis, sepsis,
November 2018 – bronkopneumonia,
Maret 2019 di status
bangsal imunokompromise
Chattogram khusus atau kasus dengan
diare anak di kultur feses positif
Rumah Sakit Maa-
O-Shishu
Subjek penelitian dibagi atas 2 grup

Grup A
• mendapatkan zink sulfate (10 mg/hari untuk usia <6bulan
dan 20 mg/hari) + probiotik 2 kali/hari secara oral selama 10
hari
Grup B
• zink sulfate dengan dosis yang sama dengan grup A
Pemantauan durasi dan frekuensi diare  pemantauan perhari 
jumlah BAB, konsistensi serta tanda-tanda dehidrasi
Adanya demam, muntah karena toksisitas obat dan efek samping
yang berkaitan dengan pemberian zink + probiotik  juga
diamati
Peneliti  pemulihan diare apabila BAB < 3 kali dengan
konsistensi normal

Pemantauan dirumah  menghubungi orang tua atau pengasuh


melalui telepon
• Peneliti  SPSS versi 16 untuk analisis data
• Independent t-test  digunakan untuk menilai hubungan antara zink-
probiotik sebagai terapi kombinasi dan zink saja sebagai skala nominal
• Durasi dan frekuensi diare sebagai skala numerik
• Perbedaan dianggap signifikan apabila nilai probabilitas p<0,05 dan CI
95%
Hasil
• Dari 100 anak yang dimasukkan ke dalam kriteria inklusi  dibagi dalam
2 grup dengan masing-masing 50 subject  dimana grup A mendapatkan
kombinasi zink-probiotik sedangkan grup B hanya mendapatkan terapi
zink saja
Diskusi
• Pada penelitian ini  rata-rata usia anak dengan diare akut yaitu
11.88±6.5 bulan di grup dengan kombinasi terapi dan 11.79±5.98 bulan di
grup yang mendapatkan terapi zink saja
• Pada studi epidemiologi sebelumnya  anak dengan diare akut pada usia
0-12 bulan
• Pada studi lainnya  usia anak 19.18 ± 12.78 bulan & 20.02 ± 14.02
bulan pada case & control group respectively  lebih banyak laki-laki
( 63.5% vs 56.4%)
• Sebuah studi diare  anak yang dirawat usia 0-36 bulan ditemukan insiden
terbanyak pada laki-laki  tapi tidak ada teori yang membahas kejadian ini
• Insiden diare  lebih banyak pada usia 6-24 bulan dimana 40 anak (76,9%) di grup
A dan 37 (67,3%) di grup B
• Studi epidemiologi  anak dengan diare akut yang disebabkan oleh rotavirus
ditemukan pada usia 0-12 bulan
• Jumlah penderita diare antara 3-6 bulan berturut turut  7 (13,5%) pada kelompok
A dan 10 (18,2%) pada kelompok B tetapi Sebagian besar sekitar 75% terkait
dengan makanan yang dicampur
Keterbatasan Penelitian

penyebab diare yang tidak


diketahui dan hanya
meneliti pasien anak yang
terdaftar di bangsal anak
sehingga mengarah ke
bias
Kesimpulan
• WHO tidak merekomendasikan penggunaan probiotik tetapi pada negara
peneliti penggunaan probiotik meningkat dari hari ke hari pada kasus
diare akut
• Pada penelitian ini  kombinasi probiotik dan terapi zink lebih efektif
dalam mengurangi keparahan diare akut daripada terapi zink saja
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai