Oleh:
1110312038
Preseptor:
2017
Efek Pemberian Zinc Secara Oral terhadap Hiperbilirubinemia
Pada Neonatus Cukup Bulan
Latar Belakang : Zinc secara oral telah terbukti menurunkan kadar serum
bilirubin tak terkonjugasi pada hewan, remaja dan neonatus dengan berat badan
lahir rendah. Namun, penelitian pada neonatus cukup bulan yang sehat yang
neonatus cukup bulan, berdasarkan pada waktu pengukuran jam, bukan hari.
Metode : Kami melakukan, percobaan klinis acak tersamar ganda pada neonatus
cukup bulan yang sehat lahir secara spontan atau melalui elektif operasi caesar di
Rumah Sakit Hasan Sadikin dari bulan Juni-Juli 2010. Subyek diambil secara
acak, dibagi menjadi dua kelompok: mereka yang menerima 5 mg zinc sulfat dan
mereka yang menerima plasebo, sukrosa, masing-masing dua kali sehari. Kadar
total bilirubin serum diperiksa saat lahir dan di follow-up pada 5 hari kehidupan.
ibu, bayi jenis kelamin, kadar bilirubin tali pusar dan jenis makan, dianalisis
distribusi survival dianalisis dengan analisis survival Kaplan-Meier dan uji Log-
rank.
Hasil : Dari 60 subjek, 26 mengalami hiperbilirubinemia. Durasi rata-rata
pada kelompok yang diberikan plasebo adalah 116,5 jam dan 117,3 jam, masing-
bulan meskipun diukur dalam jam. [Paediatr Indones. 2011; 51: 107- 10].
Kata kunci: neonatus cukup bulan, hiperbilirubinemia, oral zinc, analisis survival
Pendahuluan
Sirkulasi bilirubin secara enterohepatik merupakan salah satu penentu
badan lahir rendah menunjukkan bahwa asupan zinc secara oral menurunkan
pertama kehidupan. Sejak hasil ini tidak tetap, kami melakukan penelitian ini
sehat lahir secara spontan atau melalui elektif operasi caesar di Rumah Sakit
Hasan Sadikin dari bulan Juni-Juli 2010. Kriteria inklusinya adalah neonatus usia
kehamilan dari kehamilan tunggal, dengan bilirubin total tali pusar > 2 mg/dL.
Kriteria eksklusinya adalah ibu dengan faktor Rhesus negatif, golongan darah O
Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Rumah Sakit Hasan Sadikin/
kami menggunakan dua proporsi rumus untuk menentukan ukuran sampel sebagai
ganti analisis survival. Sampel yang diperlukan adalah 30 subjek untuk setiap
kelompok untuk mendapatkan 95% Interval kepercayaan dan 80% uji kekuatan.
penyakit masa lalu, riwayat kehamilan, obat konsumsi, sejarah ikterus pada anak-
anak sebelumnya, golongan darah dan faktor Rhesus. Informed consent diperoleh
dari orang tua. Setelah melahirkan, kami mencatat skor APGAR dan berat badan
lahir, dilakukan pemeriksaan fisik, memeriksa kadar bilirubin total tali pusar dan
menentukan usia kehamilan bayi dengan menghitung dari hari pertama haid
menerima sirup zinc dan kelompok plasebo menerima sirup sukrosa, masing
masing diberikan dua kali sehari selama lima hari. Suplemen sirup disusun oleh
Departemen Farmasi Rumah Sakit Hasan Sadikin, 1,25 mL zinc sirup (kode A)
yang mengandung 5 mg zinc sulfat dan 1,25 mL sirup plasebo (koden B) yang
mengandung sukrosa. Plasebo itu identik dengan warna, penampilan dan kemasan
untuk zinc sulfat. Suplemen sirup diberikan segera setelah makan yang pertama
dan dilanjutkan selama 5 hari oleh perawat untuk subjek yang di bangsal
perinatologi, atau dengan ibu setelah keluar dari rumah sakit. Serum bilirubin total
subjek diperiksa pada saat lahir dan 5 hari kehidupan. Pada hari ke-5, kami
dengan mengukur volume sirup yang tersisa, dan riwayat subjek yang muntah
atau diare di rumah yang mungkin merupakan efek samping zinc. Kami juga
berkunjung ke rumah subjek yang tidak kembali pada pengecekan hari ke-5.
Ukuran hasil primer, yang dikatakan hiperbilirubinemia adalah jika total kadar
bilirubin serum > 13 mg/dL kapan saja antara hari 1 sampai hari ke-5. Ukuran
hasil sekunder adalah durasi rata-rata hiperbilirubinemia dan proporsi subjek yang
membutuhkan fototerapi.
Faktor-faktor yang mungkin berhubungan dengan hiperbilirubinemia
seperti usia ibu, bayi jenis kelamin, kadar bilirubin tali pusar dan jenis makan,
rank. P<0.5 dianggap signifikan secara statistik. Semua analisa statistik dilakukan
dengan SPSS versi 13.0 untuk Windows, SPSS Inc,Chicagom Illinois, USA.
Hasil
Kami membagi dalam dua kelompok masing-masing terdiri dari 30 subjek,
satu kelompok mendapatkan zinc dan yang lainnya mendapatkan sukrosa sebagai
kelompok yang mendapat zinc, dan 11 pada kelompok yang mendapat plasebo.
hiperbilirubinemia yang pertama terjadi pada 58 jam dan yang terakhir pada 130
jam dengan durasi rata-rata 116.5 jam pada kelompok yang mendapatkan zinc.
yaitu pada 59 jam dan terakhir terjadi pada 125 jam dengan durasi rata-rata 117.3
Diskusi
dalam empedu dan usus. Pada bayi baru lahir, banyak bilirubin terkonjugasi dalam
reaksi ini dikatalisis oleh enzim beta-glucuronidase yang terdapat dalam mukosa
usus. UCB diserap ke dalam aliran darah dengan cara sirkulasi enterohepatik.
Penelitian sebelumnya telah mengemukakan bahwa oral zinc akan mengikat UCB
dalam usus untuk membentuk struktur yang tidak bisa diserap oleh usus ke dalam
aliran darah, sehingga struktur tersebut akan diekskresikan melalui feses yang
nantinya akan menurunkan kada UCB dalam darah. Berdasarkan teori ini kami
Namun, hal ini tidak terjadi, karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan
durasi hiperbilirubinemia pada kedua kelompok. Hal ini mungkin disebabkan oleh
ibu, subjek jenis kelamin, kadar bilirubin total tali pusar, dan jenis makanan.
subjek untuk zinc. Kami berasumsi tidak ada faktor farmakokinetik yang
mempengaruhi hasil kami, karena semua subjek berada dalam kondisi fisiologis
yang sama, semua orang tua memberikan sirup suplemen secara teratur dan dalam
dosis yang sama, tidak ada yang efek samping yang dilaporkan pada kelompok
zinc dan subjek berada dalam kesehatan yang baik selama penelitian. Juga, tidak
ada subjek yang mendapat obat lain, sehingga interaksi obat yang mempengaruhi
secara oral 40 mg dan 10 mg selama 7 hari pada pasien dewasa yang menderita
penelitian kami, kami memberikan 5 mg zinc sulfat secara oral dua kali sehari
selama lima hari, hasillnya tidak terdapat penurunan yang signifikan pada
dosis rendah dari zinc sulfat yang yang diberikan atau ukuran sampel penelitian
yang sedikit. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang meneliti efek oral zinc
dalam mengurangi kadar serum UCB berdasarkan waktu diukur dalam hari,
sedangkan kami mengukur waktu dalam jam. Dalam penelitian Rana di India, zinc
glukonat diberikan kepada subyek dimulai pada hari kedua kehidupan, sedangkan
kami memberikan oral zinc segera setelah pemberian makanan pertama dan
penelitian kami. Contohnya kami tidak memeriksa kadar bilirubin serum sebelum
dan sesudah intervensi. Kami juga tidak memeriksa kadar zinc dan kadar bilirubin
neonatus cukup bulan yang menerima oral zinc dibandingkan dengan mereka