Anda di halaman 1dari 6

JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 3 No.

2 (2019) 64

Volume. 3 Nomor. 2
Periode: Juli – Desember 2019; hal. 64-69
p-ISSN : 2580-1112; e-ISSN : 2655-6669 Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi
Copyrighr @2019 (JIKO)
Penulis memiliki hak cipta atas artikel ini
journal homepage: https://ejournal.akperfatmawati.ac.id

Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil dengan Pemberian Edukasi


dan Suplementasi Tablet Besi
Lisnawati Nur Farida1, Vivi Maulida Solihah2
Akademi Keperawatan Fatmawati, Jakarta

Abstrak
Anemia pada ibu hamil berdampak pada kejadian abortus, persalinan prematuritas,
hambatan tumbuh kembang janin, perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini.
Pemerintah telah memprogramkan pemberian tablet Fe pada setiap bu hamil, namun upaya
ini tidak didukung dengan pengetahuan ibu mengenai nutrisi seimbang dan pentingnya
suplementasi tablet Fe. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kadar
hemoglobin pada ibu hamil, melalui pemberian edukasi nutrisi seimbang dan suplementasi
tablet Fe. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus
pada dua orang ibu hamil dengan anemia. Setelah diberikan edukasi terstruktur dan
pemantauan konsumsi tablet Fe selama 4 minggu, ibu melakukan pemerikasaan kadar Hb.
Didapatkan hasil setelah diberikan edukasi dan suplementasi tablet Fe, kedua subjek
mengalami peningkatan pengetahuan dan peningkatan kadar Hb. Pengetahuan subjek I
meningkat dari kategori kurang menjadi cukup, dan subjek II meningkat dari kategori
kurang menjadi baik. Peningkatan kadar Hb pada subjek I dari 10.3 g/dl menjadi 11.6 g/dl
dan pada subjek II dari 10.9 g/dl menjadi 12.9 g/dl. Untuk itu perlu adanya pemberian
edukasi nutrisi seimbang dan pemantauan konsumsi tablet Fe dalam upaya penanganan
anemia pada ibu hamil.

Kata Kunci: Anemia, Ibu Hamil, Edukasi Nutrisi, Tablet Besi

Abstract
Anemia in pregnant women has an impact on the incidence of abortion, labor
prematurity, fetal growth and development obstacles, antepartum bleeding, and premature
rupture of membranes. The government has programmed the administration of iron tablets
to every pregnant woman, but this effort is not supported by maternal knowledge about
balanced nutrition and the importance of supplementing iron tablets. The purpose of this
research is to increase hemoglobin levels in pregnant women, through providing balanced
nutrition education and iron tablets supplementation. This research is a descriptive study
with a case study design in two pregnant women with anemia. After being given structured
education and monitoring of iron tablet consumption for 4 weeks, the mother carries out
Hb levels examination. Obtained results after being given education and supplementation
of iron tablets, both subjects experienced increased knowledge and increased Hb levels.
The knowledge of subject I increased from less to sufficient categories, and subject II
increased from less to good categories. Increased Hb levels in subject I from 10.3 g/dl to
11.6 g dl and in subject II from 10.9 g dl to 12.9 g / dl. For this reason it is necessary to

1,2
e-mail: lisnawati.nurfarida@akperfatmawati.ac.id

Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pemberian Edukasi


JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 3 No. 2 (2019) 65

provide balanced nutrition education and monitoring of Fe tablet consumption in an effort


to treat anemia in pregnant women.

Keywords: Anemia, Pregnant Women, Nutrition Education, Iron Tablet

Pendahuluan tablet besi selama masa kehamilan atau


Proporsi kejadian anemia pada ibu minimal 90 tablet, tetapi juga menegaskan
hamil di usia produktif semakin tinggi. pentingnya konseling, informasi dan
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, edukasi.
kejadian anemia pada ibu hamil tertinggi Hasil Riskesdas tahun 2018
adalah pada usia 15-24 tahun sebesar menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
84,6% disusul oleh ibu usia 25-34 tahun hamil telah mendapat tablet besi. Namun
sebesar 33,7%. Anemia pada ibu hamil hanya sekitar 24% yang mendapat tablet
sangat berkaitan dengan mortalitas dan besi sebanyak ≥ 90 butir sisanya hanya
morbiditas pada ibu dan bayi, termasuk mendapat < 90 butir. Tingkat konsumsi
risiko keguguran, kematian perinatal, tablet besi juga masih cukup rendah.
prematuritas dan Berat Bayi Lahir Rendah Hanya sebesar 38,1% ibu hamil yang
(BBLR) (WHO, 2012). mengkonsumsi tablet besi sebanyak ≥ 90
Kejadian anemia pada ibu hamil butir, sisanya 61,9% hanya
sering disebabkan karena defisiensi zat mengkonsumsi tablet besi sebanyak < 90
besi. Anemia defisiensi besi ini butir.
disebabkan karena kurangnya unsur zat Berdasarkan studi pendahuluan,
besi pada makanan, pola makan yang kondisi serupa ditemui di Puskesmas
salah, gangguan absorpsi, atau terlampau Kecamatan Pancoran, dimana masih
banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh dijumpai ibu hamil dengan anemia yang
sehingga kadar hemoglobin (Hb) ibu tidak patuh terhadap konsumsi tablet besi,
berkurang dari 11 g/dl pada trimester 1 dan belum memahami pentingnya
dan trimester 3, serta ≤ 10,5 g/dl pada konsumsi tablet besi selama masa
trimester 2 (Lowdermilk, Perry, & kehamilannya meskipun pihak puskesmas
Cashion, 2013). telah memberikan konseling, informasi
Anemia pada kehamilan tidak dapat dan edukasi.
dipisahkan dengan perubahan fisiologis Menurut Sulistyaningsih dan
yang terjadi selama proses kehamilan, Yuliyanti (2017), untuk mengatasi anemia
umur janin, dan kondisi ibu hamil pada ibu hamil diperlukan suatu upaya
sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh akan tambahan yaitu edukasi mengenai gizi
mengalami perubahan yang signifikan, pada ibu hamil dengan anemia yang
jumlah darah dalam tubuh meningkat terbukti dapat meingkatkan kadar
sekitar 20 ─ 30%, sehingga tubuh hemoglobin ibu. Sehingga besardarkan
memerlukan tambahan pasokan zat besi kondisi tersebut, perlu dilakukan
dan vitamin untuk membuat hemoglobin penelitian untuk mengetahui apakah
(Astriana, 2017). pemberian edukasi nutrisi dan
Upaya pencegahan dan suplementasi tablet besi dapat mengatasi
penanggulangan anemia telah dilakukan anemia pada ibu hamil di Puskesmas
oleh pemerintah dan telah distandardisasi Pancoran?
melalui Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.88 tahun 2014 Metode
tentang standar tablet tambah darah pada Penelitian ini merupakan penelitian
wanita usia subur dan ibu hamil. Upaya deskriptif dengan metode studi kasus.
ini tidak hanya mencakup pemberian Penelitian ini melibatkan 2 orang ibu

Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pemberian Edukasi


JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 3 No. 2 (2019) 66

hamil dengan anemia yang ditemui pada pertama telah berusia 1.5 tahun dengan
saat kunjungan antenatal, dengan kriteria jenis kelamin laki-laki.
inklusi meliputi ibu dengan kadar Hb < 10 Pendidikan terakhir Ny. K yaitu
g/dl, usia kehamilan < 36 minggu. SMA, status pekerjaan adalah seorang
Sedangkan kriteria eksklusi yaitu ibu ibu rumah tangga dan berasal dari suku
hamil dengan anemia karena penyebab Betawi. Subjek 2 Ny.V berusia 24 tahun,
lain seperti anemia megaloblastik, anemia usia kehamilan 35 minggu 5 hari dan
hipoplastik, atau anemia hemolitik; ibu merupakan kehamilan pertama.
hamil dengan penyakit kronis; ibu hamil Pendidikan terakhir Ny. V yaitu SMA,
yang mengkonsumsi kortikosteroid; serta sebelum hamil bekerja sebagai karyawan
ibu hamil yang tidak bersedia dilakukan swasta namun saat ini telah mengambil
follow-up secara rutin. cuti dan berasal dari suku Jawa.
Sebelum pengambilan data, subjek Pengkajian dilakukan pada kedua
diberikan informed consent, dan peneliti subjek dengan hasil sebagai berikut:
menjamin kerahasiaan data yang Keluhatan utama yang dirasakan
diberikan oleh subjek. Selanjutnya, subjek 1 adalah badannya terasa cepat
peneliti memberikan edukasi berupa diit lelah dan lemas, sering merasakan pusing
seimbang pada ibu hamil dengan anemia. ketika setelah aktivitas, subjek
Sebelum dan sesudah diberikan mengatakan kurang nafsu makan karena
edukasi, subjek studi kasus diukur tingkat sering merasa mual, sejak usia kehamilan
pengetahuannya menggunakan kuesioner. 7 bulan.
Selanjutnya, pemantauan konsumsi tablet Hasil pemeriksaan kadar Hb 10.3
besi dilakukan selama 30 hari g/dl, subjek dianjurkan dari puskesmas
menggunakan lembar observasi yang diisi untuk meminum tablet penambah darah
secara mandiri oleh subjek dan dimonitor (Fe) setiap pemeriksaan diberikan
setiap minggu oleh peneliti. Di akhir sebanyak 30 tablet diminum sebelum
minggu ke 4, kadar hemoglobin diukur tidur. Ketika dilakukan observasi keadaan
kembali di laboratorium Puskesmas subjek wajah tampak terlihat lemas,
Kecamatan Pancoran. membran mukosa lembab, turgor kulit
elastis, ekspresi wajah tampak, lesu dan
Hasil lelah, kuku tampak pucat.
Dalam kasus ini dilibatkan 2 orang Ketika dilakukan pemeriksaan fisik
ibu hamil dengan anemia sebagai subjek konjungtiva pucat/anemis, CRT <3 detik,
studi kasus dengan karakteristik yang TD: 110/70 mmHg, N: 88 x/menit, RR:
akan dijabarkan dalam tabel berikut ini. 20x/menit. Asupan makan selama hamil
Tabel-1 Karakteristik Subjek Studi Kasus yang dikonsumsi yaitu sayur sop, hati
ayam, baso, nasi goreng, mie dan
No Karakteristik Subjek I Subjek II terkadang diselingi buah. Tidak
1 Usia ibu 21 Tahun 24 Tahun mengalami penurunan berat badan.
2 Usia 32 minggu 35 minggu 5 Subjek merasa malas untuk meminum
kehamilan hari tablet besi karena adanya rasa mual.
3 Paritas Multigravida Primigravida
Subyek I mengatakan sebelumnya
4 Pendidikan SMA SMA
5 Pekerjaan Ibu Rumah Karyawan
pernah mendapatkan pengetahuan dari
Tangga Swasta bidan Puskesmas mengenai nutrisi
seimbang pada ibu hamil, namun subyek I
masih belum terlalu memahaminya.
Keluhan yang dirasakan oleh subjek
Pada table-1 dijelaskan bahwa subjek 2 adalah sering merasa lemas, merasa
1 Ny.K berusia 21 tahun, usia kehamilan pusing ketika beranjak dari duduk ke
32 minggu, kehamilan multigravida, anak berdiri mata terasa berkurang-kunang dan

Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pemberian Edukasi


JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 3 No. 2 (2019) 67

gelap, mudah mengantuk, serta nafsu Tabel-2 Tingkat pengetahuan ibu sebelum
makan menurun. Subjek mengatakan dan sesudah diberikan edukasi
sebelum hamil telah menderita anemia,
Inisial
saat ini kadar Hb 10.9 g/dl, dan Subjek
Pre test Post test
mendapatkan vitamin tablet besi sebanyak Skor Kategori Skor Kategori
30 tablet yang diminum setiap pagi dan Subjek 10 Kurang 14 Cukup
malam hari. I
Ketika dilakukan observasi keadaan Subjek 6 Kurang 18 Baik
II
subyek membran mukosa kering, turgor
kulit elastis, ekspresi wajah subyek
terlihat lemas dan letih, kuku tampak Berdasarkan table-2 ibu hamil
pucat, ketika duduk di lantai harus mengalami peningkatan pengetahuan
diganjal oleh bantal karena tidak kuat setelah diberikan edukasi. Pengetahuan
duduk lama. subjek 1 mengalami peningkatan dari
Hasil pemeriksaan fisik konjungtiva kategori kurang menjadi cukup,
pucat/anemis, CRT <3 detik, TD: 90/78 sedangkan pengetahuan subjek 2
mmHg, N: 92 x/menit, RR: 18x/menit, meningkat dari kategori kurang menjadi
warna kulit pucat, akral hangat. Asupan baik.
makan selama hamil yang dikonsumsi Perubahan kadar Hb setelah
yaitu makanan seadanya terkadang sayur, dilakukan pemantauan minum tablet besi
ayam, tempe, tahu, dan telor sering selama 30 hari pada subjek penelitian
diselingi buah-buahan. Nafsu makan adalah sebagai berikut:
mengalami penurunan hanya
menghabiskan 1/2 porsi, dengan BB 58 Tabel-3 Perubahan kadar Hb setelah
kg. konsumsi tablet besi selama 30 hari
Kadar Hb
Subyek mengatakan lupa untuk Subjek
Sebelum Sesudah
meminum tablet Fe secara rutin, jika tidak Subjek 1 10,3 g/dl 11,6 g/dl
ada yang memotivasi. Subyek Subjek 2 10,9 g/dl 12,9 g/dl
mengatakan belum terlalu memahami
tentang nutrisi yang seimbang pada ibu Berdasarkan table-3 terlihat pada
hamil dengan anemia. kedua subjek mengalami peningkatan
Berdasarkan dari hasil pengkajian kadar Hb setelah diberikan suplementasi
yang dilakukan pada kedua subjek diatas tablet besi selama 30 hari. Peningkatan
dapat ditegakkan diagnosa keperawatan kadar Hb pada subjek 1 sebesar 1,3 g/dl
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari sedangkan pada subjek 2 Hb meningkat
kebutuhan tubuh berhubungan dengan sebesar 2 g/dl dalam waktu 30 hari.
kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi
seimbang pada ibu hamil dengan anemia. Pembahasan
Intervensi keperawatan diberikan Hasil studi kasus pada kedua subjek
berupa edukasi mengenai diit seimbang menunjukkan bahwa subjek 2 mengalami
pada ibu hamil dengan anemia, kenaikan skor pengetahuan yang lebih
dilanjutkan dengan pemantauan konsumsi baik dibandingkan subjek 1. Begitu pula
tablet besi selama 30 hari, dan mengukur untuk peningkatan kadar Hb pada subjek
kadar Hb ibu setelah 30 hari. 2 lebih tinggi dibandingkan subjek 1.
Berikut ini hasil perubahan tingkat Hal ini dapat disebabkan karena
pengetahuan ibu sebelum dan sesudah beberapa kondisi, diantaranya karena
diberikan edukasi diit seimbang pada ibu faktor usia. Dilihat dari usia subjek 1
hamil. lebih muda dibandingkan subjek 2.
Menurut Waty, Febry, & Rahmiwati
(2016), ibu yang berusia lebih muda

Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pemberian Edukasi


JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 3 No. 2 (2019) 68

cenderung minim perhatian terhadap makanan yang salah, maka dengan tingkat
kehamilan serta kurang motivasi untuk pengetahuan yang baik ibu hamil dapat
mengetahui pemenuhan kebutuhan gizi mengetahui bahan pangan yang seimbang
seimbang selama kehamilan. Berbeda yang tidak membahayakan kehamilan
dengan subjek 2 dengan usia yang lebih (Iswanto, 2012).
matang, sudah mampu mengambil Menurut penelitian Purwaningrum
keputusan sendiri, mental fisik dan psikis (2017), pengetahuan ibu hamil tentang
dalam dirinya sudah terbentuk secara pentingnya gizi selama kehamilannya
optimal, sehingga diusianya yang merupakan faktor yang menyebabkan
sekarang mudah menangani keguncangan perilaku ibu hamil dalam menerapkan
dalam pikirannya, dan cukup variasi makanan yang bergizi selama
mengoptimalkan rasa perhatiannya kehamilannya.
terhadap kehamilan yang sekarang. Oleh karena itu, seseorang dengan
Selain karena faktor usia, hal yang pengetahuan rendah akan sulit berespon
cukup berbeda dari kedua subjek adalah atau mencoba sesuatu yang baru karena
paritas. Subjek 1 merupakan multigravida yang terbayang hanya rasa takut salah dan
dengan jarak kehamilan 1,5 tahun dengan pengetahuan yang rendah juga merupakan
anak sebelumnya, sedangkan subjek 2 faktor penghambat untuk menerima suatu
merupakan ibu primigravida. motivasi termasuk dalam bidang
Hasil survey menunjukkan kejadian kesehatan.
anemia pada ibu multigravida lebih tinggi Peningkatan pengetahuan pada
dibandingkan dengan ibu primigravida. subjek 2 cenderung lebih baik, yang dapat
Diperberat dengan jarak antar kehamilan dipengaruhi oleh status pekerjaan,
yang cukup dekat, menjadikan ibu dibandingkan subjek 1 yang berstatus
multigravida semakin berpeluang sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan
mengalami anemia. Jarak kehamilan sebagai ibu rumah tangga terdapat
risiko rendah yaitu jika ibu melahirkan keterbatasan dalam mempunyai sosialisasi
bayi ≥ 2 tahun sampai 10 tahun, dan interaksi dibandingkan dengan ibu
sedangkan jarak kehamilan risiko tinggi yang bekerja. Proses sosialisasi dan
jika ibu memiliki jarak < 2 tahun atau ≥ interaksi dapat mempengaruhi
10 tahun (Nurhidayah, 2013). Jarak pengetahuan ibu tentang konsumsi tabelt
kehamilan yang terlalu dekat untuk Fe (Sulistiyanti, 2015). Struktur sosial
seorang ibu dapat meningkatkan kejadian dalam masyarakat seperti pekerjaan akan
anemia karena status gizi ibu belum pulih, mempengaruhi seseorang dalam
selain itu seorang ibu bisa berisiko memanfaatkan pelayanan kesehatan.
mengalami infeksi, ketuban pecah dini Pekerjaan seseorang dapat
dan pendarahan (Krisnadi, 2015). mencerminkan sedikit banyaknya
Peningkatan kadar Hb pada kedua informasi yang diterima. Informasi
subjek selaras dengan penignkatan tersebut akan membantu seseorang dalam
pengetahuan. Hal ini sesuai dengan hasil mengambil keputusan untuk
penelitian sebelumnya yang menyatakan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
pengetahuan adalah domain yang sangat ada (Irianto, 2018).
penting untuk terbentuknya tindakan yang
dilakukan seseorang. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman dan Anemia pada ibu hamil dalam studi
pendidikan ternyata tindakan yang kasus ini dapat diatasi dengan cara
didasari oleh pengetahuan akan lebih pemantauan konsumsi suplemen tablet
secara teratur dari pada tindakan yang besi yang disertai dengan edukasi untuk
tidak disadari. Pengetahuan tentang gizi peningkatan pengetahuan ibu tentang
dapat mencegah seseorang dari konsumsi pentingnya diit seimbang pada ibu hamil

Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pemberian Edukasi


JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 3 No. 2 (2019) 69

dengan anemia. Disarankan upaya ini http://eprints.ums.ac.id/24138/12/02


dapat terus dilanjutkan sebagai strategi di NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Puskesmas dalam rangka menurunkan Purwaningrum, Y. (2017). Pengetahuan
angka kejadian anemia pada kehamilan. Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan
Kejadian Anemia Selama
Ucapan Terimakasih Kehamilan: Jurnal Kesehatan
Ucapan terima kasih disampaikan Vol. 5. No. 2. Diunduh dari
kepada pihak Puskesmas Kecamatan https://publikasi.polije.ac.id/index.p
Pancoran yang telah memfasilitasi dan hp/jurnal_kesehatan/article/view/47
mendukung kelancaran penelitian ini. 7/0
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Daftar Pusraka (2018). Hasil Utama Riskesdas
Astriana, W. (2017). Kejadian Anemia 2018: Proporsi Anemia Ibu
pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas Hamil 2018. Kementerian
dan Usia. Jurnal Aisyah: Jurnal Kesehatan Badan Penelitian dan
Ilmu Kesehatan.2 (2), 123-130. Pengembangan Kesehatan: Jakarta.
Diunduh dari Sulistiyanti, A. (2015). Hubungan Tingkat
https://media.neliti.com/media/publi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
cations/217394-kejadian-anemia- Anemia dengan Kepatuhan
pada-ibu-hamil-ditinjau.pdf Konsumsi Tabelt Fe di Wilayah
Irianto, S.S. (2018). Pengaruh Tingkat Kerja Puskesmas Masaran 1
Kepatuhan Minum Tablet Fe Sragen.Jurnal Kebidanan dan Ilmu
Terhadap Kejadian Anemia Pada Kesehatan Vol.2.
Ibu Hamil Trimester di Puskesmas Sulistyaningsih & Yuliyanti. (2017).
Pejeruk, 2017. Jurnal Kedokteran Penatalaksanaan Pendidikan
Yarsi. Kesehatan Diit Anemia Ibu Hamil
https://www.researchgate.net/public dengan Masalah Ketidakseimbangan
ation/331095738_Pengaruh_Tingkat Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
_Kepatuhan_Minum_Tablet_Fe_Ter Tubuh: Indonesian Jurnal On
hadap_Kejadian_Anemia_Pada_Ibu Medical Science (IJMS) Vol.4 No. 1
_Hamil_Trimester_III_di_Puskesma Januari 2017.
s_Pejeruk_T ahun_2017 Wati, W., Febry, F., & Rahmiwati, A.
Iswanto, B. (2012). Hubungan (2016). Faktor-faktor yang
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang berhubungan dengan defisiensi zat
Anemia Defisiensi Besi dengan besi pada ibu hamil di wilayah kerja
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet puskesmas gandus Palembang.
Besi Di Puskesmas Karangdowo Jurnal Ilmu Kesehatan
Klaten. E- journal UMS. Masyarakat Vol.7. Diunduh dari
http://eprints.ums.ac.id/18537/9/NA https://media.neliti.com/media/publi
SKAH_PUBLIKASI.pdf cations/58004-ID-factors-of-iron-
Krisnadi. (2015). Prematuritas. Bandung: deficiency-on-pregnant-w.pdf
Refika Aditama Lowdermilk, D., WHO. (2012). Guideline: Daily iron and
Perry, S., Chasion, M.C. (2013). folic acid supplementation in
Keperawatan Maternitas edisi 8. pregnant women. Diunduh dari
Mosby. https://apps.who.int/iris/bitstream/ha
Nurhidayati, R. (2013). Analisis Faktor ndle/10665/77770/9789241501996_
Penyebab Terjadinya Anemia Pada eng.p df
Ibu Hamil Diwilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten
Sukoharjo. E-Journal UMS.

Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pemberian Edukasi

Anda mungkin juga menyukai