Anda di halaman 1dari 15

SYSTEMATIC REVIEW

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU


HAMIL

Ni Made Dea Maretha


2114201016

ABSTRAK

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat – zat gizi dapat dibedakan antara gizi buruk, kurang baik dan lebih.
( Almatsier.2009 ). Selama hamil di programkan penatalaksanaan gizi ibu hamil
yang bertujuan untuk mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani
kehamilan yang aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik.
Salah satu zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan adalah tambahan gizi dalam
bentuk vitamin dan mineral yang sangat diperlukan. Menurut Dewi ( 2013 )
mengatakan bahwa kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi seperti kebutuhan mineral
yang salah satunya adalah zat besi akan mengalami anemia ( Hb < 11 gr% ). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan
kejadian anemia. Artikel ini didapatkan melalui pencarian pada Google Scholar,
Mendeley. Kriteria Inklusi dan Eksklusi dalam systematic review ini adalah tipe
jenis studi Hubungan Status Gizi dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil dan
terbukti bahwa status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan
anemia pada ibu hamil yang dipublish pada tahun 2016 – 2017 dan menggunakan
Bahasa Indonesia. Desain yang digunakan case control, tipe responden pada
penelitian ini adalah pada responden ibu hamil dengan menggunakan 116 sampel
yang terbagi dalam 58 responden kasus dan 58 responden kontrol. Penilaian
literatur menggunakan chi square. Keterbatasan dalam review ini adalah
terbatasnya jumlah penelitian serupa yang menggunakan desain Case Control
mengakibatkan sedikitnya jumblah artikel yang dapat di review. Dari hasil review
literatur yang dilakukan secara sistematis membuktikan bahwa terdapat hubungan
status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas

1
Tuminting Kec. Tuminiting Kota Manado. Dari hasil uji statistic chi square
didapatkan nilai p=0,005 (nilai p lebih kecil dari ɑ= 0,05). Nilai OR = 3,109, yang
artinya ibu hamil dengan status gizi beresiko KEK 3 kali lipat lebih beresiko terkena
anemia daripada ibu hamil dengan status gizi yang tidak beresiko KEK.

Keywords : Status gizi,anemia,ibu hamil

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Program Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat
2010 disebutkan bahwa salah satunya terfokus pada kesehatan ibu
dan anak serta perbaikan gizi. Depkes RI (1999) dalam Mutalazimah
(2005). Status gizi sangat penting untuk di perhatikan karena
kualitas gizi dapat membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas baik, sehingga pemerintah mengadakan program-
program gizi untuk mengatasi masalah gizi yang ada. Menurut
Suhardjo (2008), mengatakan bahwa program gizi disamping
memberikan manfaat produktivitas secara langsung, memberikan
pula keuntungan-keuntungan yaitu Menurunkan angka kesakitan
penduduk, meningkatkan pendapatan penduduk, meningkatkan
kesehatan dan kemampuan ibu-ibu dalam memelihara anak-anak
dan meningkatkan kemampuan kemampuan sumber daya manusia
pada umumnya. Produktivitas SDM yang dibentuk dimasa yang
akan datang sangat ditentukan oleh kondisi pada saat janin dalam
kandungan. Bila status gizi ibu normal selama masa kehamilan
kemungkinan besar melahirkan bayi yang sehat. Dengan kata lain,
bahwa kualitas bayi bergantung pada status gizi ibu sebelum dan
selama masa kehamilan.
Status gizi dipengaruhi oleh zat gizi yang di konsumsi
sehingga dapat memperlihatkan keadaan gizi seseorang. Ibu hamil
merupakan salah satu kelompok yang rentan akan masalah gizi

2
sehingganya penggunaan zat gizi seperti mikroelemen esensial zat
besi yang tidak optimal selama masa kehamilan dapat
mengakibatkan anemia. Dalam penilaian status gizi dengan
pengukuran antropometrik pada ibu hamil ada beberapa pilihan
salah satunya yaitu pengukuran lingkar lengan atas (LLA). Status
gizi normal dapat diketahui dengan melakukan pengukuran LLA.
Jika LLA lebih atau sama dengan 23,5 cm berarti status gizi ibu
hamil normal. Dewi (2013). Apabila ukuran LLA kurang dari 23,5
cm atau dibagian merah pita, artinya wanita tersebut mempunyai
resiko KEK. (Supriasa. 2001).
Anemia merupakan kadar hemoglobin (Hb) dibawah kadar
normalnya. Menurut Arisman (2009) bahwa nilai Hb untuk ibu
hamil ditetapkan 3 kategori yaitu normal ≥ 11 gr/dl, anemia ringan
8-11 gr/dl dan anemia berat < 8 gr/dl. Wara (2006) menyebutkan
bahwa pengaruhnya anemia kehamilan yaitu kematian dan
perdarahan, anemia pada saat hamil akan mempengaruhi
pertumbuhan janin, berat bayi rendah dan peningkatan kematian
perinatal.
Prevalensi rata-rata lebih tinggi pada ibu hamil yaitu 51%
dibandingkan pada wanita yang tidak hamil yaitu 41%. (Gibney, et
al. 2005). Perkiraan prevalensi anemia secara global adalah sekitar
51%. Ditahun 1990, prevalensi anemia kurang besi pada ibu hamil
justru meningkat sampai 55% (WHO, 1990); Arisman (2009). Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010 menunjukan
80,7% perempuan usia 10-59 tahun telah mendapatkan Tablet
Tambah Darah (TTD), namun hanya 18% diantaranya yang
mengkonsumsi sebanyak 90 tablet. Data terbaru bahkan
menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-
50%. Itu artinya 5 dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami
Anemia. (Lalage. 2013)

3
Puskesmas Tuminting berada di Kecamatan Tuminting Kota
Manado dengan wilayah kerja 10 kelurahan dan luas wilayah 416,94
ha. (Profil Puskesmas Tuminting Kec. Tuminting, 2011). Salah satu
kelurahan yang termasuk dalam 10 wilayah kerja Puskesmas
Tuminting yaitu Bitung karangria memiliki karakteristik tanah
berpasir sehingga kurang subur untuk bercocok tanam menghasilkan
tanaman sayuran yang berguna bagi kebutuhan gizi keluarga sehari-
hari.
Ibu hamil dengan anemia yang terdata pada tahun 2012
sebanyak 68 orang dengan kadar Hb 10 gr% sebanyak 54 ibu dan
kadar Hb 9 gr% sebanyak 14 ibu. Dalam jadwal kunjungan pertama
ada 66 orang ibu hamil yang memeriksakan diri ke puskesmas
dengan hasil pemeriksaan antopometri LLA ≥ 23,5 cm sebanyak 54
orang sedangkan untuk pengukuran LLA < 23,5 cm sebanyak 12
orang. Dari 66 ibu hamil diklasifikasikan menurut trimester yaitu
trimester I sebanyak 3 orang, trimester II 18 orang dan trimester III
sebanyak 45 orang. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
tertarik untuk mengetahui Hubungan Status Gizi dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting
Kec. Tuminting Kota Manado.
2. Tujuan
Untuk mengetahui apakah ada hubungan status gizi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil.
B. METODE
1. Design
Desain yang digunakan penelitian yaitu Case Control dengan
menggunakan pendekatan retrospective yang dimulai dengan
mengidentifikasi kelompok ibu hamil yang mengalami anemia dan tidak
mengalami anemia kemuadian mengidentifikasi faktor resiko status
gizi.

4
2. Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi
a. Tipe Study
Tipe Study yang akan direview adalah studi Hubungan
Status Gizi dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil dan terbukti
bahwa status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat
mengakibatkan anemia pada ibu hamil yang terpublikasi peer -
reviewed dan menggunakan Bahasa Indonesia.
b. Tipe Participant/Responden
Partisipan yang ditentukan untuk di review yaitu pada
responden ibu hamil yang menggunakan 116 sampel yang
terbagi dalam 58 responden kasus dan 58 responden kontrol.
c. Tipe Intervensi
Intervensi yang dimasukan dalam kriteria inklusi pada
hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil
yang terbukti bahwa ibu hamil dengan status gizi beresiko KEK
3 kali lipat lebih beresiko terkena anemia dari pada ibu hamil
dengan status gizi yang tidak beresiko KEK.
d. Tipe Outcome yang Diukur
Tipe outcome yang diukur terbatas pada hubungan status gizi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang terbukti bahwa ibu
hamil dengan status gizi beresiko KEK 3 kali lipat lebih beresiko
terkena anemia dari pada ibu hamil dengan status gizi yang tidak
beresiko KEK.
3. Strategi Pencarian Literatur
Literatur review ini dilakukan dengan penelusuran artikel penelitian
yang sudah terpublikasi, dengan populasinya adalah Hubungan status
gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelusuran jurnal ini
dilakukan dengan mesin pencari google scholar dengan kombinasi kata
kunci Status gizi,anemia,ibu hamil. Artikel ini telah ditemmukan pada
mesin pencarian kemudian dilakukan screening untuk melihat
kesesuaian dengan kriteria inklusi yang sudah ditentukan penulis untuk

5
dijadikan sebagai literatur dalam penulisan systematic review.
Pencarian tahun publikasi artikel dibatasi sejak tahun 2016 – 2017 yang
dapat diakses dalam bentuk fulltext dengan format pdf. Artikel yang
dipilih adalah hasil penelitian yang berupa Case Control.
4. Metode Pengkajian Kualitas Study
Artikel yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan penulis
kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi squeare pada desain
case control untuk Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan
anemia. Selanjutnya dilakukan ekstraksi data dalam bentuk tabel dan
sintesis data dikelompokkan dengan tujuan dari hasil penelitian tersebut
dedapatkan sebuah kesimpulan yang dapat digunakan sebgai dasar
dalma melakukan praktek keperawatan.
5. Cara Ektraksi Data
Ektraksi data penelitian dilakukan dengan membaca hasil penelitian
artikel, kemudian mengambil intisari dri penelitian berupa judul
penelitian, nama peneliti, metode penelitian, jumlah sampel (jumlah
kelompok intervensi dan kontrol), alat yang digunakan dalam proses
penelitian, serta hasil akhir dari penelitian dengan nilai signifikansi yang
ditunjukkan dari P-value,OR dan CI, yang ditampilkan dalam bentuk
tabel.
C. HASIL PENCARIAN
1. Hasil Penelusuran Artikel
Untuk mendapatkan artikel penelitian yang sesuai dengan
kriteria yang ditentukan, maka penulis melakukan pencarian dengan
menggunakan beberapa kombinasi kata kunci. Hasil penelesuran
artikel di dapatkan 3 buah jurnal kemudian di analisis dengan tools
sesuai dengan design yang digunakan dalam jurnal dan dilakukan
ekstraksi. Gerikut ini flow diagram pada penelusuuran artikel :

6
Pencarian berdasakan judul dan abstrak pada google scholar (n=100)

Artikel di Exclude setelah dilkaukan screening judul


dan abstrak

Screening artikel dalam bentuk fulltext (pdf) yang relevan

Artikel yang sesuai untuk dilakukan systematic review (n=3)

Dari penelurusan yang dilakukan oleh penulis pada google scholar maka
ditemukan 100 artikel dengan menggunakan kata kunci Status gizi, dan anemia,
dan ibu hamil

2. Deskripsi Study
Kriteria artikel yang eliglible selanjutnya dilakukan case
control dengan menggunakan analisa univariant ( Tabel 1 ) dan
bivariant ( Tabel 2 ). Karakteristik dari artikel penelitian ditamp
a. Participant/Sampel
Terdapat 292 sampel dalam 3 artikel penelitian ini.
Rata - rata usia pada sampel dalam studi ini adalah 11 sampai
40 tahun.
b. Kualitas Studi
Pada seluruh studi dilakukan randomisasi, dan
blinding baik pada peneliti, responden, ataupun staff lainnya.
Sampel dijelaskan dalam pembagian grup intervensi dan
control, serta metode yang digunakan dalam merandomisasi
sampel. Hasil penelitian dijelaskan dengan keuntungan dan
kerugiannya. Namun seluruh studi belum ada yang

7
menjelaskan berapa sampel yang ideal digunakan dalam
penelitian. Studi digolongkan dalam kategori evidence level
1b.
c. Intervensi
Rata – rata penelitian ini dilakukan minimal 11 hari
sampai 31 hari ( 1 bulan ). Pemeriksaan kehamilan sesuai
standar pelayanan yaitu minimal 4 kali selama kehamilan, 1
kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan
2 kali pada trimester ke tiga (Amirudin. 2006). Intrument
dalam penelitian ini yaitu alat pengukur kadar hemoglobin
(hb) Easy Touch, alcohol swab, blood lancet, blood
hemoglobin test strips easy touch, pita lingkar lengan atas
(LLA), kartu ibu dan alat-alat tulis menulis.
d. Outcome
Dalam seluruh studi dijelaskan bahwa ibu hamil
dengan status gizi beresiko KEK 3 kali lipat lebih beresiko
terkena anemia dari pada ibu hamil dengan status gizi yang
tidak beresiko KEK.

8
Hasil analisa data univariat kejadian anemia pada semua artikel dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 1 Hasil Literature Review Gambaran Kejadian Anemia

Artikel Kejadian Anemia


Anemia Tidak anemia
Penulis Tahun
F % f %
Sandrayayuk
2013 58 50 58 50
Marlapan,dkk
Anis Erviana & Dina
2016 99 50 99 50
Juliana
Larasajeng Permata
2020 28 36,3 49 63,7
Sari,dkk
Total responden berdasarkan
185 136,3 206 163,7
kejadian anemia
Total responden 691

Hasil analisa bivariat hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada 3 artikel
yang dilakukan literature review menyatakan ada hubungan antara status gizi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil analisa bivariat hubungan status gizi
dengan kejadian anemia dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 Hasil Literature Review Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia

Penulis Tahun Judul P Value


Sandrayayuk 2013 Hubungan Status Gizi Dengan 0,005
Marlapan, dkk Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting
Kec. Tuminting Kota Manado
Anis Erviana 2016 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil 0,000
Dina Juliana Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil
Larasajeng 2020 Hubungan Status Gizi Dengan 0,001
Permata Sari, dkk Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Kotagede II Yogyakarta

9
Tabel 3. Ekstraksi Data Penelitian
Study Tempat Jumlah Usia Kelompok Metode Outcome
Penelitian Sampel Intervensi Kontrol Penelitian /
Alat ukur
Hubungan Status Indonesia Jumlah sampel 11 – 40 Bagi ibu yang Pada kelompok Case Control Dalam seluruh
Gizi Dengan 116 Tahun mengalami kontrol tidak studi dijelaskan
Kejadian 58 responden pengalaman diberikan bahwa ibu hamil
Anemia Pada Ibu kasus kehamilan perlakuan apapun dengan status gizi
Hamil Di 58 responden pertama (G1) beresiko KEK 3
Wilayah Kerja kontrol dapat diberikan kali lipat lebih
Puskesmas edukasi beresiko terkena
Tuminting Kec. mengenai anemia dari pada
Tuminting Kota perencanaan ibu hamil dengan
Manado pengaturan gizi status gizi yang
selama masa tidak beresiko
kehamilan dan KEK
juga melalui
ANC yang
teratur dapat
mendeteksi
secara dini
kejadian
anemia.
Hubungan Status Di Puskesmas 198 ibu hamil 25 – 40 Di sarankan Dilakukannya Case Control Dalam seluruh
Gizi Ibu Hamil Rangkasbitung Tahun kepada ibu upaya sosialisasi studi dijelaskan
Dengan Kejadian tahun 2014 hamil yang pada masyarakat bahwa kelompok
Anemia Pada Ibu mengalami terkait dengan ibu hamil yang
Hamil anemia dan terjadinya faktor- status gizinya

10
KEK hendaknya faktor penyebab kurang memiliki
bisa anemia. proporsi lebih
memperbaiki banyak (80,8%)
gizinya selama yang mengalami
waktu sebelum anemia
ibu bersalin dibandingkan yang
minimal untuk tidak mengalami
menghindari anemia (56,6%).
perdarahan
maupun syok,
pemantauan dan
upaya perbaikan
gizi ibu hamil
dengan tenaga
kesehatan
melalui
pengukuran lila
dan pengisian
KMS ibu hamil
secara teratur
serta
penyuluhan
tentang gizi dan
pemeriksaan
kehamilan.
Hubungan Status Indonesia Jumlah sampel 30 – 40 Diharapkan Bagi bidan Case Control Terdapat
Gizi Dengan 77 ibu hamil tahun pada ibu hamil Puskesmas hubungan
Kejadian untuk patuh Kotagede II bermakna antara

11
Anemia Pada Ibu trimester II dalam Yogyakarta untuk status gizi dengan
Hamil Di trimester III mengkonsumsi lebih kejadian anemia
Puskesmas tablet tambah memperhatikan ibu hamil di
Kotagede II darah, pada ibu hamil Puskesmas
Yogyakarta memperhatikan yang beresiko Kotagede II
asupan nutrisi anemia dengan Yogyakarta. Maka
yang melihat buku dapat disimpulkan
dikonsumsi, register untuk bahwa status gizi
serta memahami memberikan pada ibu hamil
faktor risiko peanganan mempengaruhi
anemia dengan kejadian anemia.
berdasarkan usia memberikan
yang beresiko biskuit ibu hamil
dan umur sesuai program
kehamilan di pemerintah untuk
setiap trimester ibu dengan KEK,
untuk dan memberikan
menghindari konseling untuk
kejadian anemia mencegah
pada kehamilan. anemia.

12
D. DISKUSI
Status gizi dipengaruhi oleh zat gizi yang di konsumsi sehingga
dapat memperlihatkan keadaan gizi seseorang. Ibu hamil merupakan salah
satu kelompok yang rentan akan masalah gizi sehingganya penggunaan zat
gizi seperti mikroelemen esensial zat besi yang tidak optimal selama masa
kehamilan dapat mengakibatkan anemia. Dalam penilaian status gizi
dengan pengukuran antropometrik pada ibu hamil ada beberapa pilihan
salah satunya yaitu pengukuran lingkar lengan atas (LLA). Status gizi
normal dapat diketahui dengan melakukan pengukuran LLA. Jika LLA
lebih atau sama dengan 23,5 cm berarti status gizi ibu hamil normal. Dewi
(2013). Apabila ukuran LLA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita,
artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK. (Supriasa. 2001).
Anemia merupakan kadar hemoglobin (Hb) dibawah kadar
normalnya. Menurut Arisman (2009) bahwa nilai Hb untuk ibu hamil
ditetapkan 3 kategori yaitu normal ≥ 11 gr/dl, anemia ringan 8-11 gr/dl dan
anemia berat < 8 gr/dl. Wara (2006) menyebutkan bahwa pengaruhnya
anemia kehamilan yaitu kematian dan perdarahan, anemia pada saat hamil
akan mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi rendah dan peningkatan
kematian perinatal.
Menurut penelitian Wijianto (2010),ada hubungan yang bermakna
antara resiko KEK dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Ibu hamil yang
berisiko kekurangan energi kronis (KEK) berpeluang menderita anemia
2,76 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak beresiko KEK, umur
kehamilan trimester III berpeluang 1,92 kali lebih besar dibandingkan
trisemester I dan II (Rahmaniar, 2013).
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu,
baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya.
Penyulit-penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah keguguran
(abortus), kelainan premature, persalinan yang lama akibat otot Rahim di
dalam berkontraksi (inersia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun
pasca bersalin serta anemia yang berat (<4gr% dapat menyebabkan

13
dekompensasi kordis, hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan
kematian ibu pada persalinan (4).
Hasil analisa hubungan kedua variabel menggunakan uji Statistic
Chi Square menunjukan hubungan kedua variabel tersebut adalah (p) =
0,005 yang menunjukan nilai tersebut lebih kecil dari nilai ∝ = 0,05.
Hipotesis Nol (Ho) ditolak dijelaskan bahwa ada hubungan antara Status
Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu hamil. Nilai OR menunjukan 3,109
menjelaskan bahwa ibu hamil dengan status gizi beresiko KEK 3 kali lipat
lebih beresiko terkena anemia daripada Ibu hamil dengan status gizi tidak
beresiko KEK
E. KETERBATASAN (Limitations)
Keterbatasan dalam systematic review ini adalah terbatasnya jumlah
penelitian serupa yang menggunakan desain RCT mengakibatkan
sedikitnya jumlah artikel yang dapat di review. Selain itu, kemungkinan
terjadi bias yang tinggi. Adanya potensi, terjadinya bias dalam publikasi
karena plot yang digunakan sebagai pendeteksi bias publikasi tidak
tercantum.
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil review literature yang dilakukan secara sistematis
membuktikan bahwa status gizi pada ibu hamil mempengaruhi
kejadian anemia dan Ibu hamil yang berisiko kekurangan energi
kronis (KEK) berpeluang menderita anemia 2,76 kali lebih besar
dibandingkan dengan yang tidak beresiko KEK, umur kehamilan
trimester III berpeluang 1,92 kali lebih besar dibandingkan
trisemester I dan II (Rahmaniar, 2013).
2. Saran
Diharapkan pada ibu hamil untuk patuh dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah, memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi, serta
memahami faktor risiko anemia berdasarkan usia yang beresiko dan
umur kehamilan di setiap trimester untuk menghindari kejadian

14
anemia pada kehamilan .Bagi bidan Puskesmas Kotagede II
Yogyakarta untuk lebih memperhatikan pada ibu hamil yang
beresiko anemia dengan melihat buku register untuk memberikan
peanganan dengan memberikan biskuit ibu hamil sesuai program
pemerintah untuk ibu dengan KEK, dan memberikan konseling
untuk mencegah anemia.
REFRENSI
Anis Ervina, & Juliana, D. (2017). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Obstretika Scientia, 4, 13–22.
Sari, L, dkk (2020). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta. Jurnal Cakrawala Promkes,
2 (1), 24-28.
Marlapan, S., Wantouw, B., & Sambeka, J. (2013). Hubungan Status Gizi Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting
Kec. Tuminting Kota Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 1(1),
106817.

15

Anda mungkin juga menyukai